“Ikut denganmu?” Keyna menatap bingung pada Jason
yang memasang tampang keras kepala. Davin sendiri tampak tersentak dengan
kata-kata Jason.
“Jangan main-main Jason, Keyna tinggal di rumahku
dan akan kembali ke sana seperti semula.” Davin merenggut tangan Keyna dan
setengah menyeretnya meninggalkan Jason.
“Keyna.” Jason tidak mengejar, hanya memanggil
pelan. “Aku kakakmu. Tidakkah kau ingin mendengar kenangan masa kecil kita?
Seluruh kenangan yang kau lupakan karena trauma mendalammu? Aku bisa membuatmu
mengingat semuanya.”
Mobil itupun melaju, meninggalkan Jason berdiri
sendirian di sana.
♠♠♠
“Keyna.”
Dengan lembut Nyonya Jonathan memeluk Keyna, “Polisi mengabarkan bahwa semuanya
sudah selesai, syukurlah semuanya baik-baik saja.”
Sefrina
ikut berdiri dan menghampiri Keyna lalu memeluknya erat-erat dengan cemas, “Keyna syukurlah... aku cemas sekali.” Wajah
Sefrina pucat pasi, dia tampak benar-benar senang karena Keyna pulang dengan
selamat. “Mereka tidak memperbolehkanku ikut, jadi aku menunggu di sini.”
“Terimakasih Sefrina.” Keyna tersenyum lembut.
Dia ingin berterimakasih kepada semua orang yang mencemaskannya, tetapi saat
ini dia sangat lelah, amat sangat lelah.
Davin sepertinya mengetahui bahwa Keyna harus
beristirahat, dihelanya tubuh Keyna,
“Aku akan mengantarkan Keyna ke kamar untuk
beristirahat dulu.”
“Biarkan aku saja....” Sefrina mencoba mengambil
tangan Keyna, tetapi Davin menepiskannya.
“Tidak Sefrina, terimakasih sudah ikut memberikan
dukungan di sini. Mungkin kau juga lelah dan ingin beristirahat, ada kamar tamu
yang tersedia untukmu. Aku yang akan mengantar Keyna beristirahat.”
Keyna sudah terlalu lelah untuk berkata apapun,
dia hanya menurut saja ketika Davin menggandengnya ke kamarnya. Tidak
disadarinya tatapan Sefrina yang membara, menatap punggung mereka berdua dengan
marah.
♠♠♠
Davin mendudukkan Keyna ke tepi ranjang dan
mengambil kursi untuk duduk di hadapannya, diraihnya jemari Keyna dengan
lembut, dahinya mengernyit ketika melihatnya.
“Ini pasti terasa sakit.” Gumamnya setengah
marah. Keyna hanya tersenyum lemah menanggapinya, dan dia menguap.
Davin terkekeh melihatnya, “Tunggu ya, jangan
tidur dulu, biarkan kuobati dulu lukamu.” Dia mengambil kapas dan antiseptik
yang sudah disiapkan oleh pelayan, lalu mengoleskannya dengan lembut di
pergelangan tangan Keyna yang memerah, “Sakit ya?” bisiknya lembut ketika
melihat Keyna mengernyit, “Tapi ini akan sembuh dengan cepat.”
“Terimakasih Davin.” Keyna mencoba tersenyum.
Lalu dia merenung, “Perempuan yang menculikku itu, apakah dia benar-benar
ibuku?”
“Jangan pikirkan itu dulu.”
“Dan Jason... benarkah dia kakak kandungku?”
Mata Davin langsung bersinar cemburu ketika Keyna
menyebut nama Jason. Dia terdiam dan menunggu.
Sementara itu Keyna tetap bergumam, tidak
menyadari api yang menyala di mata Davin.
“Kakak kandungku... kenapa aku bisa melupakan
bahwa aku mempunyai kakak lelaki? Kenapa kami dulu terpisah?” Keyna mengangkat
bahunya dengan malu kepada Davin, “Bahkan kaupun mungkin tidak akan menyangka
kalau orang seperti aku bisa mempunyai kakak setampan Jason....”
Davin langsung menarik Keyna, tangannya yang
masih menggenggam pergelangan tangan Keyna menariknya supaya menempel di
tubuhnya, dan tanpa peringatan, Davin mencium Keyna. Lelaki itu mengecup
bibirnya dengan lembut, dan ketika Keyna masih terperangah kaget, Davin melumat
bibirnya dengan sepenuh perasaan, menikmati manis dan lembutnya bibir Keyna.
“Kau cantik. Jason pasti bangga memiliki adik
secantik dirimu.” Davin bergumam serak, lalu mengecup dahi Keyna dengan lembut.
Lelaki itu lalu menghela tubuh Keyna supaya berbaring di ranjang dan
menyelimutinya.
“Tidurlah sayang, lupakan semua kejadian kemarin,
mulai sekarang aku akan menjagamu.” Bisik Davin pelan, mengantarkan Keyna ke
dalam tidurnya.
Tidak mereka sadari bahwa semua kejadian itu
dilihat oleh Sefrina yang mengintip di pintu. Matanya menyala penuh kebencian.
Dia tadi datang pura-pura membawakan teh hangat untuk Keyna, tetapi pemandangan
inilah yang didapatnya.
Kurang
ajar! Batinnya penuh kemarahan. Ini tidak boleh terjadi, ini semua melenceng jauh dari rencananya. Dia
harus bisa memisahkan Davin dari Keyna!
♠♠♠
Pagi harinya Keyna terbangun dengan kebingungan
dan ingatan yang bercampur aduk. Semua kenangan kembali kepadanya secara
serentak, penyelamatannya dari penculikan, Teriakan Sophia yang mengatakan bahwa
dia adalah ibu kandung Keyna, kenyataan bahwa Jason adalah kakak kandungnya.
Semuanya berpadu menjadi satu..... lalu.... ciuman Davin
.
Apakah
itu benar-benar terjadi atau jangan-jangan itu hanyalah khayalannya saja?
Tetapi kenapa Davin menciumnya? Keyna menyentuh
bibirnya dan pipinya terasa panas. Bibir Davin sudah menyentuh bibirnya....
melumatnya...
Tanpa diduga pintu kamarnya terbuka, dan lelaki
yang sedang dibayangkannya sudah berdiri di sana.
“Hai.” Davin tersenyum lembut.
“Hai.” Keyna tersenyum, tiba-tiba dia teringat
akan Sefrina yang menyambutnya kemarin tetapi Keyna sudah terlalu lelah untuk
menanggapinya, dia merasa menyesal karena sudah tidak sopan kepada Sefrina,
“Apakah.. apakah Sefrina masih menginap di sini?”
“Semalam dia berpamitan pulang....” Davin
mengernyit dan memandang ke sekeliling, “Ketika kami masih menanti kabar
tentangmu Sefrina menginap di rumah ini... tetapi meskipun ada banyak kamar
tamu di mansion ini, Sefrina memilih tidur di kamarmu.”
“Di kamar ini? Kenapa?”
“Aku tidak tahu. Davin mengangkat bahunya
tiba-tiba baru menyadari akan keanehan perilaku Sefrina itu, “Dia bilang dia
akan lebih tenang mendoakanmu kalau tidur di sini.”
Sefrina tidur di kamar ini? Keyna mengerutkan
dahi dan merasa sedikit aneh. Tetapi kemudian dia berpikir bahwa apa yang
dikatakan Sefrina mungkin ada benarnya, sahabatnya itu pastilah amat sangat
mencemaskannya.
“Kau merasa lebih baik?” tanya Davin kemudian.
Keyna berusaha menyembunyikan pipinya yang
merona, dia menganggukkan kepalanya, “Aku sudah merasa lebih baik.” Jawabnya
pelan.
“Bagus.” Davin melangkah duduk di kursi yang
didudukinya kemarin, membuat ingatan akan ciuman itu menyerbut benak Keyna,
membuatnya semakin salah tingkah. Lelaki itu duduk dalam posisi yang sama,
dihadapan Keyna yang sedang duduk di ranjang.
“Aku tahu ini terlalu pagi. Tetapi Jason tadi
menelepon dan mengatakan bahwa dia akan kemari untuk menjemputmu.” Mata Davin
bersinar sedih, “Dan aku tidak berhak melarangnya, semalaman aku berpikir
keras, dan aku menyadari bahwa aku tidak boleh memisahkan kakak beradik yang
sudah terpisah sekian lama, kalian pasti ingin bersama.” Davin menghela napas
panjang, “Tetapi sebelumnya ada yang ingin kukatakan kepadamu, kenyataan yang
mungkin akan membuatmu menyalahkanku. Aku pikir aku harus mengungkapkannya
kepadamu sebelum Jason yang melakukannya.”
Keyna memandang Davin dengan bingung, “Kenyataan
tentang apa? Dia menyuarakan pertanyaan di dalam benaknya.
“Tentang masa laluku, tentang masa lalu kita.”
Davin menatap mata Keyna dalam-dalam. “Aku pernah mengatakan padamu bukan bahwa
aku pernah mengalami percobaan penculikan di waktu kecil? Dan kemudian ada
seorang lelaki yang menyelamatkanmu? Lalu aku mengatakan bahwa lelaki itu sudah
meninggal?”
Davin
memang pernah mengatakannya, tetapi apa hubungan itu semua dengan...
“Orang yang menyelamatkanku adalah ayahmu.” Davin
mengatakan dengan jantung berdetak kencang, “Ayahmu dulu adalah seorang pemain
biola terkenal dan jenius, kau lihat bahwa bakatnya menurun kepada Jason....
sedang ayahku sangat tertarik dengan bidang musik klasik, mereka bersahabat...
sampai kemudian seorang penculik berpisau mencoba membawaku dan ayahmu
menyelamatkanku.”
Ayahnya seorang pemain biola terkenal? Keyna
mencoba memahami informasi itu, berusaha menyatukan semua bayangannya dengan
kenangannya tentang ayahnya, seorang buruh bangunan kasar dengan tangan penuh
luka dan kapalan. Mana mungkin ayahnya pemain biola terkenal?
“Usaha menyelamatkan diriku telah merenggut bakat
ayahmu.” Davin seolah tahu apa yang ada di benak Keyna, “Pisau penculik itu
mengenai sarafnya sehingga dia tidak bisa bermain biola lagi......” Davin
menghela napas panjang. “Dan ayahmu kehilangan masa depannya. Dia kehilangan
keluarganya... semuanya berawal dari diriku.”
Selesailah
sudah. Davin mengernyitkan keningnya, mengamati wakah
Keyna yang pucat pasi. Apakah Keyna akan
membencinya? Apakah Keyna akan menuduhnya sebagai penghancur keluarganya?
Bisakah Keyna memaafkannya?
Berbagai pikiran berkecamuk di benak Davin,
membuatnya merasa ngeri. Perasaannya kepada Keyna telah bertumbuh menjadi
sesuatu yang asing dan takut untuk dia akui. Tetapi setelah ciuman semalam itu
dia tidak bisa menyangkalnya lagi. Davin mencintai Keyna, dan dia takut
kehilangannya, dia tidak akan tahan kalau Keyna membencinya.
“Keyna?” Davin akhirnya bertanya ketika Keyna
hanya diam dan terpaku. “Apakah kau membenciku?”
Kenapa
Keyna tidak mengatakan sesuatu kepadanya? Jantung
Davin makin berdebar, menanti apapun reaksi dari Keyna. Apapun reaksi itu dia
akan menerimanya, dia sudah siap menerima cacian, tamparan bahkan mungkin
ditinggalkan, tetapi sikap diam Keyna ini bukanlah apa yang diharapkannya.
Kemudian seorang pelayan mengetuk pintu dengan
hati-hati, membuat Davin menoleh dengan kening berkerut,
“Ada apa?”
“Tuan Jason menunggu di bawah.” Gumam pelayan itu
memberitahu.
Davin langsung beranjak, menatap Keyna yang masih
terdiam, dengan sedih dia menyentuhkan jemarinya di pipi Keyna, “Kau boleh
marah padaku kalau kau mau.” Gumamnya lembut, “Aku tunggu di bawah ya.”
Lalu Davin melangkah pergi, meninggalkan Keyna
yang masih termenung dalam kebingungannya.
Semua kenangan itu tiba-tiba menyeruak kembali di
dalam benaknya, kejadian di malam hujan dan badai itu ternyata bukan mimpi.
Semua itu nyata. Teriakan-teriakan di tengah hujan itu adalah teriakan ibunya
yang mencaci maki ayahnya, mengancam akan meninggalkannya. Dan lalu... anak
lelaki kecil itu.. itu Jason kakaknya, yang kemudian direnggut paksa oleh
ibunya. Keyna berteriak-teriak memanggil kakaknya, tetapi dia didorong oleh
ibunya sampai terjatuh dan ditolong ayahnya. Jason menjerit-jerit memanggil
Keyna dalam gendongan ibunya, tetapi sang ibu tetap tidak menghiraukan teriakan
mereka. Jason dan Keyna dipisahkan dengan paksa.
Kenangan akan masa itu begitu traumatis sehingga
Keyna kecil menenggelamkan semua ingatannya dalam-dalam, menyimpannya jauh di
dalam memorinya dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Ayahnya mengetahui itu
dan membiarkannya, berpikir bahwa lebih baik Keyna lupa semuanya sehingga bisa
melangkah ke kehidupan baru tanpa kenangan masa lalu yang menyakitkan.
Lalu
semua kenangan itu kembali secara samar ketika Keyna bertemu dengan Jason untuk
pertama kalinya, mendengarkan permainan biola lelaki itu. Sekarang setelah
ingat semuanya, Keyna tahu kakaknya sangat berbakat bermain biola, menuruni
bakat ayahnya. Keyna kecil selalu menunggui Jason ketika kakaknya itu berlatih
biola, Jason selalu memainkan lagu apapun yang diminta Keyna setelahnya. Hidup
mereka dulu terasa begitu bahagia, bisa berdua.
Sampai kemudian pertengkaran
itu terjadi dan ibunya memutuskan bahwa ayahnya tak pantas lagi untuknya.Dan
pemicu pertengkaran itu pastilah kecelakaan yang mematikan saraf jemari
ayahnya, yang membuatnya tidak bisa bermain biola lagi dan kehilangan masa
depannya yang cerah.
Dan semua itu terjadi karena ayahnya
menyelamatkan Davin.... Keyna merenung, mencoba menelaah semua kenyataan itu di
dalam benaknya. Lalu setelah menghela napas panjang, Keyna melangkah turun
menuju ke arah Davin dan Jason.
♠♠♠
Ketika Keyna masuk, Davin dan Jason langsung
menoleh bersamaan, kedua lelaki itu tampak sedang berbincang-bincang dengan
serius.
“Keyna?” Jason bertanya lembut, menatap adiknya
dengan penuh kasih sayang, “Kau sudah merasa baik?”
Keyna menatap wajah Jason, untuk pertama kalinya
menyadari bahwa lelaki ini adalah kakaknya, untuk pertama kalinya dia menatap
wajah Jason sebagai wajah kakaknya, wajah yang sama, hanya versi dewasa dari
kakak kecilnya dulu yang sangat menyayanginya. Mata Keyna berkaca-kaca.
“Jason.....Kakak...” suara Keyna terdengar serak
Seketika itu juga Jason menyadari bahwa Keyna
sudah ingat, bahwa seluruh kenangan mereka di waktu kecil sudah bisa Keyna
ingat, Jason langsung melangkah tergesa, sejenak berdiri ragu di hadapan Keyna,
lalu menarik Keyna ke dalam pelukannya,
“Keyna...adikku.” Dipeluknya Keyna erat-erat
seolah akan meremukkannya. Oh ya Tuhan. Setelah sekian lama, setelah mencari
dan putus asa, akhirnya Jason bisa memeluk Keyna lagi dalam rengkuhan
lengannya. Matanya terasa panas, dan kemudian ikut larut dalam air mata haru
yang ditumpahkan Keyna di dadanya.
Semua kenangan menyakitkan tentang perpisahan
mereka yang dipaksakan itu musnah sudah, digantikan oleh kebahagiaan karena
pertemuan indah itu, pertemuan kakak dan adik yang sudah lama terpisah.
Sementara itu Davin menatap Jason dan Keyna yang
sedang berpelukan itu dengan perasaan campur aduk.
♠♠♠
Bersambung ke Part 12
Bener2 mantap Mba San, makin gak sabar nunggu bab selanjutna, n nunggu novelna terbit *big hugh*
BalasHapusTq dah di posting bab 12 na ^_^
jos gandos terpampang nyata.... *wink
BalasHapusgak sabar nunggu kelanjutanna..
thd mbak santhy
X.O.X.O
Wow
BalasHapusTinggal masalah sefrina nih yg belum kelar, u,u
Cant wait that!
Keep writing teh \m/
Wow
BalasHapusSekali dua..
Makin cinta deh...
Mbak, yg ful colour tuh keluarnya pas tanggal muda...
Cucok bgt...
Makasih mba santhy :)
BalasHapusAkhir'a dua kakak beradik ini sudah brsatu kembali, tinggal nunggu rencana jahat apa nih yg bakalan si nenek lampir shefrina lakuin hiks hiks
Jason ... Kasih restu ya sm davin dan keyna, jgn pisahkan mereka :( *dramatis mode on kkkk~
w0w g nyangka d posting 2 sekaligus... Thank u mbak santhy, selalu jaga kesehatan ya.. Semangat?! *lope*
BalasHapusmakasih mbak santhy.. selalu dinantikan part selanjutnya.. :)
BalasHapuswow kjutan davin cium keyna ???*kipas2 yah sefrina biar ga gosong hihihi !!!pngeen dong keyna pnya kakak super ganteng kaya jason !!!mksih mba cantiik udah posting 2 part skligus !!
BalasHapusMakasih mbak Shanty
BalasHapusHihi davin cembekur campur aduk ala gado-gado hehehehe
mbak san... Sefrina tuh suka ma davin ato keyna y?ko dy ky cmburu ma davin.
BalasHapusakhr'y Davin sdr klo dia mencintai Keyna *.* suit suit..
BalasHapusnah, Jason bkal bwa Keyna, bgaiamna nasib Davin??
Mba san mksih.. Kereeen..
*peluk*
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMba santhy kentanggggggggg
BalasHapusSenin lagi yah, pleaseeeee #puppyeyes hiksssss
Pisss mba,,,,
Yakin deh Keyna ƍäªk marah sama Davin, krna smua itu takdir,,,,
Lope this story very much mba sant *big hug n kiss
Suka bgt ama Davin n Keyna... thanks mba san. Hmm.. bsk lanjutannya ya.. heheee... ^^
BalasHapuskeren bgt,trharu dng pertemuan jason n keyna.ehm gmana nsib davin y? keyna g bnci kan? dtggu next chap,sk bgt dng davin,keyna n jason :*
BalasHapusIyeess davin sadar kalo cinta keyna, asiik
BalasHapusYaampun, ikut terharu baca jason & keyna ketemu gitu
Huhuhuhu
Keren mb san, ga sabar nunggu chapter selanjutnya :D
Yaealah si Davin main cium cium aje *cemburu ceritanya* tapi kaga ada rasa bersalahnya sama Keyna. Keyna di bikin cengo hohooo .
BalasHapuskalo cinta katakan dong Dav jangan modus masih jadi kakaknya kikikikik :3
Dih Sefrina nape muncul di cerita sih eh muncul di kehidupan mereka sih satukan aje sama Sopi dan Charles kakakakakaka plis lu jangan bikin ulah deh Sef ntar -_-
lanjutannya bersambung ke part 13 kan teh :D
jealous Davin hiihihhi seruuu
BalasHapusthanks Sannthy uda sharing ke kita muachh <3
ga sabar menanti ulah Sefrina n kisah romancenya Davin n Keyna
Kyaaaaa..
BalasHapusSepertinya keyna memaafkan davin ya..
Lanjut mbak shanty :)
terharu......
BalasHapusmba shanty makasih, dirimu yg yg paling the best.....
Akhirnya... Bersatu kembali
BalasHapusTerharu dech..
Tinggal si sefrina nich..
Gak sabar.. Mbak posting lg dunk.
Makasih mbak dah diposting.. Kerennnn
Peluk erat mbak santhy cantik.