Senin, 19 November 2012

Cinta dan Buah Mangga

Silakan beli Tuan...
Mangga dapat petik sendiri
walaupun dari kebun orang
tapi hamba bertaruh nyawa untuk mengambilnya

Silakan beli Nyonya
Mangga matang di pohon
persis seperti kupinang istriku dulu
dijamin asli tanpa menipu

Silakan coba saudara
jika mangga tak manis seperti janjiku
kau boleh bilang aku penipu

Kujual mangga untuk nyawa
berdelapan kepala sedang menunggu
penuh harap agar semua laku
penuh cemas supaya aku tak dipenjara

aku bukan penipu
walau mungkin aku pencuri
aku hanya penjaja mangga untuk cinta

(dari : Irawan )

5 komentar:

  1. demi kelangsungan hidup keluarga, seorang suami rela melakukan apapun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, sebenarnya ini adalah puisi sosial :) dimana kadang miris pada keadilan yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Yang posisi di atas mencuri untuk memenuhi nafsu duniawi, yang di posisi bawah mencuri hanya untuk makan bagi keluarganya ;)

      Hapus
  2. jadi inget kejadian ibu yg mengambil cocoa yg dah jatuh padahal udah jatuh dan gak berguna lagi hanya karena itu dia disidang bahkan hukumannya sangat berat...
    dibandingkan sama orang2 yg korup miliaran bahkan triliun jauh sekali...
    kapan indonesia bisa adil??
    hiks jawabannya mungkin hanya hati nurani yg bs menjawabnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu juga idenya,,,,, mencuri karena kepepet antara hidup dan mati, kalo nggak mencuri mati kelaparan, malah dibesar2kan hukumannya
      yang mencuri milyaran malah dikecil-kecilkan hukumannya *geleng2* itulah indonesia yah

      Hapus
  3. y mba.... geleng2 kepala klo liat berita...
    cm bs berdoa smoga nanti k depannya indonesia makin baik, mba...

    BalasHapus