Supir
itu menjalankan mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, sementara
Selly duduk di bangku belakang mobil, merasa sedikit canggung duduk bersebelahan
dengan Gabriel.
Gabriel
sendiri memilih terdiam dan menatap lurus ke depan. Lelaki itu tampak geram,
entah kenapa.
“Selly,”
Tiba-tiba
Gabriel memanggil nama Selly membuat Selly hampir saja terlonjak karena kaget.
Selly
mendongak, menatap mata Gabriel yang tajam, bertanya-tanya apa yang berkecemuk
di benak atasannya itu sehingga lelaki itu tampak begitu marah.
“Ya?”
Gabriel
mengerutkan keningnya,
“Mengenai
Rolan, calon suamimu itu. Kau sangat mencintainya bukan?”
Selly
menganggukkan kepalanya, dia sudah lama sekali mencintai dan begitu setia
kepada Rolan, hingga terbiasa. Dan ya, meskipun permasalahan dengan Sabrina
mengganggu benaknya, Selly masih tetap mencintai Rolan.
Dia
kemudian menganggukkan kepalanya,
“Ya,
saya mencintainya.”
‘Kau
pasti bersedia berkorban apapun untuknya karena cintamu itu.”
Sekali
lagi Selly menganggukkan kepalanya. Tentu saja. Selly masih merasakan ketulusan
yang sama, berkorban untuk Rolan pasti akan dilakukannya jika perlu.
Gabriel
mendengus, ‘Meskipun kalau dia mengkhianatimu?”
“Apa?”
gantian Selly yang mengerutkan keningnya, tidak menyangka kalau Gabriel akan
menanyakan pertanyaan seperti itu, “Apa maksud anda?”
“Aku
hanya ingin tahu, kau sepertinya begitu mencintai calon suamimu itu. Kalau
kemudian pada akhirnya kau menemukan bahwa Rolan berkhianat, akankah kau tetap
setia mencintainya? Dan bersedia berkorban untuknya?”
Rolan?
Mengkhianatinya?
Tiba-tiba
saja Selly merasa takut. Telepon dari Sabrina tadi langsung terngiang-ngiang di
benaknya. Apakah mungkin Rolan benar-benar mengkhianatinya? Kalau ternyata hal
itu terjadi.... apakah yang akan Selly lakukan? Bagaimana dengan perasaan
Selly?
“Saya
tidak tahu.” Selly benar-benar tidak tahu, kemungkinan itu tidak pernah
terpikirkan di benaknya sebelumnya.
Gabriel
memalingkan muka, menatap lurus ke depan.
“Semoga
pada waktunya nanti kau akan tahu apa yang harus kau lakukan, Selly.”
Kata-kata
Gabriel itu membuat Selly menoleh dan mengerutkan keningnya dengan bingung. Apa
sebenarnya maksud Gabriel dengan kata-katanya itu? Selly ingin bertanya, tetapi
Gabriel sudah memasang ekspresi keras dan tak terbaca. Membuat Selly
mengurungkan niatnya.
***
Dalam
beberapa waktu, mobil yang mereka naiki akhirnya sampai di rumah sakit. Supir
berhenti di lobby depan dan membukakan pintu untuk mereka. Gabriel dan Selly
berjalan berdampingan memasuki lobby rumah sakit, hingga akhirnya Selly menoleh
ke arah Gabriel dengan ragu.
“Saya...
akan ke bagian pasien kanker.” Selly menatap Gabriel penuh rasa terimakasih.
“Terimakasih atas tumpangannya.”
Gabriel
berdiri di sana, menatap Selly dengan tatapan misterius.
“Oke.”
Gumamnya tanpa emosi.
Tetapi
ketika Selly membalikkan badannya hendak pergi, Gabriel tiba-tiba meraih jemari
Selly dengan lembut, membuat Selly menoleh kaget, menatap ke arah atasannya itu
dengan penuh tanda tanya.
“Hati-hati.”
Gabriel setengah berbisik, lalu melepaskan pegangan tangannya.
Selly
mau tak mau menganggukkkan kepalanya, meskipun dia tidak tahu apa maksud
kata-kata Gabriel itu.
***
Jantung
Selly berdebar ketika melalui koridor menuju ke arah ruangan Sabrina di rawat,
dan entah kenapa suasana begitu hening, tidak ada perawat satupun yang biasanya
lalu lalang di lorong.
Langkahnya
terhenti di depan pintu kamar Sabrina, matanya mengintip dari kotak kaca yang
cukup besar yang ada di bagian atas pintu. Dan kemudian Selly tertegun.
Dia
melihat Rolan, sedang duduk di tepi ranjang, menatap Sabrina yang setengah
terduduk di atas ranjang. Sabrina sedang menangis entah kenapa, dan kemudian
dengan lembut Rolan mengusap air mata di pipi Sabrina dengan jemarinya.
Pemandangan
itu tentu saja membuat jantung Selly berdenyut serasa diremas dengan
menyakitkan. Jemari Rolan seharusnya hanya menyentuh lembut pipi Selly bukan?
Dan
kemudian terjadilah pemandangan yang sangat tidak diduganya. Rolan menundukkan
kepalanya, Sabrina memejamkan matanya, dan kemudian..... bibir Rolan menyentuh
bibir Sabrina, sebuah ciuman di bibir yang penuh dengan kasih sayang!
Jemari
Selly yang masih memegang handdle pintu bergetar. Rasa sakit itu kian menyeruak
ke dalam dadanya, membuat napasnya sesak dan matanya terasa panas.
Selly
tidak tahan melihat pemandangan di depannya itu, dia membalikkan badannya,
bersandar ke pintu sambil berurai air mata. Ya ampun. Rolan mencium Sabrina,
dan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Rolan melakukannya dengan
lembut, sama seperti ketika Rolan menciumnya, tanpa ada paksaan sama sekali.
Rolan
mencium Sabrina dengan kemauannya sendiri! Apakah itu berarti apa yang
dikatakan Sabrina di telepon tadi, mengenai Rolan, benar adanya? Bahwa
kekasihnya itu sebenarnya sudah tidak ingin bersamanya lagi, bahwa kekasihnya
itu sudah memindahkan hatinya kepada Sabrina tetapi merasa tidak enak kepada
Selly.... kenapa? Kenapa Rolan bertahan dengan Selly, bersikap baik kepadanya
kalau dia sudah tidak ingin bersama Selly lagi? Apa karena Rolan merasa
berhutang budi, sebab Selly-lah yang merawat Rolan ketika dia sakit?
Apakah hanya hutang
budi yang membuat Rolan masih bertahan bersama Selly padahal hatinya sudah
berpindah kepada Sabrina?
Selly
mengusap air matanya, tetapi sepertinya air matanya itu tak mau diatur, tetap
deras mengalir tanpa mau berhenti. Dia menghela napas panjang, berusaha
menormalkan napasnya.
Air
matanya tetap mengalir, tetapi Selly sudah mengambil keputusan tegas.
Baiklah.
Kalau memang yang diinginkan Rolan adalah bersama Sabrina, maka Selly tidak
akan menahan Rolan lagi untuk bersamanya.
Dia
melangkah, meninggalkan pintu kamar Sabrina, tanpa menoleh lagi, Keputusan
sudah bulat di benaknya. Dialah yang akan meninggalkan Rolan!
Selly
melangkah tergesa meninggalkan lorong bagian pasien kanker itu. Tetapi ketika
sampai di ujung lorong, Selly meragu.
Beranikah
dia meninggalkan Rolan begitu saja? Tanpa penjelasan? Beranikah dia melepaskan
cinta sejatinya begitu saja?
Nasehat
Gabriel kepadanya siang tadi langsung bergulir di benaknya. Dia harus
memperjuangkan Rolan sebelum memutuskan untuk menyerah bukan?
Selly
menghela napas panjang, membalikkkan badannya kembali dan melangkah balik
menuju ke arah kamar Sabrina lagi.
***
Rolan
melepaskan bibirnya dari bibir Sabrina yang pucat dan lembut, menemukan air
mata masih mengalir di pipi Sabrina.
“Kenapa
kau masih menangis? Aku sudah menciummu bukan?”
Sabrina
mengusap air matanya, bibirnya tersenyum malu, tetapi dia masih sesenggukan.
“Maafkan
aku.” Gumamnya lemah, “Aku Cuma terlalu bahagia.”
Rolan
menghela napas panjang, “Maafkan aku Sabrina, karena tidak bisa membalas
perasaanmu. Kau tahu, aku sudah mengikat janjiku kepada Selly...”
Sabrina
buru-buru menganggukkan kepalanya, “Aku mengerti kok. Aku hanyalah perempuan
yang tidak tahu diri, berani-beraninya menumbuhkan perasaan kepadamu,
mengkhianati Selly yang sangat baik kepadaku.”
“Jangan
berkata begitu Sabrina.” Rolan langsung menyela, merasa tidak enak karena
Sabrina menyalahkan dirinya sendiri. Salahnya juga bukan kalau Sabrina sampai
menumbuhkan perasaan yang lebih kepadanya? Dia terlalu baik kepada Sabrina dan
seolah-olah memberikan harapan kepadanya...
Sabrina
tersenyum lembut, “Aku akan belajar memadamkan perasaan ini. Lagipula Selly
perempuan yang sangat baik, kalian adalah pasangan serasi. Semoga kalian
berbahagia ya..?”
Baru
saja Rolan hendak membuka pintu untuk menjawab pertanyaan Sabrina, pintu kamar
itu terbuka.
Rolan
menoleh dan terkejut mendapati Selly berdiri di sana. Dia melirik jam
tangannya,
Astaga!
Rolan lupa, dia tadi berjanji akan menjemput Selly sepulang kerja dan mereka
akan bersama sesudahnya, tetapi pernyataan cinta dari Sabrina benar-benar
membuatnya lupa!
Selly
pasti menyusul kemari karena tidak ada kabar darinya. Rolan langsung menatap
Selly dengan penuh rasa bersalah.
Sayangnya
tatapan mata bersalah Selly diartikan lain oleh Selly, dia mengira Rolan merasa
bersalah karena telah memindahkan hatinya kepada Sabrina. Selly lalu bergumam
dengan bibir bergetar.
“Kau
mencium Sabrina, aku rasa itu sudah menunjukkan perasaanmu yang sebenarnya,
Rolan.”
Wajah
Rolan langsung pucat pasi, Selly
melihatnya mencium Sabrina?
Itu
pasti adalah pemandangan yang membuat siapapun salah paham, terlebih bagi
Selly....Rolan hendak membuka mulutnya, menjelaskan semuanya tetapi Sabrina
dululah yang sudah berkata-kata.
“Aku
bisa menjelaskan semuanya Selly, jangan marah...” Sabrina memasang ekspresi
sedih dan rapuh, membuat Selly menghela napas panjang, mengeraskan hati dan
tidak jatuh dalam rasa kasihan, dia menatap Sabrina dan Rolan berganti-ganti.
Rasa sakit menyeruak ke dadanya, membuatnya merasa getir.
“Sepertinya
kalian memang seharusnya bersama.” Matanya menatap Rolan, menahankan air
matanya lalu dia mengalihkan pandangannya kepada Sabrina, “Selamat Sabrina kau
mendapatkan apa yang kau mau, aku menyerahkan Rolan untukmu.”
“Selly!”
suara Rolan sedikit meninggi, berusaha menarik perhatian Selly, tetapi yang
didapatinya adalah tatapan kemarahan dan dikhianati dari Selly.
Rolan
menghela napas panjang,
“Jangan
berkata begitu kepada Sabrina, dia tidak seperti yang kau pikirkan...kau salah paham Selly, aku dan Sabrina bisa
menjelaskan kenapa ciuman itu bisa terjadi, aku...”
Selly
melangkah mundur dengan defensif menatap Rolan, “Jangan menjelaskan apapun,
Rolan. Aku percaya dengan mataku, hatimu sudah berpindah dan tak ada gunanya
aku mempertahankanku.” Kali ini Selly tidak mampu menahan air matanya, “Bahkan
sekarang aku mulai mempertanyakan apakah aku masih mencintaimu atau tidak...”
Selly tidak tahan lagi berada di ruangan itu bersama Rolan dan Sabrina. Dia
sudah tidak mampu lagi. Semula dia ingin mempertanyakan perasaan Rolan
baik-baik, tetapi kemudian hatinya sakit ketika Rolan bukannya membelanya,
malahan menyuruh menjaga ucapannya kepada Sabrina, Rolan membela Sabrina! Itu
sudah cukup untuk menunjukkan perasaan Rolan yang sebenarnya bukan?
Tanpa
kata-kata lagi, Selly membalikkan badan dan menghambur keluar dari kamar
Sabrina.
“Selly!”
Rolan berteriak, hendak mengejar. Tetapi di saat yang sama, Sabrina sepertinya
juga hendak mengejar Selly, tetapi dia melupakan tubuhnya yang lemah. Tubuh
Sabrina langsung roboh jatuh ke lantai bersama selimut yang membungkus tubuhnya
ketika dia mencoba beranjak dari ranjangnya.
Rolan
langsung membalikkan badannya, tidak jadi mengejar Selly dan menolong Sabrina
yang terbaring tak berdaya di lantai. Perempuan itu menangis penuh air mata
penyesalan sampai terisak-isak kehabisan napas,
“Jangan
pedulikan aku.” Sabrina terisak-isak, “Kesanalah, kejar Selly dan jelaskan
semuanya.”
Rolan
tampak pucat pasi, kebingungan. Pada akhirnya, dia mengangkat tubuh Sabrina dan
membaringkannya di atas ranjang, menyelimutinya kembali dengan lembut.
“Aku...
aku akan mengejar Selly dulu ya.” Bisiknya panik.
Sabrina
menganggukkan kepalanya, “Pergilah Rolan, semoga Selly mau mengerti...” air
mata membanjir deras di pipinya, “Aku... aku tidak akan memaafkan diriku
sendiri kalau sampai aku menjadi penyebab pertengkaran kalian.”
Rolan
menganggukkan kepalanya, dengan lembut mengecup dahi Sabrina, lalu membalikkan
badan keluar dari ruangan kamar Sabrina, mengejar Selly.
***
Sepeninggal
Rolan, Sabrina mengusap air matanya dan tersenyum.
Ternyata
benar-benar sesuai yang direncanakannya. Sabrina sebenarnya tidak menyangka
kalau Selly akan muncul di kamarnya tepat setelah Rolan menciumnya, dia mengira
Selly sudah mundur dan menyerah akan Rolan, tetapi ternyata perempuan itu tak tahu malu dan masih berusaha mengejar
Rolan.
Bukan
salah Sabrina kalau Selly melihat pemandangan itu, pemandangan Rolan mencium
Sabrina dengan lembutnya. Dari ciuman itu saja, Sabrina sudah tahu bahwa
sebentar lagi, tidak perlu menunggu lama, Rolan akan menjadi miliknya.
Tiba-tiba
terdengar suara tepuk tangan pelan dari ujung ruangan, Sabrina menoleh dengan
waspada dan mendapati Gabriel berdiri di sana, setengah melayang, diliputi oleh
bayangan gelap, wajah Gabriel tampak sinis luar biasa.
“Sepertinya
aku harus memuji kemampuan beraktingmu.”
Sabrina
masih menatap Gabriel dengan waspada, “Kau datang.”
“Aku
datang bukan untuk memberikan darahku.” Gabriel bergumam dengan tajam, “Kau
sudah mendapatkan dari pemegang kekuatan terang yang bodoh itu bukan? Yang
dengan mudahnya jatuh ke dalam rayuanmu?”
Sabrina
mendongakkan dagunya, mencoba menantang Gabriel,
“Aku
merayunya karena kau tidak memberikan darahmu lagi, kau begitu kejam tega
membuatku kesakitan!”
“Itu
hukuman untukmu Sabrina, karena selalu mencampuri urusanku.” Mata Gabriel
menyipit. “Dan aku akan menghukummu sekali lagi karena bertindak sendiri dan
mengganggu rencanaku. Seharusnya kau mati sejak dulu, aku yakin semesta akan mendukungku jika melenyapkanmu. Kau sebenarnya sudah mati bertahun-tahun lalu. Aku memberikan darahku untuk mempertahankanmu hanya karena janjiku kepada mama. Tetapi kupikir sekarang saatnya mematuhi aturan semesta dan melenyapkanmu sesuai takdirmu.” Tiba-tiba tanpa peringatan, dari telapak tangan Gabriel
keluar api. Api itu membesar, membakar gorden di kamar Sabrina, menjalar ke
karpet, dan pada akhirnya membakar semuanya yang ada di kamar Sabrina, membuat
Sabrina menjerit ketakutan
***
Selly
setengah berlari meninggalkan kamar Sabrina, tadi dia masih sempat mendengar
Rolan memanggil namanya dan menoleh, sayangnya pemandangan yang dia dapat
malahan lebih menyakitkan hati, Rolan sedang berjongkok, memeluk Sabrina yang
terjatuh dari ranjang dan menolongnya.
Hal
itu sudah jelas-jelas menunjukkan siapa yang dipilih Rolan bukan? Karena lelaki
itu menunda untuk mengejarnya demi menolong Sabrina...
Ketika
keluar dari sayap rumah sakit bagian penyakit kanker, Selly sama sekali tidak
mengurangi langkahnya, dia ingin sekali meninggalkan rumah sakit ini dengan
segera, rumah sakit yang penuh dengan kenangan manis baginya, tetapi ternyata
pada akhirnya menyajikan kenangan buruk untuknya. Selly ingin pergi sejauh mungkin,
Selly tidak mau melihat ataupun memikirkan Rolan lagi...
Selly
berlari keluar dari lobby rumah sakit, menghambur ke ujung jalan, dan menyetop
taxi pertama yang dilihatnya. Dia lalu masuk ke dalam taxi itu, berurai air
mata.
Di
belakangnya ada Rolan yang mengejar, berteriak memanggil nama Selly sekuat
tenaga dari ujung trotoar, sayangnya Taxi itu terus melaju kencang dan Selly
tidak mendengar.
Rolan
menoleh ke kiri dan kekanan, memastikan tidak ada yang melihat, lalu dia
mengulurkan tangannya ke arah taxi yang dinaiki Selly, berusaha membuat Taxi
itu berhenti melaju dengan kekuatannya.
Tetapi
kemudian teriakan-teriakan panik di belakangnya membuatnya teralihkan, dia
menoleh dan mendapati asap hitam membubung dari bagian belakang rumah sakit.
Orang-orang berlarian dengan panik sambil berteriak-teriak.
“Kebakaran!
Ada kebakaran!”
Bersambung ke Part 19
Yes..yess.. gabriel gw muncul lg.. makasih mba san.. lup u fulllllll.. ^^
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
dasar sabrina.. cewek psyco.. -_-
BalasHapustapi si rolan nya ya jgn bodo2 bgt gitulah.. -_-
terus si gabriel ini ya kalau suka bilang aja.. yg pasti , man!
udah selly jgn mau sama 2 cowok aneh itu.. cari yg normal aaja.. hohoho :D
mbak santy aghata sekarang suka cerita cinta segitiga yah,. hehehe
sabrina d mati in aja mba san,gemes ma sabrina.musuh dlm combro.wkwkwk
BalasHapusmakasih postingnya mba san.
mbak...sabrina jangan dibikin mati dulu. keenakan tuw...pngen dia disakitin terus perlahan2 ampe dia lebih milih mati daripada hidup...*kejam *. Dia nyebelin banget sih!!!
BalasHapusRoland bodoh!! Awas kalo ntar selly balik sama Roland lagi. Ga rela!!! Go Gabrielll kesempatanmu nih wat mendapatkan selly...Oh ya, Good job buat gabriel karena uda nyakitin sabrina. lanjutkan,hihi...
makasih mbk shan....
Ahh Bagus!! Akhirnya Selly ambil sikap, tau rasa tuh Rolan! Dasar Roladeeeee! Selly tabah ya, asli kasian banget si Selly. Kenangan indah RS jadi kenangan buruk. Rolan hatinya gitu banget sehh?
BalasHapusWaduh aku kok ngdukung gabriel buat ngsih hukuman ma sabrina ia,
BalasHapusskap sisabrinanya sich bkin ksel stngah mti,tp mdah2an gk ada pertumpahan darah yg trjdi.
Ngeri juga,liat sabrina kebakar idup2 .
Makasih mbak san,
mbak santhy,,,, ini berapa bab kah??
BalasHapusmkiiiin penasaaaaraan neaaah,,,,
hikshikshikshiks
ahhh..mending selly sama gabriel aja mbak.
BalasHapusjangan sama rolan yg plin plan gtu.
biarpun maybe krn gak tegaan..tetep gak sukaaaa..:((
mbak, gabriel sama si selly aja, nanti si rolan kasi org lain aja mbak, habis biken kesel..
BalasHapusmakasi mbak udh ngeposting, ceritanya sukses bikin jantung ku cenat-cenut ikt meng-galau,, :D
gak sabar nunggu bab selanjutnya...
Huaaaa sumpehh deh mb gondok baca Another 5% sama seperti Menghitung Hujan ..
BalasHapusRolan sungguh2 kau hmmmm pengen cubittt kamu deh saking gregetennnn ...
Buat Sabrina mati aja deh lhoooo...
moga Si sabrena benar " mati terbakar aku mendukungmu Gibrel sekrng Gibrel yg jadi malaikat pelindung sally, kamu kelaut aja sana Rolan
BalasHapushuwaaaa makin seru ,keren banget mba sannn,thengkyuuu
BalasHapusudahlah sabrina mati aja ,kasian selly x))
Mbak San, aku suka banget part ini..!! ^^
BalasHapusapapun yang terjadi, Mbak, aku gak akan rela, gak akan ikhlas, gak akan terima, kalau nanti Selly balikan ama Rolan..
apapun alasannya Rolan nyium Sabrina, intinya dia udah mengkhianati kepercayaan Selly.. dan itu bener bener sangat amat tidak termaafkan sekali banget.. *kalimat yang gak menerapkan EYD*
dan entah kenapa, aku malah mendukung apa yang dilakuin Gabriel ke Sabrina.. kejam sih.. tapi pantas.
Sabrina udah terlalu lama hidup dan menentang hukum alam, dan yang dia lakukan malah berbuat hal-hal yang jahat..
yang jelas, aku berharap Selly bisa sama Gabriel.. Go Gabriel Go Gabriel Go..!!
makasih banget Mbak San.. Ditunggu next partnya.. ^^
oh tidak , gabriel murka ! huhuhu
BalasHapusaku fikir gabriel akan membela selly pas rolan ngejar selly . gak diduga akan trjadi kebakaran .huh
l
duh...rolan bikin geregeten,....
BalasHapusYes5!!!
BalasHapusSabrina mati!!! Lalala~
Selly sma Gabriel aj..;;)
Rolan ga pntes diperthankn!>=o
Duh kapok deh tuh Sabrina. biar tau rasa -_- Aheyyyyy Gabriel ayooo deketin Selly terus, Selly udh sakit hati banget gara2 Rolan, Gabriel pasti bisa jd penggantinya sekaligus cinta sejatinya hihi
BalasHapushah.. akhirnya.. selly tau bahwa rolan bukan cinta sejatinya.. hehe.. maaf ya rolan...
BalasHapusnah, gabriel.. ayo maju... hehe
trims mbak san, , hormat! ???
jangan2 gabriel bakar korden kamar sabrina agar rolan nggak ngejar selly.... aduw aduwwwww
BalasHapusGabriel selalu, setuju dah saya kalo gabriel sama selly, :)
BalasHapus*menghela nafas lihat kecurangan sabrina. (bukan sabrina aku)
BalasHapus*pengen jitak rolan kenapa begitu bodoh
GABRIEL!!!!!SUKURIN ITU SABRINA!!!!MAMPUS!!
BalasHapusmbk san makin lama aq jadi jijay bajaj ma rolan.bego bgt
BalasHapusaduh pasti rolan dtg lagi buat nyelamatkan sabrina, mati aja tu cwek sekalian... Gabriel rebut selly!
BalasHapusYayayay sabrina meninggal. Amen. Huehehe seneng bgt kalo sabrina meninggal. Please ronal ga ush kepo bantuin sabrina keluar dr kebakaran ittuuuu
BalasHapussabrina sabrina..bo'yo km kn sedang sakit keras, banyakin berbuat baik biar cepet sembuh, malah ini mah jahatnya ge ketulungan duh duh #sambil geleng2
BalasHapusgmn mau di sembuhin tuh penyakit sm Tuhan :D
kyanya..mati juga terlalu baik untuk kamu sabrina hahahahaha :v
mba san tega amat sih bin tokoh sabrina jahatnya sampe ubun2 :D
aku gak bsa berkata-kata lg..
BalasHapusdlm part ini, emosi aku trun naik sprti jet coaster..
entah knapa, aku lbih suka Selly sama Rolan aja.. ∞d tabok fansnya Gabriel∞
Keren banget, mbak San..
Geregetan ngebaca tingkahnya si Rolan..
BalasHapusNyium Sabrina? Astaga... Apapun alesannya kalo udah punya pasangan, jangan dilakuin donk..
Dan Gabriel? Kenapa musti rumah sakitnya yg dibakar? Langsung Sabrina aja, biar gak ada waktu buat si Rolan nyelametin tu cewek psyco!!
Tapi tetep, Selly harus sma Gabriel. Dari ciri"nya Gabriel yg gak bisa baca pikirannya Selly bikin aku yakin kalo selly tu cinta sejatinya Gabriel..
Dan Rolan, aku gak ikhlas kalo Selly sama dia..
wow.. crita'a ngegemesin...
BalasHapusbkin mls rolan'a..
Siiip! Rest In Peace, Sabrina!!! \:D/
BalasHapuseh, Sabrina mati kan mb? Iya kan? Hehe,
disini yg keliatan nya baik malah jd Gabrielnya.
yo yo, Gabriel, dapatkan cinta sejatimu. \:D/
huaaaa gregetan bgt liat ulahnya sabrina di chapt ini, tapi seneng dech klo sabrina ikut kebakar yeaaa \(=D)/
BalasHapusmakasih mbak shan2 emang top markotop bikin para pembacanya naek turun emosinya ketika baca critanya. \(^_^)/
aneh, dengan ngeliat judulnya aja udah bikin hatiku terasa nyeri... santhy emang hebaatttt....
BalasHapuseh, postingan another 5% jangan lama-lama ya... biar aku ga kelamaan nanggung rasa nyeri ini. aku pengen lihat penyesalan dan jatuhnya rolan karena udah nyakitin sely.
BalasHapusGabrieeeellllllll bodooooooohhhhhhhh,,,knp cm ngsh api??knp g lgsg jatohin atap gedung ke bdan Sabrina???bkin gmpa bumi!!! Huaaaaaaaaaaaa Sabrinaaaaaaa aarrrggghhhhhh *jambak2*
BalasHapusAahhh,,puasa,,puasa,,puasa....
Klo bgni crny saiia mnding pndah k Gabriel,,toh dy jg g bs make kkuatanny k Selly,,bs jd jstru nnti dy cnta sjatiny Selly,,yg bs lgsg nmbus htiny yg dngin *eaaa*
Mksh Mba Santhy....
Amat sangat bagus,,bedaaaaa bgtz genreny sm yg sblm2nya... :D
Hhahha liat sabrina di hukum sama gabriel seneng2 aja ....hahahahha, jd suka sama gabriel selly hahahahaa...
BalasHapusSalam Hangat Dari royalQQ untuk semua Juragan Juragan ??
BalasHapusKini Hadir Game Terbaru : ==> GAME SAKONG
Jangan ditunggu lagi para Juragan yang ingin mencari agen poker terpercaya dan tanpa ROBOT/ADMIN
Kami hadir Berkat Para Juragan yang ingin bermain Poker dengan Sportif
Ayo Juragan, Jangan ditunda lagi... Segerah Bergabung Bersama Kami Di RoyalQQ
Kami Juga Menyediakan Berbagai Promo2 Untuk Para Member RoyalQQ.
Disini kami juga menyediakan CS yang siap melayani Para Juragan Dengan Sebaik-baiknya (24jam/hari).
Minimal Depo Dan WD: Min DEPO 15RB & Min WD 15RB
Dijamin Proses Depo Dan Wd Yang Tercepat.