Keyna menatap perempuan itu yang sedang berdiri sambil tersenyum aneh kepadanya. Perempuan itu sangat cantik, tentu saja, meskipun sudah setengah baya. Pakaiannya berwarna merah mencolok dan dandanannya lumayan berani dengan warna-warna tak kalah terang.
Saat ini pengawal perempuan itu sudah memborgol tangannya di ranjang hingga Keyna tidak bisa bergerak. Dia hanya diam tak berdaya di bawah tatapan perempuan itu.
"Kau tumbuh menjadi perempuan mungil yang cantik, Keyna." Perempuan itu tersenyum manis sambil mengawasi seluruh penampilan Keyna.
Sementara itu Keyna mengernyitkan matanya, kenapa perempuan itu mengetahui namanya? dan dari kata-katanya yang mengatakan bahwa Keyna tumbuh menjadi perempuan yang cantuk... seolah-olah dia tahu tentang masa kecil Keyna.
Tetapi siapa dia? Keyna bahkan tidak punya ingatan sama sekali tentang perempuan ini. Kalau benar perempuan ini mengenal Keyna di masa kecilnya, mungkin saja memang Keyna tidak ingat. Keyna melupakan semua kenangan tentang masa kecilnya, entah kenapa. Ayahnya juga tidak pernah menanyakan tentang itu, seolah ada tembok pembatas yang menutup antara Keyna kecil dengan Keyna yang sekarang, ingatan pertamanya di masa kecilnya adalah ketika ayahnya membawanya ke rumah mereka yang sederhana. Sejak saat itu, di dunia ini hanya ada Keyna dan ayahnya. Ayahnya bilang mereka hanya tinggal berdua karena ibunya telah meninggal.
"Apakah kau mengenalku di masa kecilku?" Keyna menatap perempuan itu dengan berani, "Kata-katamu seolah tahu bagaimana aku di waktu kecil."
Apa maksud perempuan ini? Keyna mengerutkan keningnya bingung, Tetapi rupanya perempuan itu tidak ingin membantu menjelaskan kebingungannya, dia malah berdiri, masih dengan senyum manisnya,
"Mungkin lebih baik kalau kau tidak ingat siapa aku, aku jadi lebih leluasa." dikedipkannya sebelah matanya, "Sementara kau bisa memanggilku Sophia sampai kau ingat."
Lalu Sophia pergi, meninggalkan Keyna di kamar itu terkurung dan terborgol, tak bisa kemana-mana.
***
Setelah menerima telepon dari orang yang meminta tebusan itu, Davin menatap Jason yang duduk di depannya dengan tajam, polisi sedang berkumpul di sisi yang lain mencoba melacak telepon itu dan juga suara peneleponnya, sementara Sefrina tadi meminta izin untuk ke kamar mandi. Sementara itu Erland ada di bandara untuk menjemput mama Davin yang sebentar lagi mendarat.
"Apa maksud kata-katamu tadi?"
Jason hanya melirik ke arah Davin, lalu memalingkan mukanya, "Bukan apa-apa."
"Kau bilang kalau Keyna adalah adikmu."
Mata Jason menatap dengan tajam, "Dia memang adikku."
"Bagaimana bisa?" Davin memajukan tubuhnya, "Kau berasal dari keluarga kaya, dan Keyna...."
"Aku adalah anak angkat." Jason menjelaskan dengan dingin. "Keyna adalah adik kandungku. Ya, kalau kau bertanya, Robert adalah ayahku, dari dialah aku menuruni bakat bermain biola. Kami dulu satu keluarga yang utuh, ayahku, ibuku, aku dan Keyna." Tatapan Jason berubah penuh kebencian. "Sampai kemudian ayah menyelamatkan seorang anak kecil dan kariernya hancur... dia tidak bisa bermain biola lagi, dan semua rencana masa depan keluarga kami musnah..... ibuku meninggalkan ayahku dan membawaku pergi, memisahkan aku dari Keyna yang dibawa oleh ayahku."
"Apa?" wajah Davin memucat mendengar penjelasan Jason, matanya masih bersinar tidak percaya, "Oh.. Astaga..."
"Kau terkejut Davin?" Jason tersenyum sinis, "Apalagi aku. Sejak awal aku sudah curiga Keyna adalah adikku, dan aku mencari tahu. Semuanya jelas ketika kau menjelaskan bahwa kau berhutang budi kepada Keyna karena ayah kami menyelamatkanmu." Jason menyipitkan matanya, "Secara tidak langsung, kaulah yang memecahkan keluarga kami menjadi tercerai berai."
Davin meremas rambutnya dengan frustrasi, informasi ini sama sekali tidak disangka-sangkanya, Bagaikan hantaman yang mengejutkan.
"Dan aku bersumpah, Davin. Kau tidak akan bisa membuat kami terpisah lagi. Keyna adalah adikku, dan sudah saatnya aku mengklaim hak-ku sebagai kakaknya. Akulah yang berhak melindungi dan menjaganya, bukan kau. Dan kalau Keyna kembali nanti, aku akan menjauhkan Keyna darimu."
Davin masih tidak mampu berkata-kata. Tetapi bayangan Jason akan menjauhkan Keyna darinya membuat jantungnya terasa diremas. Tidak! dia tidak akan mau dijauhkan dari Keyna. Tetapi... bagaimana kalau Keyna yang pada akhirnya menjauhinya? Bagaimana kalau sama seperti Jason sekarang, setelah mengetahui bahwa dialah yang menyebabkan mimpi dan karier Robert hancur hingga meninggal dalam kemiskinan, Keyna akan membencinya dan menyalahkannya?
Davin belum sempat bersuara ketika polisi mendatanginya untuk memberikan informasi,
"Kami sudah mencoba melacak telepon itu, tetapi belum berhasil karena penculik menggunakan telepon sekali pakai, yang sekarang sudah tidak aktif lagi.... sementara itu dari analisis suara, penculik mengubah suaranya tetapi kami bisa pastikan bahwa suara itu adalah suara seorang perempuan."
Davin dan Jason sama-sama tertegun. Perempuan?
***
Sefrina berjalan pelan-pelan menelusuri lorong di lantai dua. Semua orang tampaknya sibuk di lantai bawah, sehingga lantai dua mansion ini tampak lengang. Dia membuka handel pintu dan mengintip, dari tadi dia belum menemukan kamar yang dicarinya.
Di pintu ketiga inilah dia menemukan kamar yang dicarinya, seringainya melebar dan setelah menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya, Sefrina melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya dengan hati-hati.
Di pandangnya seluruh area kamar itu dengan haus, lalu dia mengeluarkan kamera untuk memotret setiap sudutnya, siapa tahu pada malam-malam sepinya dia ingin melihat-lihat gambar kamar-kamar ini dan membayangkan pemiliknya.
Matanya mengarah ke arah lemari pakaian, dengan bersemangat dibukanya lemari pakaian itu, baju-baju tertumpuk rapi di sana. Sefrina menyentuhkan jemarinya ke seluruh pakaian itu, kemudian matanya melirik jaket yang tersampir di kursi. Diraihnya jaket itu dan dipeluknya, dihirupnya aroma itu dengan sepenuh kenikmatannya.
Lalu dia duduk di kursi itu dan menemukan parfum sang pemilik kamar. Dengan penuh gairah, diambilnya parfum itu dan dioleskannya ke leher, dan di antara buah dadanya.
Sekarang aroma mereka akan sama. Sefrina mencatat nama parfum itu dalam hati, berjanji akan membelinya nanti
Setelah itu dia melangkah keluar dari kamar dengan seringai puas, karena telah berhasil memasuki area paling pribadi orang yang sangat sangat diinginkannya...
***
Charles datang beberapa saat kemudian menemui Sophia. Charles adalah pemuda dengan usia 15 tahun di bawah Sophia, dia bekerja sebagai bartender di klub tempat Sophia sering datang dan mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih yang sangat cocok dalam memuaskan gairah masing-masing. Charles jugalah yang memberinya ide untuk menculik Keyna dan kemudian mereka akan membagi hasilnya bersama,
"Kau bisa pergi Felish." Sophia mengayunkan tangannya menyuruh pengawal perempuannya pergi. Dia mendapatkan Felish dari rekomendasi Charles juga, meskipun perempuan, Felish sangat ahli bela diri dan sangat mahir melakukan pekerjaan kotor lainnya seperti penculikan itu misalnya. Felish bersedia bekerjasama kalau dia dibayar gajinya senilai 20% dari hasil penculikan itu, dan tentu saja Sophia menyetujuinya, karena kalau dikurangi 20% pun, hasil penculikan itu masih cukup banyak kalau dibagi antara dia dan Charles.
Setelah Felish pergi, Sophia menyilangkan kakinya dnegan menggoda, membuat Charles meliriknya dengan bergairah, yah meskipun jauh lebih tua, tubuh Sophia masih menggiurkan bagi setiap laki-laki yang melihatnya.
"Jadi kau sudah meminta uang seperti yang kita bicarakan kemarin?" mata Charles masih melirik ke arah paha Sophia, membuat Sophia tersenyum puas,
"Aku memintanya dan mereka menyetujuinya tanpa protes, kita akan mendapatkan uang itu lusa."
Charles terkekeh, "Jadi benar kalau Davin Jonathan sangat tergila-gila kepada anakmu ya?" matanya mengedip genit, "Tidak heran. Kau ibunya, juga selalu bisa membuat para lelaki tergila-gila, mungkin bakat itu menurun darimu."
Sophia tertawa genit, "Mungkin juga. Tetapi aku jelas lebih cantik dari anak itu." Sophia menyulut rokoknya dan duduk dengan santai, "Semua berjalan lancar, dan kita akan kaya sebentar lagi."
"Ya..." Charles memajukan tubuhnya, "Tidakkah terpikir olehmu kalau kau bisa mendapatkan uang lebih?" matanya bersinar licik.
"Uang lebih?" Sophia tampak tertarik, apapun yang berhubungan dengan uang dan kekayaan selalu menarik baginya, "Bagaimana caranya?"
"Jason." gumam Charles penuh arti, "Katamu dia sekarang jadi anak kaya dan pewaris tunggal ... tentu saja dia menginginkan adiknya kembali bukan?"
Sophia mengerutkan keningnya, "Jason memang selalu ada bersama Keyna, itu dari pengintaianku.. tetapi sepertinya mereka tidak menyadari kalau mereka adalah kakak beradik."
"Kau bisa meneleponnya diam-diam, atau aku yang akan melakukannya supaya dia tidak curiga bahwa kaulah dalang di balik semua ini." Charles menatap dengan membujuk, "Aku akan memberikan informasi kepadanya bahwa Keyna adalah adiknya, dan melarangnya memberitahu Davin kalau aku menelepon, kemudian aku akan meminta sejumlah besar uang darinya untuk informasi keberadaan Keyna, tentu saja aku akan mengatur agar dia mengetahuinya sama dengan Davin, jadi dengan begitu kita mendapatkan pemasukan ganda dari dua lelaki ini." Charles terkekeh, "Ideku cukup bagus bukan?"
Sophia mengernyitkan keningnya dan tercenung, dihisapnya rokoknya dalam-dalam, lalui dia membunuh rokok itu di asbak, dahinya mengernyit tidak setuju. "Tidak Charles, aku tidak akan melakukannya, itu sama saja bunuh diri, Jason akan menyadari bahwa dalangnya adalah aku dan rencana kita akan gagal."
Charles menghela napas panjang dan mengangkat bahu, "Oke, aku tidak akan melakukannya kalau kau tidak setuju, sayang, aku cuma usul kok."
Sophie menatap Charles mesra, "Terimakasih sayang, lagipula uang tebusan kita sudah cukup banyak untuk kita bersenang-senang." matanya berubah sensual, "Kita bisa menyewa tempat pribadi dan bercinta seharian di sana."
Charles balas tersenyum dengan sensual, tetapi benaknya berkecamuk.
Tidak. Uang itu tidak cukup, Charles masih harus membaginya dengan Sophia dan si pengawal itu. Dia harus mendapatkan uang lebih itu. Dan jikalau Sophia tidak mau bekerjasama dengannya, dia akan bertindak sendiri, dia akan menghubungi Jason dan meminta uang sebanyak mungkin, meskipun itu harus mengorbankan Sophia....
***
"Kalian harus makan." Sefrina memarahi Davin dan Jason yang menolak untuk makan, padahal koki mansion telah menyiapkan sejumlah makanan besar untuk menjamu mereka dan team polisi yang masih bertugas di rumah itu, menanti telepon selanjutnya. "Dalam kondisi seperti ini kalian harus kuat, kalau kalian tidak makan, kalian akan lemah dan mungkiin jatuh sakit."
Jason tetap tak bergeming, hanya melemparkan tatapan dingin kepada Sefrina tetapi Davin tersenyum dan menatap Sefrin dengan berterimakasih,
"Terimakasih Sefrina, aku akan makan nanti."
Sefrina menganggukkan kepalanya dengan manis, "Kau tidak keberatan kan kalau kau menginap di sini? aku ingin mengetahui perkembangan kabar tentang Keyna secepat mungkin."
Davin menganggukkan kepalanya, "Tentu saja tidak, Sefrina, kau tinggal bilang kepada kepala pelayan dan mereka akan menyiapkan kamarmu."
"Aku tidak mau merepotkan.." suara Sefrina tampak ragu, "Bolehkah aku tidur di kamar Keyna saja?"
Jason langsung menegakkan tubuh dan menatap Sefrina curiga, tetapi tidak berkata apa-apa. Sementara itu Davin menatap Sefrina sambil mengerutkan alisnya, "Kenapa kau memilih tidur di kamar Keyna?"
Mata Sefrina tampak sedih, "Aku merindukan Keyna, dan aku mencemaskannya, mungkin dengan berada di kamarnya aku bisa lebih tenang, dan berdoa untuknya."
Davin masih menatap Sefrina bingung, tetapi kemudian dia menemukan ketulusan di mata perempuan itu, dia mengangkat bahunya, "Terserah kamu Sefrina, yang penting kau merasa nyaman."
"Terimakasih Davin." Mata Sefrina melebar dan berbinar, hal itu tak luput dari perhatian Jason yang menatap curiga. Tetapi pikirannya terlalu kalut sehingga dia kemudian hanya memalingkan matanya ke arah lain dan menunggu.
***
Penculik itu menelepon beberapa jam setelahnya, menginformasikan cara pemberian uang itu. Uang itu harus tunai, dengan nomor seri acak dan dimasukkan ke dalam ransel warna hitam bermerk khusus, merk yang sangat terkenal di kalangan anak muda akhir-akhir ini.
Davin sendiri yang harus membawa ransel berisi uang itu, dan meletakkannya di sudut taman kota, dekat area olahraga, di sebuah tong sampah yang ada di sana.
Penyerahan uang itu lusa, tepat pukul sembilan pagi, dan tidak boleh ada polisi. Kalau penculik tahu ada polisi, maka Keyna akan dibunuh,
Davin menyetujui semua itu, sehingga ketika polisi hendak mengiringinya untuk menyergap penculik itu, Davin menolak,
"Uang ini tidak masalah bagiku, yang penting Keyna kembali."
"Tapi bagaimana kalau anda menyerahkan uang itu, ternyata penculik mengubah pikirannya dan tidak melepaskan nona Keyna? sampai sekarang kita juga tidak tahu kondisi nona Keyna bagaimana....apakah dia masih hidup, apakah kondisinya baik... setidaknya izinkan saya memasang pelacak di ransel itu."
Davin mengerutkan keningnya, bayangan Keyna dilukai atau bahkan meninggal membuatnya ketakutan, "Lakukan apapun yang menurut anda perlu, tetapi berjanjilah anda tidak akan membahayakan keadaan Keyna."
***
Gadis itu sedang tertidur pulas, Charles mengintip dari pintu yang rupanya lupa dikunci, tadi pelayan mengirimkan makanan ke kamar ini, dan yang pasti lupa menguncinya, karena kuncinya masih tergantung di luar pintu, menggoda Charles untuk membukanya. Lagipula pintu ini tidak perlu dikunci, kata Sophia toh Keyna sudah di borgol di ranjang sehingga kemungkinannya melarikan diri kecil.. Hari sudah menjelang malam dan ruangan ini sedikit temaram, tetapi mata Charles masih bisa melihat kecantikan di wajah Keyna yang sedang tertidur kelelahan karena seharian ini mencoba melepaskan diri dari borgol dan berteriak-teriak minta dilepaskan, tetapi sia-sia.
Dengan hati-hati dia melangkah masuk dan makin dekat di sisi ranjang. Wow... Keyna memang cantik, dan masih ranum dan tubuhnya sangat muda dan segar.
Pikiran mesum langsung melintas di otaknya, Dia sangat ingin mencicipi tubuh ranum ini sebelum dikembalikan, rasanya pasti nikmat...
Dengan penuh nafsu Charles duduk dipinggir ranjang, tangannya mengelus betis Keyna.
Keyna yang sedang tertidur langsung terjaga dan waspada. Matanya membelalak ketakutan ketika melihat lelaki yang tidak dikenalnya sedang duduk di tepi ranjangnya dan menyeringai mesum, dan jemari lelaki itu menggerayangi betisnya.
"Apa yang kau lakukan??" Keyna berteriak panik, membuat lelaki itu ikut panik, dia berusaha membekap mulut Keyna tetapi Keyna meronta-ronta dan mencoba berteriak sekeras mungking, membuat lelaki itu kewalahan,
"Ada apa ini?" Sophia muncul di depan pintu menatap curiga ke arah Charles dan Keyna, dia memakai jubh tidurnya dan tampaknya terbangun dari tidurnya.
Charles tersenyum kepada Sophia, "Aku hanya ingin melihatnya Sophia... dan perempuan bodoh ini meronta-ronta entah kenapa...."
"Kau menggerayangi kakiku!!" Berteriak keras membuat Sophia menatap Charles yang pucat dengan tatapan menuduh.
"Keluar dari kamar ini Charles!" serunya marah, dan langsung dituruti Charles yang segera keluar dari kamar itu.
Setelah itu Sophia berkacak pinggang dan menatap Keyna dengan cemburu, "Kau memang lebih muda dariku. tapi kau tidak lebih cantik dariku, akulah yang paling cantik, jadi jangan seperti perempuan murahan yang menggoda kekasihku, mengerti?" Sophia berteriak marah sebelum melangkah keluar dan membanting pintu itu dengan suara berdebum.
Ketika mengunci pintu itu dari luar, dia menatap Charles yang menunggu di sana dengan tatapan bersalah.
"Kuharap kau tidak marah sayang, aku hanya ingin menggodanya." jemari Charles terulur dan menelusuri pipi Sophia dengan lembut.
Sophia langsung mengibaskan tangan Charles dengan marah, "Kau keterlaluan Charles, menggoda anak itu hanya karena dia lebih muda." matanya menyala-nyala. "Kalau kau tidak bisa menjaga tanganmu, aku akan mengeluarkanmu dari rencana ini, aku akan menendangmu dan kau akan pergi tanpa sepeser uangpun!"
Lalu dengan langkah berderap, Sophia pergi dan meninggalkan Charles yang termenung dan menatap sampai sosok Sophia hilang di belokan lorong.
Tidak mendapatkan sepeserpun? Charles menyeringai jahat, melirik ke arah kamar Keyna yang sekarang terkunci rapat. Sophia sangat bodoh berani-beraninya mengancamnya. Dia semakin berbulat tekad untuk mengambil jalannya sendiri.
Charles lebih cerdik dan licik daripada Sophia. Dia akan mengorbankan Sophia dan yang pasti dia akan mendapatkan banyak uang.
***
Tengah malam ketika ponsel Jason berbunyi. Dia dan Davin yang rupanya tertidur di ruang tamu tergeragap bersamaan.
Nomor itu tidak dikenal, Jason mengernyit sementara Davin memperhatikannya dengan tegang.Jason lalu mengangkatnya,
"Halo Jason." suara di sana terdengar licik dan menyebalkan, suara seorang laki-laki, "Kau mungkin kaget kalau mendapatkan informasi ini, tetapi Keyna adalah adik kandungmu."
"Siapa ini?" Jason langsung menyambar marah, membuat Davin memperhatikannya dengan seksama.
Suara di seberang sana terkekeh, "Kau tidak perlu tahu tentang aku....kalau kau ingin menyelamatkan adikmu, aku punya informasi yang berguna untukmu, tetapi tentu saja kau harus membayarnya di muka."
"Apa maksudmu?"
"Aku minta uang." Suara diseberang sana masih penuh senyuman, "Dan akan kuberitahukan dimana lokasi adikmu diculik. Aku akan mengubungimu lagi nanti."
Lalu telepon itu ditutup.
Jason termangu, tetapi Davin menyadarkannya dengan pertanyaannya.
"Siapa?"
Jason mengernyit. "Penelepon misterius, dia berkata akan memberitahukan posisi Keyna asal aku memberinya uang."
Davin langsung menegakkan tubuhnya. "Apa?"
"Ya..." Jason tercenung, "Dan anehnya dia memberiku info bahwa Keyna adalah adikku.. tidak pernah ada orang yang tahu tentang hubungan kami ini, orangtua kami tidak punya saudara, bahkan tidak ada yang bisa melacak keberadaanku setelah aku diambil sebagai anak angkat, namakupun berubah... tidak ada yang bisa melacakku sebagai kakak Keyna, kecuali......" Matanya menajam menatap Davin sungguh-sungguh, "Kurasa Davin... penculikan ini ada hubungannya dengan.... ibuku."
***
Bersambung ke Part 11
kyaaaa.. ><" akhir'y dipost juga.. Cap bibir dulu ahh.. :*.. Kkk
BalasHapusbca dlu ya kak sayoong..
yakkk... ><" itu mamak'y jahat banget sihh toge banget demi uang nyandra anak sendiri.. Astaga.. Pengen dicincang itu si shopia.. *jambak2*
Hapusuntung aja keyna gk diapa2in klu smpe lebih aku tlpn akang jason juga nihh.. Suruh hajar itu tua bangka sm mamah'y.. *emosi ceritanya*.
Wahh klu jason bawa keyna pergi dn jason larang keyna dekat2 sm davin gmn kisah cinta'y donk kak.. Arhhh.. Andwee.. Mereka bedua hrus bersatu.. Iyakan kak?? *kdip2*
ihh.. Si sefrina beneran 'sakit' dech.. Cium2 jaket sm pake2 parfum orng sembarangan ngeri ihh.. Kak dia punya rencana jahatkah sm keyna?? *pasang muka penasaran*
okehh.. Ngos2an nii komen'y kak haha.. *minta air* makasih ya kak dhh dipost.. Ttp semangat nulis.. Jan lama2 ya kak aku penasaran nii.. Hohoo.. *kedip2*
pokoe cetar membahana badai halilintar tsunami lahh... Muaaaaahhhh.. :* *kecup basah* hahaha.. XD
PS : UH.. Uwooooooo syuka2.. Tp deg2an kyk'y bntar lg ketahuan dech bohong'y mas rafael.. Huhiu..
FTDS.. Makin syukaaa.. Naksir om lucas.. Tp om darren jg.. Cerita yg ini jdi nomor satu dr 4 novel kakak.. Tdi'y abang Damina.. Tp skrng cinta Om lucas.. Hahaha.. *ditabok* okehh.. Aku makin anehh.. Xixixi *ketularan ayang lucas*
Tarikkk napasss dulu..
BalasHapusBeehhh, makin rumit ..
Si ibu yg jahat, sefrina si psycho, charles si licik.., entar siapa lagi ya.., Aduhh.. Makin deg2an nih mbak..
Thanks mbak santhy dah diposting. WOW bangett ceritanya.
UH nya makin gila..
Gak sabar nunggu kelanjutan semuanya..
Semangatttttttttttt mbak santhy.
Peluk erat mbak santhy cantikkk.
Kyaaaaa......, aku jd tegang n deg2an bacana :@,
BalasHapusmantap......
Semangat Mba Santhy
Makasih yah dah di posting bab 10 na
Salam hangat :)
penasaran,, si sefrina itu menginginkan davin atau keyna?
BalasHapusEntah kenapa aku curiga si sefrina seneng ama keyna (dlm artian jatuh cinta ama keyna n cemburu krn keyna nya bkn davin nya) hehehe bener ga ya...
BalasHapushmm...spertinya si sefrina......
BalasHapusmakasih mb santhy
BalasHapusmakasih mb santhy
BalasHapusfinally... Ah... Jason, I Love You *.* Hahaha
BalasHapusMba Santhy cantik.. mksih *peluk cium*
hah... Akhrnya d posting *jingkrak2* setelah nunggu 4 hari??? Pheuw, jason sadar klu itu adalah ibu kandungnya... Dn sefrina? Msh misteri, apa yg d rencanakanya? *kasih spoiler donk mbak san* thank u mbak santhy, jga kesehatan ya *big hug and kiss* :D
BalasHapusWaaa makasih mb santhy
BalasHapusAkhirnya dipost juga hihihi
Yaaampun, cepetan jason & daviin, selametin keyna
Emaknya jahat banget ih
Iyuuh~ si safrina beneran "sakit" ya
Si Sefrina suka sama Keyna kali yaaaa :D
BalasHapusmba santhy bisa2nya bikin deg2an truuus ....makasih dah diposting ....
BalasHapusini dia yg ditunggu2 thanks Santhy muachh <3
BalasHapusberkat silicik cowo mesum itu masalah terpecahkan 1 sapa yg menculik Keyna
biasa yg rakus ga akan berhasil :P
Sefrina dibab ini emang menunjukkan gelagat psikopat :P dibanding bab kmrn yg nyengir gila n teriak2 dikamarnya doank and org rumahnya aja takut hihihihi
psikopat yg tergila2 ama Devin and sirikan ama Keyna , jgn2 tidur dikamar Keyna dia mencabik2 barang Keyna saking benci n siyik :P hati2 Keyna keluar dr masalah penculikan mamanya dpt masalah lg ama sipsiko Sefrina ( ini lbh menakutkan lg sapa yg bs melawan kenekadan psiko? )
Ditunggu postingan selanjutnyaaa yaaa ... *_*
akhirnyaa sefrina ke rumah sakit jiwa ketemu Lucas and jd the best couple hehehe ^^ ehhh jgnnnn lucass pegi , so Darren gmna? :P
HapusMoney money money...
BalasHapusSemuanya Soal money... Aku juga love money... tapi gak begini caranya.... Tapi kok tega ya Jadi Seorang Ibu Demi memuaskan nafsu.. So menyakiti Anak kandungnya Sendiri . Ya ampun.. Tobat Donk tante... Wadaw tante girang hihiiii mengerikn
Makasih mbak shanty sayankkkk.... Masih penasaran bgt mbak hehehe
Ya Ampunnnnnnnn tega banget mak nya si jason. masak udah anaknya dijual yang satu diculik lagi,,, haduhhhh gimana ni Keyna. mbak Shanthy paling bisa deh bikin orang penasaran.
BalasHapusThank ya mbak... ditunggu posting berikutnya
di tunggu part 11 nya ya mbak
BalasHapustypeless,,,-minjam kata andalanny Tika,, :)
BalasHapusMbak Santh,,,makassiihh,,,buuuaaaaaaaaanyaak,,,
Ibunya keyna kaya ibu tiri putri salju yg jahat krn takut kalah cantik sm anaknya, dan ternyata ibunya keyna juga dikhianati sama si charles hukum karma karna ninggalin anaknya ya Mb Santhy, Sefrina ternyata punya kelainan ih serem...maacih Mb Santhy;-)
BalasHapusSefrina bener-bener sinting ya itu???hidiiiiihhhh ngeri!!!!
BalasHapusDavin sama Jason tambah rukun aja ya itu?!!?wkwkwkwk#plaaakkk
Keyna gimana ituuuuuuu????
Makasih mbak Shanty <3
mbaakkk...aq datanngggg.....
BalasHapusitu ibunya kejam amat siy,anak sendiri ko;di culik
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKak santhy salam kenal :)
BalasHapusAq penggemar berat karya2mu kak, aq juga kagum sm sikap ramah kak santhy ..
Terus berkarya n slalu jaga kesehatan ya kak :)
*peluk cium buat kak santhy*
mba cantiik aku frustasi bnget baca bab ini .. ksian keyna mbaaaakkk !!pluuuss sebeeeel banget sama si sefrina hish klo deket udah pngen nimpuk bnget !!!sumpah greget abis mba !!!
BalasHapusjasooonn nanti keyna jangan dijauh2in dari Davin yaa.. Kan kasian :->
BalasHapusaiiiiihh.... aku kira waktu itu si sefrina yg jd dalang penculikan si keyna, mengingat waktu dy ngamuk serem, hiii...
BalasHapusaigooooo ibu macem apa tuh kaya gt? ada yah ibu kaya gt, langsung tak pites" klu nemu depan muka ibu kaya gt ==" *esmosi* mata duitaaaaan.... -____-
makasii kaa~~ ditunggu lanjutanyyah xxD