Sabtu, 05 Januari 2013

Sweet Enemy Part 1

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

"Bukan begitu caranya." Davin mengerutkan alis, dan dengan tidak sabar meraih tangan Keyna lalu memposisikan jemari Keyna dengan benar memegang garpu dan pisau itu, "Begini cara memegangnya, kalau kau salah memegang. Tuan dan Nyonya besar yang terhormat itu akan menyadarinya dan mempermalukanmu."
 
"Aku tidak akan mempermalukan Keyna, meskipun aku termasuk di golongan Nyonya besar yang kau maksud Davin." Nyonya Jonathan yang sedang duduk membaca di sudut ruangan menyeletuk, sedari tadi dia hanya duduk di sana, geli memperhatikan Davin yang dengan tidak sabaran mengajari Keyna tata cara makan resmi di jamuan makan malam terhormat.
 
Davin menoleh ke arah mamanya dan mengerutkan kening,
 
"Mama mungkin tidak akan melakukannya. Tetapi teman-teman mama akan berbisik-bisik dengan hidung mereka yang angkuh dan memuakkan." Lelaki itu lalu menatap Keyna lagi, "Coba pegang garpu itu dengan lebih elegan, Keyna!"
 
Davin tampak tidak sabaran, pemarah dan kaku sedangkan Keyna lebih tampak ketakutan dengan sikap Davin. Nyonya Jonathan tersenyum, anak laki-lakinya ini memang terbiasa bersikap kasar, bahkan meskipun tujuannya baik, Davin tetap membungkusnya dengan sikap kasar. Semoga saja Keyna menyadari dan terbiasa dengan sikap Davin.
 
Davin sudah membuatnya terkejut dengan bersikap baik kepada Keyna selama ini, meskipun masih kaku dan kadang sinis, anak lelakinya itu tampak sudah menerima kehadiran Keyna sebagai bagian dari mansion ini. Dari malam itu, sejak Davin menjemput Keyna dengan penuh tekad pada malam berhujan itu, anak lelakinya benar-benar memegang teguh pendiriannya bahwa dia akan menjaga Keyna dan menjadi kakak yang baik.
 
Meskipun mereka berdua tampak begitu serasi lebih dari pada kakak dan adik. Ditatapnya Davin yang begitu tampan, berdiri dan menggenggam jemari Keyna mengatur cara jemari Keyna menggenggam dengan baik, kemudian ditatapnya Keyna yang begitu cantik dibalik penampilan rapuhnya yang menyimpan kekuatan tersembuny itu. Mereka begitu cocok bersama, Nyonya Jonathan membatin, lalu tersenyum sendiri. Mungkin kalau tentang hal itu, lebih baik diserahkan kepada yang muda-muda saja untuk memutuskan...
 
***

"Mereka menghebohkannya di kampusnya." Erland melirik ke arah Davin, "Adikku yang cerita. Banyak yang memusuhi dan merendahkannya karena menganggapnya tak sederajat."
 
Davin mengalihkan pandangannnya dari buku yang dibacanya,
 
"Siapa yang berani memusuhi Keyna di kampus?"
 
"Hampir semuanya." gumam Erland, "Yah sudah biasa terjadi kalau anak-anak keluarga kaya, di kampus khusus keluarga kaya akan merasa terganggu kalau tiba-tiba ada anak miskin yang naik status menjadi bagian dari keluarga yang paling berpengaruh di antara mereka. Dulu Keyna hanyalah anak biasa yang mendapat beasiswa di sana, sekarang posisinya tentu berbeda, dia menjadi bagian dari keluarga Jonathan, tinggal di mansion ini.  Tentu saja permusuhan ini tidak terang-terangan, tetapi ada. Anak itu tidak punya teman sama sekali."
 
"Dan bagaimana Keyna? Apakah adikmu bisa mengawasinya?"
 
"Pamela tidak tahu." gumam Erland, menyebut nama adiknya, "Dia satu tingkat di atas Keyna jadi tidak bisa mengawasinya terus menerus, menurutnya, Keyna biasa saja menghadapi semuanya, tampaknya dia sudah terbiasa menghadapi perlakukan macam itu."
 
Davin tercenung,
 
"Apakah menurutmu dia butuh bantuanku?"
 
"Menurutku dia tidak butuh bantuan siapa-siapa." Erland tersenyum kagum, "Dia bisa menghadapimu dan mengalahkanmu, dan menurutku teman-teman di kampusnya tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu."
 
***
 
Keyna duduk sendirian di kantin itu, di bagian paling ujung, tempatnya biasa duduk. Tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang menyapanya. Begitulah kesehariannya di kampus paling terkenal milik keluarga Jonathan ini. Tetapi tidak apa, dia sudah terbiasa. Dulu ketika masuk pertama kali ke sini dengan beasiswa dari mama Jonathan, dia sudah dimusuhi, tidak ada yang mau berteman dengan manusia yang mereka pandang dari kelas rendahan. Bahkan banyak yang tampak merasa jijik hanya dengan tersentuh olehnya.
 
Tetapi sekarang, ketika kabar bahwa dia tinggal dan diangkat anak oleh Nyonya Jonathan di mansionnya sudah menyebar. Aura permusuhan itu terasa lebih kental dan menguar di udara meskipun makin tertahankan.
 
"Bolehkah aku duduk di sini?"
 
Sapaan manis itu membuat Keyna mendongakkan kepalanya dengan kaget. Seorang perempuan. Perempuan yang sangat cantik dengan baju dan penampilan mahalnya,
 
"Silahkan." Keyna mempersilahkan meskipun masih merasa bingung, siapa perempuan ini? kenapa dia tidak pernah mengenalnya selama berada di kampus ini? seharusnya perempuan secantik ini sangat terkenal di sini, apalagi dari penampilannya yang jelas-jelas berasal dari keluarga kaya.
 
"Namaku Sefrina." perempuan cantik itu meletakkan piring makanannya di meja lalu duduk di depan Keyna dan tersenyum manis kepadanya, "Aku baru pindah kesini, sebelumnya aku kuliah di London, tetapi mama sakit sehingga aku memutuskan tinggal dekat dengannya." dia tersenyum manis, "Aku sudah mendengar tentangmu, Keyna dan tahu mereka memusuhimu karena alasan yang cukup konyol, jangan pedulikan mereka ya."
 
Keyna menatap Sefrina yang tampak begitu tulus di depannya, dan kemudian tersenyum,
 
"Aku tidak apa-apa, aku sudah terbiasa." gumamnya lembut.
 
Sefrina menatap menantang kepada beberapa orang di kantin yang menatap mereka dengan sembunyi-sembunyi, "Aku akan menjadi temanmu di sini, supaya mereka menyadari betapa konyolnya memusuhi seseorang hanya berdasarkan kekayaan dan kemiskinan."
 
Keyna tersenyum tertahan melihat kekeraskepalaan Sefrina,
 
"Terimakasih Sefrina, aku senang kau mau menjadi temanku."
 
***
 
"Bagaimana keadaan di sekolah?" Davin menyambut Keyna di ballroom mansion mereka, dengan gayanya yang elegan dan tetap tampan. Lelaki itu sekarang memegang beberapa cabang perusahaan Jonathan dan menjalankannya dengan baik. Karena kesibukannya, sangat jarang Davin berada di rumah sore-sore begini. Keyna menatap Davin dan mencoba tersenyum. Hubungan  mereka bisa dibilang baik. Davin benar-benar melaksanakan janjinya untuk bersikap baik kepada Keyna di rumah ini, meskipun kadang lelaki itu masih menyimpan arogansi dan sikap kasarnya.
 
"Baik-baik saja." jawab Keyna pelan.
 
"Aku dengar mereka memusuhimu."
 
"Mereka memusuhiku sejak awal, tidak apa-apa, aku sudah terbiasa Davin."
 
"Kau adikku." Suara Davin terdengar keras, "Mereka tidak boleh memusuhimu, itu penghinaan terhadap keluarga Jonatahan."
 
Keyna meringis mendengar suara mengancam Davin, dia takut lelaki itu akan melakukan sesuatu yang mengerikan. Seperti memaksa semua orang berteman dengannya misalnya. Keyna berpikir itu bukan ide baik. Teman-temannya tidak bisa dipaksa menerimanya, ketika mereka dipaksa, yang timbul nanti malahan permusuhan yang lebih mendalam.
 
"Jangan lakukan apapun atas nama keluarga Jonathan." Keyna menyela dengan waspada, 'Berjanjilah."
 
Davin mengerutkan keningnya marah, "Kenapa aku harus berjanji kepadamu? Aku bisa melakukan apapun yang aku suka, tidak perlu diatur-atur olehmu."
 
"Kau berhak melakukan apapun yang kau mau, selama itu tidak berpengaruh kepadaku." Keyna mengeluarkan senjatanya, menatap Davin dalam-dalam, "Kau sudah berjanji kepadaku Davin, tidak akan berbuat jahat kepadaku."
 
Davin mengerutkan keningnya. Dia memang pernah mengucapkan janji itu, di malam yang berhujan, tetapi apa hubungannya dengan semua ini.
 
"Aku toh tidak akan berbuat jahat kepadamu, malahan aku membantumu supaya tidak dimusuhi di kampus. Aku akan memperingatkan dewan sekolah supaya memperingatkan teman-temanmu atas perlakukan mereka kepadamu, mereka harus bersikap baik kepada adikku."
 
"Kau hanya akan menghina mereka dan memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak mereka suka. Oh ya, mereka mungkin akan bersikap baik kepadaku, tetapi mereka akan semakin membenciku."
 
Davin mengernyit,
 
'Kau harusnya tahu Keyna, kami para orang kaya tidak peduli apa yang ada di hati semua orang. Yang penting mereka bersikap baik dan menghormati kami."
 
Keyna menghela nafas, "Tetapi aku bukan orang kaya Davin, aku tidak mau orang berbuat baik kepadaku dengan menjilat atau kebaikan palsu, tetapi di belakangnya menanam kebencian." Lalu Keyna teringat kepada Sefrina, 'Lagipula akhirnya aku punya seorang temam."
 
"Siapa?"
 
"Namanya Sefrina, dari keluarga Nathaniel, dulu dia sekolah di london, dan baru pindah kemari di awal bulan, dia berkata bahwa sikap semua orang yang memusuhiku hanya karena harta adalah konyol dan dia bersedia berteman denganku." Keyna terkekeh kembali mengingat kata-kata Sefrina dan kedekatan mereka setelahnya, mereka cocok mengobrol bersama dan sepertinya benar-benar bisa bersahabat, "Aku senang menemukan orang kaya yang tidak berpikiran sempit seperti Sefrina."
 
"Aku juga orang kaya yang tidak berpikiran sempit." sela Davin sambil melipat tangannya di dada dengan santai
 
"Oh ya?", Keyna menatap Davin menantang, "Kau adalah orang kaya yang berpikiran paling sempit yang pernah kukenal Davin Jonathan!"
 
Davin terkekeh, mencoba kelihatan tersinggung, "Aku hanya berpikiran sempit kepada orang-orang tertentu saja."
 
Keyna mendengus, "Oh ya, tentu saja."
 
"Aku hanya ingin kau berhati-hati Keyna. Tentang Sefrina itu, kau harus memahami motif dibalik keputusannya menjadi temanmu."
 
"Tidak, tidak perlu, aku tahu Sefrina orang yang tulus.", jawan Keyna yakin.
 
Davin mengernyit menatap Keyna. Sefrina, kenapa nama itu terdengar tidak asing?
 
***
 
"Namanya Sefrina, dari keluarga Nathaniel yang terkenal itu. Pantas aku merasa dia tidak asing." Davin duduk di depan meja kantor mamanya yang besar. Sang mama yang dari tadi tampak menelusuri pekerjaannya terpaksa mengalihkan perhatiannya kepada anak laki-laki satu-satunya.
 
"Dan kalau mama boleh tahu, kenapa kau tiba-tiba jadi  tertarik kepadanya?"
 
Davin mengerutkan alis, "Karena dia satu-satunya orang yang mau berteman dengan Keyna di kampusnya."
 
Sang mama menumpukan jemarinya di dagunya, "Dan menurutmu itu aneh? apakah kau tidak bisa berpandangan bahwa ada beberapa orang yang memang benar-benar tulus?"
 
"Itu aneh karena dia tiba-tiba mucul setelah sekian lama."
 
Nyonya Jonathan tersenyum, "Mungkin memang kebetulan yang aneh..." Sang mama melepas kacamatanya di meja dan menatap Davin, "Sefrina Nathaniel adalah perempuan yang pernah ditunangkan kepadamu sejak kau dilahirkan. Itu adalah salah satu janji antara kakekmu dengan kakek Sefrina."
 
"Apa?"
 
"Ya. Kau punya tunangan sejak kecil. Tetapi karena Sefrina tubuhnya lemah, dia dirawat di london dan bersekolah di sana sejak kecil. Dia seumuran denganmu, tetapi karena sakitnya dia terlambar bersekolah, mungkin karena itulah dia bisa setingkat dengan Keyna. dan karena dia sejak kecil di Londonlah, kau tidak pernah bertemu dengannya sebelum ini."
 
"Kenapa mama tidak pernah bercerita kepadaku tentang pertunangan ini?"
 
"Karena hak itu sudah tidak penting lagi, sebab ketika usiamu  lima tahun setelah kejadian percobaan penculikan itu, papamu membatalkan kesepakatan itu. seperti mama bilang tadi, Itu adalah janji yang dibuat oleh kakekmu dengan kakek Sefrina, Mama tidak tahu alasan papamu membatalkannya, mungkin dia berpikiran kalai kesepakatan itu tidak relevan lagi di jalan sekarang, papamu adalah orang yang berpandangan modern.... kau bisa menanyakan alasan pastinya nanti kalau beliau sudah pulang dari eropa."
 
Davin mengernyitkan keningnya makin dalam. Entah kenapa dia merasa bukanlah suatu kebetulan Sefrina muncul di kehidupan mereka dan menjadi sahabat Keyna.
 
***
 
Keyna melangkah di balkon sambil menghirup udara segar yang berhembus dari luar, rasanya dingin, menyejukkan dan menyenangkan. Rasanya begitu damai berdiri di sini. Dipegangnya kalung pemberian dari almarhum papanya dan tersenyum. Sang papa pasti senang melihatnya diurus di sini.
 
Keyna tidak pernah menyalahkan papanya karena hidup miskin. Keyna tidak menyalahkan papanya karena kehilangan bakat di jemarinya yang membuatnya terpuruk menjadi seorang buruh bangunan. Mereka memang miskin, tetapi mereka bahagia, hidup dengan penuh cinta di rumah mereka yang kecil tetapi hangat. Tidak perlu takut akan niat lain di balik kebaikan orang-orang, karena mereka tidak punya apapun untuk diincar. Kehidupan di masa itu biarpun sulit dan berkekurangan, tetapi terasa menyenangkan karena kehangatan yang mereka miliki.
 
Suara alunan biola membuat Keyna teralih dari lamunannya, suara itu terdengar dekat dari sini, dari ruang keluarga. Alunannnya begitu indah, memainkan musik yang menyayat hati, terbawa oleh hembusan angin merasuk hingga ke jiwa.
 
Keyna berdiri dengan ragu di ruang keluarga, lalu melangkah masuk. Ada seorang lelaki sedang memainkan biola di tengah ruangan, lelaki yang tampan dan sepertinya seumuran dengan Davin. Siapa lelaki ini?
 
Lelaki itu menyelesaikan alunan lagunya dengan nada pedih yang semakin pelan, menyisakan kesesakan bagi yang mendengarkan, karena terbawa oleh kesedihan nadanya. Lalu berhenti, menghela napas, dan menatap Keyna, seolah baru menyadari kehadiran Keyna di sana.
 
"Hai." lelaki itu meletakkan biolanya dengan anggun di meja, lalu tersenyum lembut, "Kau pasti Keyna, kenalkan aku Jason." dia mengulurkan tangannya.
 
Dengan gugup Keyna membalas uluran tangan itu.
 
"Aku sudah lama melihatmu, bahkan sejak kau datang pertama kali ke mansion ini, aku salah satu sahabat Davin." senyum lembutnya tidak pernah hilang dari wajahnya, "Tetapi baru sekarang aku berkesempatan berbicara langsung denganmu."
 
"Di sini kau rupanya. aku sudah curiga kau tak tahan untuk memainkan biola dari koleksi papa." Suara Davin menyela di pintu, lelaki itu melangkah masuk, dan kemudian berdiri tertegun, mengernyit kepada Keyna dan Jason yang berdiri berhadap-hadapan.
 
"Kenapa kau ada di sini Keyna?"
 
Jason tersenyum kepada Davin, "Dia mengikuti alunan permainan biolaku dan masuk ke sini, ah, aku harus pergi." Jason melirik ke arah jam tangannya, "Terimakasih sudah meminjamiku biola itu Davin." sebelum keluar, Jason mengedipkan matanya kepada Keyna.
 
Setelah pintu itu tertutup Davin menatap Keyna dengan tajam,
 
"Jangan berhubungan dengan Jason, jangan melakukan kontak dengannya, pokoknya jangan sampai kau berinteraksi dengannya."
 
Keyna menatap Davin dengan bingung, "Kenapa?"
 
"Karena dia benci perempuan." Davin menatap Keyna dengan serius, "Dia dipanggil sebagai penghancur hati perempuan, semuanya. Tidak peduli tua atau muda, bersuami atau lajang, semua akan dihanyutkan dalam pesonanya untuk kemudian dihancurkan. Dia menyimpan kebencian yang mendalam kepada ibu kandungnya yang meninggalkannya, lalu melampiaskannya kepada semua perempuan. Jangan pernah dekati dia atau kau akan menjadi korbannya."
 
Keyna menghela napas, sedikit merinding mendengar penjelasan Davin. Kalau memang benar deskripsi Davin tentang Jason, dia pasti akan menghindarinya. Tetapi entah kenapa ada perasaan aneh ketika dia melihat Jason tadi, perasaan aneh yang akrab, seolah-olah dia telah mengenal Jason sebelumnya.
 
***
 
Bersambung ke Part 2
 
 
 

63 komentar:

  1. "Jangan lakukan apapun atas nama keluarga Jonathan." Nessa menyela dengan waspada, 'Berjanjilah."
    Mba sayang maaf ya...kayaknya ini ada yg typo, ini maksudnya Keyna yang bilang atau Nessa :)
    BTW...this is such a great another story

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf mba yana jadi ikut2n di tempatnya mba,,,,
      selain yang mba yana keetik ada lagi yang typo mba santhy,,,
      masih kebawa sama PH kali y mba,,,

      cerita yg bagus lagi yg mba santhy buat, terimakasih mba,,,

      Hapus
    2. Gpp mba Fathy,lapaknya masih kosong kok,ntar bayarnya dikasir ya... :D

      Hapus
    3. sippp mba,,,,, kasirnya sebelah mana yah
      hehehehehe

      Hapus
    4. ikutan,,ikutan Mba Yana n Mba Fath.. 1 lg yg "Nessa berdiri dengan ragu di ruang keluarga, lalu melangkah masuk." ntuh Mba Santhy..hehehe,,maap yakz klo agk2 lancang..soalny Vie smpt ngira Nessa jd cameo dsni...
      emmm dtggu lnjutanny yakz Mba Santhy (tp smtra PH dl yakz yg rjin2 di post) *abaikan*
      mksh Mba Santhy :D

      Hapus
    5. sama pendapat saya.. Mungkin mbak Santhy terlalu sibuk dengan banyak cerita..

      Hapus
    6. hehehehehe all makasih yah koreksiannya, ini sudah dikoreksi,,, semoga kalau ada yang salah lagi ada yg ngasih tahu yaah jd bisa kubetulkan
      iyaaa soalnya edit ini habis ngedit perjanjian hati part 7 jadinya kebawa nama keyna berunbah mulu jadi nessa :)
      maafkan yaaaaa
      *peluk peluk*

      Hapus
  2. kayaknya mba santhy kebawa sama postingan sebelumnya mb yana,,hehehe
    lagi dong Part 8'nya mba,,lohhh??kog jd minta postingan yg lain di sini yah
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihihi iyaa dear masih kebawa perjanjian hati part 7 nih namanya keganti2 hihihi
      makasih yah sayang :D hueeee malah minta perjanjian hati part 8 di sini hihihihi :)

      Hapus
  3. wah mbak santhy, baru aja q mau request sweet enemy lanjutanx. Setelah perjanjian hati udah tamat. Thank u :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nisaa sayaang hehehhe iyaaa kmrin dimunculin sekalian biar bisa jd temen malam mingguan :)

      Hapus
  4. hohohoo
    bagus .
    Ada lagi nih cerpen pengantar tidur .

    ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihihi waaaaaa buat pengantar tidur nanti kebawa mimpi lho mitha hihihihi :)

      Hapus
  5. Mbak Santh,,,ini endingny gimana nti???
    Waduwh,,,baca tulisanny mbak Santh jd pengen makan martabak,, #salah fokus,,

    Sweet Enemy,,,
    1 : musuhny si Sefrina,
    2 : musuhny si Jason,
    3 : musuhny tman kampusny Keyna,,

    Banyak amat yaks musuhny???

    #abaikanlah komentku yg t'akhir,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak riska, walaupun musuhnya bayak tapi judulnya kan sweeeet ememy...
      Jadi cocok tuh sama martabaknya mbak riska buat cocolan sambil ngunyah martabak
      Apa lagi si seprina tuh roman"nya juahaaaat bgt

      Hapus
    2. Walaupun musuhnya buanyak ris tp kan judulnya sweeeet enemy jd mereka sebenernya manis" cucok buat tmen cocolan minum teh sambil makan martabak manismu...
      Aku jg jd pengen nih, bagi dooong, d sini ujan nih jd laper mulu
      ngebayangin gigitin si paula..

      Hapus
    3. hiks pada bahas makanan disini, aku jd keingetan kmrin batal beli martabak gara2 tukang jualnya belum buka, di sini ada langganan martabak serba 15ribu, jd mau dikasih topping apapun harganya tetap 15ribu *penggemar diskonan* hihihihi :)

      Hapus
  6. Aduh pertama baca kok ceritanya tiba tiba begini eh baru sadar kalo ntu cerita yang oneshort story :D
    pantes udah mengalir ceritanya ,
    aduh tiap buat cerita kok banyak teka teki banget mbaaaak -_- bikin selalu menebak nebak dan pengen tau lanjutannya segera :)
    iya mbak Typonya ada dua hihi Nessa mulu aku kira Nessa saudaraan sama Keyna :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihhi iyaaa habis edit sweet enemy part 1 ini pas banget+barengan edit perjanjian hati part 7 yang ada namanya ketuker2 hehehe maapkan yaaa ;)
      iya nih cerita sweet enemy banyak teka tekinya, tp semoga ga kayak sinetron yah huhuhuhu

      Hapus
  7. wow.. Ternyta Sweet Enemy ada lanjutan.. *.*
    Jdi pensran ending'y.. *baru mulai udah mkirin ending, xixixixi* maaf kan aq mba Santhy..
    Sip lah.. Devin udah bersikap baik, oy mba itu ada slah ktik.. Ada kata "Nessa", mba San kya'y krn terllu ma PH jdi Keyna brubah Nessa hehehe *piss mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iyaaa silaaa terlalu fokus sama PH jadinya si nessa kebawa2 kesini :D hihihihi ;)

      Hapus
  8. wah sweet enemy nya dilanjutin..
    kykny mendebarkan nih..byk rahasia n konflik ya?? (人’∀’)

    ahh nessa nya nyempil satu dsna..haha lol

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup banyak rahasia masa lalu di sini ;p dear
      lebih mirip serial drama mungkin yah ini cerbung nantinya hehehehe

      Hapus
  9. iy typo mba :) keren,mksh loh dlnjutn short story swe :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 rena sayaaaang typonya udah dikoreksi yaaah, makasih yah sayaang :D :D

      Hapus
  10. stok ceritanya dah banyak ya mbak? ♡ mbak, sangat menghibur krn cintaku yg sdh lenyap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe sweet enemy draftnya belum tamat sayang ;)
      cinta steffie sudah lenyap? kemana sayang? *penasaran*

      Hapus
  11. Wah sweet enemy ada lanjutannya...di tunggu yah yah mba santhy..:*

    BalasHapus
  12. mbak santhy...

    cerita yg penuh teka-teki... khususnya dg masa lalu.

    lanjut...

    lanjut...



    love,

    BalasHapus
  13. Masih bersifat perkenalan, belum ada crash di dalam cerita.. Bersiap menunggu kelanjutannya..

    tapi sudah menaruh curiga ke Sefrina

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iyaaa masih perkenalan tokoh2nya dan latar belakangnya :)
      hmmm kenapa sefrina yg dicurigai yah hehehe

      Hapus
  14. wow crtanya di lanjutin lagi mba yah ?asiiikk ada 2 donk cerbung nya !!mksih mba yah ayo semangaattt !!!ganbaette mba hhhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa idaa hehehe soalnya perjanjian hati udah mau tamat nih :D makasih sayaang aku akan semangatt ;D

      Hapus
  15. iya nih kak, kayaknya sefrina tuh ada atmosfer jaad gimanaaaa gitu huahaha *digetok sefrina*
    kak PH 8 jangan lama2 dong..oya kak saran nih, gimana, kalo misalnya kakak fokus dulu ke satu cerita aja? maksudku gini nih,tamatin satu cerita dulu, contohnya PH ini. jangan upload SE dulu. biar reders fokus ke salah satu cerita aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe iyaa Fia sayaaang, ini tamatin Perjanjian hati dulu yaaah sesuai sarannya :) *peluk sayang*
      semoga udah baca PH 8 dan suka yah sayang :)

      Hapus
  16. mba salam kenal,,
    big fans mba santi,,
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayaang salam kenaaal maapkan baru balas, hiks aku baru tahu ada koment di postingan ini, telat yah heee :D

      Hapus
  17. Aha, misteri sang Jason...

    Punya bayangan siapa dia. Moga2 dugaanku benar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. jason yang ganteng dan misterius :) kira2 siapa yah dia hehehe

      Hapus
  18. Salaam kenal mb santhi ...fans baru nih ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal sayaaang maapkan telat balasnyaa aku baru buka postingan ini huhuhu
      *peluk2 minta maaf*

      Hapus
  19. Mbk santi salam kenal ... ditunggu lanjutannya y mbk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal sayaang, semoga sabar menunggu yaaaa *peluk sayang*

      Hapus
  20. haloo
    lam kenal mba santy
    semenjak baca novel mba di portal yg ARSAS
    aku jadi nge fanssssssss bangeettttt ma mba
    karya2 mba tuh menarik and bikin penasaran banget
    seneng dech nemuin blok mba ini
    aku tunggu terus ya karya2'a
    "peluk erat sambil jingkrak2-an" >_<

    BalasHapus
    Balasan
    1. dessyyyy salam kenaaal hehehehe
      aku baru buka postingan disini jadi baru tahu ada komen2 buat aku huhuhu maapkan yaah telat heee
      makasih yaah desy suka sama tulisan2ku semoga ke depannya tetap suka yaah *aminnnn*
      heeeeee *ikutan pelukan sambil jingkrak2an ala desy* :D

      Hapus
  21. mbak santhy ini kapan di posting lanjutannya? aku udah nungguin :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. intan sayaaang maafkan yaah telat postingnya gara2 sakit, aku baru buka blog hari ini. IsyaAllah dalam minggu ini bisa posting yah sayaang :)

      Hapus
  22. selalu setia menunggu ........

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayaaang, semoga mau menunggu yaah aku baru bisa buka blog hari ini karena sakit :) maapkan aku huaaa
      *peluk peluk*

      Hapus
  23. sukaaaaa banget sama cerita inii....
    maaciii mbak santhy...

    BalasHapus
  24. hello mba santhy, sibuk ya mba? koq nelum lanjuuuut spt katanya Ariel - noah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. steffie sayaang iyaa sayaang baru bisa buka blog hari ini, kmrin sakit jd ga bisa buka dear hikss maapkan yaaah :D

      Hapus
  25. mbak san...
    Menunggu nih, SE lanjutanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaa semoga sabar menunggu yaah dalam minggu ini yah dear :D

      Hapus
  26. Mba santhy.. kami semua masih setia nunggu... lanjutannya.. ngarep.com.. uda seminggu gak baca karya mbak san.. uda kangen bgt.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaa iya sayaaang tungguin yah sayaang
      aku kmrin sakit jd ga bisa buka blog heee skrng udah agak enakan jd bisa online dikit2 dear :)
      *peluk2*

      Hapus
  27. ceritanya keren bagt,,,,aku suka,,,,,di tunggu kelanjutannya,,,,

    oh ya salam kenal ya kak!

    BalasHapus
  28. iyh ceritanya seru nie mbk..
    jadi penasaran sama jason dan sefrina

    BalasHapus