( buat yg lupa krn uda lama heee ) : Cuplikan Part 11
Lamunannya terhenti oleh sebuah ketukan pelan di pintu kaca balkonnya. Alexa terduduk dan menatap gugup ke arah balkonnya dengan waspada.
Dia mengernyit ketika melihat Daniel berdiri di sana, tampak kusut dan jengkel. Lelaki itu menempelkan telapak tangannya di kaca pintu yang terkunci itu, menatap Alexa dengan tatapan tajam mata abu-abunya yang mengintimidasi.
"Buka pintunya Alexa, aku ingin bicara." Suara Daniel terdengar memaksa dan tak terbantahkan, membuat Alexa duduk diranjang, kebingungan harus melakukan apa.
Bersambung ke Part 12
The Vague Temptation Part 12
"Buka pintunya Alexa." Kali ini suara Daniel makin tegas, tak terbantahkan.
Alexa mengawasi ekspresi Daniel yang keras kepala, dan melihat bibir lelaki itu yang menipis tegas, dia langsung tahu bahwa lelaki itu tak akan pergi sebelum Alexa melakukan apa yang diinginkannya. Alexa tidak akan ragu bahwa Daniel mampu menunggu semalaman di sana, di luar pintu balkonnya dan mengetuk-ngetuknya terus-terusan, sampai Alexa membuka pintu.
Dia menarik napas panjang, sekali lagi berusaha mengawasi mata abu-abu yang berkilat misterius di tengah temaramnya lampu teras balkon itu.
Kemudian Alexa berdiri, melangkah ke arah balkon. Tepat berada di depan pintu kaca itu, berhadap-hadapan dengan Daniel. Tetapi dia masih tidak membuka pintu itu.
"Ada apa?" Alexa menegakkan dagunya, berusaha bersikap berani menghadapi mata abu-abu Daniel yang tajam.
Daniel menyipitkan matanya, dan ketika berbicara, suara lelaki itu terdengar setengah mendesis,
"Buka pintunya, Alexa..."