Sebuah keputusan yang cukup berani.
Yah bahkan saya sendiri cukup terkejut dengan keberanian saya atas keputusan ini.
Sebuah keputusan yang dibuat atas nama cinta.
Dan orang-orang mungkin akan menambahkan kata "gila" atau "buta" dibawah kata cinta itu.
Tapi saya memang tidak pernah tanggung-tanggung dalam mencinta
Ketika saya putuskan akan mencintai seseorang sepenuh hati, ketika itulah saya siap menyerahkan segalanya demi cinta.
Ya, saya akan kehilangan segalanya.
Saya akan kehilangan semuanya.
Saya akan kehilangan semua dukungan yang saya punya, demi mempertahankan cinta saya kepadanya.
Tapi sudahlah, tak apa-apa.
Dia berharga.
Dia cukup berharga untuk membuat saya mempertaruhkan segalanya.
Saya siap kehilangan segalanya demi bisa bersamanya sedikit lagi
semua orang bilang saya bodoh, gila, dan tak waras.
Semua teman berusaha menasehati saya bahwa dalam posisi saya,
saya bisa mendapatkan yang berpuluh-puluh kali lebih baik dari pilihan gila saya ini.
Tetapi hati saya sudah memilih, dan saya tidak akan mundur.
Saya mencintainya dengan teramat sangat dalam.
Cinta yang ini terlalu dalam sehingga bahkan kesakitan yang harus saya tanggung terasa begitu nikmat.
Dialah yang saya pilih, dan apapun perih di depan yang menanti.
Saya sudah siap.
Siap sepenuh hati
Bagi saya, menulis adalah berkah. Berkah yang dialirkan kepada saya di saat sore-sore kesepian menunggu yang tercinta pulang ke pelukan. Bagi saya, menulis adalah ikatan. Ikatan yang merengkuhnya untuk menjatuhkan hatinya dalam genggaman tangan saya. Untuk saya jaga, Selamanya
Daftar Label Post
-Not- The Sweetest Love
(3)
another 5%
(24)
Cerbung : Perjanjian Hati
(9)
coretan pendek
(42)
Crush In Rush
(17)
Embrace The Chord
(22)
Fiksi satu menit
(11)
Kumpulan Cerita Bersambung
(149)
KUMPULAN CERPEN2 sederhana
(18)
Menghitung Hujan
(17)
Pembunuh Cahaya
(11)
pemikiran absurd
(21)
quote dadakan
(13)
romance at the first sight
(1)
sok puitis
(22)
Sweet Enemy
(14)
The Vague Temptation
(15)
Verna dan Hujan
(6)
You've Got Me From Hello
(10)
huaaaaa,,,
BalasHapusmbaaa,,kok sama sih,,aku juga gitu, awalnya penuh perjuangan, banyak yang bilang aku terlalu terbawa perasaan, ga liat kenyataan,
tapi ternyata semua indah pada waktunya..
hikz hikz
berpelukannnnnnnnnnnn
ngena bgt :')
BalasHapus