Sabtu, 06 Juli 2013

The Vague Temptation Part 8


Seperti yang sudah diduga oleh Alexa, makan malam itu berlangsung canggung. Hanya Albert Simon yang sedari tadi tampak berceloteh, menanyakan semua hal tentang Alexa, dari kisah masa kecilnya sampai dia besar. Sementara itu Daniel dan Nathan, yang sekali lagi entah dengan sengaja, diatur duduk di sisi kanan dan kirinya, hanya menikmati hidangannya dalam keheningan.

"Nenekmu, Samantha,  dulu sangat menyukai makanan ini." Albert Simon tampak mengenang, menatap sup lobster yang ada di hadapannya, "Ada sebuah restoran belanda di ujung kota, satu-satunya yang menyediakan menu ini. Dulu aku dan nenekmu sering mencuri waktu untuk makan di sana." 

Alexa mengamati Albert Simon dan merasa sedih melihat betapa lelaki ini tampaknya masih mencintai neneknya. Mungkin cinta mereka berdua teramat dalam, hingga bahkan hampir puluhan tahun berlalu dan cinta itu tetap terjaga.

Seandainya saja Alexa bisa mengalami jenis cinta yang seperti itu......


Sayangnya sekarang dia terjebak, untuk menikah diantara dua pilihan, dua lelaki yang sepertinya sama-sama tidak mencintainya, hanya bersedia karena terpaksa oleh keadaan. 

Akan jadi seperti apa pernikahan mereka nanti?

Alexa melirik ke arah Nathan yang tampak tenang. Pria itu bilang akan memperlakukannya dengan baik. Tuluskah itu? atau hanyalah sebuah cara agar Alexa memilihnya? Daniel juga... kenapa bersikap baik kepadanya? Apakah mereka berdua tulus kepada Alexa....? Ataukah mereka menganggap bahwa Alexa hanyalah sebuah rintangan yang harus ditaklukkan sebelum mencapai tujuan mereka?

*** 

"Bagaimana keadaanmu, ayah?" Alexa menelepon ayahnya setelah makan malam. Dia masih mengenakan gaun resminya dan membanting tubuhnya di sofa putih besar yang berada di dalam kamarnya. 

"Aku baik-baik saja. Semua orang di sini sangat baik Alexa, mereka mencoba membantuku.." Suara ayahnya melembut, "Dan bagaimana keadaanmu?"

"Alexa baik-baik saja di sini ayah. Jangan mencemaskan Alexa ya?"

Mereka bercakap-cakap sejenak, bercerita akan tempat baru mereka masing-masing. Lalu ayahnya menutup pembicaraan karena sudah mendekati jam tidur.

Alexa meletakkan ponselnya di pangkualannya dan merenung. Ayahnya terdengar lebih baik.... kalau dihitung-hitung berarti sudah hampir dua puluh empat jam ayahnya tidak menenggak minuman beralkohol.... semoga ayahnya bisa sembuh dari ketergantungannya, dan kembali menjadi ayah Alexa yang lama, yang selalu menjaganya.... sama seperti dulu sebelum ibunya meninggal...

*** 

Daniel berdiri di balkon kamarnya sendiri, dan melirik ke arah balkon Alexa dan pintu kacanya yang tertutup rapat. Gorden tebal berwarna hijau menutup pintu itu, menghalangi pandangan Daniel dari keadaan di dalam.

Yah, disinilah dia sekarang, tunduk pada kemauan kakeknya....demi menyelamatkan mamanya dan nama keluarga mereka...

Kalau dia tidak dipaksa seperti ini, maukah dia mendekati Alexa?

Daniel langsung mencari informasi tentang tunangannya itu setelah mendengarnya dari sang kakek, dia menyewaq orang untuk menyelidiki segalanya tentang Alexa, dan menemukan bahwa kakeknya ternyata telah mengatur segalanya, menempatkan Alexa di salah satu anak perusahaan mereka. Dia juga menemukan bahwa Alexa harus menjalani dua pekerjaaan, yang salah satunya sungguh tak tertahankan, demi membayar hutang akibat tingkah bodoh ayahnya.

Wanita seperti apakah Alexa itu? Dan apabila Daniel berjuang untuk memiliki Alexa demi semua ini, akankah dia tahu seperti apa wanita yang akan dia nikahi ini?

*** 

"Selamat pagi." Nathan langsung menyambut ketika Alexa turun ke ruang makan kecil yang santai, bukan ruang makan resmi yang dipakai kemarin. Seorang pelayan telah menunjukkan kepadanya jalan ke tempat ini, mengatakan bahwa dia harus ke tempat ini kalau menginginkan sarapan.

Tidak di duganya di dalam sana sudah ada Nathan, rambutnya masih basah sehabis mandi dan dia sedang menyantap sejenis pasta di piringnya dengan serampangan.

Albert Simon mungkin benar mengatakan bahwa dia harus tinggal bersama dua lelaki ini untuk mengenali mereka lebih dalam, karena sekarang penampilan Nathan benar-benar berbeda dari apa yang ditampilkannya sebagai presiden direktur perusahaan yang dewasa, serius dan berwibawa. Penampilannya sekarang, dengan kaos gombrong dan rambut acak-acakan, membuatnya tampak beberapa tahun lebih muda. Dan bagaimanapun penampilannya, tidak bisa dipungkiri bahwa lelaki ini tampak tampan dan mempesona. Ada aura lembut di sana, aura lembut yang membuat Alexa merasa nyaman.

Ruang makan kecil untuk sarapan itu ternyata menyatu dengan dapur, disana berbagai jenis sarapan rupanya sudah disiapkan oleh koki mansion ini. Di meja terdapat piring besar berisi pasta yang tampak segar, buah-buahan yang sudah dipotong dan disusun indah, dan juga roti bakar yang beraroma harum. Di belakang Nathan, teko-teko dari kaca bening tampak berisi kopi dan susu serta cokelat panas yang aromanya menguar, bercampur jadi satu dan menggugah selera.

"Selamat pagi." Alexa menjawab sapaan ramah Nathan dan merapikan kacamata dan sanggul rambutnya, dia sudah berpakaian untuk bekerja, seperti biasanya dengan sanggul dan kacamatanya. 

Pagi ini terasa aneh karena dia harus sarapan bersama sang presiden direktur di perusahaan tempatnya bekerja... sang presiden direktur, sekaligus tunangannya...

"Bagaimana istirahatmu semalam? kuharap tidurmu nyenyak." Nathan memajukan tubuhnya, menatap Alexa dengan ramah dan intens.

Alexa menganggukkan kepalanya, "Ya. Nyenyak sekali." Alexa tidak berbohong, begitu kepalanya menyentuuh bantal, dia langsung tertidur pulas. Jenis tidur pulas yang dalam dan tanpa mimpi. Mungkin tanpa terasa hari kemarin benar-benar membuatnya lelah lahir dan batin.

"Kuharap kau kerasan di sini.... aku senang dengan kehadiranmu di sini, kau membuat pagiku cerah." Tanpa diduga Nathan mengedipkan sebelah matanya ke arah Alexa, membuat pipi Alexa merona.

Kemudian Nathan berdehem dan berubah serius, "Aku ingin membicarakan apa yang harus kita lakukan kalau sedang berada di kantor."

Alexa menatap Nathan dari balik kacamatanya, tangannya sedang menuang cokelat panas ke cangkir di tangannya.

"Di kantor?"

"Ya.... aku tentu saja ingin mengumumkan bahwa kau adalah tunanganku, dan kau... sebagai tunanganku tidak seharusnya bekerja menjadi staff lagi...."

"Tidak, jangan!" Alexa langsung panik ketika Nathan megatakan bahwa keadaannya sekarang akan diumumkan di kantor. Dia bisa membayangkan gosip yang akan meledak luas, dia bisa membayangkan bagaimana Rosa akan melahap santapan gosip yang lezat ini mentah-mentah.... "Jangan... maksudku jangan sampai ada orang yang tahu tentang posisiku sekarang.... setidaknya sampai tiga blan ke depan sampai aku bisa menentukan..." suara Alexa tertelan di tenggorokannya sendiri karena Nathan tiba-tiba menatapnya tajam.

"Apakah kau tidak suka diumumkan sebagai tunanganku, Alexa?" Nathan tampak terluka.

"Bukan begitu/" Mendadak Alexa bingung harus berkata apa. "Aku... kau tahu keadaan sekarang... sungguh bukan impianku... mempunyai dua tunangan.... orang-orang akan menggunjngkanku, menggunjingkan kita." Tatapan matanya memohon kepada Nathan, "Aku mohon, jangan sampai ada satu orangpun di kantor yang tahu tentang masalah ini."

Nathan menatap Alexa lurus, lalu mengangkat bahunya, senyum lembutnya muncul lagi, seketika menghapus tatapan mata tajamnya, "Oke Alexa... meskipun sebenarnya aku sangat bangga kalau harus mengumumkan bahwa kau adalah tunanganku, aku menghormati pertimbanganmu. Di kantor, kita akan bersikap seolah saling tak mengenal."

Alexa menganggukkan kepalanya, merasa lega. "Terimakasih, Nathan."

"Apapun untukmu, princess." Nathan melahap suapan terakhirnya, lalu meneguk jus jeruk di meja. "Aku harus bersiap dulu untuk ke kantor. Sampai jumpa di kantor, Alexa."

Dan kemudian lelaki itu melangkah pergi, meninggalkan Alexa yang menyesap cokelat hangatnya sendiri.

*** 

"Selamat pagi." Kali ini suara yang terdengar berbeda, dan memberikan efek yang berbeda pula bagi Alexa. Yah, meskipun Daniel kemarin bersikap cukup baik kepadanya, kenangan tentang malam-malam itu, diamana Daniel bersikap kasar dan dingin kepadanya ternyata masih membekas di benak Alexa, membuatnya selalu merasa antisipatif jika berada di dekat Daniel, seolah-olah dia adalah mangsa dari mahluk buas yang kejam.

Alexa bisa merasakan langkah-langkah kaki Daniel yang mendekat di belakangnya, lelaki itu kemudian berjalan melewati Alexa, dan menuangkan secangkir kopi hitam panas di mug berwarna putihg, lalu menyesapnya, dahinya sedikit mengernyit karena panasnya.

Alexa mengamati Daniel dan menyadari bahwa rambut lelaki itu basah kuyup... air bahkan masih menetes-netes dari rambutnya.

Daniel mengangkat alisnya, menyadari apa yang ditatap Alexa, tangannya mengusap air yang menetes dari rambutnya itu.

"Aku berenang di kolam renang belakang." gumamnya tenang, lalu mengambil kursi tepat di hadapan Alexa, "Bagaimana istirahatmu semalam?"

Alexa sedikit tertegun, mendengar pertanyaan Daniel itu, ini adalah pertanyaan yang sama yang barusan ditanyakan oleh Nathan kepadanya.

Apakah sebenarnya tanpa disadari, dua saudara beda ibu ini ternyata memiliki kemiripan tersembunyi?

"Baik. Tidurku nyenyak." jawab Alexa segera dengan sopan.

Daniel meneguk kembali kopinya, tersenyum tipis, "Bagus, kau akan membutuhkannya." gumamnya misterius, kemudian lelaki itu mengamati Alexa dengan tajam, tanpa tahu malu matanya menelusuri Alexa dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan membuat Alexa merasa tidak nyaman.

Lama kemudian, Daniel mengangkat alisnya, "Begini rupanya penampilanmu ketika bekerja?" Matanya mengerut melihat kacamata berbingkai tebal dan rambut yang disanggul rapi ke belakang itu, membuat penampilan Alexa terlihat beberapa tahun lebih tua. "Sangat berbeda dengan penampilanmu di... bar itu."

Kata-kata Daniel tentang bar itu membuat Alexa semakin teringat kembali akan perlakukan kasar Daniel kepadanya. Alexa menunduk, berusaha menghindari mata abu-abu Daniel yang menatapnya dengan intens, "Ini penampilan asliku." gumamnya defensif.

'Oh ya?" senyum Daniel melebar, "Jadi penampilan seksi dan menggoda di bar itu penampilan palsumu ya?" Jemarinya terulur dari seberang meja, menyentuh kaca mata Alexa sambil lalu, membuat Alexa langsung mundur dan menjengatkan kepalanya menjauh dengan waspada.

Daniel menarik kembali tangannya, "Kenapa kau memakai kacamata itu? Kau tidak memakai kacamata di bar itu, sepertinya kau tidak butuh kacamata."

"Aku butuh kacamata, ketika di bar, aku memakai contact lens." Tiba-tiba saja Alexa merasa ingin segera pergi dari ruangan itu, Daniel terasa begitu mengintimidasi, seolah-olah seluruh ruangan ini dipenuhi oleh auranya sehingga terasa menyesakkan. 

"Lalu untuk apa rambut yang disanggul rapi seperti itu? itu membuat penampilanmu seperti tante-tante, tidak cocok dengan usiamu."

Memang itu yang diinginkan Alexa. Dia ingin tampak serius dan dewasa sehingga bisa menghindari perlakukan merendahkan dari lelaki, perlakuan merendahkan seperti yang pernah dilakukan Daniel kepadanya.

"Aku suka penampilan seperti ini." gumam Alexa cepat, lalu segera beranjak dari duduknya, "Permisi, aku harus bersiap-siap untuk ke kantor."

Dan kemudian, dengan terbirit-birit Alexa melangkah pergi meninggalkan ruang makan itu.

*** 

Sesampainya di kantor, Alexa berhadapan dengan Rosa yang sudah menunggunya di depan ruangan divisi administrasinya tempatnya dulu.

"Hai Alexa, jadi benar kau dimutasi ke bagian personalia?"

Alexa menganggukkan kepalanya, membetulkan letak kacamatanya dengan gugup, 'Ya., baru mulai hari ini aku dimutasinya."

"Aneh... ada apa ya? tiba-tiba sekali." Rosa menatapnya dengan menyelidik, tetai kemudian dia memutuskan bahwa Alexa tidak menyyembunyikan sesuatu kepadanya. Tatapannya langsung berubah penuh konspirasi, "Kau tahu tidak gosip terbaru yang kudengar? Nora sahabatku kan salah satu sekertaris direksi, jadi dia bisa mengupdate gosip-gosip terbaru dari kalangan atas perusahaan kita." gumamnya setengah berbisik.

Alexa langsung mengerjapkan matanya, berharap semoga gosip yang di dengar Rosa bukanlah tentang anak biasa yang ternyata adalah tunangan dari dua cucu pemilik perusahaan yang sedang bersaing mendapatkannya... karena kalau Rosa mengetahui gosip itu, maka seluruh perusahaan sudah pasti tahu. Rosa adalah penyebar gosip tercepat yang penah Alexa kenal.

"Katanya cucu kandung owner kita tidak terima si anak haram menjadi presiden direktur perusahaan ini. Dia mengajukan penawaran kepada kakeknya."

Itu kabar baru yang tidak didengar Alexa sebelumnya. Ini tentang Daniel dan Nathan bukan? Alexa langsung tertarik.

"Penawaran apa?"

"Bahwa dia akan memimpin perusahaan ini bersama si cucu haram selama tiga bulan, kakek mereka bisa menilai yang mana yang terbaik selama tiga bulan ke depan, dan memilih, siapa yang pantas menjadi presiden direktur perusahaan ini."

Alexa ternganga. Ya ampun. Ternyata bukan hanya menyangkut dirinya, Daniel dan Nathan sepertinya berebut dan bersaing untuk mendapatkan segalanya. Dan kenapa sekarang dirinya bisa terjebak di tengah pusaran persaingan yang memusingkan itu?

"Itu urusan mereka." Alexa bergumam lelah, "Kita hanya harus bekerja sebaik mungkin, tidak peduli siapapun yang memimpin nanti."

Rosa tertawa, "kau sangat polos, kau tidak tahu ya, gosip ini sudah berkembang begitu cepat, bahkan para karyawan saling membagi apakah mereka akan mendukung si cucu kandung, atau si cucu haram...."

Suara Rosa terhenti, dan dia ternganga ketika melihat ke arah lift.

Alexa mau tak mau ikut melihat ke arah Lift, dan ketika melihat apa yang membuat Rosa ternganga, jantungnya langsung berdebar kencang.


Itu Nathan dan Daniel.... beserta beberapa perwakilan direksi yang mengikuti mereka, sedang berjalan ke arah Alexa dan Rosa di lorong itu.

Saat rombongan itu makin dekat ke arah Alexa dan Rosa yang masih terpaku di sana, Nathan menoleh ke arah mereka, dan kemudian tersenyum ramah.

"Selamat pagi." Sapanya lembut dan formal, dan lelaki ini rupanya sangat pandai bersandiwara, karena sama sekali tidak tampak bahwa dia mengenal Alexa. Syukurlah.

Alexa hanya menganggukkan kepalanya, sementara Rosa menjawab sapaan itu dengan suara tercekat. Mata Alexa melirik ke arah Daniel yang muram, yang berada di dalam rombongan itu juga. Daniel tampak dingin dan muram, dan sepertinya tidak mau repot-repot melirik ke arah Alexa, lelaki itu berjalan lurus bersama rombongan itu dan melalui mereka.

Setelah rombongan itu menghilang di ujung lorong, Rosa hampir saja berteriak karena histeris, suaranya tercekat, dipenuhi ketakjuban.

"Kau lihat itu? Kau lihat itu?!" jemarinya meremas tangan Alexa, "Itu orang-orang yang kita bicarakan! Itu dua cucu owner perusahaan kita!"

Alexa menganggukkan kepalanya, menanggapi tingkah histeris Rosa dengan lemah.

"Dan yang menyapa kita tadi pastilah si cucu kandung yang ramah, sedangkan lelaki satunya pastilah cucu haram, karena dia bahkan tidak mau repot-repot melirik ke arah kita, dasar sombong dan rendahan, padahal dia cuma cucu haram."

Terbalik. Alexa ingin mengkoreksi, tetapi kemudian menahan diri. Rosa akan curiga kalau Alexa menunjukkan bahwa dia tahu siapa yang Daniel dan siapa yang Nathan. Kedua cucu Albert Simon belum pernah menunjukkan dirinya di perusahaan ini, dan hampir seluruh pegawai tidak tahu wajah mereka kecuali jajaran atas perusahaan.

Tiba-tiba merasakan perasaan asing di dada Alexa. Antara ingin membela Daniel karena tidak sampai hati lelaki itu salah dianggap sebagai si cucu haram, atau ingin membela Nathan karena predikatnya sebagai cucu haram membuatnya dianggap sombong dan rendahan.

*** 
Istirahat siang tiba, setelah melepaskan matanya yang lelah dari komputer, Alexa menyandarkan tubuhnya di kursi putarnya.

Dia masih harus banyak belajar dengan pekerjaan dan tanggung jawab barunya., entah dengan alasan apa Nathan memindahkannya kemari, tetapi yang pasti Alexa akan berusaha sebaik mungkin di tugas dan tanggung jawabnya yang baru.

Dia melirik ke arah jam tangannya. Ruangan itu sangat sepi, hanya Alexa yang berada di dalam sana dan satu dua orang yang masih ada di depan komputernya. Beberapa pegawai yang lain sudah turun dan makan di kantin. Mungkin dia akan ke kamar mandi dulu sebelum turun untuk makan....

Alexa lalu beranjak dari kursinya dan kemudian melangkah keluar dari pintu divisi personalia itu dan melangkah ke lorong, menuju lift.

Dan kemudian dia tertegun.

Daniel ada di sana, bersandar di dinding seolah-olah menunggunya.

"Hai." lelaki itu menyapa singkat, bersedekap dan menatap Alexa dengan tajam.

Alexa langsung merasa cemas. Dia sudah mengatakan kepada Nathan bahwa dia ingin hubungan dan keadaan rumit mereka sekarang dirahasiakan jika mereka ada di kantor, dan dia belum mengatakan hal yang sama kepada Daniel. Sebab dia tidak menyangka bahwa Daniel akan muncul di kantor ini....

Apakah Daniel bermaksud mengumumkan kepada semua orang tentang Alexa dan seluruh situasi yang melingkupi mereka?

'Kau pasti terkejut melihatku ada di sini."

Alexa menganggukkan kepala, tetap menjaga jarak dari Daniel dan waspada akan hadirnya orang lain yang mungkin akan bergosip dan mendengarkan pembicaraan mereka.

Daniel rupanya melihat kecemasan Alexa dan tersenyum. "Tenang. Aku tidak akan membuka kisah kita kepada orang-orang ini. Diperusahaan ini kita akan berpura-pura tidak saling kenal." lelaki itu lalu maju dan berdiri tegak, "Apakah kau tidak mau tahu kenapa aku datang ke perusahaan ini?"

Alexa diam, tetapi tatapan mata ingin tahunya menjawab segalanya.

Daniel tersenyum. "Aku merasa kakek tidak adil. Kau seharian berada di kantor ini, begitu juga Nathan. Itu berarti kesempatan Nathan bersamamu lebih besar dibanding diriku. Karena itu semalam setelah makan malam aku menemui kakek, dan mengatakan aku seharusnya memiliki kesempatan yang sama." Mata abu-abu Daniel tampak menajam, "Jadi Alexa .... kau harus bersiap, karena aku sekarang memutuskan untuk mengejar dan memenangkanmu dengan kekuatan penuh."

Kata-kata itu mengirimkan gelenyar aneh di tubuh Alexa. Seperti perempuan di masa primitif yang dikejar untuk dimiliki oleh lelakinya....



Bersmabung ke Part 9


50 komentar:

  1. omaigaaadd daniiiieelll.. jangankan alexa..aku aja lgsg kejang" denger ky gt dr org ganteng...huhuhu
    makasii mba san^^ makin seru nih ceritanya

    BalasHapus
  2. daebaaaaaakkkkk, kereeeeeeeennnnnnn!!!!
    katanya pagi2 mbak eeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi biasa dear si bos ga tahan lihat aku nganggur T__T trus diajak deh kunjungan ke pabriknya customer sampe jam 12an siang baru balik kantor huhuhhuu

      Hapus
  3. @aii dudulz udaah gapapa,,kan yg penting udah dipost..hehe ceritanya triple daebaaak kan cyin? #ehh sksd

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihihihi iya semoga nanti malam bisa ditambahin postingnya lagi yaa
      ini lagi sembunyi2 dari si bos takut diajak keluar lagi ahahaha :D

      Hapus
  4. Ahh Fix Daniel ini mah, aku pesen Daniel ah!!
    Ciee Alexa dipanggil Princess cieee...
    Scene terakhir suka...

    BalasHapus
  5. gantengan nathan klo fotonya mba san, tp klo dr segi ceritnya..feelnya dpetan daniel ^^
    mksh mba san ^^

    BalasHapus
  6. suka nihh , banyak scene alexa - daniel !!
    Daniel tampan mempesona cetar membahana badaiiii hahaha XD
    Mksih mbak san *peyuk*

    BalasHapus
  7. kok ada cinta yang begitu dalamnya salut buat kakek Albert Simon ...
    ehhh ini bukan kakek Albert pelayan cafe Azka kan hihi ...

    Hadeuhh pilih sapa ya *bingung*
    thanks mb Santhy postingannya *pasti nyuri2 waktu ya hehe*

    BalasHapus
  8. aku akan memenangkanmu dengan kekuatan penuh.,,

    aiiihhh daniel.. Bilang getu ke aku,,,pliss..

    BalasHapus
  9. danielll....aq pada mu.....luv u so much:).....
    mb san alexa pokokny harus sm daniel y....
    kl gk aq bakal mimpi burux,hahaha
    jason ny mn neh mb?:)

    BalasHapus
  10. eh, udah rame aja yang ngmongin daniel, ak iktan ah. hhe
    daniel aku lope padamu...

    tq mbak postingan y, jd pnya tmen otewe. hihi

    BalasHapus
  11. Wow.. Hmm.. Daniel psti sma Alexa..:D

    BalasHapus
  12. daniel aku padamuuuuu :-* #plak
    klo kt sy nathan itu dblik senyum ramah punya sifat kejam dy bgitu kn krna pgen menang aj..
    nah klo daniel dy tu apa adanya sifat dy emang gitu dy mrah krn mama ny mnderita dy bgitu k alexa krn dy blm tau aja alexa gmna ....
    mba san kuranggg . pgen bc lagiiii
    gomawo^^

    BalasHapus
  13. eh, udah rame aja yang ngmongin daniel, ak iktan ah. hhe
    daniel aku lope padamu...

    tq mbak postingan y, jd pnya tmen otewe. hihi

    BalasHapus
  14. Duhhh degdegan kalo akadi alexa di deketin dua cowok kece sekaligus aaaa:3 bisa mati ditempat wkwkwkwkwk aku tetep dukung danielllll, cayooooooo danielll berjuang, jangan nakut2in alexa terus :p

    BalasHapus
  15. omaigad..omaigad..omaigad..
    daniellll...!!!"" :*

    BalasHapus
  16. Go Go Daniel Go......
    Yang Dukung Daniel angkat jempol....!!!!

    Yang dukung Nathan anGkat Kaki......
    Wkwkwkwkkk

    Mksh mb'....

    BalasHapus
  17. Gak twu mau koment apa... Gambarnya bikin gak konsen..

    Makasih ya mbak san2 dah diposting.
    Semangat..

    Luv U ^_^

    BalasHapus
  18. Astaga... Astaga.. Daniel!!!
    Gak perduli secakep apapun Nathan dan gak perduli seramah apapun dia..
    Aku terlanjur jatuh cinta sama sosoknya Daniel!!!

    BalasHapus
  19. daak, daniel itu sebenarnnya romantis yak, cuman dia gak pandai ngungkapin dengan kata2,ahkkk, cetaRRR :)

    BalasHapus
  20. ohoho,mbak san kasian alexa'nya andilau.
    Antra nathan dan daniel,
    smga yg trplih adlh yg trbaik buat alexa ia.

    Mbak nnti mlem psting crta keenan ia,please.
    #tatapan mrajuk.

    BalasHapus
  21. Daniel ini orangnya terang2an, gak mau pura2, gak kayak Nathan yang baiknya karena ada maunya.. hihi

    BalasHapus
  22. Mba San,, katanya mau di post pagi2...
    jam 13 itu bukan pagi2 tpi siaaang,,,
    knp cma atu,,, laaagiiii,,,,, :3

    BalasHapus
  23. Kejarlah daku Daniel.... eh salah ding, kejarlah Alexa.
    Mau dong jadi Alexa.
    Masih belum tahu baiknya Nathan itu baik asli atau cuma pura-pura.

    BalasHapus
  24. ah semakin seru ceritanya .

    semangat ya mba , terimakasih sudah mau post :)

    BalasHapus
  25. keren mba.. go go go daniel!
    dtunggu lanjutannyaa..

    BalasHapus
  26. dari mukanya yang pantes jd anak haram emang Daniel sih, tp siapa sangka Nathanlah yg anak haram...
    Gawat klo gosip Daniel anak haram sampai menyebar dr mulut Rosa

    BalasHapus
  27. Hwaaaa makasih mba san^^..
    Gk sabar nunggu kelanjutannya..

    BalasHapus
  28. Huuff... bakal perang tertutup nihh... mereka ... kpn mrk perang terbuka dihadapan pegawai laahh

    BalasHapus
  29. Oh Daniel..aq padamuuuu

    hatur nuhun teteh....

    BalasHapus
  30. Danielllllll, ihhhh... memenangkan dengan kekuatan penuhhhh.. mauuuuuu...

    BalasHapus
  31. ak pun merasakan'y daniel.. Tolong dapatkan aku dengan kekuatan penuh..
    *plakkk.. Harapan yg sia2.. :/

    Muacih mbk shanty

    BalasHapus
  32. ak pun merasakan'y daniel.. Tolong dapatkan aku dengan kekuatan penuh..
    *plakkk.. Harapan yg sia2.. :/

    Muacih mbk shanty

    BalasHapus
  33. DANIEL!!!!!!! ayoooo.....kamu pasti berhasil dapetin Alexa!! HARUS!!

    BalasHapus
  34. DANIEL!!!!!!POKOKNYA SAYA DANIELOVERS!!!!!!

    BalasHapus
  35. Aaarrrgggghhhh....!!!!
    Daniel, aku padamu deh..
    Aku juga mau dong di dapetin Daniel dengan kekuatan penuh.. Hihihi.. *kedip-kedip mata*
    Aku yakin si Alexa ama Daniel nantinya.. *sok tau banget*

    Maaf nih yah, tapi aku ngerasa Nathan itu kae air tenang tapi menghanyutkan alias ada udang di balik batu alias nanti menggunting dalam lipatan *kenapa malah maen pribahasa*
    Pokoknya, feeling aku si Nathan itu ada maksud jahat yang terselubung sikap manisnya.. Dia pengen ngancurin keluarga Simon.. Kan dia sendiri yang bilang, dia datang bukan untuk nyari keluarga, tapi buat balas dendam..
    Pasti sikap baiknya itu ada apa-apanya..
    Yah pokoknya liat nanti aja deh..

    Aduh, Daniel.. Kenapa aku bisa kepicut sama kamu sih..
    Pokoknya, aku tim Daniel..!! Go Daniel Go Daniel Go..!!! *angkat pom-pom*

    Makasih Mbak San..
    Ditunggu next partnya dan ditunggu juga Jasonnya.. ^^

    BalasHapus
  36. wow... stock nya daniel masih banyak gak mbak? heheheheh.... mau pesen satu ajah... ;D

    BalasHapus
  37. Omaigaaattt Danieeeellll
    Bikin mimisan aja nih
    Go Daniel go daniel
    Dapetin alexa
    Ahahaha
    Makasih mb san :-)

    BalasHapus
  38. Pengen dukung Daniel aja ahhh... Kayaknya Nathan tuhh baek tapi dendamnya bikin dia gak liat dari sisi Daniel juga >_< Daniel... Daniel ;)

    BalasHapus
  39. fans daniel udah banyak yaaa :(

    KAK SANTHY aku padamu aja dehhhhhh :p

    BalasHapus
  40. duaduanya bikin melting aaaaaaaah>< jadi bingung mau pilih yang mana (?)wkwkwkkkk

    BalasHapus
  41. beneran gatau deh mau pilih siapa. mau dua duanya boleh ga yaa? *serakah* haha

    BalasHapus
  42. mba shantyy boleh request endingnya ga? jadiin daniel kekasihnya alexa dong u,u aku ga bakal bisa liat daniel kalaaahh :(( huhuhu
    aku ngerasa perhatian nathan ituu, gimana ya,, ga tulus banget!
    lanjut mbaakk lanjuttt :D

    BalasHapus
  43. jangan2 Alexa milih Daniel. Udah keliatan tanda2nya dia bakal milih Daniel. Tapi gapapa deh toh di ilustrasinya, muka nya Daniel jauh lebih ganteng drpd Nathan. Garis wajahnya tuh tegas tegas seksi gimana gitu :3

    BalasHapus
  44. Yeahhh pilihan sudah ditetapkannn....DANIEL ...yg cocok u Alexa ya mba santhy...plzzz

    BalasHapus
  45. team Daniel 4ever...
    #1VoteForDaniel

    BalasHapus