Note : Dear All, maafkan aku yang lama sekali nggak posting, seminggu ini benar-benar minggu yang sangat sibuk untukku, di pekerjaaan yang berlangsung sampai hampir jam 10 malam di kantor, membuatku tdk bisa membuka, email, twitter, dan update di blog. Semoga mulai besok sudah bisa rajin posting dan ngobrol2 lagi dengan all readers yaah ;))
Mereka
memasuki rumah besar berpagar tinggi itu. Saira menatap rumah itu dan
mengaguminya, bangunannya serupa bangunan kolonial belanda yang terawat dan
mewah. Dan tamannya, taman depan yang menghampar luas itu sangat indah dan
terawat. Saira melirik Andre, kalau memang Andre yang bertanggung jawab merawat
taman ini, dia pasti merawatnya dengan sepenuh hati karena tamannya benar-benar
luar biasa indahnya.
“Ayo.”
Andre setengah mendahuluinya masuk ke rumah itu. Saira mengikuti dengan pelan
di belakangnya, waspada. Benaknya berkecamuk. Seperti apakah perempuan bernama Leanna itu? Apa reaksinya ketika
melihat Saira? Apakah dia akan marah dan melukai Saira? Ataukah dia akan
sedih dan menangis seperti reaksi Saira pertama kali ketika mengetahui
keberadaan Leanna? Apakah Leanna sudah mengetahui tentang Saira sejak lama?
Atau dia sama seperti Saira? Tidak
mengetahui keberadaan satu sama lain?
Saira
terlalu sibuk dengan pikirannya sehingga tidak menyadari betapa nyamannya Andre
bergerak di rumah itu, seolah-olah lelaki itu sudah biasa menaiki tangga dan
melangkah ke ujung lorong, menuju sebuah kamar yang pintunya setengah terbuka.
Harusnya
Saira merasa ragu karena bukankah Andre hanya ditugaskan mengurus taman di
rumah ini? Kenapa dia sepertinya dengan mudahnya memasuki isi rumah, bahkan
sampai menaiki tangga menuju area pribadi pemiliknya?
Andre
membuka pintu dan senyumnya tampak aneh ketika menatap Saira, dia
mempersilahkan Saira memasuki kamar itu,
“Silahkan
Saira, temuilah Leanna.”
Apakah
Leanna sudah menunggunya? Dia mengernyit menatap Andre, tetapi lelaki itu
memasang ekspresi tidak terbaca.
Saira
melangkah masuk dan tertegun.
***
Leo
menginjak gasnya kuat-kuat, mengumpat-umpat ketika kemacetan menghalanginya,
dengan panik dia memutar balik, mencari jalan lain lewat jalur-jalur
alternatif, dia harus bisa segera mencapai rumah pinggiran kotanya sebelum
terlambat. Sebelum Saira terluka!
Leo
melakukan penyelidikan singkat tadi mengenai Andre. Dan penyelidiknya
mengatakan bahwa Andre dulu sangat akrab dengan Leanna sebelum kejadian
percobaan bunuh diri itu.
Bahkan penyelidiknya mempunyai
dugaan kuat, bahwa Andre adalah ayah dari bayi yang sempat dikandung oleh
Leanna! Selama ini dia telah salah duga tentang lelaki yang menghamili Leanna!
***
Perempuan
itu duduk di sebuah kursi roda di sudut, tatapannya tampak kosong. Tetapi selain itu dia luar biasa cantiknya.
Rambutnya panjang terurai dan kulitnya putih bening, dia tampak seperti seorang
peri yang muncul dari negeeri khayalan, begitu halus dan rapuh...
Saira
memang menduga bahwa kekasih Leo secantik ini, tetapi dia tidak menduga bahwa
Leanna duduk di kursi roda dan.... buta?
Menilik dari mata kosongnya, perempuan itu buta. Oh astaga, teganya Leo menikahinya, menghamilinya dan mengkhianati
perempuan ini?
Andre
berdiri di belakangnya, dan mengunci pintu kamar itu tanpa sepengetahuan Saira.
Dia lalu berjalan melewati Saira menuju ke arah Leanna.
Leanna
yang menyadari kedatangan Andre yang mendekatinya langsung tersenyum dan
mengulurkan tangannya,
“Andre,”
senyumnya lembut. Dan Andre menyambut uluran tangan itu, lalu mengecup jemari
yang rapuh itu dengan penuh sayang,
Sementara
itu Saira mengamati kejadian di depannya itu dengan terkejut. Dia memandang
Leanna dan Andre berganti ganti dengan pertanyaan berkecamuk di dadanya. Andre
mengenal Leanna? Dan kenapa bahasa tubuh mereka berdua selayaknya sepasang
kekasih?
“Aku
datang membawa dia untukmu, sayangku...seperti janjiku kepadamu.” Andre menatap
Saira dengan kejam, “Dia ada di depanmu, perempuan yang membunuh anak kita,
yang membunuh cahaya indah di matamu...”
Saira
menatap Andre dengan bingung, tatapan Andre yang penuh kebencian kepadanya
membuatnya memundurkan langkahnya secara refleks,
“Apa
maksudnya ini Andre?”
Andre
tersenyum sinis kepadanya, dia berdiri di sebelah Leanna dan dengan sayang
meremas pundak perempuan itu, “Kasihan sekali Saira yang ternyata tidak tahu
apa-apa.” Andre menunduk lembut dan menatap Leanna, “Kita jelaskan saja
kepadanya sayang?”
Leanna
menganggukkan kepalanya,
“Kau, Saira... adalah anak yang dilahirkan tanpa ayah... dan kau merenggut ayah Leanna,
membuatnya menderita.”
“Aku
tidak mengerti maksudmu.” Saira merasa bingung dan tiba-tiba merasa takut,
Andre yang ada di depannya tampak aneh, dia sangat berbeda dengan Andre yang
dikenalnya sejak kecil, Andre yang baik dan seperti kakak baginya, apa yang
terjadi? Dan Andre bilang kepada Leanna ‘anak
kita’? bukankah Andre seorang gay?
“Mungkin
aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepadamu, yang pasti aku membawamu
kemari untuk membalaskan dendam Leanna... dendam kami berdua... kau adalah
pembunuh cahaya hidup kami, kau membunuh calon anak kami dan juga membunuh
cahaya di mata Leanna...” Andre mengeluarkan pistol di tangannya dan
menodongkannya kepada Saira, “Aku akan membuatmu terjun dari balkon ini, dan
kehilangan bayimu... sama seperti yang terjadi kepada Leanna...”
“Oh Tuhan! Andre! Apa yang kau pikirkan?”
Saira mundur ketakutan karena todongan pistol
itu sekaligus akan kata-kata Andre.
Ketika
dia hendak memikirkan cara menyelamatkan dirinya dan bayinya, pintu kamar itu
digedor dengan kuat,
“Andre!!
Apapun rencanamu, lepaskan Saira! Aku membawa polisi di luar, mereka sudah
mengepung rumah ini, kau tak akan bisa lolos!”
Itu
suara Leo, ada kecemasan dan kepanikan di dalamnya, dia menggedor- gedor pintu
itu sekuat tenaganya, Andre melirik ke arah pintu dan tersenyum sinis, menatap
ke arah Leanna,
“Dengarkan
itu Leanna, kakakmu yang pengecut dan pengkhianat.... dia meninggalkanmu demi
perempuan ini, sama seperti ayahmu..dia juga harus mendapatkan ganjarannya.”
Saira
tertegun. Semua terjawab sudah. Andre bilang bahwa Leo adalah kakak Leanna.
Jadi Leo tidak pernah menduaka dirinya, tidak
pernah ada perempuan lain. Semua ini adalah manipulasi Andre untuk
membawanya ke rumah ini. Hati Saira terasa nyeri memikirkan semua
tuduhan-tuduhannya kepada Leo.
Dia
bersalah kepada Leo... akankah dia
mempunyai kesempatan untuk meminta maaf kepada Leo? Diliriknya pistol yang
masih diacungkan oleh Andre kepadanya, dan merasa ragu.
Sementara
itu ekspresi Leanna tampak berubah, dia mengenali suara Leo yang sedang
berteriak-teriak di luar pintu, “Leo...? kakak....?” dia tampak bingung dan
menggapai-gapai, tetapi Andre memegang tangannya dan bergumam tegas, “Kau harus
kuat Leanna, dia pengkhianat, dia bilang akan membalaskan dendam demi dirimu,
tetapi kemudian dia jatuh cinta kepada Saira dan tidak bisa menahannya...”
Leo jatuh cinta kepadanya? Saira merasakan rasa
bersalah menghujamnya...
.
“Kita
harus membunuh Saira demi dendam anak kita, Leanna...” Andre terus bergumam
untuk membunuh keraguan Leanna, ketika Leanna tampak tenang dan tidak panik lagi
mendengar suara gedoran Leo di luar, Andre menatap dingin ke arah Saira,
“Kau... melangkah ke sana.”
Saira
mengikuti arah kepala Andre menoleh dan tiba-tiba gemetar, Andre menyuruhnya
melangkah ke balkon.. apakah lelaki itu akan melaksanakan ancamannya untuk
menyuruhnya terjun dari balkon? Setega
itukah Andre kepadanya?
“Kau
tidak benar-benar akan menyuruhku terjun bukan Andre?” Saira menatap Andre ragu
dan ketakutan.
“Tentu
saja aku akan melakukannya, aku bisa membalasmu dan Leo... kalian berdua harus
menanggung penderitaan, sama seperti yang kami tanggung...” Ande menggerakkan
pistolnya dan menyuruh Saira melangkah ke arah balkon, Saira melirik ke arah
suara berdebum di pintu, tahu bahwa Leo dan beberapa polisi mencoba mendobrak
pintu, dan dia berharap semoga Leo tidak terlambat.
Saira
melangkah ke balkon dengan jantung berdebar, dia menghela napas ketika Andre
terus menodongkan pistolnya dan menyuruhnya sampai ke pinggir. Andre tampaknya
terpusat pada Saira dan tidak terpengaruh dengan suara dobrakan-dobrakan di
pintu, dia menoleh ke arah Leanna dan tersenyum,
“Sayang
kau tidak bisa melihatnya Leanna, saat-saat kemenangan kita tetapi aku akan
menceritakan kepadamu bagaimana Saira melompat dan kehilangan bayinya, sama
sepertimu...”
Tiba-tiba
terdengar suara dentuman keras dan pintu itu didobrak dengan kencang sampai
terjatuh. Leo berdiri di sana terengah-engah dengan beberapa polisi di
belakangnya.
“Lepaskan
isteriku, Andre!” Leo berseru dengan suara keras bercampur kecemasan, dia
melangkah maju, tapi Andre melirik ke arahnya dengan benci,
“Tahan! Kalau kau maju
sedikit lagi, aku akan menembakmu!” serunya, menodongkan pistolnya ke arah Leo.
Leo
menatap Saira yang berdiri di balkon dengan cemas, kecemasan murni dari seorang
lelaki yang mencintai. Kenapa Saira tidak
menyadarinya?
“Tembak
saja aku kalau itu memuaskanmu, tetapi jangan lukai Saira.”
Andre
tertawa, “Tidak melukai Saira? Dia adalah tujuanku selama ini. Aku mencintai
Leanna kau tahu? Aku mengenalnya ketika dia mencari-cari informasi tentang Saira.
Aku yang memeluknya ketika dia menangis sedih ketika menyadari bahwa ayahnya
lebih memilih Saira daripada dirinya.... sementara kau sebagai kakaknya malahan
sibuk dengan urusanmu sendiri. Aku adalah ayah dari anak yang dikandung
Leanna...dan karena ketidakbecusanmu menjaga Leanna, kau membuat kami kehilangan calon buah hati kami!”, napas Andre
terengah, “Sekarang kami akan membalaskan dendam kepada kalian!”
Leo
mengalihkan tatapannya kepada Leanna yang tampak bingung, dia tahu adiknya itu
tidak bisa berpikir dengan sempurna dan Andre sedang memanfaatkan kelabilannya,
"Bagaimana kau tahu itu anakmu? Leanna tidak membantah ketika aku bertanya apakah lelaki bernama Edo yang terakhir tampak akrab dengannya, adalah ayah dari anak yang dikandungnya."
Andre mencibir, "Leanna tidak membantah tetapi juga tidak mengiyakan bukan?" matanya menajam, "Bagaimanapun aku tahu pasti anak itu adalah anakku. Dan aku akan membalaskan dendam atas kematiannya yang sia-sia..."
“Kalau
kau mau membalas dendam, balas dendamlah kepadaku.... aku yang bersalah.”
Ditatapnya Andre dengan tajam, “Kau bukan? Yang membakar rumah dan rumah kaca
Saira?”
Saira tersentak kaget, jadi Andre
pelakuknya? Bukan Leo?
Andre
sendiri tertawa keras mendengarkan kata-kata Leo, “Ya, aku yang melakukannya,
karena dari Saira aku tahu bahwa kau mulai lembek, lemah dan mulai mengkhianati
rencana balas dendammu... aku melakukannya supaya Saira menuduhmu sebagai
pelakunya.”
Leo
tampak jijik, tetapi dia lalu menatap Andre setengah membujuk, “Lepaskan Saira
oke? Aku yakin bahwa Leanna juga tidak menginginkan semua ini... benar kan
Leanna?”
Rupanya
strategi Leo untuk menarik Leanna berhasil, perempuan itu tampak goyah lagi,
“Kakak...?”
“Aku
disini sayang..” Leo menjawab lembut, “Kau tidak menginginkan semua ini kan
sayang? Kau tidak menginginkan pembalasan sekejam ini kan Leanna?”
“Diam!”
Andre menghardik dengan marah, “Jangan coba-coba mempengaruhi Leanna! Kau juga
mengkhianatinya seperti yang lain! Kau tidak tahu apa yang diinginkan Leanna,
akulah yang paling tahu!”
“Aku
kakak Leanna, akulah yang bisa menjaganya!”
“Akulah
penjaga sejati Leanna, karena aku satu-satnya yang tidak mengkhianatinya!”
Andre menodongkan pistplnya dengan mengancam ketika melihat gerakan maju Leo, “Jangan
maju lagi, aku akan menembakmu!”
“Kau
tidak akan bisa, kalau kau menembakku polisi dibelakang akan menembakmu juga
dan membunuhmu!” Leo bergumam parau, kemudian menerjang maju,
Membuat Saira menjerit, dan Leanna
tampak bingung.
Andre
sendiri tidak mengira bahwa Leo akan maju dan menerjangnya, dia dengan reflek
menarik pelatuknya dan menembak.
Suara
tembakan keras terdengar, diiringi dengan tubuh Leo yang rubuh. Para polisi di
belakang langsung menembak tangan Andre, membuat pistol itu terjatuh dari
tangannya.
Saira
menjerit keras, begitupun Leanna yang berteriak-teriak histeris.
Semua
kejadian berlangsung begitu cepat setelahnya, semuanya tampak kacau balau dan
membuat Saira seketika itu juga kehilangan kesadarannya.
***
Ketika
Saira membuka matanya, dia sudah berada di rumah sakit, ruangan itu serba putih
dan bau obat, dia meraba perutnya dan langsung terduduk dengan cemas.
Sebuah
tangan kuat menahannya,
“Tenang,
Saira. Bayimu tidak apa-apa..”
Saira
menoleh dan melihat Leo menahannya dengan sebelah tangannya, lelaki itu tampak
pucat, dan sebelah ada perban di lengannya, rupanya tembakan Andre mengenai
lengannya.
Leo
mengikuti tatapan Saira ke lengannya dan meringis, “Tidak fatal kok, hanya
menyerempet lengan...”
Saira
menatap Leo dengan cemas, “Andre? Leanna?”
“Andre
tertembak tangannya juga, oleh polisi. Dia sekarang di rawat dalam penjagaan
polisi. Leanna baik-baik saja, dia di dalam bimbingan psikiaternya.”
Saira
memikirkan tentang ibu dan adik-adik Andre dan tiba-tiba merasa cemas,
“Bagaimana dengan keluarga Andre?”
“Polisi
sudah menginformasikannya kepada mereka, mereka sekarang ada di kantor polisi.”
“Mereka
pasti bingung...” Saira meringis sedih.
“Sama
bingungnya seperti dirimu kan Saira? Aku juga tidak menyangka, aku terlambat
mendapatkan informasi, maafkan aku seandainya aku lebih teliti, pasti insiden
ini tidak akan terjadi.”
Saira
menghela napas panjang, “Kau tidak pernah percaya bahwa Andre adalah seorang
gay, dan kau benar.”
Leo
mengangkat bahunya dan tersenyum, “Biasanya seorang lelaki mempunyai insting
tersendiri mengenai hal itu.”
Saira
menatap Leo dengan bingung, “Maukah kau menjelaskan semuanya kepadaku, kumohon?
Semua ini... semua ini terlalu membingungkan untukku, aku tidak mengerti apa
yang terjadi...”
Leo
menggenggam tangan Saira menatapnya dengan lembut, “Aku mau... berbaringlah.”
Dengan
segera Saira mengikuti permintaan untuk berbaring, matanya masih menatap Leo
dengan penuh rasa ingin tahu,
“Aku
akan menjelaskan semuanya kepadamu, dari awal... tetapi sebelumnya kuharap kau
mau mendengarkanku..”
“Mendengarkan
apa?”
“Bahwa
aku mencintaimu, Saira. Dengan sepenuh hatiku, perasaan ini muncul di luar
kendaliku, aku mencintaimu begitu saja. Bahkan di saat aku sedang berusaha bersikap
kasar kepadamu, jauh di dalam hatiku aku tetap mencintaimu.”
Saira
tertegun ,menatap Leo dan menyadari bahwa laki-laki itu tulus. Leo meremas
jemari Saira dan meringis sedih, “Kelakuan kasarku di awal pernikahan kita
memang sangat keterlaluan... aku harap, setelah mendengarkan penjelasan ini..
kau.. setidaknya kau bisa mempertimbangkan untuk memaafkanku, memberi
kesempatan kepadaku untuk memperbaiki semuanya, memulai semuanya dari awal...”
Lalu
kisah itupun mengalir dari bibir Leo, semua kebenaran itu, semua rahasia itu,
semuanya terkuak satu demi satu, lapis demi lapis hingga menyisakan satu
pengertian yang mendalam.
***
“Begitulah
kisahnya.” Leo mengakhiri kisahnya, “Aku memang mendekatimu karena dendam
tersembunyi, tetapi aku tanpa sadar sudah mencintaimu. Bayi di kandunganmu...
itu menyadarkanku bahwa aku amat sangat mencintaimu dan tidak bisa hidup
tanpamu, aku mohon Saira, berilah aku kesempatan, aku akan menebus semuanya,
aku akan menjagamu dan anak kita.” Leo menatap Saira dengan ragu, “Apakah setelah
semua perlakukan jahatku itu... kau.. kau masih menyimpan setidaknya sedikit
cinta untukku?”
Saira
tertegun, mencoba menelaah semua kisah yang diceritakan Leo dengan sedalam
mungkin. Semua terasa mengejutkan, kenyataan tentang ayah kandungnya, kisah
cinta ibunya dan juga kisah Leanna yang menyedihkan.... pantas saja Leo
menuduhnya bertanggung jawab, sama seperti Andre.... ah ya Tuhan, Andre pasti sangat mencintai Leanna dan calon anaknya.
Saira
menatap Leo, sebenarnya dalam hatinya ingin sekali mempermainkan perasaan
lelaki ini, berpura-pura sudah tidak mencintainya lagi, mengingat betapa
kejamnya kelakuan lelaki itu di awal-awal pernikahannya dulu, tetapi rupanya
perasaan cintanya terlalu besar kepada Leo. Cinta itu tetap ada, bahkan di
masa-masa perlakukan terburuk Leo kepadanya.
“Kau
sangat kejam kepadaku dulu.”
“Aku
memang bersalah.” Leo meringis pedih, “Aku memang keterlaluan.”
“Kata-katamu
juga kasar.”
“Itupun
aku mengakuinya, maafkan aku Saira.”
“Kau
membuatmu menangis setiap malam.”
“Maafkan
aku..” Leo tampak tersiksa, “Aku tidak pernah menikmati tangisanmu, hatiku
terasa pedih mendengarnya, tetapi saat itu aku tidak sadar bahwa dendam tidak
ada gunanya, bahwa kau sebenarnya tidak bersalah.”
“Kau
menyakitiku.”
“Tidak
akan kulakukan lagi, aku bersumpah. Kalau kau memberiku kesempatan, aku akan
berusaha sepenuh hati agar kau tidak tersakiti sedikitpun.”
Saira
menggeleng, “Tidak.”
“Tidak?”
Leo tampak cemas luar biasa, “Kau tidak mau memberiku kesempatan lagi?”
Saira
menghela napas panjang, “Aku memang tersakiti sedemikian rupa tapi tidak..aku
tidak apa-apa...” tiba-tiba dadanya terasa sesak dan air mata menetes dari
sudut matanya, “Tetapi aku mencintaimu Leo... sepenuh hatiku, dan perasaan itu
selalu ada.”
“Oh Tuhan.” Leo menggunakan jemarinya untuk
mengusap sudut mata Saira, menyingkirkan air matanya, “Maafkan aku Saira,
maafkan aku.” Ketika Saira tidak menolak, Leo merengkuh Saira ke dalam
pelukannya dengan sebelah tangannya yang tidak terluka. “Aku mencintaimu,
Saira, aku mencintaimu..”
Saira
membalas pelukan Leo, menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan lelaki itu,
lelaki yang sangat dicintainya. Ah ya
Tuhan... dia sangat bersyukur karena jalannya seperti ini. Dulu dia memang
sempat menderita dan bingung, mempertanyakan jalan Tuhan kepadanya. Tetapi
ternyata mereka diberi ujung yang indah.
Jemari
Leo menyentuh lembut perutnya dan mengusapnya, “Dia akan menjadi cahaya dalam
kehidupan kita, anak kita... semoga aku bisa menjaga kalian berdua.”
“Kau
sudah menjaga kami berdua.” Suara Saira serak oleh tangis, “Aku yakin
kedepannyapun kau bisa menjaga kami berdua.”
Leo
mengangkat dagu Saira, lalu mengecup bibirnya lembut, “Maafkan aku atas
kekasaran dan sikap jahatku kepadamu, maafkan aku atas semua rahasia yang
kusembunyikan kepadamu. Maafkan aku atas kelakuan burukku.... dan terimakasih
karena masih mencintaiku, bahkan di saat aku begitu sulit untuk dicintai.”
Saira
tersenyum kepada Leo, menatap mata Lelaki itu yang berkaca-kaca. Harapannya
terkembang luas, akan masa depannya bersama Leo dan anak-anak mereka nanti. Dia
percaya bahwa mereka bisa menyelesaikan semua permasalahan ini, meluruskan
semua dendam, memaafkan semua kesalahan dan membangun hidup mereka bersama.
Saira
percaya bahwa dia akan berbahagia bersama Leo, dan juga bersama buah cinta
mereka yang akan lahir nanti
THE END
PS : bagi yang menginginkan e-booknya nanti untuk e -book 4 judul colorful of love akan dibagai link downloadnya di blog ini yah. e -booknya sesuai dengan versi novel, jadi ada beberapa kisah yg tdk ada di blog, dan ada bonus epilognya. Segera setelah e-book available pasti aku updatekan di blog ^___^
Makasih mba san,,,
BalasHapusDah kangen banget...
#peluk
Ditunggu ibuknya :D
BalasHapusHoreeeeee....
Akhirnyaaaa....hatur nuhun pisan mba' Santhy :D
BalasHapusKeyeeennnnn..wowwwwww
BalasHapusMksh Mba Santhyyyy utk info ebookny,,akan,,trz,,sllu dtggu...
*pelukkk kenceng*
Mksih mbak santhy.jg kesehatan
BalasHapuskirain terjadi sesuatu sama teteh hehe
BalasHapusasek akhirnya happy end :-).
mau mau e-book teteeeeh :-$
suka bgt sama endingna
BalasHapusthx mbak santhy...
dtunggu cerita2 laenna...
Mba san yang kurindu rindu akhrinya...
BalasHapustetap semangat mba...
Aaaaa, mba shan. Akhirnya dipost juga. Aku setia menanti gak sia-sia deh :)
BalasHapusMakasih mba shan udh diposting, hehe. Aku nunggu postingan e-book nya mba ^^
Aaaaa, mba shan. Akhirnya dipost juga. Aku setia menanti gak sia-sia deh :)
BalasHapusMakasih mba shan udh diposting, hehe. Aku nunggu postingan e-book nya mba ^^
Yeahh..sekian lama aku menunggu*nyanyi* akhirnya posting jg..hihihi
BalasHapusehh..yaa ampun si andre musuh dlm selimut yaa...gak nyangka.
ThanKYU mbak san, dtunggu versi lengkapnya..yg versi ini brasa ada yg kurang aja kekeke~ ^^
Iya mb san, kq luama bgt sih g d post2,, tp stlh mengetahui alasan mb san,, aq jd terharu,,, mb sangat kereeeen bgt bersedia meluangkn waktu utk ttp nyenengin qt, para penggemar cerita buatan mb san,,, cia yoo mb... i'll be your loyal reader ever,,, :D
BalasHapusAkhirnya yang di tunggu2 keluar...
BalasHapusmb Santhy salam kenal y aq penggemar baru hehe tapi aq uda baca novel2nya ^_^
mb san, aq minta e-booknya ntar hehe
Asiiikk. Happy end. Gak nyangka secepat ini PC berakhir. Makasih mbak san udah ngepost cerita ini lg. Kangen sama mbak san. :*
BalasHapusbtw, datting with the dark kpn dipublish nya mbak? :)
Mbakkk....
BalasHapusSeuatu...
Jgn mpe kecapean ya....
Anyway, thanks bwt endingnya..
Smoga ebooknya cpt nongol...
Met mlm n met istirahat mbak....
#peluk erat
Mbakkk....
BalasHapusSeuatu...
Jgn mpe kecapean ya....
Anyway, thanks bwt endingnya..
Smoga ebooknya cpt nongol...
Met mlm n met istirahat mbak....
#peluk erat
akhirnya happy ending senengg deh hhe
BalasHapussumpah ya ga nyangka banget andre jahattt, tadinya aku pikir andre suka saira eh ternyata ckck padahalkan tmn dari kecil kan mereka hhu
aaa leo kerenn :D
makasih ya mba san, sukses dan tetap sehat yaaa . semangatttt mba san :D
Makasih mb san... akhirnya nonggol jg,,, aq dah mondar mandir di blogny ni .
BalasHapusJaga kesehatan mb ..... peluk hangat :-)
Mba San, aku dah terima box set colorful of love na =)
BalasHapusMakasih ya........
*big hugh*
salam kenal mb san..
BalasHapussaya suka sama karya2 mb san, semngat yah..
lembur d kantor gara2 spt bukan mba? :D
Hwuuaahh..hikshiks*nangisdlmketerharuan/_\* untung endingnya manis bgt.. Ampe nangis bacanya saking terharunya.. Ga sesek lg krna pnderitaan saira tlh slsai n berujung bhgia..:) Cemumut mb san..^^
BalasHapusmudah2an bsk bisa post lg..*lope*
akhirnya.......tinggal nunggu kang azka sm kang keenan..mksh d tunggu postingan lainnya..^_^
BalasHapushwuaaaaaaaaa....
BalasHapusmba shanty....
*peluk... peluk... cium....
(heheheee... blm kenal dh berani peluk-cium... maap y mba... hehehe... salam kenal)
akhirnya kangen qu terobati...
endingnya bikin nangis... ga mau berenti...
makasi y mba shan....^^
salam kenal ya mbak san
BalasHapusga' sabar nunggu ebookny kluar
Mbak shanty, makasih ya udah update ceritanya.
BalasHapusAku tunggu kapan mbak bagi ebook-nya...
happy ending..
BalasHapusberkaca2 bca ny.. ,
hikshikshikshiks.. ,
dtunggu ebook nya mbak shan.. ,^^
*bighug
Ya ampun mba.... Kirain teh sakit ko ya ga nongol2....
BalasHapusohhh yang di blog itu versi singkatnya yahhh mbak???
BalasHapusditunggu lohhh versi ebooknya, kalo bisa pdf yahhh mbak biar gampang baca nya :)
setelah baca 8 cerbung di Blog ini dan PN kayaknya peran cowoknya selalu berpengaruh, coba kalo gantian cewe yang sesekali nindas cowo hehhehehe ^^
Thank you buat cerbungnya :)
*silent reader*
BalasHapusAaa makasih banyak mbaa :)))
Makasih mbak Santhy... di tunggu ebooknya :)
BalasHapusMakasih mbak Shanty. Udah nunggu lama lanjutannya. Ditunggu ebooknya! Kalau bisa formatnya epub biar bisa dibaca di hp :). Setuju sama usul di atas. Sekali2 ceweknya dong yg punya pengaruh besar dan berkepribadian kuat. Masa ceweknya karakternya lemah lembut terus :). Ditunggu karya selanjutnya!
BalasHapuspeluk sayang mbak santhy....
BalasHapusthanks buat semua cerita yg bgus bgt....
ditunggu banget buat e-book nya
Asyeeeeek
BalasHapusmakasih mbak shan, d tunggu e booknya
Mba Shanty....thank you soooo muchhh....*kecup basah
BalasHapusthank you mba shan..mau dong ibuknya...hehheh
BalasHapusya tuhan mbak santhy sukses seminggu ini bikin aku bolak-balik blog cuma untuk liat pembunuh cahaya sama you've got me from hello aaaaa akhirnya happy ending,,
BalasHapusmuahh
Loved it
BalasHapusihhh....asik banget mbak...
BalasHapussumpah, baca ini itu bisa bikin nangis-nangis tengah malam, senyum-senyum sendiri kayak orang gila..gak sabar pengen baca cerita yg lainnya....
aku terharuuuuuuu.............
BalasHapusmakasih mbak Cantik.......
aku mau ebook nya yaa.....
aku tunggu pokoknya.... hehehe
*cium
Wahh thanks bgt. mbak bakal d kasih ebook yg kayak novelnya
BalasHapuspkoknya good luck terus yahhh Mbak San
kembangkan terus kmampuan mengolah klimat2 :)
Idem Mba... appendix B ku belom kelar. Tp disela2nya bisa bbrp kali sehari mampir ke blog. H2C nunggu sambungannya. Thank Mba.... semangatttt!!!
BalasHapusKEBAHAGIAAN yang paling dalam adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain untuk selalu sehat.. Klik http://bit.ly/10n7mxh untuk sehatkan badan dan gendutin rekening..
BalasHapustrims mba,crtax bgus.... update blog ya jgn lama2 yah
BalasHapusTuh kan.. Kenapa sih semuanya nyalahin Saira? Dia tuh bukan 'nggak salah sepenuhnya' tapi emang 'sepenuhnya nggak salah'!
BalasHapusAnaknya Leanna mati pas keguguran juga kan salahnya sendiri egois nggak mikirin kandungannya main loncat aja. Kenapa jadi Saira mulu yg jd kambing hitam.
Yang tabah ya Saira *pukpuk*
Untung happy ending kalo nggak miris hati ini. Haha Makasih ya Mbak Santhy :)
Great story :)
BalasHapus