Minggu, 24 Februari 2013

Sweet Enemy Part 12




“Ikut denganmu?” Keyna menatap bingung pada Jason yang memasang tampang keras kepala. Davin sendiri tampak tersentak dengan kata-kata Jason.

“Jangan main-main Jason, Keyna tinggal di rumahku dan akan kembali ke sana seperti semula.” Davin merenggut tangan Keyna dan setengah menyeretnya meninggalkan Jason.

“Keyna.” Jason tidak mengejar, hanya memanggil pelan. “Aku kakakmu. Tidakkah kau ingin mendengar kenangan masa kecil kita? Seluruh kenangan yang kau lupakan karena trauma mendalammu? Aku bisa membuatmu mengingat semuanya.”

Keyna tertegun. Membuat Davin berhenti menariknya. Mata Davin membara melihat keraguan Keyna. “Jangan mimpi.” Davin memberi isyarat kepada supir keluarga yang langsung mendekatkan mobilnya, dengan cepat di dorongnya Keyna masuk ke dalam mobil, “Kau tetap pulang denganku.”

Mobil itupun melaju, meninggalkan Jason berdiri sendirian di sana.
♠♠♠   
Ketika mereka pulang, Sefrina ada di sana sedang bercakap-cakap dengan Nyonya Jonathan di ruang tamu, ketika menyadari Keyna sudah dibawa pulang oleh Davin, Nyonya Jonathan langsung berdiri dan menyambut Keyna.

    “Keyna.” Dengan lembut Nyonya Jonathan memeluk Keyna, “Polisi mengabarkan bahwa semuanya sudah selesai, syukurlah semuanya baik-baik saja.”

    Sefrina ikut berdiri dan menghampiri Keyna lalu memeluknya erat-erat dengan cemas,  “Keyna syukurlah... aku cemas sekali.” Wajah Sefrina pucat pasi, dia tampak benar-benar senang karena Keyna pulang dengan selamat. “Mereka tidak memperbolehkanku ikut, jadi aku menunggu di sini.”

“Terimakasih Sefrina.” Keyna tersenyum lembut. Dia ingin berterimakasih kepada semua orang yang mencemaskannya, tetapi saat ini dia sangat lelah, amat sangat lelah.

Davin sepertinya mengetahui bahwa Keyna harus beristirahat, dihelanya tubuh Keyna,
“Aku akan mengantarkan Keyna ke kamar untuk beristirahat dulu.”

“Biarkan aku saja....” Sefrina mencoba mengambil tangan Keyna, tetapi Davin menepiskannya.

“Tidak Sefrina, terimakasih sudah ikut memberikan dukungan di sini. Mungkin kau juga lelah dan ingin beristirahat, ada kamar tamu yang tersedia untukmu. Aku yang akan mengantar Keyna beristirahat.”

Keyna sudah terlalu lelah untuk berkata apapun, dia hanya menurut saja ketika Davin menggandengnya ke kamarnya. Tidak disadarinya tatapan Sefrina yang membara, menatap punggung mereka berdua dengan marah.
♠♠♠

Davin mendudukkan Keyna ke tepi ranjang dan mengambil kursi untuk duduk di hadapannya, diraihnya jemari Keyna dengan lembut, dahinya mengernyit ketika melihatnya.

“Ini pasti terasa sakit.” Gumamnya setengah marah. Keyna hanya tersenyum lemah menanggapinya, dan dia menguap.

Davin terkekeh melihatnya, “Tunggu ya, jangan tidur dulu, biarkan kuobati dulu lukamu.” Dia mengambil kapas dan antiseptik yang sudah disiapkan oleh pelayan, lalu mengoleskannya dengan lembut di pergelangan tangan Keyna yang memerah, “Sakit ya?” bisiknya lembut ketika melihat Keyna mengernyit, “Tapi ini akan sembuh dengan cepat.”

“Terimakasih Davin.” Keyna mencoba tersenyum. Lalu dia merenung, “Perempuan yang menculikku itu, apakah dia benar-benar ibuku?”

“Jangan pikirkan itu dulu.”

“Dan Jason... benarkah dia kakak kandungku?”

Mata Davin langsung bersinar cemburu ketika Keyna menyebut nama Jason. Dia terdiam dan menunggu.

Sementara itu Keyna tetap bergumam, tidak menyadari api yang menyala di mata Davin.

“Kakak kandungku... kenapa aku bisa melupakan bahwa aku mempunyai kakak lelaki? Kenapa kami dulu terpisah?” Keyna mengangkat bahunya dengan malu kepada Davin, “Bahkan kaupun mungkin tidak akan menyangka kalau orang seperti aku bisa mempunyai kakak setampan Jason....”

Davin langsung menarik Keyna, tangannya yang masih menggenggam pergelangan tangan Keyna menariknya supaya menempel di tubuhnya, dan tanpa peringatan, Davin mencium Keyna. Lelaki itu mengecup bibirnya dengan lembut, dan ketika Keyna masih terperangah kaget, Davin melumat bibirnya dengan sepenuh perasaan, menikmati manis dan lembutnya bibir Keyna. 

Lama setelahnya, Davin melepaskan ciumannya. Matanya bersinar lembut ketika menatap mata Keyna yang melebar dan ternganga bingung. Jemarinya menyentuh bibir Keyna yang memerah karena ciumannya yang bergairah,

“Kau cantik. Jason pasti bangga memiliki adik secantik dirimu.” Davin bergumam serak, lalu mengecup dahi Keyna dengan lembut. Lelaki itu lalu menghela tubuh Keyna supaya berbaring di ranjang dan menyelimutinya.

“Tidurlah sayang, lupakan semua kejadian kemarin, mulai sekarang aku akan menjagamu.” Bisik Davin pelan, mengantarkan Keyna ke dalam tidurnya.

Tidak mereka sadari bahwa semua kejadian itu dilihat oleh Sefrina yang mengintip di pintu. Matanya menyala penuh kebencian. Dia tadi datang pura-pura membawakan teh hangat untuk Keyna, tetapi pemandangan inilah yang didapatnya.

Kurang ajar! Batinnya penuh kemarahan. Ini tidak boleh terjadi, ini semua melenceng jauh dari rencananya. Dia harus bisa memisahkan Davin dari Keyna!
♠♠♠

Pagi harinya Keyna terbangun dengan kebingungan dan ingatan yang bercampur aduk. Semua kenangan kembali kepadanya secara serentak, penyelamatannya dari penculikan, Teriakan Sophia yang mengatakan bahwa dia adalah ibu kandung Keyna, kenyataan bahwa Jason adalah kakak kandungnya. Semuanya berpadu menjadi satu..... lalu.... ciuman Davin
.
Apakah itu benar-benar terjadi atau jangan-jangan itu hanyalah khayalannya saja?

Tetapi kenapa Davin menciumnya? Keyna menyentuh bibirnya dan pipinya terasa panas. Bibir Davin sudah menyentuh bibirnya.... melumatnya...

Tanpa diduga pintu kamarnya terbuka, dan lelaki yang sedang dibayangkannya sudah berdiri di sana.

“Hai.” Davin tersenyum lembut.

“Hai.” Keyna tersenyum, tiba-tiba dia teringat akan Sefrina yang menyambutnya kemarin tetapi Keyna sudah terlalu lelah untuk menanggapinya, dia merasa menyesal karena sudah tidak sopan kepada Sefrina,

“Apakah.. apakah Sefrina masih menginap di sini?”

“Semalam dia berpamitan pulang....” Davin mengernyit dan memandang ke sekeliling, “Ketika kami masih menanti kabar tentangmu Sefrina menginap di rumah ini... tetapi meskipun ada banyak kamar tamu di mansion ini, Sefrina memilih tidur di kamarmu.”

“Di kamar ini? Kenapa?”

“Aku tidak tahu. Davin mengangkat bahunya tiba-tiba baru menyadari akan keanehan perilaku Sefrina itu, “Dia bilang dia akan lebih tenang mendoakanmu kalau tidur di sini.”

Sefrina tidur di kamar ini? Keyna mengerutkan dahi dan merasa sedikit aneh. Tetapi kemudian dia berpikir bahwa apa yang dikatakan Sefrina mungkin ada benarnya, sahabatnya itu pastilah amat sangat mencemaskannya.

“Kau merasa lebih baik?” tanya Davin kemudian.

Keyna berusaha menyembunyikan pipinya yang merona, dia menganggukkan kepalanya, “Aku sudah merasa lebih baik.” Jawabnya pelan.

“Bagus.” Davin melangkah duduk di kursi yang didudukinya kemarin, membuat ingatan akan ciuman itu menyerbut benak Keyna, membuatnya semakin salah tingkah. Lelaki itu duduk dalam posisi yang sama, dihadapan Keyna yang sedang duduk di ranjang.

“Aku tahu ini terlalu pagi. Tetapi Jason tadi menelepon dan mengatakan bahwa dia akan kemari untuk menjemputmu.” Mata Davin bersinar sedih, “Dan aku tidak berhak melarangnya, semalaman aku berpikir keras, dan aku menyadari bahwa aku tidak boleh memisahkan kakak beradik yang sudah terpisah sekian lama, kalian pasti ingin bersama.” Davin menghela napas panjang, “Tetapi sebelumnya ada yang ingin kukatakan kepadamu, kenyataan yang mungkin akan membuatmu menyalahkanku. Aku pikir aku harus mengungkapkannya kepadamu sebelum Jason yang melakukannya.”

Keyna memandang Davin dengan bingung, “Kenyataan tentang apa? Dia menyuarakan pertanyaan di dalam benaknya.

“Tentang masa laluku, tentang masa lalu kita.” Davin menatap mata Keyna dalam-dalam. “Aku pernah mengatakan padamu bukan bahwa aku pernah mengalami percobaan penculikan di waktu kecil? Dan kemudian ada seorang lelaki yang menyelamatkanmu? Lalu aku mengatakan bahwa lelaki itu sudah meninggal?”

Davin memang pernah mengatakannya, tetapi apa hubungan itu semua dengan...

“Orang yang menyelamatkanku adalah ayahmu.” Davin mengatakan dengan jantung berdetak kencang, “Ayahmu dulu adalah seorang pemain biola terkenal dan jenius, kau lihat bahwa bakatnya menurun kepada Jason.... sedang ayahku sangat tertarik dengan bidang musik klasik, mereka bersahabat... sampai kemudian seorang penculik berpisau mencoba membawaku dan ayahmu menyelamatkanku.”

Ayahnya seorang pemain biola terkenal? Keyna mencoba memahami informasi itu, berusaha menyatukan semua bayangannya dengan kenangannya tentang ayahnya, seorang buruh bangunan kasar dengan tangan penuh luka dan kapalan. Mana mungkin ayahnya pemain biola terkenal?

“Usaha menyelamatkan diriku telah merenggut bakat ayahmu.” Davin seolah tahu apa yang ada di benak Keyna, “Pisau penculik itu mengenai sarafnya sehingga dia tidak bisa bermain biola lagi......” Davin menghela napas panjang. “Dan ayahmu kehilangan masa depannya. Dia kehilangan keluarganya... semuanya berawal dari diriku.”

Selesailah sudah. Davin mengernyitkan keningnya, mengamati wakah Keyna yang pucat pasi. Apakah Keyna akan membencinya? Apakah Keyna akan menuduhnya sebagai penghancur keluarganya? Bisakah Keyna memaafkannya?

Berbagai pikiran berkecamuk di benak Davin, membuatnya merasa ngeri. Perasaannya kepada Keyna telah bertumbuh menjadi sesuatu yang asing dan takut untuk dia akui. Tetapi setelah ciuman semalam itu dia tidak bisa menyangkalnya lagi. Davin mencintai Keyna, dan dia takut kehilangannya, dia tidak akan tahan kalau Keyna membencinya.

“Keyna?” Davin akhirnya bertanya ketika Keyna hanya diam dan terpaku. “Apakah kau membenciku?”

Kenapa Keyna tidak mengatakan sesuatu kepadanya? Jantung Davin makin berdebar, menanti apapun reaksi dari Keyna. Apapun reaksi itu dia akan menerimanya, dia sudah siap menerima cacian, tamparan bahkan mungkin ditinggalkan, tetapi sikap diam Keyna ini bukanlah apa yang diharapkannya.

Kemudian seorang pelayan mengetuk pintu dengan hati-hati, membuat Davin menoleh dengan kening berkerut,

“Ada apa?”

“Tuan Jason menunggu di bawah.” Gumam pelayan itu memberitahu.

Davin langsung beranjak, menatap Keyna yang masih terdiam, dengan sedih dia menyentuhkan jemarinya di pipi Keyna, “Kau boleh marah padaku kalau kau mau.” Gumamnya lembut, “Aku tunggu di bawah ya.”

Lalu Davin melangkah pergi, meninggalkan Keyna yang masih termenung dalam kebingungannya.

Semua kenangan itu tiba-tiba menyeruak kembali di dalam benaknya, kejadian di malam hujan dan badai itu ternyata bukan mimpi. Semua itu nyata. Teriakan-teriakan di tengah hujan itu adalah teriakan ibunya yang mencaci maki ayahnya, mengancam akan meninggalkannya. Dan lalu... anak lelaki kecil itu.. itu Jason kakaknya, yang kemudian direnggut paksa oleh ibunya. Keyna berteriak-teriak memanggil kakaknya, tetapi dia didorong oleh ibunya sampai terjatuh dan ditolong ayahnya. Jason menjerit-jerit memanggil Keyna dalam gendongan ibunya, tetapi sang ibu tetap tidak menghiraukan teriakan mereka. Jason dan Keyna dipisahkan dengan paksa.

Kenangan akan masa itu begitu traumatis sehingga Keyna kecil menenggelamkan semua ingatannya dalam-dalam, menyimpannya jauh di dalam memorinya dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Ayahnya mengetahui itu dan membiarkannya, berpikir bahwa lebih baik Keyna lupa semuanya sehingga bisa melangkah ke kehidupan baru tanpa kenangan masa lalu yang menyakitkan. 

Lalu semua kenangan itu kembali secara samar ketika Keyna bertemu dengan Jason untuk pertama kalinya, mendengarkan permainan biola lelaki itu. Sekarang setelah ingat semuanya, Keyna tahu kakaknya sangat berbakat bermain biola, menuruni bakat ayahnya. Keyna kecil selalu menunggui Jason ketika kakaknya itu berlatih biola, Jason selalu memainkan lagu apapun yang diminta Keyna setelahnya. Hidup mereka dulu terasa begitu bahagia, bisa berdua. 

Sampai kemudian pertengkaran itu terjadi dan ibunya memutuskan bahwa ayahnya tak pantas lagi untuknya.Dan pemicu pertengkaran itu pastilah kecelakaan yang mematikan saraf jemari ayahnya, yang membuatnya tidak bisa bermain biola lagi dan kehilangan masa depannya yang cerah.

Dan semua itu terjadi karena ayahnya menyelamatkan Davin.... Keyna merenung, mencoba menelaah semua kenyataan itu di dalam benaknya. Lalu setelah menghela napas panjang, Keyna melangkah turun menuju ke arah Davin dan Jason.
♠♠♠

Ketika Keyna masuk, Davin dan Jason langsung menoleh bersamaan, kedua lelaki itu tampak sedang berbincang-bincang dengan serius.

“Keyna?” Jason bertanya lembut, menatap adiknya dengan penuh kasih sayang, “Kau sudah merasa baik?”

Keyna menatap wajah Jason, untuk pertama kalinya menyadari bahwa lelaki ini adalah kakaknya, untuk pertama kalinya dia menatap wajah Jason sebagai wajah kakaknya, wajah yang sama, hanya versi dewasa dari kakak kecilnya dulu yang sangat menyayanginya. Mata Keyna berkaca-kaca.

“Jason.....Kakak...” suara Keyna terdengar serak

Seketika itu juga Jason menyadari bahwa Keyna sudah ingat, bahwa seluruh kenangan mereka di waktu kecil sudah bisa Keyna ingat, Jason langsung melangkah tergesa, sejenak berdiri ragu di hadapan Keyna, lalu menarik Keyna ke dalam pelukannya,

“Keyna...adikku.” Dipeluknya Keyna erat-erat seolah akan meremukkannya. Oh ya Tuhan. Setelah sekian lama, setelah mencari dan putus asa, akhirnya Jason bisa memeluk Keyna lagi dalam rengkuhan lengannya. Matanya terasa panas, dan kemudian ikut larut dalam air mata haru yang ditumpahkan Keyna di dadanya.

Semua kenangan menyakitkan tentang perpisahan mereka yang dipaksakan itu musnah sudah, digantikan oleh kebahagiaan karena pertemuan indah itu, pertemuan kakak dan adik yang sudah lama terpisah.

Sementara itu Davin menatap Jason dan Keyna yang sedang berpelukan itu dengan perasaan campur aduk. 

                                                       ♠♠♠

Bersambung ke Part 12

21 komentar:

  1. Bener2 mantap Mba San, makin gak sabar nunggu bab selanjutna, n nunggu novelna terbit *big hugh*
    Tq dah di posting bab 12 na ^_^

    BalasHapus
  2. jos gandos terpampang nyata.... *wink

    gak sabar nunggu kelanjutanna..
    thd mbak santhy
    X.O.X.O

    BalasHapus
  3. Wow
    Tinggal masalah sefrina nih yg belum kelar, u,u
    Cant wait that!
    Keep writing teh \m/

    BalasHapus
  4. Wow
    Sekali dua..
    Makin cinta deh...
    Mbak, yg ful colour tuh keluarnya pas tanggal muda...
    Cucok bgt...

    BalasHapus
  5. Makasih mba santhy :)
    Akhir'a dua kakak beradik ini sudah brsatu kembali, tinggal nunggu rencana jahat apa nih yg bakalan si nenek lampir shefrina lakuin hiks hiks
    Jason ... Kasih restu ya sm davin dan keyna, jgn pisahkan mereka :( *dramatis mode on kkkk~

    BalasHapus
  6. w0w g nyangka d posting 2 sekaligus... Thank u mbak santhy, selalu jaga kesehatan ya.. Semangat?! *lope*

    BalasHapus
  7. makasih mbak santhy.. selalu dinantikan part selanjutnya.. :)

    BalasHapus
  8. wow kjutan davin cium keyna ???*kipas2 yah sefrina biar ga gosong hihihi !!!pngeen dong keyna pnya kakak super ganteng kaya jason !!!mksih mba cantiik udah posting 2 part skligus !!

    BalasHapus
  9. Makasih mbak Shanty
    Hihi davin cembekur campur aduk ala gado-gado hehehehe

    BalasHapus
  10. mbak san... Sefrina tuh suka ma davin ato keyna y?ko dy ky cmburu ma davin.

    BalasHapus
  11. akhr'y Davin sdr klo dia mencintai Keyna *.* suit suit..
    nah, Jason bkal bwa Keyna, bgaiamna nasib Davin??
    Mba san mksih.. Kereeen..
    *peluk*

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Mba santhy kentanggggggggg

    Senin lagi yah, pleaseeeee #puppyeyes hiksssss

    Pisss mba,,,,
    Yakin deh Keyna ƍäªk marah sama Davin, krna smua itu takdir,,,,

    Lope this story very much mba sant *big hug n kiss

    BalasHapus
  14. Suka bgt ama Davin n Keyna... thanks mba san. Hmm.. bsk lanjutannya ya.. heheee... ^^

    BalasHapus
  15. keren bgt,trharu dng pertemuan jason n keyna.ehm gmana nsib davin y? keyna g bnci kan? dtggu next chap,sk bgt dng davin,keyna n jason :*

    BalasHapus
  16. Iyeess davin sadar kalo cinta keyna, asiik
    Yaampun, ikut terharu baca jason & keyna ketemu gitu
    Huhuhuhu
    Keren mb san, ga sabar nunggu chapter selanjutnya :D

    BalasHapus
  17. Yaealah si Davin main cium cium aje *cemburu ceritanya* tapi kaga ada rasa bersalahnya sama Keyna. Keyna di bikin cengo hohooo .
    kalo cinta katakan dong Dav jangan modus masih jadi kakaknya kikikikik :3
    Dih Sefrina nape muncul di cerita sih eh muncul di kehidupan mereka sih satukan aje sama Sopi dan Charles kakakakakaka plis lu jangan bikin ulah deh Sef ntar -_-
    lanjutannya bersambung ke part 13 kan teh :D

    BalasHapus
  18. jealous Davin hiihihhi seruuu
    thanks Sannthy uda sharing ke kita muachh <3
    ga sabar menanti ulah Sefrina n kisah romancenya Davin n Keyna

    BalasHapus
  19. Kyaaaaa..
    Sepertinya keyna memaafkan davin ya..
    Lanjut mbak shanty :)

    BalasHapus
  20. terharu......
    mba shanty makasih, dirimu yg yg paling the best.....

    BalasHapus
  21. Akhirnya... Bersatu kembali
    Terharu dech..
    Tinggal si sefrina nich..

    Gak sabar.. Mbak posting lg dunk.

    Makasih mbak dah diposting.. Kerennnn
    Peluk erat mbak santhy cantik.

    BalasHapus