Penulis curhat dulu :
Heeee berasa sudah lama sekali aku nggak posting di blog ini. Maafkan yaa.... Diawali pada hari senin yang cerah ( kok jd malahan cerita hehehe) ketika layar laptop berkedip heboh dan segala cara sudah dicoba buat bikin berhenti, tapi kedipannya ga mau berhenti.... malahan setelah beberapa lama tiba-tiba layarnya berubah menjadi putih bersih tanpa gambar apapun, usut punya usut, laptop rusak LED-nya dan ga bisa diselamatkan sehingga harus diganti yang baru jadinya harus nginep deh di tukang service.
Posting jadi terhambat selama laptop dibetulin karena aku termasuk penulis yang nekat dan ga kapok-kapok, jadi semua naskah disimpen di satu laptop itu tanpa back-up, sehingga kalo laptop itu ga bisa nyala, otomatis semua naskah ga bisa diambil T_T, pernah kejadian si laptop ini windowsnya rusak dan mati total hingga aku menangis meraung-raung di kamar, bikin misua kelabakan dan buru-buru cari cara buat menyelamatkan datanya sampe dia ga tidur semalaman, hihihihihi
Hari ini akhirnya laptop bisa diambil dari tukang service dan mulai bisa deh intip2 komen, email dan semua media sosial, lalu langsung merasa bersalah banget karena banyak yang nanyain, banyak yang doain supaya ga sakit, dan banyak yang menunggu dan juga banyak sekali perhatian lainnya dari all readers (semuanya aku baca meski ada yang belum di balas huhuhu). Huhuhuhu jadi terharu, maafkan ya membuat semuanya menunggu lama. Semoga setelah ini si laptop kesayangan sudah nggak ngambek lagi dan lancar jaya postingnya ya.
Dan semoga aku bisa terus posting karya-karya yang menghibur all readers semuanya ya. Maafkan membuat all readers menunggu begitu lama :))
Another 5%
Sabrina
membuka matanya, dan melihat Rolan duduk membelakanginya sambil menyuntikkan
jarum besar ke lengannya untuk mengambil darahnya.
Dengan
segera Sabrina kembali memejamkan matanya, supaya Rolan tidak tahu bahwa dia
sudah sadar.
Kenapa
Rolan mengambil darahnya? Apakah lelaki itu akhirnya takluk ke dalam tipuannya
dan hendak memberikan darahnya kepada Sabrina secara sukarela?
Cara
yang digunakan Rolan berbeda dengan Gabriel, ketika memberikan darahnya,
Gabriel tidak repot-repot menggunakan jarum suntik, dia menggunakan kekuatannya
untuk memindah darahnya hingga dalam sekejap, infus Sabrina berwarna merah dan
darah Gabriel mengalir ke dalam tubuhnya. Tetapi bagaimanapun caranya, bukankah
ujungnya sama saja? Pada akhirnya Sabrina akan mendapatkan darah sang pemegang
kekuatan yang bisa memperlambat efek menyebarnya sel kankernya. Membuatnya
baik-baik saja.
Sabrina
tidak bisa menyembunyikan senyuman di sudut bibirnya ketika akhirnya Rolan
menyuntikkan darahnya ke dalam infusnya.
Dia
langsung merasakan efeknya, darah itu memasuki tubuhnya, menghentikan sel-sel
kanker yang menyebar. Membuatnya merasa lebih baik.
Mungkin
Sabrina akan bisa terus memanfaatkan Rolan ke depannya. Gabriel tidak bisa
dipercaya, bahkan sekarang kakaknya itu tega menghukum Sabrina karena ikut
campur urusannya dengan tidak memberikan darahnya dan membuat Sabrina kesakitan.
Sekarang
Sabrina punya Rolan. Jadi Gabriel tidak akan bisa menghukumnya dengan cara yang
sama. Rolan tentu saja lebih mudah dimanipulasi dan dibodohi dibandingkan
dengan Gabriel, karena Rolan berjiwa putih dan baik.
Sabrina
tertawa dalam hati dengan sinis, menertawakan orang-orang baik yang sangat
mudah dibodohi. Dia berencana akan memanfaatkan Rolan, bahkan jika bisa dia
akan membuat Rolan menyembuhkannya.
Dan
sementara itu, Sabrina akan memikirkan cara untuk menyingkirkan Selly
secepatnya.
***
Gabriel
memejamkan mata dan menggertakkan giginya, dia melihat semuanya, melihat bagaimana
dengan nekat Rolan memberikan darahnya untuk membantu Sabrina memperlambat
sel-sel kankernya.
Lelaki
itu benar-benar sudah tertipu oleh penampilan lemah Sabrina.
Kasihan
Selly...
Gabriel
mengeryit ketika rasa iba itu menyeruak ke dadanya. Dia tidak pernah merasa
iba, tidak setelah dia mendapatkan kekuatan itu. Hatinya dingin dan gelap
sehingga tidak bisa dimasuki oleh perasaan manusiawi seperti rasa iba.
Tapi
ini rasa iba. Gabriel memikirkan Selly dan merasakan sensasi rasa itu. Perasaan
kasihan yang begitu dalam, memikirkan Selly harus menghadapi semua ini.
“Dia
memberikan darahnya bukan?” Carlos bergumam tenang, mengamati setiap perubahan
ekspresi Gabriel.
Gabriel
menganggukkan kepalanya, hampir tak kentara.
“Ya.
Lelaki bodoh itu takluk di kaki Sabrina dan memberikan darahnya.” Bodoh sekali!
Carlos
mengamati Gabriel dalam-dalam, “Bukankah itu yang tuan inginkan? Dengan begitu
ikatan cinta sejati antara Selly dengan Rolan akan semakin rapuh.”
Gabriel
memang menginginkan ikatan cinta sejati antara Rolan dan Selly terputus, tetapi
rencananya bukan seperti ini. Rencananya adalah merayu Selly ke dalam pesonanya
sehingga perempuan itu meninggalkan Rolan, setelah itu Selly akan membuat Rolan
terperosok dalam jurang patah hati yang dalam. Sekarang yang terjadi, Rolanlah
yang akan menceburkan Selly ke dalam jurang patah hati itu.
“Kurasa
waktunya sudah dekat, Carlos, aku akan menantang Gabriel.”
“Anda
belum tahu pasti apakah ikatan cinta sejati antara Rolan dan Selly sudah putus.
Akan berbahaya ketika anda menantang Rolan dan ternyata dia masih memiliki
Selly sebagai cinta sejatinya. Bukankah itu tujuan anda? Menjauhkan Selly
sehingga tidak bisa menjadi tambahan 5% kekuatan bagi Rolan?”
Gabriel
hanya terdiam, ekspresinya tidak terbaca.
“Aku
sudah tidak sabar lagi menunggu. Aku akan menantang Rolan segera. Aku muak
hanya mengamati dia berbuat kebodohan demi kebodohan.”
Dan
kemudian, tanpa kata lelaki itu menghilang dari hadapan Carlos, ditelan oleh
bayangan hitam.
Carlos
masih merenung sendiri di ruangan itu, menatap bayangan hitam yang semakin
memudar di tempat tuannya tadi berdiri.
Dia
merasa ada yang berubah dari diri Gabriel, bahkan pada malam itu ketika Gabriel
buru-buru pergi untuk menyelamatkan Selly yang dicampakkan Rolan begitu saja di
tengah hujan badai, Carlos merasa itu bukan watak Gabriel yang dikenalnya.
Tuan
Gabriel bukanlah orang yang bersedia repot-repot untuk menolong manusia biasa.
Apalagi seorang perempuan lemah yang notabene adalah cinta sejati musuhnya.
Atau...
apakah memang Gabriel sudah berubah? Carlos sendiri curiga bahwa alasan Gabriel
ingin memutuskan ikatan cinta sejati antara Rolan dengan Selly bukan karena dia
takut kalah, tetapi lebih karena ingin menyelamatkan Selly. Karena buku kuno
aturan semesta menyebutkan bahwa sang cinta sejati harus berkorban demi
memberikan 5% tambahan kekuatan bagi sang pemegang kekuatan..... Mungkin saja
hal itu berarti pengorbanan nyawa bagi Selly.
Apakah
jangan-jangan... Gabriel ingin menyelamatkan Selly dari kematian karena pengorbanan?
***
“Apakah
kau baik-baik saja?” Gabriel yang tadi entah berada di mana sudah kembali ke
ruangan kerja mereka, dan sekarang berdiri di depan Selly, mengamatinya.
Diamati
seperti itu Sely langsung merasa gugup.
“Saya
baik-baik saja.”
“Kau
tampak sedih.” Lelaki itu tetap menelusuri seluruh wajah Selly dengan tatapan
tajam seolah ingin menembus ke dalam jiwanya.
Selly
tersenyum, “Saya baik-baik saja.”
Meskipun begitu Selly tampak tidak yakin, dia mengusap pipinya
bertanya-tanya apakah matanya yang sembab dan menghitam karena menangis
semalaman tidak berhasil ditutupi oleh riasannya.
“Ada
apa dengan calon suamimu?” Gabriel tampaknya tidak mempercayai jawaban Selly,
lelaki itu mengambil kursi dan duduk di depan meja Selly, bersikap santai
seolah dia bukan seorang bos. “Masalah lagi?”
Selly
menghela napas panjang, “Tidak Sir, sebenarnya hubungan kami baik-baik saja,
mungkin hanya perasaan saya yang tidak enak.”
“Kenapa
perasaanmu tidak enak?” Gabriel berdiri di sana, bagaikan banteng yang tidak
mau menyerah sebelum mendapatkan informasi, “Selly aku memang bosmu, kita
bekerja secara profesional di sini, tetapi bukan berarti kau tidak boleh
kadangkala menceritakan permasalahanmu, kalau sampai permasalahan itu berimbas
kepada pekerjaanmu, bukankah itu juga akan berimbas kepadaku juga?”
Selly
menatap Gabriel, tampak agak tersinggung, “Saya jamin permasalahan saya tidak
akan mengganggu pekerjaan saya Sir.”
Tanpa
diduga Gabriel tesenyum lebar. ‘Memang, aku yakin kau orang yang kompeten.
Tetapi tidak bisakah kau berbagi denganku, mungkin sebagai teman?”
Sebagai teman? Selly hampir-hampir
tidak mengenal Gabriel selain di kanto dan beberapa insiden yang membuat mereka
bertemu di luar kantor. Apakah dia bisa menganggap Gabriel sebagai teman?
Tetapi
bisa dikatakan Selly tidak mempunyai teman, pekerjaannya sebagai asisten
pribadi Gabriel membuatnya jauh dari teman-teman sekerjanya, hanya Gabriel
satu-satunya rekan kerjanya sekarang, lagipula insiden di malam ulang tahun itu
membuat Gabriel sedikit banyak mengetahui permasalahan Selly dengan Rolan,
mungkin Selly bisa sedikit berbagi dengan Gabriel.
“Calon
suami saya... namanya Rolan.” Selly tidak ingat apakah dia pernah menyebut nama
Rolan kepada Gabriel atau belum, “Seperti yang saya ceritakan, Rolan pernah
menderita penyakit kanker otak dan dia sembuh dengan mukjizat.... tetapi ada
seorang perempuan, dia pasien kanker otak juga... akhir-akhir ini, Rolan
memperioritaskannya... dan itu membuat perasaan saya tidak enak.” Selly
menghela napas panjang, “Mungkin memang perasaan saya yang salah, tidak
seharusnya saya merasakan kecemburuan kepada perempuan lemah seperti
Sabrina....”
“Apakah
Sabrina ini perempuan yang sama yang membuat Rolan tidak datang di janji makan
malam kalian di hari ulang tahunmu itu?”
Selly
menganggukkan kepalanya.
Gabriel
tersenyum meskipun tatapannya tampak serius,
“Selly.
Sebagai seorang perempuan, kau tidak boleh diam dan menyerah. Kalau kau memang
mencintai calon suamimu, maka kau harus memperjuangkannya. Sikap diam dan
memendam sendiri tidak akan membawa jalan keluar, yang ada kau akan terlambat
dan kehilangan semuanya.”
Dan
kemudian, tanpa menunggu reaksi Selly, Gabriel bangkit dari kursinya dan pergi
ke mejanya sendiri.
***
Selly
melangkah keluar dari toilet dan sedikit tersentak ketika ponselnya berbunyi.
Dia mengeluarkannya dari sakunya dan melihat nomor Rolan di sana.
“Rolan?”
Selly langsung mengangkat ponselnya dengan semangat, berharap Rolan memberi
kabar baik bahwa mereka bisa bertemu sore ini.
“Selly?”
Itu
bukan suara Rolan, itu suara Sabrina. Selly bagaikan dihantam dengan keras
ketika mendengar bahwa Sabrina yang menyahut di sana. Kenapa Sabrina
meneleponnya dengan menggunakan ponsel Rolan? Apa yang dilakukan Sabrina dengan
ponsel Rolan? Kemana Rolan?
“Sabrina?”
Selly tetap bertanya meski dia sudah tahu pasti, dia bisa merasakan senyum
Sabrina di seberang sana.
“Selly,
Rolan memintaku meneleponmu, katanya dia tidak bisa menemuimu, dia harus
menemaniku menjalani serangkaian pemeriksaan malam ini. Kau tidak apa-apa kan?”
Selly
membeku. Benarkah? Benarkah apa yang dikatakan Sabrina itu? kalau memang
begitu, kenapa Rolan tidak meneleponnya sendiri? Kenapa dia menyuruh Sabrina
menyampaikannya?
“Dimana
Rolan?” Selly bertanya, curiga.
Ada
senyum di nada suara Sabrina, “Rolan
sedang berkonsultasi dengan dokter tentang proses pemeriksaanku.” Sabrina
menghela napas, terdengar bahagia, “Aku senang sekali. Selly, Rolan baru saja
membuktikan kepadaku, bahwa dia rela berkorban apa saja... rela melakukan apa
saja agar aku tidak sakit lagi.”
“Apa?”
“Kau
pasti mengerti apa maksudku. Sudah ya.” Tiba-tiba saja Sabrina memutus
pembicaraan, membuat Selly masih ternganga dengan gagang ponsel di telinganya.
Jemarinya
bergetar ketika menurunkan ponsel itu dan menatapnya. Dia tidak bermimpi bukan? Tadi benar-benar Sabrina bukan yang
menelepon menggunakan ponsel Rolan?
Mata
Selly masih nanar menatap ponsel di depannya. Hatinya terasa sakit, penuh
gemuruh dan prasangka.
Tetapi.....
dia tidak bisa menuduh Rolan begitu saja,
bisa saja Sabrina yang sengaja melakukan kecurangan dengan mencuri pakai
ponsel Rolan bukan? Mungkin memang Sabrina ingin menjauhkan Selly dari Rolan,
karena itulah dia memakai cara licik ini.
Selly
tahu persis sifat Rolan. Tidak mungkin Rolan melakukan ini kepadanya.
Jantungnya
berdebar penuh antisipasi. Dia langsung teringat kata-kata Gabriel tadi, kalau
dia mencintai Rolan dia tidak boleh diam saja, dia harus memperjuangkan Rolan
sebelum terlambat.
Sore
nanti, mengabaikan kat-kata Sabrina, Selly akan menyusul ke rumah sakit.
***
“Kenapa
tampak buru-buru?” Gabriel mengerutkan kening ketika melihat Selly segera
mengemasi tas-nya ketika jam lima tepat ditunjukkan di jam dinding.
Selly
mendongakkan kepalanya, menatap Gabriel yang mengerutkan keningnya dan menatap
Selly ingin tahu. Tiba-tiba pipi Selly memerah karena dia terdorong perasaannya
akibat nasehat Gabriel tadi. Selly memang berencana untuk bergegas menyusul ke
rumah sakit dan menemui Rolan, memastikan apa yang dikatakan Sabrina tadi
kepadanya melalui ponsel dan mengkonfirmasinya langsung baik kepada Rolan
maupun kepada Sabrina.
“Saya
ingin ke rumah sakit.” Selly bergumam pelan, “Saya ingin memastikan sesuatu.”
“Ini
tentang Rolan lagi?”
Pipi
Selly memerah, merasa malu karena permasalahannya dengan Rolan begitu pelik
sehingga Gabriel sampai terganggu karenanya.
“Iya...”
Selly menelan ludahnya dengan ragu. “Ada telepon dari Sabrina yang mengatakan
bahwa Rolan... bahwa pada dasarnya Rolan ingin meninggalkan saya dan memilih
Sabrina.” Dia menggigit bibirnya, merasakan dorongan menyesakkan untuk
menangis, “Anda bilang saya harus berjuang dan memastikan, karena itu saya akan
datang ke rumah sakit untuk memastikan semuanya.”
Gabriel
mengerutkan keningnya, menatap Selly yang menahan tangisnya, Dia menggertakkan
giginya dan kemudian menggunakan kekuatannya, hanya beberapa detik hingga Selly
tidak menyadarinya, untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit.
Setelah
mendapatkan pengelihatannya, matanya menyala.
“Kupikir
lebih baik aku mengantarmu Selly.” Gumam Gabriel tenang meskipun ada kemarahan
di dalam suaranya, “Aku kebetulan berencana ke rumah sakit yang sama hari ini,
untuk menengok salah seorang kolega bisnisku yang dirawat hari ini, kau bisa
ikut mobilku dengan begitu kau bisa lebih cepat sampai dibandingkan naik
kendaraan umum.”
Sejenak
Selly merasa ragu. Tetapi bukankah dia beruntung karena Gabriel ternyata sedang
berencana untuk mengunjungi rumah sakit yang sama?
Selly
lalu menganggukkan kepalanya,
“Terima
kasih Sir. Saya rasa saya akan menumpang mobil anda.”
***
Hari
sudah beranjak sore ketika Rolan memasuki ruangan Sabrina lagi, dia barusan
bertemu dengan dokter Beni dan berbicara mengenai kondisi kesehatan Sabrina.
Nanti malam mereka akan melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada Sabrina, dan
Rolan yakin hasil pemeriksaan itu akan mengatakan bahwa Sabrina sudah kembali
baik-baik saja.
“Dokter
sudah menjadwalkan pemeriksaan nanti sore, sepertinya kondisimu sudah membaik
ya.” Rolan mengamati wajah Sabrina dan menyadari bahwa sudah ada rona di sana.
Berarti darah yang diberikannya memang memberikan efek yang baik kepada
Sabrina, tadi dia memberikan darah itu pelan-pelan, masih menggunakan metode
manual dengan jarum suntik untuk memindahkan darahnya kepada Sabrina, karena
dia masih belum bisa memindahkan darahnya dengan kekuatannya.
“Iya.
Sepertinya... sepertinya rasa sakitku hilang begitu saja.” Sabrina bergumam
lembut, menyentuh rona di pipinya dengan jemarinya yang kurus, “Terimakasih
Rolan, karena kau menemaniku....” Perempuan itu lalu menghela napas dan tampak
sedih.
“Kenapa
Sabrina?”
“Aku...
aku merasa tidak enak kepada Selly... apakah kau tidak menyadari tatapan Selly
kepadaku kemarin? Dia.. dia sepertinya marah kepadaku.”
Rolan
mengerutkan keningnya. Benarkah? Selly
memang sedikit cemburu kepada Sabrina, tetapi setelah Rolan menjelaskan,
bukankah Selly kemudian mengerti? Kemarinpun ketika mereka berpisah, Selly
tampak baik-baik saja.
“Selly
tidak mungkin marah kepadamu Sabrina, dia perempuan yang sangat pengertian.
Lagipula dia pasti tahu bahwa aku menyayangimu seperti adikku sendiri.”
Sabrina
menghela napas, memalingkan muka dengan mata berkaca-kaca.
“Bagaimanapun
aku harus meminta maaf kepada Selly... dia begitu baik dan aku...” Setetes air
mata bergulir di pipinya, “Dan aku telah mengkhianatinya.”
“Mengkhianatinya?
Rolan mengerutkan keningnya, bingung dengan kata-kata Sabrina, “Apa maksudmu?”
Sabrina
menundukkan kepala, ketika dia mengangkat matanya dan menatap Rolan, wajahnya
tampak bersemu merah,
“Karena
aku menyimpan perasaan lebih kepadamu.” Suara Sabrina tampak sedih, “Aku tidak
tahu itu tidak boleh, tapi kau begitu baik kepadaku, tidak pernah ada yang
begitu baik dan perhatian kepadaku, membuat perasaan itu tumbuh begitu
saja....”
“Sabrina.”
Rolan mengerang, ekspresinya tampak serba salah. Dia menyayangi Sabrina tentu
saja, dan kebaikannya itu lebih karena didorong perasaan empati karena dia
pernah merasakan sakit yang sama, tetapi tidak pernah ada di dalam benaknya
untuk merasakan perasaan yang lebih kepada Sabrina. Hatinya hanya untuk
Selly......
Rolan
menatap Sabrina yang begitu rapuh dan tiba-tiba merasa bersalah, salahnya
sendiri. Dia terlalu baik dan perhatian kepada Sabrina, lebih daripada yang
seharusnya sehingga membuat Sabrina berani menumbuhkan perasaan itu kepadanya.
Salahnya membuat Sabrina patah hati...
‘Maafkan
aku Sabrina, kau tahu.. aku dan Selly, perasaanku hanya kepada Selly...”
Sabrina
menundukkan kepalanya kembali, setetes bening turun mengalir di pipinya yang
pucat.
“Tapi
kau tak perlu cemas Rolan, aku sendiri merasa bersalah dengan perasaan ini, aku
merasa bersalah kepada Selly... dia begitu baik...” Bibir Sabrina bergetar
ketika berkata, “Aku.. aku akan menghapus perasaan ini segera... tetapi
sebelumnya bolehkah aku meminta satu hal?”
Rolan
menghela napas panjang, “Apa Sabrina?” Kalau satu permintaan itu bisa menebus
rasa bersalahnya kepada Sabrina dan mengurangi sakit hati Sabrina, dia akan
melakukannya.
“Maukah
kau menciumku, satu kali saja?” Sabrina tampak begitu rapuh dan menderita, “Aku
belum pernah dicium lelaki sebelumnya, sakitku ini membuatku tidak mengenal
banyak lelaki. Dan seandainya aku bisa memilih lelaki pertama yang akan
menciumku, aku ingin kau yang melakukannya Rolan, maukah kau menciumku satu
kali saja? Dan setelah itu mungkin aku bisa melepas perasaanku dan belajar
menekan cintaku kepadamu.”
Rolan
tertegun. Bingung antara keinginannya meredakan sakit hati Sabrina, dan
teriakan nuraninya yang menahannya karena dengan mencium perempuan lain, itu
sama saja dengan mengkhianati Selly.
Jadi apa yang harus
dia lakukan sekarang?
Bersambung ke Part 18
ternyata si laptop yg error.. mg2 tu laptop g pingsan lg mbak san.. makasih yak udah posting lg.. gak sabar nunggu ETC.. hehe.. selamat berpuasa..
BalasHapusmbak TVT gak bisa di buka.
BalasHapusalhmdllh klo mba santi baik2 saja,makasi udah post mba,,,
BalasHapusRolan kenapa hatimu begitu baik,,,kasihn selly,
AAAAAAAAA....ROLAAAANNNN!!! Kau polos sekali X(
BalasHapusSebel banget liat Rolan.... O.o
Kan kasihan Sally nya TT
Untung masih ada Gabriel #hug
Ditunggu lanjutannya mbak :)
Seemoga laptopnya nggak rewel lagi :D
ditunggu ETC juga :)
Ouwalah kirain mb san kenapa2
BalasHapusAlhamdulillaah ternyata baik2 aja, tp laptop nya yg ga baik2 ihihihi
Makasih ya mb san, udah posting :D
Ish makin kesel ama roland, plin plan bgt huuu
Ayo gabriel rebut selly ihihihi
waaa selamat buat lappynya mb Santhy uda sembuh :) ...
BalasHapusHuaaa Sabrina tak bejek2 kamu ya ...
Minta cium lagi enak aja *makin lama makin makin makin makin gregetinnn tuh orang*
Jangan mau Rolan ..
akhirnya update juga, ouchh laptopnya toh yg rusak !!
BalasHapusYakkk, si Sabrina nglunjak tuh... Di kasih hati minta jantung (?) #esmosi nnti selly liat mereka ciuman lagi -_- !
Makasih mbak san .... ^^
yeahh akhirnya...mbak santhy comeback...jd si lappy yg berulah mbak??? ditunggu jasonnnnnya ya mbak :)
BalasHapusdohh sabrina lama2 minta ditabok para reader sekalian ini huh~
Huhuhu sabrina mati aja dongg. Maunya selly sm rolan huaaa mbak santhy
BalasHapusakhirnya, kangen banget sama mba San, udh lama gk posting hehe semoga laptopnya gak rusak lagi ya :D
BalasHapusUhh pasti nanti pas Rolan nyium Sabrina, Selly liat deh. Ckck mending Selly cepet2 sama Gabriel aja hihi
pingin gw jambak tuh sabrina,grrrrr x(
BalasHapusAkhirnyyaaaa hahahah...
BalasHapusBlog sepi banget ya semingguan. Akhirnya comeback! WKWKWK
Ahh tau itu scene terakhir bikin bete, semoga Rolan gak kemakan tipu muslihat ular. Ahh kasian Selly, udahlah Gabriel aja gabriel. Tapi Rolan juga baik, duhhh labil...
Semoga part selanjutnya cepet ^_^
ih rolan begoooooo jgn mau kalo d sruh nyium sabrina...
BalasHapussabrina, ,pgn ku bejek2 tu dia,, #esmosi tingkat dewa
Owh tidaAakkk,,jgn rolan kasian selly nya.jgn2 selly nya liat lg pas rolan cium sabrina...hikshiks...
BalasHapusAnother 5% ini cerita pny mba shanti yg paling bikin galau,,bingung milih pasanganny selly sama sp,klo sama rolan,gabrielny jg baik bgt n pantes sama selly.klo sama gabriel kasian rolannya.binguungg
Sabrina dibikin meninggal aja mba bikin kesel bgt,,,toh diakan takdirnya harusnya uda mninggal dari dulu.
Btw..mba postingan ulang TVT part 9nya aku kok ga bs buka jg ya???
aaaa akhirnya mba san balik ke blog..welcome home mbaaa^^
BalasHapusiya mba smoga lepinya ga rewel lagi biar smua kerjaan mba lancarr carrr carr :))
akhirnya :)
BalasHapusmakasih mbak santhy :)
semoga ke depan leptopnya baik baik aja..
buat gabriel, aku dukung deh pokoknya..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusternyata laptopnya toh yang harus rawat inap...
BalasHapusini sih kalau kata aku, nanti si Rolan bakal ketipu, terus nyium Sabrina.. terus, Selly ngeliat.. walau aku kasihan banget ama Selly karna harus sakit hati ama si piln-plan Rolan, aku suka kok dia ngeliat adegan itu (kalau adegan itu beneran bakal ada), supaya gak polos-polos amat jadi cewek..
Dan menurutku, Rolan bukan cinta sejatinya Selly.. karna kae yang pernah dibilang Gabriel, harusnya kalau sang pemegang kekuatan udah menemukan cinta sejatinya, dia gak bakal memprioritaskan orang lain.. Dan sayangnya, disini Rolan care banget ama Sabrina, bahkan menomorduakan Selly...
udah, Gabriel aja.. dari awal emang lebih suka Gabriel.. hihihi..
lagian, siapa tau setelah ternyata Selly itu cinta sejatinya Gabriel, Gabriel bisa berubah dan lebih bijak menggunakan kekuatannya untuk keseimbangan.. karena, seingat aku, pemilik kekuatan gak boleh saling membunuh kan ya ? soalnya dunia bakal jadi gak seimbang.. kalau dunia cuma dipenuhi hal2 baik, itu juga gak bakalan bagus..
btw, si Sabrina kapan matinya sih Mbak ? ngeselin banget tuh orang.. lagian, walau gak melanggar buku peraturan, tapi bukannya menghambat kematian yang harusnya udah datang tetap bertentangan dengan alam dan keputusan Tuhan ?
ok deh, kaenya comentku panjang bener..
aku tunggu Mbak ETCnya.. semoga Mbak San nggak kejam2 amat sampai ngebuat Jason gak bisa maen biola lagi..
makasih Mbak San.. ditnggu next partnya.. ^^
sebel bgttttt,, sma rolan.. Bner2 oneng deh.. G suka ak sma rolan.. Selly..lupain z rolan, mndg sma gabriel deh.. Sakit hati ak, liat rolan trllu baik...huft.. Mbk san..ak emosi bgtbgt nie bca part nie.. Huwaaaaa lari2
BalasHapusaissh dasar sabrina,gk tau trma kasih ia .
BalasHapusAwas aja kalo ktmu ntar,aku clok idungnya.
aio om gabriel lakukan sesuatu,biar selly gk liat rolan lg cium sabrina.
Mba san.. huhhhuhh. Aku dah kangen bgt ama mba san.. hampir 10 hari mba san. Gak ada kabar mba san.. anyway yg penting mba san sehat2 aje.. senang bisa baca another 5%.. always luv gabriel..
BalasHapusya ampun mba sant , aku selalu menanti cerita mu . akhirnya di post juga :)
BalasHapuskasihan selly , sabrina jahat!
ditunggu post selanjutnya mba :)
aaahh,,Rolan, tapi baguslah klo selly liat Rolan nyium sabrina. biar dia sadar Rolan g pantas buat dia
BalasHapusLaen kali di back up mb Santhy biar gak nyesel ntar hehe...
Mbak Shanty kok samaan sih sama aku. Tp laptopku ud dr hari Minggu minggu lalu. Sampe sekarang ga jelas kabarnya karena papaku yg ngurusin dan aku ga berani nanya2 karena bs dibilang rusaknya gara2 keseringan aku forsir. T.T
BalasHapusAku kesepian 2 minggu ga bs make laptop tp yg paling aku takutin datanya ilang :( My precious file ><
Semoga ga ilang deh. Udah ah ikutan curhatnya hehehe.. Time to reading :) Thanks for this chapter ;)
kyaaa...
BalasHapusakhirnya...
makasih banyak mba san.. >_<
Rolan jangan bodoh, jangan berikan permintaan sabrina.. dia penipuuu >o<
#cakar-cakar sabrina
Akhirnya.............. Mbak shanty,,,, AKU MERINDUKANMU......... :* ;* ;*
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAkhirnya.............. Mbak shanty,,,, AKU MERINDUKANMU......... :* ;* ;*
BalasHapusAkhirnya.............. Mbak shanty,,,, AKU MERINDUKANMU......... :* ;* ;*
BalasHapusRolan bego bgt! Mau2ny aj diperdaya sma ular Sabrina!
BalasHapusTypo mbak!:D
”Kurasa waktunya sudah dekat, Carlos, aku akan menantang Gabriel.”
Hrusny kn "Kurasa waktunya sudah dekat, Carlos, aku akan menantang Rolan.”
Sabrina...seeigala berbulu kelinci....
BalasHapusYa ampuuuuuunnnn
BalasHapusNyesek pengen nangis bacanya....
mbk saaannn....I miss u pull....
BalasHapussebel bgt ma rolan....
kalau sampai Rolan mencium sabrena makanya ketika itu juga rolan akan kehilangan cinta sejatinya dan aku engga dkung Rolan sama sally aku jadi makin yakin pemenangnya pasti Gibrel, Rolan Bodoh kalau mau mencium wanita lain
BalasHapushuyuuu,,,, mbak san,, syukur lh.. ternyt laptop a yg ngambek..
BalasHapusmbak Fighting ya... ciusss..
gabriel,, dari pertama,, hehe... maju gabiel,, rebut selly.. maaf ya rolan..
Aaaaaaaaaaaaaa saya emosi!!!!!!!
BalasHapustp mba san, klo datanya di fd juga ga bagus mba, mending..pny laptop lbh dr satu mba heehehehe
BalasHapusbuat mba san, mksh bnyk yah..bela2in readernya bngt, nambah sayang ajah sm mba san ^^
Ternyata laptopna yg lg sakit toh....
BalasHapusAku kira Mba San yg gi sakit.
Lama2 jg sebel banget ma Rolan.
Kasian seh kasian ma Sabrina, tp G̶̲̅ÃK̲̅ gt jg X Lan.... X( *tepok jidat Rolan pake sepatu* yg hrs kau prioritaskan ya Selly dunk ('o')...
Udah deh klo gitu ma Gabriel ja Selly na. Gabriel ja merasa kasian ma Selly.
Awas Rolan!!! Jgn sampai engkau MENYESAL dikemudian hari hu-uh....
( ´ ▽ ` ) mαkαsíhhhh..... Mba San *peluk eraattt*
akhirnyaaaa... *peluk mba ama Lappy'nya*
BalasHapusAduh kasihan banget mbak shanty...lapto erroe itu bencana low. ngingetin aku pas laptopku juga error. padahal skripsiku ada disana dan uda selesai 100%. parahnya datanya ga bisa diselamatkan jadi ngetik ulang dari awal cz ga punya back up an. Semangat ya mbak Shan...^0^
BalasHapusRoland ga polos tapi bodoh !BODDDDOOOOHHHHHHHH!!!! Kok bisa sih kamu ampe segitunya sama sabrina...jadi inget sinetron Indonesia aja. Bikin atiku cenut2...Sakit hatiku. Uda Gabriel...curi Selly dari Roland, Ikhlas aku, hehe...
bolak balik jenguk ni blog, update2annya gak gerak2, ternyata lappienya sakit, kirain mbk san yg sakit..thanks mbak akhirnya update lagi...
BalasHapusKalau rolan nyium sabrina, berakhir sudah.. Moga sely ngeliat dan mutusin rolan.. Supaya gabriel bisa merebut selly
Sabrinaaaaaaaa! Awas km, ati2 aja kalo ketemu saia. Km jd org kok nyebelin nya pke bgt! >,<
BalasHapusrolan lugu bgt!!! pasti ntar dia cium sabrina, udah selly sama gabriel aja,
BalasHapussabrina emang asemm, ngerebut pacar orang -_-
mbak san , next secepatnya yaa, aku paling nunnggu another 5% sama Embrace the chord lho :3
GWS buat laptop mbak san :)
satu kalimat saja mbak san...
BalasHapus"saatnya beli laptop baru" wkwkwkwwk :D
Selamat malam bossku semua...
BalasHapusKamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, BandarQ, Capsa, Sakong
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-