Rabu, 09 November 2011

Flash Fiction : Coretan-coretan sore

-Coretan1 - Mimpi

 Aku berguling kesana kemari, rasanya ranjang terlalu keras dan menonjol di semua sisi, seolah sengaja menggoda tulang belulangku agar terasa linu. Mata ini terasa memberontak tak bisa terpejam. Segala pikiran buruk menyerbu menyerbu datang berhamburan, berbondong-bondong tak tahu malu. Lalu bayangan itu datang, dia terbaring di aspal bersimbah darah. Merah dimana-mana, kerumunan orang berdiri ternganga tak tahu berbuat apa, dan aku menjerit memanggil-manggil nyawanya yang terlambat kugenggam. Berani sekali kau meninggalkan aku disaat aku masih mencinta !! Kembali pulang atau aku tak akan mencinta lagi ! jeritku menyayat mencoba mengancam yang tak terkembalikan. Tapi ternyata aku terlambat, nyawanya sudah menguap tanpa aku sempat berpamitan. Aku lalu menjerit sekuat tenaga, marah kepada Tuhan, marah pada keaadaan, marah kepada semuanya. Kalau mau Kau ambil, kenapa bukan aku saja ???!
 
Tiba-tiba tangan lembut mengusap kepalaku, tangan dia yang sangat aku kenal, dan bisikan familiar terdesah meniup telinga, "ssshhh... tidurlah lagi semua baik-baik saja", dan tiba-tiba hatiku merasa tenang. Dia ada di sini, dia tidak jadi pergi. semua hanyalah mimpi. Tetaplah disini, jauhkan aku dari mimpi buruk. Biarkan aku terlelap sejenak saja di sampingmu -END-

 
-Coretan2 - Dia atau Aku
 
 
Segalanya baik-baik saja sebelum perempuan itu datang. Suaminya adalah suami yang baik-baik saja sebelum perempuan itu datang. Dia mencintai suaminya, lelaki yang ditakdirkan bersamanya -- sebelum perempuan itu datang. Lalu tiba-tiba saja perempuan itu muncul, merenggut suaminya dan mengalihkan dunianya. Sekarang dia kehilangan semua kehangatan suaminya, sekarang dia kehilangan semua waktu suaminya. Dan yang paling menyakitkan, dia kehilangan seluruh cinta suaminya yang dulu dinikmatinya sebebas-bebasnya, eksklusif menjadi hak miliknya.
 
Lalu malam itu dia memutuskan. Pisau dapur yang dulu selalu digunakannya mengiris steak kegemaran suaminya di tangan kanan, tekad penuh membuncah di dada. Dan tubuh perempuan itu yang terkapar bersimbah darah di lantai. Dia atau Aku. Dan jika suaminya tidak bisa memilih, dia akan membantu mengambilkan keputusan. Dia atau aku. karena segalanya baik-baik saja sebelum perempuan itu datang. -END-


 
-Coretan3 - Selingkuh
 
Rasanya menyenangkan menunggu di kegelapan meskipun kau tahu kau hanya menjadi yang kedua baginya. Rasanya menyenangkan menunggu untuk menjadi tempatnya pulang meski kau tahu dirinya sedang bersama yang lain saat dirimu menunggu. Rasanya menyenangkan tergila-gila pada cinta yang terasa lebih berharga daripada bongkahan emas dan permata, karena kau tahu cinta itu tidak akan pernah bisa kau miliki. Dan sekarang semuannya mengatainya bodoh bodoh bodoh, jahat jahat jahat, dosa dosa dosa...bodohkan dia? jahatkah dia? dosakah dia?
 
Rasanya menyenangkan mencintai seseorang dengan kesadaran penuh bahwa kau tak akan pernah bisa menjadi yang pertama baginya, tidak bisa mengakui mencintainya dan tidak bisa diakui dicintainya. Semua orang tak mau mengerti, betapa berharganya perasaan yang dipendamnya selama ini, sambil berdiri termangu di kegelapan, menelaah semua pertentangan yang ramai di benaknya, hanya untuk menemukan bahwa rasanya menyenangkan, jadi mengapa tidak? -END-

 


 

-Coretan 4 - Lihat, Aku Terbang
 
Mama tidak pernah percaya kalau aku bisa terbang, mata dewasanya tidak bisa melihat sayap transparan di punggungku. Aku percaya kalau aku ini malaikat, aku bukan manusia, aku punya sayap yang tidak bisa terlihat dan aku bisa terbang. Tapi mereka orang-orang dewasa itu, yang sudah kehilangan kepekaan terhadap impian dan harapan tidak pernah bisa mempercayai anak-anak seperti aku.
"Anakmu terlalu suka berkhayal", bisik seorang tante kepada mama
"jauhkan dia dari jendela", pelan papa berpesan sebelum berangkat ke kantor
Tapi aku bisa membuktikan, siang itu aku lari dari pengawasan bibi yang tertidur, naik ke atap di lantai tiga dan menengadah menatap matahari. Lihatlah!!! sayapku terbentang dan berkilauan, lihatlah !!!
lalu jeritan mama memekakkan telinga, aku menunduk menatap wajah pucatnya di bawah, dan tersenyum girang,
lihat mama, lihatlah aku bukan manusia, aku ini malaikat
lalu aku melayang terbang dengan sayapku yang besar dan indah
menukik ke bawah.
ke lantai beton.
dan darah di mana-mana.
lihat mama, aku tadi terbang kan? - END-
 

-Coretan 5 - Pamali Nduk !!!

Jangan begini, jangan begitu nanti kamu begini nanti kamu begitu.
Suara ibuku memenuhi telingaku di sela-sela keringat yang mengalir deras di dahi
"tarik napas dalam-dalam..." suara lembut mendesak terdengar samar dan aku mematuhinya sambil menahan kesakitan yang amat sangat
"Jangan makan di atas ranjang, nanti anakmu susah lahir", suara familiar ibuku terdengar lagi dan samar terbayang jelas wajah jawanya yang bersahaja
"Ibu memaafkanmu nduk, biarpun mbah-mbah dulu bilang kalau kau berani menyakiti orang tua sampai seperti ini kau akan merasakan sakitnya melahirkan, tapi ibu memaafkanmu nduk"
aku mengejan penuh kesakitan yang dalam
rasanya dadaku mau pecah, perutku sakit sekali, semuanya sakit-sakit dimana-mana
dan air mataku berleleran antara sakit dan kesedihan yang mendalam luar biasa
mengingat tubuh tua itu terbaring terbungkus kain kafan putih setelah malamnya menangis karena aku membentaknya
"maafkan aku ibu", jeritku entah keluar entah tidak suaranya.
Jika sesakit ini yang harus kau tanggung untuk mengantarkanku ke dunia ini, jika sebesar ini pengorbananmu, maka aku adalah anak yang tak tahu diuntung.
Ketika suara tangis bayi itu pecah dan kelegaan luar biasa meliputiku, aku mengucapkan sumpah dalam hati, setelah ini kalau nyawaku masih menempel di tubuhku, aku akan bersimpuh di pusara ibu, memohon ampun -END-

3 komentar:

  1. Mb Santhy... Thank You. cuma mau bilang itu ajja*speechLess* peluk erat2 sambil kecup pipi biar anget kala ujan deras banget gk mau brenti2 dari tadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. ainiii peluk erat jugaa
      iya nih hujan deres banget udah gitu galau heee :D keluarnya cerita2 yang beginian nih kalo lagi galau hee :D

      Hapus
  2. aihhh aku jadi tambah galauuu abis baca ini....
    >_<
    keren mbaku...
    *peluk erat mba*

    BalasHapus