“Dia
membangun rumah kaca untukmu?” reaksi pertama Andre ketika Saira menceritakan
apa yang dilakukan Leo adalah terkejut luar biasa, “Benarkah itu Saira ?”
“Sekarang
rumah kaca itu sudah jadi, dan dia menawarkan untuk mengantarkanku membeli
beberapa varietas unik untuk mengisi rumah kaca itu.” Saira menahan napas
ketika matanya melirik ke keindahan rumah
kaca yang sekarang berdiri dengan tegak dan mewah, memantulkan cahaya
matahari sehingga membuatnya berkilauan.
Andre
tampak termenung di seberang sana, “Kau yakin bahwa Leo melakukannya dengan
tulus tanpa ada maksud apapun di baliknya?”
“Aku
tidak tahu.” Saira sendiri merasa ragu, tetapi sejauh ini, Leo benar-benar
bersikap baik kepadanya. Lelaki itu menjaganya, selalu menanyakan kondisinya,
dan tidak ada lagi kata-kata kasar yang menyakitkan hati. Tiba-tiba Saira
menyadari bahwa Leo serius dengan perkataannya bahwa karena kehadiran calon
bayi mereka, dia akan merubah sikap.
Meski
sikapnya tidak kembali ke sikap penuh cinta yang ditunjukkannya sebelum
menikahi Saira, setidaknya Leo sudah menghargai Saira dan bersikap baik
kepadanya.
“Kau
sudah tidak mencurigainya membakar rumah kacamu ya?” Andre bergumam, memecah
lamunan Saira.
Apakah dia mencurigai Leo? Saira berpikir,
bertanya kepada dirinya sendiri. Ah, bahkan dia sendiri tidak tahu jawabannya.
Dia sungguh-sungguh tidak tahu.
“Aku
tidak tahu, Andre.” Saira menjawab jujur, sesuai dengan apa yang ada di
benaknya.
Di
seberang sana Andre mendesah keras, “Jangan jatuh lagi ke dalam tipuannya,
Saira. Dia sudah pernah menipumu satu kali, jangan sampai dia melakukannya
untuk kedua kalinya.”
***
Lelaki
itu membawa mobilnya memasuki pintu gerbang rumah mewah itu. Petugas keamanan
membiarkannya karena lelaki itu memang biasa datang untuk mengantarkan tanaman
dan memperbarui varietas tanaman dan bunga-bungaan di rumah mereka.
Setelah
memeriksa taman belakang dan mencatat apa saja yang perlu diperbaiki, lelaki
itu melangkah ke teras yang sudah sangat di kenalnya, di teras itulah biasanya
Leanna duduk dan memandang taman dengan tatapan matanya yang hampa, begitu
cantik, namun sekaligus begitu rapuh.
Lelaki
itu berlutut di depan Leanna dan meletakkan sekuntum bunga lily yang harum ke
genggaman tangannya. Leanna langsung tersenyum, dan mengulurkan tangannya
dengan lembut, menyentuh pipi lelaki itu,
“Andre....”
bisiknya penuh kasih sayang yang nyata.
***
Usia
kandungan Saira sudah empat bulan, dan dia menjalani harinya dengan lebih baik.
Sejak kehamilannya, hidupnya menjadi lebih mudah, karena Leo semakin lama
semakin bersikap baik kepadanya.
Lelaki
itu sudah tidak menyekapnya di rumah dan mengawasinya ketika berpergian,
sepertinya hari-hari Leanna sebagai tawanan sudah berakhir. Leo juga melakukan
apa yang dijanjikannya, dia mengantar Saira dengan sabar berburu varietas
tanamannya, memenuhi rumah kaca barunya sedikit demi sedikit sehingga makin
lama makin penuh dan sempurna, Bahkan lebih lengkap dan lebih indah daripada
rumah kacanya yang lama.
Sekarang
mereka sedang menghabiskan waktu di dalam rumah kaca, seharian ini Saira
mengatur pot-pot kecil tanaman di susunan rak, dengan Leo mengawasinya. Lelaki
itu baru pulang kerja dan menyusul Saira ke dalam rumah kaca. Bahkan sekarang
Leo selalu pulang kerja lebih awal, dan menghabiskan sorenya bersama Saira.
Saira
sedang menyusun potnya di rak yang tinggi dan agak terhuyung ke belakang ketika
tubuhnya membentur dada keras Leo yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya,
“Hati-hati.”
Leo berbisik lembut di belakangnya. Membuat Saira menolehkan kepalanya dengan
gugup, menyadari Leo sangat dekat dengannya, Saira mencoba melepaskan diri,
tetapi Leo memegang kedua pundaknya dengan lembut, lelaki itu menatapnya dalam,
sejenak tampak sulit berkata-kata, dia kemudian berdehem. “Lain kali kalau
ingin memasang sesuatu di tempat yang tinggi minta tolonglah kepadaku, atau
kepada pelayan di rumah ini, jangan melakukannya sendiri, ingat, kau sedang
hamil.”
Pipi
Saira memerah entah kenapa mendengar nasehat Leo. Dan hal itu tidak lepas dari
pengamatan Leo, matanya melembut mengamati Saira dan makin lembut ketika
melihat perut Saira yang sudah mulai menonjol,
“Perutmu
sudah semakin besar ya.”
Saira
menundukkan kepalanya dan melihat perutnya, lalu tersenyum tipis, “Ya... dan akan semakin
besar.”
Leo
tampak ragu, tetapi kemudian dia menyentuhkan jemarinya di perut Saira, lalu
mendongakkan kepalanya dan menatap Saira dengan takjub, “Dan terasa keras.”
Senyum
Saira makin melebar, “Memangnya kau pikir perutku akan seperti apa?”
Leo
menyeringai bingung, “Aku tidak tahu, kupikir akan lembek dan lembut.”
Jemarinya mengusap lembut perut Saira, “Ternyata cukup keras untuk melindungi
bayinya.”
Saira
menganggukkan kepalanya, tanpa sadar ikut menggerakkan jemarinya menyentuh
perutnya. Tetapi kemudian jarinya bersentuhan dengan jari Leo, dan Leo
menggenggamnya.
Saira
tertegun dan menatap mata Leo, lelaki itu tengah menatapnya dengan tajam,
kemudian tanpa di sangka-sangkanya, Leo menundukkan kepalanya dan mengecup
bibir Saira dengan sebuah ciuman yang lembut.
“Maafkan
aku atas semua yang pernah kulakukan kepadamu.” Bisiknya serak, lalu tanpa
memberikan kesempatan kepada Saira untuk berkata-kata, lelaki itu memeluknya
erat-erat.
Mereka
berpelukan dalam keheningan rumah kaca yang penuh nuansa harum dan
menyenangkan.
***
Saira
berbaring miring di ranjangnya dan memikirkan kejadian tadi sore. Tanpa sadar
jemarinya menyentuh bibirnya. Bibir yang tadi sore dicium lembut oleh Leo tanpa
disangka-sangkanya.
Kenapa Leo menciumnya?
Leo
bersikap lembut kepadanya, penuh kasih sayang, bahkan sekarang lelaki itu sudah
bisa tertawa bersamanya, sikapnya berubah makin lama... dan semakin mirip
dengan Leo yang itu, Leo yang dulu membuatnya jatuh cinta setengah mati.
Apakah
Leo benar-benar telah berubah menjadi Leonya yang dulu? Apakah masih ada
kesempatan untuk pernikahan mereka dan untuk masa depan mereka bersama bayi
ini?
Saira
mengelus perutnya dengan lembut, kalau iya,
berarti anak ini memang ada untuk mempersatukan kedua orangtuanya.
***
Siang
itu, ketika Leo berangkat bekerja, seperti biasanya Saira menghabiskan
hari-harinya di rumah kacanya dan merawat berbagai tanamannya, ketika dia
sedang menggunting daun dari tanaman yang dia kembangkan sebagai bonsai,
memberi kesempatan agar batangnya bisa tumbuh besar, ponselnya berbunyi.
Saira
melirik ke arah ponselnya dan mengernyit, itu nama Andre.... Saira baru
menyadari bahwa makin lama dia makin jarang berhubungan dengan Andre, apalagi
sejak rumah kacanya hangus terbakar dan sikap Leo semakin baik kepadanya.
Dia
masih sempat berhubungan intens dengan Andre ketika mengurus asuransi untuk
rumah kacanya yang terbakar karena hal itu menyangkut bisnis mereka berdua.
Andre masih menjalankan usaha tanaman hias dan bunga mereka, tetapi sekarang
sebagian besar dia menerima pasokan dari luar.
Lalu
kemudian, seiring berlalunya waktu, ketika Saira mulai sibuk dengan rumah kaca
barunya dan Andre sibuk membangun bisnisnya kembali, mereka makin jarang
berhubungan, telepon merekapun semakin jarang, biasanya mereka selalu
bercakap-cakap setiap malam, kemudian berkurang menjadi tiga hari sekali, dan
pada akhirnya, seminggu sekali.
Dan
sekarang ketika menatap ponselnya, Saira sadar bahwa sudah hampir dua minggu
dia tidak bercakap-cakap dengan Andre, jadi kalau Andre meneleponnya, pasti ada
sesuatu yang penting.
“Hallo
Andre?” Saira mengangkat teleponnya dan bergumam dengan ceria, berada di dalam
rumah kaca memang membuat hatinya selalu ceria.
“Tampaknya
kau baik-baik saja,” suara Andre di sana terdengar penuh senyum, “Syukurlah.”
Ada
sesuatu di dalam nada suara Andre yang membuat Saira mengerutkan keningnya.
“Ada apa Andre?”
Hening
sejenak, kemudian Andre menghela napas panjang.
“Bagaimana
hubunganmu dengan Leo?” tanyanya tiba-tiba.
Saira
tidak bisa untuk tidak tersenyum ketika membayangkan tentang Leo, Leo yang
semakin baik dan semakin lembut kepadanya.
“Kami
baik-baik saja. Leo memperlakukanku dengan baik dan lembut Andre, kurasa kami
bisa memperbaiki perkawinan ini.”
Andre
mendesah di seberang sana, “Aku minta maaf kalau harus memberitahumu hal ini
dan mengecewakanmu.”
“Ada
apa Andre?” Saira tiba-tiba merasa cemas ketika mendengar nada serius di dalam
kata-kata Andre,
“Ini
tentang Leo, aku mendapatkan informasi dari pemasok tanaman baruku. Dia
mempunyai langganan menghias bunga untuk sebuah rumah mewah di pinggiran kota
dan melimpahkan pelangannya itu untukku. Aku ke sana Saira, dan barulah aku
mengetahui bahwa rumah itu adalah atas nama Leo.”
“Apa?”
Saira tertegun, Leo punya rumah di pinggiran kota? Saira tidak pernah
mendengarnya, tetapi... bukankah wajar orang sekaya Leo memiliki rumah banyak?
“Ya
Saira, dan bukan masalah rumahnya yang ingin kuberitahukan kepadamu. Ini
tentang penghuni rumahnya.”
Penghuni
rumahnya? Rumah Leo di pinggiran kota ada penghuninya? Tiba-tiba jantungnya
berdenyut oleh firasat buruk,
“Penghuninya
seorang perempuan muda bernama Leanna.” Andre menghela napas panjang, “Untuk
apa Leo memelihara perempuan muda di rumah pinggiran kota dan disembunyikan
darimu, Saira? Aku ... maafkan aku, tetapi aku berpikir bahwa perempuan bernama
Leanna itu adalah simpanan Leo.”
Saira
terperangah, dunia seolah berguncang dan berputar keras seketika di
sekelilingnya, membuatnya limbung dan harus berpegangan pada salah satu rak
besi di sebelahnya.
Apa? Leo memiliki perempuan simpanan
yang disembunyikannya di sebuah rumah rahasia? Benarkah itu? Saira ingin tidak mempercayai info itu, tetapi info
ini berasal dari Andre dan Andre tidak mungkin membohonginya.
Dan tiba-tiba Saira teringat tentang kunjungan
mama Leo waktu itu, mama Leo sepertinya sempat menanyakan apakah Leo pernah
mengenalkannya dengan Leanna, atau sesuatu seperti itu. Ingatannya samar,
tetapi dia merasa nama Leanna familiar ketika Andre mengucapkannya, dan dia
yakin itu berasal dari mama Leo. Dan dia juga ingat betapa mama Leo berusaha
mengalihkan pembicaraan dan tampak gugup ketika menyadari bahwa Saira tidak
tahu apa-apa tentang Leanna.
Napas
Saira terasa sesak oleh air mata. Teganya
Leo kepadanya!
“Apakah
kau bisa mencuri waktu untuk menemuiku, Saira? Kalau bisa mungkin aku bisa
lebih enak menjelaskan semua informasi yang kuperoleh kepadamu.”
Saira
tercenung, masih bingung, tetapi kemudian dia mengambil keputusan. Dia harus
bisa mengetahui kebenaran tentang perempuan bernama Leanna itu. Setidaknya
dengan begitu dia bisa mengetahui posisi dirinya di dalam kehidupan
perkawinannya bersama Leo.
Apa maksud Leo dengan perkawinan
ini? Apa
pula maksud Leo ketika dia berubah sikap menjadi begitu baik dan perhatian
kepadanya? Membuatnya berpikir bahwa mungkin saja masih ada harapan untuk
pernikahan mereka?
“Aku
akan mencoba mencari cara untuk menemuimu, Andre.” Gumam Saira akhirnya,
menyadari bahwa Andre masih menunggu jawabannya di sana.
“Bagus.
Kabari aku secepatnya. Kau tidak boleh membiarkan masalah ini terus
berlarut-larut, Saira.”
***
Saira
masih merenung dengan hati pilu ketika mendengar suara mobil Leo diparkir di
depan. Akhir-akhir ini Leo sering pulang cepat, menghabiskan waktu bersamanya.
Itu dimulai sejak dia hamil, sedangkan pada masa-masa sebelumnya, Saira masih
ingat ketika Leo sering pulang larut, bahkan tidak pulang. Apakah waktu itu Leo menginap bersama Leanna di rumahnya yang lain?
Air
mata merembes di matanya. Dia masih bisa menoleransi seluruh kekasaran sikap
Leo kepadanya, apapun itu, dia masih bisa menerima, karena jauh di dalam
hatinya, cintanya kepada Leo begitu besar dan tidak bisa dimusnahkan begitu
saja dengan sikap kasarnya. Tetapi..... kalau menyangkut perempuan kedua, Saira
tidak bisa terima. Bukan karena kecemburuan, tetapi lebih karena dia berpikir
bahwa ketika Leo sudah membagi cintanya maka sudah tidak ada harapan lagi
untuknya. Saira selalu berpikir bahwa cinta sejati tidak bisa dibagi, cinta
sejati selalu utuh, satu dan hanya ditujukan untuk satu belahan jiwa.
Dan
kalau perempuan bernama Leanna ini benar-benar kekasih atau simpanan Leo...
maka Saira membulatkan tekadnya untuk pergi, jauh dari kehidupan Leo. Selamanya
dan mengubur semua harapannya untuk memperbaiki kehidupan pernikahan mereka.
Leo
memasuki teras dan mengangkat alis ketika melihat Saira, dia tersenyum lembut,
senyum yang akhir-akhir ini sering sekali muncul di bibirnya,
“Hai.”
Leo mendekati Saira dan duduk di depannya, “Tidak di rumah kaca?”
Saira
menggelengkan kepalanya lemah, membuat Leo mengerutkan keningnya dan menatap
cemas,
“Kenapa?
Kau sakit Saira?” Leo bertanya lembut, dan hal itu membuat hati Saira terasa
sakit. Kenapa Leo begitu baik sekarang
kepadanya? Kenapa Leo membuat Saira berharap bahwa mungkin masih ada cinta
di antara mereka? Hal itu membuat
semuanya terasa sulit bagi Saira.
“Siapakah
Leanna itu?” Akhirnya Saira memberanikan diri bertanya, mengawasi Leo
dalam-dalam dan melihat bahwa Leo terperanjat.
Lelaki
itu menatap Saira dengan kaget, dan ketika kemudian dia berkata, suaranya
tercekat di tenggorkan,
“Darimana
kau tahu tentang dia?” tanyanya tajam.
Saira
menghela napas panjang, “Tidak penting darimana aku tahu tentang Leanna. Yang
aku tahu, kau punya sebuah rumah yang dihuni oleh seorang perempuan bernama
Leanna, siapakah dia, Leo? Apakah dia .... apakah dia perempuan lain? Perempuan
lain dalam pernikahan kita?”
“Sudah
kubilang tidak ada perempuan lain.” Leo mengerutkan keningnya lalu menyadari
bahwa kata-katanya salah. Leanna memang adik kembarnya, bukan kekasihnya,
tetapi bisa dibilang bahwa Leanna adalah perempuan lain dalam pernikahannya
dengan Saira, dan akan selalu menjadi
perempuan lain.
Saira
sendiri mengawasi perubahan ekspresi Leo yang menentang kata-katanya sendiri,
membuat air mata turun dari sudut matanya,
“Aku
berusaha menahan diri biarpun kau memperlakukanku dengan buruk, juga membenciku
dengan alasan yang aku tidak tahu.” Diusapnya air matanya dengan sedih, “Tetapi
aku tidak bisa tahan kalau kau memiliki perempuan lain, Leo. Bagiku itu adalah
tindakan paling kejam yang pernah kau lakukan atas pernikahan ini. Aku menyerah
atasmu Leo, aku tidak sanggup lagi.” Saira membalikkan tubuhnya, berlari cepat,
dan tidak peduli akan suara Leo yang memanggil-manggil namanya.
Cukup sudah! Pernikahan ini sudah
berakhir!
***
Saira
mengunci pintunya dan mencoba menulikan telinganya dari Leo yang
mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dan memanggil namanya, membujuknya untuk
berbicara dengannya. Di tutupnya kedua telinganya dengan bantal. Mengeraskan hati.
Sampai lama kemudian, dia membuka bantalnya dan menyadari suasana sudah hening.
Leo rupanya sudah menyerah untuk mengajaknya berbicara. Lama Saira menunggu
sampai suasana benar-benar hening dan dia yakin bahwa Leo sudah masuk ke
kamarnya. Lalu dia menelepon Andre,
“Aku
akan mencoba keluar besok pagi setelah Leo berangkat ke kantor dan menemuimu.”
Gumam Saira setengah berbisik di telepon.
Andre
tampak puas di seberang sana, “Bagus aku akan menunggumu.” Jawabnya.
Lama
kemudian, Saira berbaring dengan mata nyalang menatap ke kegelapan, menahankan
air mata yang meleleh di pipinya.
***
Pagi
harinya Leo terbangun, mandi dan bersiap ke kantor. Dia tertegun di depan kamar
Saira yang tertutup rapat. Dia ada meeting penting hari ini yang tidak bisa
ditinggalkannya, padahal jauh di dalam hatinya, dia sangat ingin menunggu di
sini, menunggu pintu Saira terbuka dan kemudian dia bisa menjelaskan semuanya
kepadanya.
Tidak
ada perempuan lain, dalam arti kisah asmara. Leo memang menyayangi adiknya, dia
sangat mencintai Leanna dan menanggung rasa bersalah seumur hidupnya karena
kondisi Leanna yang begitu menyedihkan sekarang, tetapi bahkan dengan
perasaannya itu, Leo tetap tidak bisa menahan dirinya untuk mencintai Saira.
Ya.
Dia mencintai Saira dengan sepenuh hatinya, jauh di masa lalu, bahkan sebelum
dia menyadarinya.
Cintanya
kepada Saira membuatnya memutuskan untuk menghilangkan seluruh dendamnya, dan
menjaga Saira. Memutuskan untuk memohon ampun kepada Leanna karena dia tidak
bisa menyakiti Saira lagi, karena dia sudah mengkhianati adiknya demi Saira,
persis seperti yang dilakukan ayah mereka.
Leo
menatap pintu kamar Saira dan menghela napas panjang, ditahannya keinginan
untuk menggedor pintu kamar itu. Saira mungkin butuh waktu untuk menenangkan
dirinya, sementara itu dia akan ke kantor, menjalani meeting pentingnya
sekaligus mencari tahu darimana Saira mendapatkan informasi tentang Leanna.
Ada
seseorang yang mengkhianatinya dengan memberikan informasi tentang Leanna
kepada Saira. Leo mengerutkan keningnya, tetapi
siapa? Seluruh pegawainya di rumah Leanna adalah pegawai kepercayaannya
yang sudah tahu bahwa menjaga kerahasiaan tentang keberadaan Leanna sangatlah
penting. Kenapa informasi tentang Leanna bisa bocor ke telinga Saira?
Leo
harus membereskan semuanya dulu, mencari tahu siapa yang melakukan itu. Setelah
itu dia akan menemui Saira, berharap perempuan itu sudah bisa menenangkan
pikirannya dan bisa mendengarkan seluruh penjelasan, pengungkapan seluruh
rahasia yang akan diungkapkan oleh Leo. Dan semoga setelah Saira mendengarkan
semuanya, dia akan mengerti.
***
Segera
setelah mobil Leo keluar rumah, Saira menelepon Andre,
“Leo
sudah pergi, aku akan keluar dengan supir pribadi dengan alasan membeli
beberapa varietas tanaman untuk rumah
kaca, lalu kita bisa bertemu."
“Oke.
Hati-hati Saira,” Andre bergumam singkat lalu menutup teleponnya.
***
Saira minta diantar ke toko bibit dan tanaman langganannya untuk membeli beberapa varietas tanaman,
“Kau
bisa meninggalkanku sebentar, aku mungkin akan lama memilih-milih, sementara itu kau bisa pergi beristirahat dan makan siang.” Saira bergumam,
berharap supir itu akan menerima sarannya.
Supir
itu tercenung. Dulu di awal-awal pernikahan Tuan Leo dengan nyonya Saira, tuan
Leo dengan keras mengatakan bahwa dia harus mengawasi dan mengikuti kemanapun
nyonya Saira pergi. Tetapi sejak kehamilan nyonya Saira, tuan Leo benar-benar
melonggarkan peraturan yang dibuatnya, bahkan tuan Leo pernah berpesan agar dia
membiarkan nona Saira bersantai, menikmati waktunya sendirian. Satu-satunya pesan
tuan Leo adalah bahwa dia harus melaporkannya kepada tuan Leo kalau-kalau Saira
bertemu dengan Andre. Tetapi tampaknya tidak ada tanda-tanda tuan Andre di
sini, dia mungkin hanya akan berkeliling sebentar dan kemudian kembali
mengawasi nyonya Saira didepan toko ini,
“Baiklah
nyonya, saya akan meninggalkan nyonya sebentar untuk bersantai, mohon telepon
saja jika nyonya sudah membutuhkan saya. Saya akan berada di sekitar-sekitar
sini.” Gumamnya kemudian.
Saira
menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu melangkah memasuki toko itu.
Tetapi kemudian Saira duduk di area teduh dengan tempat duduk yang disediakan di ujung toko itu, menunggu supir itu pergi, setelah itu dia langsung mengirim pesan kepada Andre, dan Andre bilang
akan datang dalam hitungan menit, dan rupanya itu memang benar, kurang dari
lima menit kemudian lelaki itu datang, tersenyum lebar ketika melihat Saira dan
duduk di depannya,
“Hai
Saira.” Matanya melirik ke arah perut Saira yang buncit, “Kau tampak sehat dan
bahagia, apakah karena Leo memperlakukanmu dengan baik?”
Saira
tersenyum sedih, “Kebaikan yang ternyata semu.” Dia mendesah dengan sedih,
“Apakah benar yang kau katakan, Andre? Tentang wanita lain itu? Seorang
perempuan yang tinggal di rumah Leo di pinggiran kota dan ditemui Leo
diam-diam?”
“Kau
masih mencintai Leo ya.” Andre menatap Saira dengan sedih, “Maafkan aku
memberikan informasi ini kepadamu, tetapi kupikir kau harus tahu bukan?
Daripada nanti kau tahu belakangan saat semua sudah terlambat?”
Saira
menganggukkan kepalanya, “Terima kasih Andre.” Bisiknya lemah, “Aku sudah
menduga ada sesuatu yang dirahasiakan Leo, sesuatu yang salah.... sesuatu yang
tersembunyi jauh.... tetapi aku sama sekali tidak menyangka bahwa sesuatu itu
adalah keberadaan perempuan lain yang dirahasiakan dariku.” Saira menyusut air
matanya, “Aku... padahal aku sudah berharap bahwa kami berdua bisa memperbaiki
semuanya dan menjalankan pernikahan ini dengan baik...”
Andre
menggenggam jemari Saira lembut, “Aku yakin perempuan bernama Leanna itu adalah
simpanan Leo.... aku mengobrol dengan pelayan rumah itu ketika aku memasok
bunga-bunga dan tanaman untuk taman di sana, katanya Leo sering mengunjungi
nona Leanna siang-siang, bahkan sering menginap di malam-malam sepulang dia
kerja... dan aku mencocokkan tanggal.... beberapa saat sebelum kau menikah
dengan Leo, dia masih tinggal bersama perempuan bernama Leanna di rumah itu ...
kemudian Leo membeli rumah baru, yang ditempatinya bersamamu. Leo membohongimu
sejak awal Saira, dia mengejar dan mendekatimu padahal waktu itu dia menjalin
hubungan dan tinggal bersama Leanna ...”
Saira
merasa dadanya sesak. Pernikahannya benar-benar sudah berakhir. Dia masih ingat
ekspresi wajah Leo yang tidak bisa menyangkal bahwa ada perempuan lain dalam
pernikahan mereka.
Andre
menatap Saira tajam, mengamati kesedihan di wajah Saira, “Aku bisa mengantarmu
ke rumah itu.”
Saira
langsung menoleh dan menatap Andre dengan terkejut, “Apa?”
“Aku
bisa mengantarmu ke rumah itu, rumah Leo tempat perempuan bernama Leanna itu
tinggal. “
“Aku
tidak ingin menemui perempuan bernama Leanna itu.” Bagaimana mungkin Saira bisa menemui
Leanna? Hatinya pasti akan hancur lebur ketika bertatapan dengan perempuan
dimana Leo membagi cintanya.
“Kau
harus menemui perempuan bernama Leanna itu dan menjelaskan semuanya, kalian
bisa bercakap-cakap. Mungkin kau jadi bisa menyibak rahasia apa yang disimpan
oleh Leo selama ini. Apakah kau tidak ingin tahu?”
Saira
ingin tahu. Sangat ingin tahu. Dia selalu bertanya-tanya, kenapa pada awalnya
Leo mengejarnya dan melamarnya, lalu berubah sikap menjadi begitu jahat.... dan
kemudian setelah dia hamil, lelaki itu berubah sikap menjadi lembut kembali,
seperti Leo-nya yang dulu... seakan lelaki itu ingin memperbaiki semuanya,
memulai semuanya dari awal...
***
Leo
menelepon mamanya dan memintanya datang ke kantor, dan karena mamanya sedang
berada di dekat-dekat situ, dia bisa menemui Leo. Leo mengamati mamanya yang
cantik dan tampak elegan, tentu saja. Kalau tidak bisa tampil cantik, akan
sia-sia mamanya merawat diri seperti itu.
“Salah
seorang pegawaiku mengatakan bahwa mama sempat mengunjungi Saira beberapa bulan
yang lalu.”
Clara
mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Leo, “Kupikir kau sudah tahu itu sejak
lama, kenapa kau baru menanyakannya sekarang?”
“Dulu
aku tidak berpikir hal itu penting.” Leo menatap tajam ke arah Clara, “Apakah
mama menemui atau berhubungan dengan Saira sesudahnya, akhir-akhir ini?”
Clara
menatap Leo dengan bingung, “Aku tidak melakukannya.... aku memang berniat
ingin menghubungi Saira di waktu-waktu dekat ini... tetapi belum punya waktu,
kenapa kau menanyakan itu?”
Tatapan
Leo masih sama tajamnya, “Apakah mama memberitahu tentang Leanna kepada Saira?”
Clara
tampak terperanjat, “Tidak.. aku tidak pernah memberitahukannya.” Dia tampak berpikir sejenak, “Tetapi aku
sempat tidak sengaja menyebut nama Leanna dalam percakapan kami di kunjungan
pertama.”
“Mama
menyebut nama Leanna?” Leo langsung menyipitkan matanya.
“Aku
tidak sengaja, aku pikir Saira mengetahui tentang Leanna, aku bertanya apakah
kau sudah mengenalkannya kepada Leanna, tetapi ketika melihat ekspresi
bingungnya, aku sadar bahwa Saira sama sekali tidak tahu apa-apa tentang
Leanna, jadi aku mengalihkan pembicaraan dengan mulus sehingga Saira tidak
curiga.” Kali ini Clara yang menatap Leo dengan tajam, “Kenapa kau merahasiakan
tentang adikmu, Leo? Apakah kau malu akan keberadaannya?”
“Tidak.”
Leo memalingkan muka, mamanya memang sama sekali tidak tahu tentang rencana
balas dendamnya, semuanya dia rahasiakan. Tetapi Leo lelah menanggung rahasia,
dia memutuskan untuk menceritakan semuanya.
“Dia
adalah putri dari Sarah, aku tahu nama itu punya arti untuk mama.”
Clara
terperangah, wajahnya memucat. “Maksudmu Sarah yang itu?” Ya. Leo benar, nama Sarah sangat berarti baginya, Sarah adalah
perempuan yang sangat dicintai oleh suaminya. Amat sangat cinta dan perempuan
itu tidak pernah lepas dari pikiran suaminya. Hal itu sebenarnya tidak
mengganggu Clara, karena dia juga tidak mencintai suaminya, pernikahan mereka
adalah karena perjodohan dan Clara sendiripun memiliki kekasih sendiri...
seorang kekasih yang pada akhirnya menanamkan benih di tubuhnya.... membuahkan
anak kembar, Leo dan Leanna.
“Jadi
apa maksudmu menikahi Saira? Untuk membalas dendam demi Leanna?”
Leo
menganggukkan kepalanya, “Itu yang ingin kulakukan pada awalnya, keberadaan
Saira membuat Leanna menderita, karena ayah sama sekali tidak pernah menoleh
kepadanya dan hanya terpusat kepada Saira. Hal itulah yang membuat Leanna
menderita dan menghancurkannya hingga kondisinya seperti itu.”
“Itu
bukan sepenuhnya kesalahan Saira.” Clara tampak sedih. “Aku menduga, kau pasti
sudah tahu tentang test DNA itu, yang menyatakan bahwa kalian bukanlah anak kandung
ayah kalian.” Clara menghela napas panjang, “Kami berdua menikah bukan atas
nama cinta, itu bisa dikatakan perkawinan bisnis keluarga kami, kami sama-sama
tidak bisa lepas dari cinta masa lalu kami, terutama aku... hubunganku dengan
kekasihku sudah jauh dan aku mengandung kalian, semula aku tidak mengaku kepada
ayah kalian, karena kupkir aku tidak akan ketahuan, apalagi usia kandunganku
pas dengan usia perkawinanku. Tetapi ternyata setelah kalian lahir, ayah kalian
menyimpan rasa curiga yang ditahannya. Karena dari garis keluarga kami, tidak
pernah ada anak kembar. Kau pasti tahu kalau kembar alami itu diturunkan secara
genetika.... dan itu berasal dari ayah kandungmu. Diam-diam ayahmu melakukan
test DNA dan mengetahui bahwa dia bukan ayah kandung kalian, dia marah besar,
menganggapku tidak menghormati perkawinan ini, sementara dari sisi dirinya, dia
rela meninggalkan Sarah kekasih yang sangat dicintainya demi menghormati
perkawinannya denganku. Aku sangat menyesal, kau tahu, apalagi kemudian ayah
kandung kalian ternyata lelaki brengsek yang hanya memanfaatkan tubuh dan
uangku. Aku berusaha memperbaiki semuanya, karena toh kami tidak bisa bercerai,
ayahmu seorang pejabat yang cukup terkenal dan perceraian bisa merusak
reputasinya.... Sayangnya ayahmu kemudian melampiaskan kekecewaannya kepada
kalian berdua, dia tidak bisa menutupi kebenciannya kepada kalian berdua.”
Clara menghela napas, “Pada akhirnya dia bertemu lagi dengan Sarah dan menjalin
hubungan singkat yang membuahkan Saira, aku mengetahui itu semua tetapi aku
tidak bisa berbuat apa-apa.... tetapi Sarah kemudian meninggalkan ayahmu dan
memilih memulai hidup dengan lelaki lain yang bisa menerimanya bersama Saira,
membuat ayahmu menderita karena patah hati. Ayahmu tidak pernah bisa membuka
hatinya untukku... dia hanya mencintai Sarah sampai mati.”
Leo
termenung mendengarkan penjelasan Clara, baru kali ini dia punya kesempatan
untuk menanyakan semua kepada Clara dan mendengarkan kisah dari sisi mamanya.
Selama ini mamanya lebih sering berada di luar negeri dari pada di rumah. Leo
sebenarnya sudah menyelidiki keberadaan ayah kandungnya, dan menemukan bahwa
lelaki itu sudah meninggal.
“Leanna.....
dia terlalu memuja ayahmu entah kenapa padahal ayahmu sama sekali tidak
menunjukkan perhatian kepadanya..dan hal itu mengganggu ayahmu, kami pernah
membawa Leanna ke psikiater di waktu kecil dan kata psikiater dia mungkin
menderita “oedipus complex” atau
karena dalam kasus Leanna dia terlalu memuja ayahnya, maka psikiater
menyebutnya “father complex”
“Apa
itu?” Leo tentu saja pernah mendengarnya, tetapi dia masih tidak yakin.
Clara
menghela napas, “Kau tahu kisah oedipus dalam mitologi? Dia jatuh cinta kepada
ibunya sendiri.... kasus hampir sama terjadi kepada Leanna, dia menderita
gangguan psikologi sehingga memuja dan terobsesi kepada ayahnya....”
“Leanna
tidak mungkin sakit jiwa!” Leo menyangkal dengan keras, “Dia memuja ayah karena
ayah sama sekali tidak pernah memperhatikannya, dia hanya seorang anak yang
haus kasih sayang orang tua!”
Clara
mengusap lengannya dengan lelah, “Tetapi itu yang dikatakan psikiaternya... dan
memang itu semua juga karena kesalahan ayahmu, perlakuan buruk ayahmu kepada
Leanna membuatnya tertekan dan pada akhirnya menumbuhkan penyimpangan pemikiran
seperti itu... kami sudah berusaha menyembuhkannya dengan terapi-terapi..
tetapi tetap tidak berhasil.” Clara menatap Leo dengan sedih, “Apa yang terjadi
kepada Leanna, itu bukan hanya kesalahan Saira, Leo. Kau tidak bisa menimpakan
semua ini kepada Saira. Dia hanya seorang anak yang tidak tahu apa-apa.”
Leo
mengernyit dengan pedih. Selama ini dia menimpakan semua kesalahan kepada
Saira. Dan hal itu lebih untuk melindungi dirinya sendiri karena dia sendiri
menyimpan rasa bersalahnya... Leanna waktu itu bunuh diri karena dia berkata
kepada Leanna, bahwa sampai matipun Leanna tidak akan bisa mendapatkan cinta
ayahnya. Kalau memang Leanna menderita ‘father
complex’ Hal itu pasti akan membuatnya terguncang luar biasa. Karena cinta
dari sang ayah adalah pusat hidup sang penderita. Sekarang Leo mengerti kenapa
Leanna bisa senekad itu melakukan tindakan bunuh diri.
Tetapi siapa yang mengatakan
kepada Saira informasi tentang Leanna? Apalagi informasi itu sangat spesifik...
Itu masih menjadi pertanyaan
untuknya, karena jelas-jelas mamanya tidak memberikan informasi kepada Saira.
Jadi siapa?
“Aku
dengar peristiwa kebakaran itu...aku membacanya di berita, pertama kali aku
tidak tahu bahwa itu adalah rumah kaca milik Saira.... tetapi kemudian namanya
tertulis di berita...”
“Ya,
itu rumah kaca milik Saira, dia menjalankan bisnisnya dengan seorang temannya,
tetangganya.”
“Ah
ya. Andre pria yang baik dan ramah.”
Leo
langsung tersentak dari duduknya,
“Mama
mengenal Andre?”
“Tentu
saja. Lho memangnya kau tidak kenal? Andre kan pengurus taman untuk rumahmu
yang ditempati oleh Leanna, mama beberapa kali bertemu dengannya ketika
menengok Leanna.”
Leo
menatap mamanya dengan kaget. Andre
mengetahui tentang rumahnya dan Leanna? Dia pasti mengetahui tentang Leo
juga bukan? Tetapi kenapa lelaki itu tidak mengatakan apa-apa? Sementara itu
Leo bahkan tidak tahu bahwa Andre menangani taman rumahnya.... selama ini para
asistennya yang mengurus hal-hal seperti itu seperti perawatan dan pemeliharaan
rumahnya...
Leo
hendak meraih teleponnya dan menanyakan perihal Andre kepada salah seorang
asistennya, ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi.
“Halo?”
Leo mengerutkan keningnya ketika mengetahui bahwa supirnya yang menelepon. Dia
menugaskan supirnya untuk menjaga dan mengawasi Saira ketika keluar rumah, dan
selama ini supirnya tidak pernah menelepon.
“Saya
kehilangan nyonya Saira, Tuan Leo.”
“Apa?”
Leo hampir berteriak mendengar kata-kata supirnya, “Bagaimana bisa?”
Supirnya
itu tampak gugup, “Nyonya Saira meminta saya meninggalkannya di sebuah cafe dan
saya pergi untuk makan siang. Ketika saya kembali nona Saira sudah tidak ada.
Kata pelayan cafe dia pergi dengan Andre...”
***
“Kau
baik-baik saja Andre?” Saira menoleh dan menatap Andre yang sedang menyetir
dengan cemas, dia mengawasi Andre daritadi dan lelaki itu tampak tegang, tak
ada senyum di wajahnya seperti biasa.
Andre
menoleh menatap Saira, tatapannya tampak nyalang, “Aku tidak apa-apa Saira.”
Lelaki itu tersenyum, tetapi lebih tampak sebagai seringai.
Saira
tiba-tiba merasa agak cemas, apakah Andre
baik-baik saja? Kenapa lelaki itu tampak berbeda?
bersambung ke part 10
OMG.. dpt kejutan dari mba saaann lagi.. hepii.. hepiii... makasih mba san.. muach... muachhh... muachhh...
BalasHapusKentang
BalasHapusMksh ya mbak santhy
BalasHapusMksih mbak santhy
BalasHapuslgi mbak.. Buat leo nyesel se nyesel nya.. Anak nya leo dan saira cowok aja trus mirip leo biar mkin nyesel :DD
BalasHapusMba San... tengkyu ya.. sehari 3x buka blog ini berharap ada postingan baru akhirnya muncul juga. Tapi.... kentang banget. Please.....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYa ampun kok andre jd serem gtu sih*takut*..;[. Andre ga beres niih pasti ad sesuatu..
BalasHapusTrims mb santhy sllu menunggu bab2 slnjtnya..^^
sedari awal aq dah curiga ma Andre, kebaikannya terlalu sempurna. Makin penasaran ma lanjutannya. Ditunggu ya mbak shanti. Love u.
BalasHapuswah ternyata si andre nih dalangnya..makasih mbak santhy udah diposting...
BalasHapusKayaknya si Andre jahat ya? Jangan2 ngaku jd gay krn biar bisa dkt ama si saira...
BalasHapusAh mbakkk post lagi donkk...
Penasaran
ya. Tuhan ya Tuhaaaan apakah Andre yang selama ini jahat yang membakar rumah kaca Saira dan memberitahu Leanna . dub belibet kata katanya.huhu cz saya masih menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi O:-) . jangan janga. Andre tidak gay buktinya dia menengok Leanna , ada apakah Leanna dengan Andre. semoga Saira baik baik saja . pada akhirnya suami yang mencintai kita yang akan selalu di samping kita dan menghilangkan ego hihihi
BalasHapustegang aku mbak sansan,,,
BalasHapusTuh kan, bener kan tebakan aku! Hihihi *dancing*
BalasHapusBeen waiting your new post for so many times, mbak san :) anyway aku baru baru ini baca semua cerita kamu, dan langsung jatuh cinta haha makasih mbak santhy, salam kenal :)
BalasHapusHuaaaa,,,trnytaaaaa Andreeeee yg jahaatttt slmaaa ni
BalasHapusGgggrrrrr,,ngakunyaaa gay...
Smg Saira sm bayiny gpp...
Mksh Mba Santhyyyy ,, *kecup2*
tbankanku kmren bnar andre it tak sebaik yg trlihat... ,
BalasHapusaku ykin andre yg bkar rmah kaca saira... ,
mba shan part slanjutjgn lama2 ya... ,
mksi mba.. ,^^
*bighug
oh nooo!!!
BalasHapusfirasat buruk. moga si andre ga ngapa2in saira.
kisah yg kali ini kece badai mba san.
penuh intrik,misteri,teka-teki & kejutahan *ohho..bhsaku*
penasaraaaaaaaaaaaannnnn.......
Wah jadi curiga sama Andre. Makasih mbak san. *peluk erat*
BalasHapusWah jadi curiga sama Andre. Makasih mbak san. *peluk erat*
BalasHapusAndre bajingan !!
BalasHapusAwas klo sampe kenapa2 dg Saira & bayinya,,Akan ku bunuh kau !!
tapi Aq SaLute ama Clara,,dy ngerti bangetz sama Saira..
Bener2 dah jadi Ibu yang Bijak..:)
Makasiih mbak Santh,,
wah roman2nya nih andre kerjasama sama Leanna buat nyakitin saira dan leo deh. andre berubah jadi monster dengan seringaian itu.
BalasHapuscelaka 12 klo saira di sakitin sama dia.kasihan baby nya ntar.
leanna yang penuh misteri ternyata seorang gadis cantik berhati kejam.hatinya kayaknya penuh dendam. jadi ngeri deh.
semoga semua rahasia dan misteri itu bisa membuat saira dan leo semakin dekat dan saling menjaga.supaya orang2 jahat tidak bisa memisahkan mereka.
asli mba santhy aku sangat sangat penasaran sama kisah ini. bayang2 misteri dalam diri leanna ngingetin aku sama Om lucas yang ganteng. klo om lucas psycopat cute, leanna psycopat sexy hehe :D
bab selanjutnya jangan lama ya mba. aku penasaran banget banget dah.
makasih mba santhy cantik :*
Makasih mba santhy postingannya,..
BalasHapusBnr2 ga nyangka nih andre trnyata biang keladinya (◣_◢ )Grrr!!( ◣_◢)
Bab selanjutnya di post hari ini ya mbaaa, biar ga penasaran..
✗ί✗ί✗ί✗ί✗ί áµ”.áµ”
mba san apa yang terjadi sebenarnya, kenapa semua jadi ribet seperti ini...
BalasHapusmba san harus tanggung jawab, posting chapt selanjutnya hari ini....
maksih mba santhy,...
Ya ampun,,,, ternyata andre ga lebih baik dari leo jg,,,,,
BalasHapus#Thank's mba santhy,,,,,,, :) :) :)
Jdi penasaran ... Andre mmg ingin mnolong Saira tau ada ada maksud lain jga ya.. Mudh2n tidak . Kasian Saira . ✽̶┉♏∂Æ™∂șîħ┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴.. Mba Shanty.
BalasHapushuaaaaa,jadi tambah penasaran,,,Andre ternyata jahat(?)
BalasHapusMksh mb San, penasan sama sikap andre pa ada hub ma leanna juga;-)
BalasHapusmbak san kenapa andre jadi berubah?
BalasHapusapa dia jatuh cinta pada leanna?
makasih mbak san,jgn lama" ya lanjutannya?
hehe
waduh sedikit lagi selesai nih ceritanya..
BalasHapusBisa juga kalo Andre emang bener2 gay dan cinta mati sama Leo, makanya dia nyelakain Leanna yg suka sama dia dan berencana jg mau nyelakain Saira yang ternyata Leo cinta.
ah banyak misterinya Mba Saaaaannn...
kok aku merasa kalo Leo ya yang ngebakar rumah kaca ._.
BalasHapusAhhhh.... gak nyangka si Andre yang antagonis, jangan2 andre itu yg dulunya ngehamilin leana terus dia dendam sama saira kayak awal leo yg ngangep riana penyebab semua yg terjadi sama leana??? padahal sempet nyangka mamanya leo yang bakar rumah kaca riana... mbak updatenya jangan lama-lama yahhh gak sabar nihhhhhh ^^
BalasHapusBagian terakhir kok bikin curiga sih...?
BalasHapusapa yang Andre rencanain...
duh moga-moga Saira g diapa-apain...
leo cepet bertindak................
Mbak Saaaaan..... cepet posting lanjutanya dong.....
thanks
Aduh aduh
BalasHapusNangguuuung mb san
Huhuhu
Penasaran tingkat kabupaten nih
Hahahah
Jangan2 yg jahat si andre nih
Huh
Makasih mb san :D
trms mba.....moga cpt diupdte klnjutnx. ugh c leana n andre ne pnya brpa lapis topeng kpribdian jak...penipu ulung
BalasHapuswaahhhhh???????????????????ternyata oh ternyataa...plis di posting lagi tar malem ya mbak....anggep aja permintaan dari ibu hamil yang lagi ultah hehehehehe #kedip-kedip rayu mbak san#
BalasHapusTrims sudah meng-update ceritanya Mbak. Mengejutkan juga tentang Andre yang tahu keberadaan Leanna. Saya tunggu Mbak kelanjutannya.
BalasHapusWadduh duhhh.. tnt Clara aku minta maaph ya krna dah nuduh yg nggak2 sblumnya..
BalasHapusDan mba san, ini knpa andre jd gt yah?! hohohh.. yakinlah aku klu di dunia yg singkat ini gak ada orang yg 100% sempurna baeknya.. dan si leanna, trnyata complex bgt ya pnyakitnya, untung gak brother complex tuh..
tp gmnapun jg, moga si saira & leo junior nggak apa2 nih..
Chap yg ini bner2 bikin penasaran.. mba san, postingnya jgn lama2 yahh.. ^^ Luph2 :*
Sepertinya yang membakar rumah kaca saira itu adalah Andre mungkin diam-diam Andre menyukai Saira.....berarti Andre psiko donk....ih ngeri!!!
BalasHapusThanks mbak Shanty
Huaaa..
BalasHapusDi awal bc part ini sangat yakin klo Leanna cuma pura2 gila..
Tp pas akhir liat seringainy andre, curiga jg.
WHAT ???? WHY ????
mbak cantik sekrng jarang ngpost apa lagi sakit? atau lagi terjadi sesuatu? aku cuma berdoa mbak canti baik" aja :) peluk mbak cantik
BalasHapussemoga selalu dilindungi allah langkahnya. amin
Wah Andre jadi udang di balik rempeyek....
BalasHapusMakasih mbak Shanty :))
wah,, mbak santhy jangan lama-lama donk part selanjutnya..
BalasHapusgantung nich pengen tahu kelanjutannya...
ceritanya keren abis sich...
Mba Santhy,tiap hari buka blognya mba Santhy tp kok msh blm ada lanjutannya ya?? Smoga mba Santhy baik2 & sehat slalu....biar bisa trs buat cerita yg kueereen :D
BalasHapusish, aku kok agak curiga jadinya sama andre,,, mbak santhy kapan nih part selanjutnya??? bonus malam mingguan dong mbak..
BalasHapusmba' santhy salam kenal :D
BalasHapusaku suka kali baca karya mba' santhy ..
lnjut donk mba ' ...
Haduh Gawat, mau di bawa kemana tuh Saira sama Andre,
BalasHapusAyo mbak san next part 10
Mbak san kangen*modus*
BalasHapusbolak-balik ke blog belom ada postingan baru :(
moga krjaannya yg menumpuk bisa cpet kelar yaa *semangat ^.^9
Mba shanty, aku kangeeeeennn. Belom lanjut sajakah?
BalasHapusMba shanty lg sibuk sama project novel barunya ya ._.
mba san... lg sibuk banget...
BalasHapuskpn d post lg nich mba...
penasaran TINGKAT DEWA...
kl bs mlm ini y mba....
peluk hangat untuk-mu mba... ;)
Satu bab lagi mba Santi... Please please
BalasHapusMbak santhy,
BalasHapusPenasaran tingkat tinggi sama kelanjutannya ..
bolak-balik ke blog belom ada postingan baru :(
Posting dong mba...please ...
mbak santhy moga sehat2 aja ya,ini gak posting lama mungkin msh sibuk ya.
BalasHapusselalu setia menunggu......
gak sabar nunggu lanjutannya
BalasHapusbrilliant as always...
BalasHapussekalian promote blog baru aku nih
http://carissimaa.blogspot.com/
check out yah...thanks
Ya ampuunn!! kejadian tak terduga!!! Andre??dalangnya?? Dia yg licik?? Atau jgn.... Pikiranku menduga2 apa jgn2 kyk sefrina?? Aaahhh penasarann lanjut bca deh..
BalasHapusOmaigaatttttt... ternyata andre licik!!😡😡😡
BalasHapus