Rolan
begitu terkejut melihat asap membumbung tinggi dan menghitam di bagian belakang
rumah sakit. Perhatiannya langsung teralihkan. Dia teringat bahwa sayap untuk
menampung pasien-pasien kanker berada di sisi belakang rumah sakit tersebut.
Dia
membalikkan badan dan berlari menelusuri lorong-lorong rumah sakit, menuju sisi
belakang. Dan kemudian Rolan tertegun.
Seluruh
bagian sayap rumah sakit itu sudah terbakar habis, asap hitam membumbung dari
lorong, menciptakan hawa panas membakar yang menyesakkan dada. Orang-orang
berkerumun di depan lorong rumah sakit itu dengan wajah kebingungan.
“Kami
tidak tahu kenapa tiba-tiba ada api, ada delapan belas pasien yang dirawat
intensif di bagian kanker ini dan entah kenapa mereka semua bisa terbaring di
luar sayap yang terbakar ini, mereka tidak ingat apa yang terjadi seolah-olah
mereka dipindahkan dalam sekejap.”
“Apakah
kau tidak melihat? Api ini aneh. Api itu hanya membakar dan berhenti tepat di
ujung lorong, lalu seolah-olah tidak menjalar lagi, seperti ada yang mengatur.”
Rolan
mengerutkan kening mendengar komentar-komentar panik di sekitarnya. Api ini ada
yang mengatur? Pasien-pasien lain tiba-tiba dipindahkan dan begitu saja ada di
luar lorong jauh dari kebakaran?
Ini
terasa tidak benar.... ini seperti ada yang menggerakkan, apakah
jangan-jangan... Gabriel? Seperti yang dikatakan oleh Marco, Gabriel sedang
mengincar untuk menantangnya. Apakah api ini peringatan dari Gabriel bahwa
perang akan segera dimulai?
Mata
Rolan menelusuri seluruh penjuru ruangan tempat pasien-pasien yang
terselamatkan secara ajaib itu dipindahkan dengan kursi roda dan beberapa
dengan ranjang dorong ke tempat lain yang lebih aman. Pemadam kebakaran sedang
dalam perjalanan, dan beberapa orang berusaha meredakan api dengan air dari
selang seadanya sambil menunggu pemadam kebakaran tiba. Suasana tampak hiruk
pikuk dan penuh kepanikan, sementara itu Rolan mencari Sabrina. Dan tiba-tiba
saja jantungnya terasa berdebar ketika melihat bahwa Sabrina tidak ada di
antara pasien-pasien yang selamat itu.
Dia
langsung menyentuh bahu salah satu suster yang dikenalnya, mulai panik.
“Anda
melihat Sabrina suster?”
Suster
itu mengerjap, tampak juga baru menyadari bahwa Sabrina tidak ada di antara
mereka, matanya langsung berlumur ketakutan.
“Aku
dari tadi tidak melihat Sabrina.” Matanya memandang ke arah api yang membumbung
tinggi dengan asap hitam menggumpal di lorong. “Apakah... apakah Sabrina masih
ada di dalam?”
Rolan
seketika itu juga langsung melompat dan menerjang ke arah lorong yang terbakar
itu. Suster dan beberapa orang berteriak memperingatinya, mengatakan bahwa api
itu terlalu besar untuk ditembus. Tetapi tentu saja, mereka tidak tahu bahwa
Rolan punya kekuatan.
Begitu
memasuki api dan asap yang membakar itu, langsung muncul selubung tebal seperti
kabut putih yang melindungi Rolan supaya tidak panas dan terbakar, dia juga
bisa menarik napas seperti biasa tanpa takut kehabisan oksigen. Rolan melesat
seperti busur panas yang ditembakkan menuju ke ujung lorong tempat Sabrina
berada.
Ada
suara teriakan di sana.... teriakan
Sabrina!
Rolan
berdiri di depan pintu kamar Sabrina yang seluruhnya diselubungi api. Dari
besarnya api yang membakar itu, tampak jelas kalau api itu berasal dari kamar
Sabrina.
Sabrina
masih berteriak-teriak di dalam sana, membuat Rolan tidak berlama-lama
menunggu, dia mengarahkan telapak tangannya dan pintu itu langsung menghempas
membuka. Rolan melesat masuk, dan melihat bahwa Sabrina ada di sana,
berteriak-teriak, api membakar sebagian lengannya dan rambutnya, perempuan itu
histeris.
Rolan
langsung menyentuhkan tangannya ke tubuh Sabrina,
“Sabrina!”
dia berusaha menenangkan Sabrina yang histeris dan meronta-ronta, berusaha menyingkirkan api dari kulitnya,
rambut panjangnya sudah terbakar hampir sepertiganya, dan bekas api
meninggalkan jejak luka bakar menyedihkan di kulitnya yang dulunya putih pucat.
Rolan
langsung menyentuhkan telapak tangannya di dahi Sabrina, menyerap kesadaran
perempuan itu agar dia tidak meronta-ronta lagi. Seketika itu juga tubuh
Sabrina lunglai jatuh ke dalam lengan Rolan.
Sambil
mengernyit melihat luka bakar di lengan dan sisi kiri tubuh Sabrina, Rolan
mengangkat Sabrina ke dalam gendongannya. Bau gosong dan asap tebal makin
menyengat, sementara itu api sendiri makin membesar seolah ingin menyerang
mereka, meski tentu saja api itu tidak akan bisa menembus perisai putih Rolan.
Dan
kemudian, tiba-tiba saja sosok itu muncul. Sosok lelaki bertubuh tinggi
berpakaian hitam-hitam dengan mata yang membara. Lelaki itu melayang dari atas
tanah, dan api menyelubungi seluruh tubuhnya, tidak membakarnya melainkan
menjadi perisai yang melingkupi tubuhnya.
Menatap
mata yang gelap dan penuh kebencian itu, Rolan langsung tahu bahwa dia sedang
berhadapan dengan Gabriel untuk pertama kalinya, Gabriel sang pemegang kekuatan
kegelapan yang memiliki niat jahat untuk menghancurkan pemegang kekuatan terang
dan mengendalikan dunia di bawah kegelapan...
“Mengapa
kau lakukan ini?” Selubung perisai putih di sekeliling Rolan menebal,
melingkupi dirinya dan Sabrina yang ada dalam gendongannya, pertanda bahwa
dirinya semakin waspada.
Gabriel
melemparkan pandangan tajam ke arah Sabrina yang berada di dalam gendongan
Rolan lalu bibirnya membentuk cibiran sinis.
“Kau
menembus api untuk menyelamatkan perempuan yang bukan cinta sejatimu.” Suara
Gabriel dalam dan penuh kebencian. “Apakah kau tidak takut kehilangan cinta
sejatimu karenanya?”
Cinta sejatinya? Apakah yang dimaksud
oleh Gabriel adalah Selly?
Kenapa
Gabriel tampak begitu marah kepadanya? Apakah karena dia adalah sang pemegang
kekuatan terang? Tetapi kenapa kebencian Gabriel sepertinya lebih diarahkan
kepada dirinya dan Sabrina yang berada dalam gendongan lengannya?
“Apakah
kau tidak tahu dia terluka?” Api di sekeliling Gabriel tampak meluap dan
membesar seiring dengan kemarahannya, “Dia menangisimu dan kau lelaki bodoh,
dibutakan oleh perempuan yang menggunakan kelemahannya sebagai kekuatan.” Mata
Gabriel melirik lagi ke arah Sabrina, “Cinta sejati yang begitu kuat dan setia
ada di dalam genggaman tanganmu, siap menjadi milikmu, dan kau melepaskannya
begitu saja hanya demi sampah kotor yang pandai bersandiwara.”
Mata
Rolan menyipit. Gabriel membicarakan Selly seolah-olah lelaki itu amat
mengenalnya. Gabriel tidak berhak menghakiminya seperti itu! Hanya dia dan
Selly yang tahu betapa dalamnya cinta mereka berdua.
“Aku
tidak pernah bermaksud menyakiti Selly, dia tetaplah cinta sejatiku, kami
saling mencintai., memang ada beberapa salah paham, tetapi kami akan
membereskannya.” Mata Rolan menyala marah, “Kau membakar rumah sakit ini dan
menimbulkan kepanikan, memang benar ternyata bahwa pemegang kegelapan cenderung
menjadi perusak!”
Gabriel
terkekeh, “Jangan mencoba mengajariku bocah kecil. Aku telah sekian lama
menggunakan kekuatanku ini hingga rasanya semudah seperti ketika aku bernafas,
sedangkan kau hanyalah bocah ingusan yang kebetulan saja mendapatkan kekuatan
besar dan baru belajar.” Tatapan Gabriel membara, dan dia mengarahkan jemarinya
yang ramping ke arah Rolan. “Ada hal-hal kecil yang kadangkala terasa remeh,
tetapi ternyata sangat berarti bagi seorang perempuan. Jika kau laki-laki sejati
dan ingin memenangkan hati seorang perempuan, belajarlah untuk tidak merusak
hal-hal kecil itu. Karena kalau kau merusaknya meskipun kau tidak sadar, kau
akan kehilangan cinta sejatimu.”
Dan
kemudian bola api yang sangat cepat meluncur dari telapak tangan Gabriel,
begitu cepat dan begitu kuat hingga Rolan tidak bisa menghindar, ketika bola
api itu menembus perisainya dengan mudah dan menghantam bahunya dengan keras,
membakar di sana dan mendorong tubuhnya hingga mundur dan menabrak tembok.
Rolan
langsung berdiri tegak kembali, waspada.
Bola api itu sempat melukainya, tentu saja dan menimbulkan rasa pedih akibat
panas yang menyengat, tetapi tentu saja kemampuan Rolan untuk menyembuhkan diri
langsung membuat kulitnya pulih kembali seakan tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
“Aku
tidak tahu kenapa kau semarah itu dan kenapa kau mencampuri urusanku dengan
Selly. Tetapi seharusnya kau sadar, kalau kau bertarung denganku kau tidak akan
mendapatkan apa-apa, kekuatan kita sama. Yang ada kita hanya akan menghancurkan
sekeliling kita, menyakiti orang-orang sementara kita sendiri tidak terluka!
Kau harus sadar Gabriel!”
“Aku
tahu itu.” Lagi, sebuah senyum sinis muncul di bibir Gabriel, “Aku bukannya
ingin memulai perang dengamu sekarang, aku hanya ingin memperingatkanmu tentang
apa yang akan kau hadapi nanti Rolan. Dan juga sedikit menghukummu, kau
membicarakan cinta sejatimu, sementara kau memeluk perempuan lain dalam
tanganmu. Meskipun aku tahu bahwa aku mungkin tidak bisa merasakan cinta
sejati, bagiku itu bukan cinta sejati.” Gabriel mengarahkan jemarinya lagi ke
arah Rolan, dan dengan kekuatannya, Rolan bisa membaca bahwa energi yang
dikeluarkan Gabriel untuk menyerangnya amat sangat besar dan merusak,
dimaksudkan untuk menghancurkannya.
Lelaki
di depannya ini dipenuhi amarah dan sifat buas serta keinginan untuk membunuh
yang besar. Rolan tidak bisa bertarung dengan Gabriel di sini sekarang, tidak
di saat dia menggendong Sabrina dalam pelukannya dan perempuan itu terluka
parah oleh luka-luka bakar yang mengerikan. Dia langsung mengambil keputusan
untuk melarikan diri.
Rolan
memejamkan matanya, dan memikirkan rumahnya. Dalam beberapa detik dia sudah
menghilang dari hadapan Gabriel, meninggalkan asap dan kebakaran yang begitu
panas itu.
Gabriel
masih berdiri melayang di antara api itu, mencibir karena Rolan memilih
melarikan diri dan menyelamatkan Sabrina daripada menghadapinya. Dia menatap ke
seluruh api yang sudah membakar sayap rumah sakit bagian kanker tersebut, dan
mengernyit, dikibaskannya tangannya, dan seketika api itu padam. Sama sekali
padam, bahkan bara yang panas pun tidak ada sama sekali.
Lalu
dirinya menghilang, ditelan oleh bayangan kegelapan yang menyatu dengan asap
hitam sisa kebakaran.
Sementara
itu di luar, para petugas pemadam kebakaran yang datang dan menyiapkan selang,
ternganga kebingungan ketika api padam begitu saja, seperti sebuah lilin rapuh
yang ditiup dengan begitu mudah. Padam sepenuhnya.
Mereka
tentu saja tidak pernah menemui hal seperti itu sebelumnya dan dipenuhi
kebingungan yang nyata. Semua orang terperangah dan saling berpandangan,
bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
***
Carlos
langsung tergopoh-gopoh menghampiri ketika Gabriel muncul di rumah.
“Anda
membakar rumah sakit tempat nona Sabrina di rawat? Anda hendak membunuh nona
Sabrina?”
Gabriel
mendengus. “Ya. Perempuan culas itu mungkin sudah mati sekarang, kalau saja si
pemegang kekuatan terang yang bodoh itu tidak menyelamatkannya.”
“Bagaimana
dengan pasien yang lain?” Membakar rumah sakit adalah tindakan yang riskan.
Banyak pasien lain yang lemah dan tak berdaya di sana. Meskipun Carlos tidak
meragukan kekejaman Gabriel, lelaki itu dulu sangat mampu menghabisi nyawa
orang tidak bersalah demi mencapai tujuannya.
Gabriel
melemparkan pandangan yang susah ditebak kepada Carlos, “Kau tidak usah cemas,
aku sudah mengeluarkan mereka semua sebelum aku membakar tempat itu. Aku hanya
mengincar Sabrina.” Dan kemudian Gabriel tersenyum seolah geli, “Lagipula rumah
sakit itu adalah milikku, jadi tidak ada yang dirugikan di sini. Aku akan
membangunnya kembali dalam sekejap.”
Dan
sebelum Carlos dapat berkata-kata, Gabriel melangkah pergi meninggalkan ruangan
itu.
***
Rolan
muncul di kamarnya, di dalam rumahnya. Dia langsung membaringkan Sabrina di
ranjang, memeriksa luka-luka bakarnya yang mengerikan. Disentuhkannya tangannya
di setiap luka bakar itu, disembuhkannya luka itu, hingga kulit pucat Sabrina
kembali seperti semula.
Setelah
itu dia menghela napas panjang, menatap Sabrina yang masih tidak sadarkan diri
dan kemudian menarikkan selimutnya untuk Sabrina.
Ketika
dia melangkah keluar dari kamarnya, dia tahu bahwa Marco ada di sana,
menunggunya.
“Anda
sudah berhadapan dengan tuan Gabriel.” Marco menatapnya.
Rolan
mengangguk. “Dia benar-benar kuat, Marco dan dipenuhi nafsu membunuh yang
sangat besar. Aku bisa membaca betapa kuatnya dia bahkan hanya dengan
melihatnya. Dia tampak sangat marah padaku.”
“Gabriel
memang selalu dipenuhi kemarahan.” Marco sendiri tampak begidik ketika
membayangkan tentang Gabriel. “Anda mengambil keputusan tepat ketika anda
memilih melarikan diri dari hadapannya. Anda belum siap menghadapinya, saya
belum selesai mengajari anda menggunakan kekuatan anda.”
Rolan
mengernyit. “Kau bilang satu-satunya cara untuk mengalahkan Gabriel adalah
dengan cinta sejatiku.”
Marco
menganggukkan kepalanya dengan tegas. “Ya. Anda mempunyai poin lebih
dibandingkan dengan Gabriel, anda mempunyai Selly, cinta sejati anda.
Bagaimanapun juga, meskipun saya belum tahu caranya bagimana, sesuai dengan
buku aturan semesta, Selly bisa menjadi tambahan kekuatan 5% untuk anda,
membuat anda mempunyai kesempatan untuk mengalahkan Gabriel.”
Rolan
mengernyit. “Aku tidak mau melibatkan Selly dalam pertarunganku, aku ingin dia tetap
aman. Lagipula Selly... dia marah kepadaku, mungkin aku sudah kehilangannya.”
Rolan
mengingat tatapan mata Selly yang terluka dan merasa dikhianati, dan benaknya
langsung diliputi kepedihan yang amat dalam. Sungguh, tidak ada sama sekali
maksud di benaknya untuk melukai Selly. Ini salah paham dan seandainya bisa
Rolan ingin mendatangi Selly sekarang dan menjelaskan semua kesalahpahaman ini
agar Selly mengerti. Tetapi sekarang Rolan tidak bisa melakukannya, selain
karena sekarang ada Sabrina di rumahnya, dia takut menemui Selly karena Gabriel
bisa saja melacaknya dan kemudian melukai Selly. Dia harus menjaga Selly jauh
dari ini semua.
Mata
Marco menyipit, “Maksud anda... anda kehilangan cinta sejati anda?”
Rolan
menggelengkan kepalanya, “Aku tidak kehilangan cinta sejatiku, aku yakin Selly
masih mencintai aku, demikian adanya dengan diriku. Ini semua hanya salah
paham.”
“Apakah
ini karena perempuan yang menderita kanker otak itu? Yang sama seperti penyakit
yang pernah diderita anda?”
“Ya.
Selly salah paham akan hubunganku dengan Sabrina. Dia mengira aku berselingkuh
dengan Sabrina...”
“Sabrina?”
Marco langsung menyela, matanya bersinar waspada.
“Ya.
Sabrina, aku menyelamatkannya dari kebakaran, sumber kebakaran itu ada dari
kamar Sabrina, sepertinya Gabriel mengincar Sabrina entah kenapa. Mungkin dia
mengira Sabrina cinta sejatiku dan ingin melenyapkannya atau mungkin karena
alasan lain, aku tidak tahu. Tetapi dia berucap seolah-olah dia mengetahui tentang
aku dan Selly, jadi aku...”
“Anda
menyelamatkannya dari kebakaran? Di mana sekarang perempuan yang bernama
Sabrina itu?”
“Dia
ada di kamarku, aku sudah menyembuhkan luka bakarnya dan dia masih tak sadarkan
diri. Marco? Hei! Kenapa?” Rolan membalikkan badan mengejar Marco ketika lelaki
itu setengah berlari menuju kamar Rolan tanpa mempedulikannya.
Marco
bergerak cepat, membuka pintu kamar Rolan dan menatap Sabrina yang terbaring
lunglai tak berdaya.
Seketika
itu juga wajahnya pucat pasi. Matanya membelalak. Dan ketika dia menatap Rolan
yang menyusul di sebelahnya, ketakutan yang nyata tampak di mata itu.
“Tuan
Rolan.... sepertinya anda telah dimanipulasi. Perempuan bernama Sabrina ini....
dia adalah adik tiri dari Gabriel.”
***
Selly
sampai di flatnya dan menghela napas panjang, matanya masih sembab karena
menangis sepanjang perjalanan pulang tadi, tidak mempedulikan supir taksi yang
meliriknya terus menerus dari kaca spion di atas dasbor mobil.
Dinyalakannya
lampu-lampu di ruangan flatnya dan kemudian dia membanting tubuhnya di sofa,
meringkuk disana dan menangis keras-keras sampai kepalanya terasa sakit.
Rolan...
entah berapa lama dia menjadikan lelaki itu tumpuan hatinya...entah berapa lama
dia hidup dengan harapan indah bahwa dia dan Rolan akan berakhir bersama dengan
bahagia. Bahkan di saat terburuk ketika penyakit Rolan sepertinya tidak ada harapan untuk sembuh lagi, Selly masih tetap percaya akan ada kesempatan baginya dan Rolan untuk
bahagia. Dia tetap percaya, dan kebahagiaannya memuncak ketika Rolan dinyatakan
sembuh.
Tetapi
ternyata kesembuhan Rolan bukannya semakin menyatukan mereka, malahan
memisahkan mereka semakin jauh... semakin jauh hingga akhirnya Selly
benar-benar kehilangan Rolan.
Air
mata Selly mengalir deras di pipinya seakan tak mau berhenti, dia sesenggukan
dan napasnya terasa sesak, tetapi kepedihan di hatinya terasa begitu kuat
hingga membuatnya ingin mati saja.
Pada
akhirnya, karena kelelahan menangis, Selly jatuh tertidur, meringkuk di atas
sofa.
***
Gabriel
muncul di ruangan itu begitu saja. Berdiri di sana, menatap Selly yang
meringkuk dan menangis di atas sofa. Dia membungkuk dan melihat bekas air mata
yang mengering di pipi Selly. Jemarinya terulur, menyentuh ujung mata Selly dan
merasakan bahwa bulu mata Selly masih basah oleh air mata.
Gabriel
berdecak. Perempuan ini menangisi cinta sejatinya. Mungkin yang namanya patah
hati memang terasa menyakitkan bagi seorang perempuan, Gabriel tidak tahu.
Tetapi
tidak ada waktu bagi Selly untuk menangis, Saatnya sudah tiba. Rolan pasti
sekarang sudah waspada dan memulihkan kekuatannya. Mereka cepat atau lambat
pasti akan bertarung karena Gabriel sudah tidak bisa menahan diri lagi untuk
menyerang Rolan. Tetapi sebelum itu terjadi, dia harus mengambil Selly dan
menjauhkannya dari pertarungan mereka.
Diangkatnya
tubuh Selly yang lunglai ke dalam gendongannya. Selly yang masih tertidur
langsung meringkuk nyaman di dadanya, tidak sadar siapa yang menggendongnya.
Gabriel
menatap Selly yang berada dalam gendongannya, tatapan matanya tidak terbaca, tampak begitu muram.
Dan kemudian, dalam sekejap, tubuh Gabriel yang sedang menggendong Selly
menghilang ditelan bayangan kegelapan.
Bersambung ke Part 20
Wuah5.......
BalasHapusAkhirna ketauan juga kedok Sabrina....
Dan untuk Rolan, jitak kepala Rolan 1000 x @_@
Good for Gabriel
Gak usah pikirin Rolan lagi Sell, gak da alesan tuk nyium cwe laen.
Buat apa pikirin cowo yg lembek pendirianna.
Gak sudi punya cwo kek Rolan :(
Makasih Mba Santhy *peluk yg erat* ^^
iseng-iseng mampir blognya mba santhy, eh dapat jackpot, makasih banyak mba :) tetap semangat menulis ya ^_^
BalasHapusSebenarnya hr ni gw 3L.. lemah letih lesuh.. ketika buka blog ini ketemu gabriel. Lsg sembuh jd semangat deh.. makasih mba san.. \^¤^/
BalasHapusyeee dilanjut nih.... makasih udh di post mbak santhy.... :)
BalasHapusbingung dehh mau dukung maanaa.. untuk cerita ini aku ngikutin aja mba san.. hhee..
BalasHapusmakash postingnya mba san,,,
BalasHapusselly yg nangis,aq bacanya sampai nafasnya sesak,,,hihihi
dikantor lg ga ada kjaan, suntuk bngt..
BalasHapuseh wktu mampir blognya mba santhy mata langsung melekk..
makasih banyak mba :)
#tetep cemungud posting yaa..
hoahaha akhirnya sandiwara sabrina akan terbongkar...pengen tau reaksi Rolan setelah ini...
BalasHapusBener kata Gabriel "Perempuan culas" pantas buat sebutan si Sabrina ..
BalasHapusKasihan Selly ..
Ohhh Another 5 % nyesekkkkk ..
Thanks mb postingannya ..
paling suka sama cerita mbak santhy yang ini. alurnya ga biasa...
BalasHapusmba santhy pinter banget bikin nyesek hehe.. Rasanya lebih respect selly sama gabriel deh dari pada sama roland -_- roland nyakitin selly terus sih . Makin makin penasaran aja ending nya kayak gimana hehe..
BalasHapusSemoga sehat selalu ya mba san :) supaya postingannya lancar heheheh
See, Rolan?
BalasHapussetelah ini kau akan tahu seperti apa Sabrina sebenarnya, dan ketika itu terjadi, Selly telah pergi...
nyesel kan nyesel?!
makasih mb san :*
ntah kenapa walaupun aku sebel sama sikap plin plan si Roland, tapi aku tetap setuju kalo Selly tetap sama2 Roland. aku mikir sayang aja ama hubungan mereka yg terjalin sudah sangat lama dan melalui banyak rintangan. lagi pula walaupun Roland deket sama sabrina untungnya sudah ketahuan kedok kelicikannya, toh kedekatan itu semata2 karena Roland kelewat baik, aku mikirnya mgkn krn Roland terpengaruh ama kekuatan terang itu yg dia mesti berbuat kebaikan.
BalasHapustrus runyamnya hubungan Selly dg Roland toh cuma terpicu sama kesalah pahaman bukan krn benar2 berkhianat, klo semua bisa terbuka pasti bisa baik2 kembali. iya nga mba San?
hehe piss buat pendukung Gabriel ya :D
makasih mba Santhy :)
RTRTRTini!!!!
Hapushehe kenapa mba? kok panik? :D
Hapusthanks mb santhy uda posting lg..klo bsa update truz yg ini mb,hehe..aq suka bnget ma crtanya.
BalasHapusih rolan begoooo banget,,,keki bgt lah
BalasHapusbtw ini ampe part brapa mbg santhy?
gabriel mau bawa selly kemana yah?
BalasHapuswah rolan udah tau kalo sabrina adik gabriel . penasaran >_<
sebel ma si bego rolan......kasian dirimu selly:(
BalasHapusemng selly mau di bawa ke mana mba san???
BalasHapusmakasi mbak, santhy *cium pipi kiri-kanan, cium tangan, cium kakik (gak jadi). :D
BalasHapusmbak, TVT juga d post dong bab 11 nya, penasaran nih,,, heee
lgii gda boss,, lirik dkit ke nie blog , eh da yg baruu...
BalasHapusasyikk..lahap dehh semua..
btw btw..teh santhy nge'post nya jam kantorr jugaa yaa...*nkall yaa... oppss
lgii gda boss,, lirik dkit ke nie blog , eh da yg baruu...
BalasHapusasyikk..lahap dehh semua..
btw btw..teh santhy nge'post nya jam kantorr jugaa yaa...*nkall yaa... oppss
pssttt jangan bilang2 bos yah hihihihi :D
HapusTuh kan selamat!! Tapi, syukur Rolan udah tw kalo si sabrina tu adeknya Gabriel..
BalasHapusGabriel, aku mendukungmu!!! Dapatkan Selly dan tendang Rolan jauh-jauh!!
huahuaaaaaaaa........penasaran teh santhy lagi dong lagi please....
BalasHapusHoree baca lg yang baru.....
BalasHapusHeee Selly mau dibawa ke mana sama Gabriel???
Ugh penasaran penasaran
smoga selly jadi sama gabriel.hehhee
BalasHapusCa yo!! gabriel,
BalasHapusAq dkung 100% bt ngedapetin sely
Ikhh gregett bangets ama Rolan,,,,betee...keselll... gak mikirin n peka amat sama perasaan selly...
BalasHapusudahlah selly ama Gabriel aja....
#terbawa emosi dibulan puasa..hehe...
Mba Shanty makasihhh ya.... ada selingan di waktu ngabuburit...
dduuhh gawaaatt aku membuat emosi di bulan puasaa *tutup muka dengan air mata berderai*
Hapushihihi iya sayaaang :D
Aaaaaaaaaaaa di lanjut lagi mbak, gregetan sm grabiel nya.......
BalasHapuseh mba san, satu lagi,jngn lama2 yah posting next episod another 5%, hehehehe mksh mba san ^^
BalasHapuswah thx mba san
BalasHapusitu selly mau di bawa ke mana??? biarin aja sely di bawa gabriel ,biar tau rasa tuh rolan kehilangan sely
mbk saaannn...tvt part 11 aq gk bs buka......hiks hiks....
BalasHapusini si blog sentimen banget ya sama TVT huhuhu ga bisa dibuka lagi ya, bentar ya aku cek dulu takutnya gambar visualisasinya kegedean :D
Hapusmbak santy The Vague Temptation Part 11 nya gk bisa di buka :D Kenapa lagi tuh mbak??
BalasHapuswaduh kenapa ya apa gara2 size visualisasinya kegedean ya dear?
HapusRolan tuh naif ato bego sih? Sebel!!! Klo'gini mah mending selly ma gabriel aja. Toh pada dasarnya gabriel itu bkn org jahat. Pemegang Kekuatan kegelapan bukan berarti selalu berbuat jahat, hanya untuk menjaga keseimbangan dunia. Gabriel ganbate, rebut selly dari si Rolan.
BalasHapusAstaga astaga astagaaa sumpah gondok banget ama roland ish
BalasHapusauah pokoknya gabriel aja yang menang, ayo semangat gabriel
dapetin cinta selly ihihihi
makasih mb san :D
nyesel rolan pasti nyesel,,ayo dong mba bikin rolan nangis darahh #plaaakk jiwa antagonis muncul sebelum magrib
BalasHapusmakasi mbaaa ^_^
walaupun Rolan nyebelin & katrox, aq tetep mendukungmu, makanya cepet sadar ya & kembali kepelukan Selly, Ok...
BalasHapusPersatukan mereka ya Santhy Oneecha...^_^
walaupun Rolan nyebelin & katrox, aq tetep mendukungmu, makanya cepet sadar ya & kembali kepelukan Selly, Ok...
BalasHapusPersatukan mereka ya Santhy Oneecha...^_^
ye..... selly ama gabriel aja.... lebih setia daripada rolan
BalasHapusIh makin sebel deh liat Rolan, n Gabriel itu pantasnya jd hero bkn si rolan,mbk santy,ini ga kbalik ta tokohnya,hehehe... ^0^
BalasHapusaku makin mendukung Gibrel sama sally, Gebrel yg bakal dpat 5% itu dia melindungi sally selalu ^_^
BalasHapuskak, aq mw tanya sesuatu nih ama kakak, tapi agak privasi, aq bsa hubungi kemana ya kak? :(
BalasHapuswah,,,wahh,,,wah ..jadi tuker pasangan!!
BalasHapusayo gabriel bawa selly jauh2 dari rolan...aku mendukungmu!!!
kyaaa,,mba santhy makin seru aja ini..
itu Gabriel bawa Selly pigi apa karena dy gmw selly korbanin dirinya demi Rolan menang atau gabriel memang tdk mau selly terluka??
BalasHapushehe..
tapi apapun lanjutannya, psti ttap menegangkan. salut buat mbak Santhy.
Disini saya BENCI dengan kebodohan Roland!!!!!Jitak Roland 6000x biar benjol!!!
BalasHapusOm Gabriel makin kece.....aaaaaaaaaaaaaa peluk om Gab!!!!
Akhirnya kedoknya si Sabrina kebongkar.. Agak sebel juga sih dia selamat gara-gara Rolan..
BalasHapusMbak Santhy,aku bakal protes besar-besaran kalau Selly balikan ama Rolan.. Apapun alasan Rolan nyium Sabrina, entah karena dia begonya kebangetan atau baiknya yang kebangetan, intinya dia nyium Sabrina, titik.
Aku tau hubungan Rolan-Selly selama bertahun-tahun dengan rintangan yang sangat banyak, salah satunya penyakit Rolan, bakal amat disayangkan kalau putus begitu aja.. Tapi justru disitu yang bikin sakit hati. Setelah hubungan bertahun-tahun mereka, ketika Sabrina hadir, Rolan lebih memilih Sabrina daripada Selly.
Menurutku, sebelum Selly ngeliat Rolan nyium Sabrina, hubungan mereka udah retak. Ketika Rolan lebih memilih Sabrina daripada ulang tahun Selly, dan dimana Rolan lebih memilih menemani Sabrina dan membatalkan banyak janjinya dengan Selly, seringnya tanpa ngasih tau Selly dulu, saat itu menurutku sadar atau enggak, Rolan udah mulai mengkhianati kepercayaan Selly..
Aku tau mereka saling mencintai.. Walaupun cinta hal terpenting dalam hubungan, tapi cinta aja gak cukup, kan ?
Walau Rolan menganggap ini cuma salah paham aja, tapi masalahnya dia udah ngebuat Selly sakit hati di banyak kesempatan sebelum kejadian ini.. Jadi, patokannya bukan cuma kejadian ini aja..
Bukan karna aku pendukung Gabriel dari awal, terus aku ngomong gitu, tapi seandainya Rolan bisa bersikap lebih baik, paling gak dia harusnya gak menelantarkan Selly, dan justru Gabriel yang ngurus Selly, mungkin aku bakal fine2 aja seandainya cerita ini berakhir dengan Rolan-Selly..
btw, Mbak, kira-kira Selly bakal tau gak kalau yang nolong dia waktu dia sakit itu bukan Rolan tapi Gabriel ? gak adil aja rasanya buat Gabriel..
*ini kata-kataku sok bijak banget deh.. #sadar *
aku penasaran ama reaksi Rolan setelah dia tau tentang Sabrina.. mungkin dia bakal ketempat Selly, dan sayangnya terlambat karna Gabriel udah ngebawa Selly duluan.. *sok tau banget*
Tapi aku serahkan lagi ke penulis deh gimana endingnya.. Mudah-mudahan baik bagi semuanya, dan Rolan dan Gabriel sama-sama gak akan mati, karena keseimbangan alam bakal terganggu.. ada hitam ada putih, ada yin ada yang, ada baik ada jahat.. dunia memang udah diatur begitu..
ditunggu next partnya Mbak San.. maap comentnya panjang kae kereta api.. hihihi..^^
roland bodoh banget ckck aku gemas n sebel sm roland grr
BalasHapusmbak jgan2 itu nanti karena selly akhirnya gelap dan terang bisa berjalan saling melengkapi?? karena selly adalah cinta sejati mereka berdua?? haha *sotoy*
Santhy baik banget... ga tega liat pembacanya galau lama-lama, jadi A5% nya langsung diposting deh... he..he.. #peyuk eyaaaat....
BalasHapusAhhhh part ini bikin sedikit lega, akhirnya Rolan tau siapa sabrina. Selly apa kabar? Dont cry girl! Sedih banget ya jadi selly, mending rolan gak usah sembuh aja gitu ya. Ini Gabriel kenapa keliatan kayak bapak-bapak bukan Rival cintanya Rolan hheee. Dia dewasa banget.
BalasHapusAsli aku penasaran gimana endingnya, Selly sama siapa? Rolan, IYA! Gabriel, Iya! Ahh sama Marco ajalah hahhaha...
Makasih mbak Santhy :)
Mksih mbak santhy
BalasHapusRolan nyadarnya super duper telat deh ih, Selly udah keburu sakit hati banget, untungnya Gabriel selalu ada buat Selly .. :)
BalasHapusaaarrrrgggghhhh,,,bikin esmosi bacanya mba,,penasaran lanjutannya,,,rolan kamu kok bodoh banget sich gak peka sama perasaannya selly,,, nanti sellynya diambil gabariel baru tau rasa kamu,,,
BalasHapussumpah demi apa.. Rolan kian hari kian menyebalkan.. Selly mesti putusin.. Jangan balik lagi.. Mesti gabriel pemegang kekuatan hitam.. Tapi pasti ada sisi terangnya.. Seperti yg kita tahu 'pasti ada cahaya di dalam kegelapan, begitupun sebaliknya' go gabriel go... Rolan ke laut aje.. Cukup dah buat selly nangis.. Huh sabrina knapa loe gak mati aja... Thnks mbak santhy
BalasHapuscintaaa banget ma kata2 yg ini “Ada hal-hal kecil yang kadangkala terasa remeh, tetapi ternyata sangat berarti bagi seorang perempuan. Jika kau laki-laki sejati dan ingin memenangkan hati seorang perempuan, belajarlah untuk tidak merusak hal-hal kecil itu. Karena kalau kau merusaknya meskipun kau tidak sadar, kau akan kehilangan cinta sejatimu.” teteh Santhy kok bisa ya ngerangkai kata2 sebagus dan tepat sasaran bangettt.. huhu love you
BalasHapusSelamat malam bossku semua...
BalasHapusKamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, BandarQ, Capsa, Sakong
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-