Mata Joshua tampak menggelap mendengar kata-kata
arogan Wiliam, bibirnya menipis menahan marah,
“Berani-beraninya kau menghina calon isteri
pilihanku.” Gumamnya gusar, “Keluar dari rumah ini sekarang.”
William tampak kaget diusir dengan tidak sopan
seperti itu. Dia terbiasa dihormati, orang-orang terbiasa membungkuk hormat
kepadanya. Dan sekarang dia diusir oleh anak kandungnya sendiri? Sungguh
penghinaan yang menyinggung harga diri William, tetapi dia menahankannya.
William membutuhkan Joshua. Hanya anak itulah satu-satunya laki-laki keluarga
Sinclair yang masih hidup. Selama berapa dekade ini, keluarganya telah dikutuk
selalu melahirkan anak perempuan yang tentu saja tidak bisa diandalkan untuk
meneruskan nama gelarnya. Lalu penyakit jantungnya yang menyebabkannya tidak
bisa mempunyai keturunan meyerangnya. Membuatnya tergantung hanya kepada
Joshua. William akan rela menahankannya. Tidak apa-apa, asalkan gelar dan nama
keluarga selamat di masa depan.
Dia kemudian beranjak dari duduknya dan bergumam geram, “Aku akan pergi sekarang. Tetapi aku akan kembali
lagi, dengan membawa calon isterimu, Joshua. Calon isteri yang sangat berkelas
dan cocok untukmu.” Setelah mengucapkan kata-kata angkuh itu, William melangkah
pergi meninggalkan apartemen itu.
Lama kemudian Joshua masih termenung, dengan marah
menatap ke arah pintu, tempat William menghilang, matanya menyala nyaris
menakutkan.
“Lelaki tua bangka tak tahu diri.” Desisnya, ”Seenaknya
dia membuangku dan sekarang dia ingin memilikiku? Dia tidak tahu sedang
berhadapan dengan siapa!” Sinar kebencian memancar di mata Joshua, membuat
Kiara beringsut menjauh, gerakan Kiara itu tampaknya menyadarkan Joshua, lelaki
itu langsung melepaskan pegangannya di pinggang Kiara, dan menatapnya dalam,
“Aktingmu tadi bagus sekali meski awalnya sedikit
kaku.” Gumam Joshua ringan, “Kau mungkin harus sedikit berusaha membiasakan
diri dengan sentuhanku.”
Dan kemudian, tanpa disangka-sangka, Joshua
menarik pinggang Kiara lagi, dan menciumnya. Membuat Kiara ternganga kaget
ketika bibirnya dilumat oleh Joshua tanpa ampun. Dia hendak memekik, tetapi
kemudian, sentuhan bibir Joshua berubah lembut, menyesap bibirnya seolah begitu
menikmatinya, dan juga jemarinya bergerak lembut, menelusuri lengan Kiara, naik
dan turun.
“Wow.”
Itu suara Jason yang baru keluar dari kamar.
Membuat Joshua dan Kiara terperanjat. Secepat kilat, saat itu juga, Joshua
langsung mendorong Kiara hingga hampir terjungkal di sofa. Jason sendiri tampak
menikmati sekali wajah-wajah gugup di depannya. Lelaki itu tampaknya sudah
bangun lama, tetapi memilih tidak keluar selama ayah kandung Joshua bertamu
tadi. Sekarang Jason dengan sengaja melemparkan tatapan mata penuh arti dan
berganti-ganti ke arah Joshua dan Kiara, “Jadi yang barusan kulihat tadi
apakah....” suaranya penuh spekulasi, dan Joshua langsung menyahut ketus,
“Itu tadi latihan supaya Kiara lebih terbiasa
dengan sentuhanku.” Mata Joshua menatap Kiara tajam, “Benar bukan Kiara?”
Ditatap setajam itu, dengan tatapan yang sangat
mengancam, Kiara tidak bisa melakukan hal lain selain menganggukkan kepalanya.
Meskipun sekarang bibirnya terasa panas membara. Joshua telah merenggut ciuman pertamanya!
“Kau boleh pergi Kiara, siapkan makanan, aku
ingin makan.” Joshua mengalihkan pandangan seolah tak peduli. Dan Kiara yang
ingin segera melarikan diri dari suasana canggung yang menyesakkan itu langsung
bangkit dan setengah berlari menuju dapur.
***
Jason mengambil tempat duduk di sebelah Joshua,
melirik lelaki itu yang berpura-pura memusatkan pandangannya kepada televisi.
“Kenapa kau menciumnya?” tanya Jason langsung
dengan lugas, membuat Joshua membelalakkan matanya marah kepada sahabatnya itu,
“Kenapa kau bertanya lagi? Aku kan sudah bilang
untuk latihan.”
“Menurutku latihan terbiasa menyentuh tidak perlu
dengan ciuman semacam itu, apalagi ciuman yang amat sangat bergairah, kau
seperti sudah akan melumatnya habis-habiskan kalau aku tidak keluar tadi.”
“Diam!” Joshua menggeram, tidak mau lagi
mendengar analisa dari Jason. Sementara itu benaknyapun berkecamuk oleh
berbagai pertanyaan. Kenapa dia mencium Kiara? Benarkah hanya karena latihan?
Kenapa dia begitu impulsif menarik Kiara ke dalam pelukannya dan menciumnya
habis-habisan?
***
Perempuan cantik itu menuju ke tempat penjemputan
dan menunggu, sambil menunggu dia mengeluarkan ponselnya dan menatapnya dalam
senyuman. Ada foto Joshua di sana. Calon suaminya yang sangat tampan. Yah,
mereka memang sepadan. Carmila adalah puteri ke empat dari bangsawan yang
menjadi sahabat Wiliam Sinclair. Dan ketika lelaki itu melamarnya kepada
ayahnya, untuk menjadi calon isteri anak lelakinya yang berada di negara yang
jauh, semula Carmila menolak dan ragu.
Yah, dia adalah perempuan berpendidikan tinggi,
meskipun berdarah bangsawan, Carmila tidak berpandangan kuno seperti ayahnya.
Dia menjadi CEO perempuan yang sangat disegani di perusahaan tempatnya bekerja,
dan otaknya sangat encer dengan jenjang pendidikan yang sangat tinggi.
Perjodohan adalah pilihan terakhirnya, tetapi
kemudian, ketika dia melihat foto Joshua, yang ditunjukkan kepadanya. Carmila
langsung jatuh hati seketika itu juga. Dan ketika seorang Carmila jatuh hati,
maka dia harus memiliki. Tidak pernah ada orang yang bisa menolak pesona
Carmila Stuart sebelumnya. Dan Carmila yakin, Joshua akan takluk dalam
pesonanya.
Dia datang sesuai dengan permintaan William, anak
hilangnya itu memang sangat keras kepala dan menolak perjodohan ini, dan itu
pasti lebih disebabkan karena dia tidak mengetahui bahwa calon isterinya
secantik dan sesempurna Carmila.
Tubuhnya tinggi semampai dengan lekukan yang
sangat indah dan berisi, rambutnya panjang dan pirang keemasan, membingkai
wajahnya yang keseluruhannya cantik dan sempurna. Orang-orang di bandara ini
bahkan selalu menoleh dua kali ketika melihatnya.
Carmila tersenyum penuh percaya diri. Joshua
pasti akan terpesona dengannya. Lelaki itu akan bertekuk lutut di kakinya.
Mereka memang sudah seharusnya bersama, darah bangsawan di tubuh mereka memang sudah seharunya
menyatu.
“Carmila.” Suara dalam dan berat itu membuat
Carmila mengangkat kepalanya. William calon ayah mertuanya sudah berdiri di
sana.
“Hai papa.” Carmila bahkan sudah memanggil
William dengan sebutan ‘papa’ sesuai permintaan lelaki itu sendiri, yang begitu
yakin bahwa Carmila akan menjadi anak menantunya.
“Aku senang kau datang tepat waktu, mari ke
mobil, aku sudah menyewakan kamar suite di hotel terbaik di kota ini.” William
menghelanya dengan sopan dan dengan langkah anggun. Carmila mengikuti langkah
lelaki itu.
Mereka masuk ke dalam mobil hitam besar yang
telah menunggu di luar, di dalam mobil, Carmila menatap wajah William yang
tampak gusar,
“Kenapa papa? Apa yang mengganggumu?”
William mendengus, “Joshua. Dia mempunyai
kekasih, seorang perempuan yang seperti lintah pengisap harta, perempuan
murahan dan anak lelakiku yang bodoh itu tergila-gila karena nafsunya.” Mata
William menggelap, tetapi kemudian dia menatap ke arah Carmila dan tersenyum
puas, “Tetapi sekarang kau sudah di sini
Carmila, begitu Joshua melihatmu, dia akan menyadari betapa bodohnya dirinya.
Kau akan menyelamatkannya.”
“Tentu saja papa. Lihat saja nanti, aku tidak
sabar untuk bertemu Joshua dan juga kekasihnya yang murahan itu.” Tawa merdu
terdengar dari bibirnya, tawa yang penuh percaya diri.
Ya. Carmila yakin, begitu bertemu dengannya,
Joshua pasti akan bertekuk lutut di kakinya. Semua lelaki selalu bereaksi sama
terhadap pesona Carmila.
***
“Selamat pagi.” Keesokan harinya, tidak seperti
biasanya, Joshua sudah bangun dan rapi. Lelaki itu berdiri di ambang pintu
dapur, menatap Kiara dengan canggung, “Buatkan sarapan untukku juga ya.”
“Iya, sebentar lagi siap.” Kiara menjawab tak
kalah canggung. Ciuman Joshua kemarin, membuat Kiara salah tingkah sepanjang
hari. Dia berusaha menghindari Joshua sejauh mungkin, menjauhkan kontak mata
dan bersembunyi dari lelaki itu. Kiara bingung dan ketakutan dengan perasaannya
sendiri. Dia tidak pernah berciuman dengan lelaki manapun sebelumnya, dan
ciuman Joshua kemarin menumbuhkan perasaan yang tidak diketahuinya. Perasaan
aneh yang membuatnya susah tidur semalaman, menatap langit-langit kamar dengan
bingung, tak tahu harus berbuat apa.
“Aku ingin minta maaf.” Tiba-tiba Joshua
bergumam, membuat Kiara terlonjak karena kaget, dia menyangka Joshua sudah
pergi sejak tadi.
“Maaf tentang apa?” Kiara bergumam santai,
berusaha fokus pada masakannya dan seolah-olah tidak diberatkan oleh sesuatupun
mengenai Joshua.
“Tentang ciuman kemarin.” Mata Joshua menatap
tajam, bergumam tanpa basa basi yang langsung membuat pipi Kiara merah padam.
“Aku sendiri tidak tahu kenapa aku melakukannya, mungkin aku terbawa perasaan
setelah bertemu ayah kandungku, aku marah dan kemudian melampiaskannya
kepadamu. Itu tidak adil untukmu, maafkan aku.”
Kiara tercenung, bingung harus menjawab apa.
“Tidak apa-apa.” Gumamnya lemah, kemudian.
Joshua tampaknya masih belum selesai, dia berdiri
di sana menatap Kiara dengan tatapan tajam, “Dan jangan menghindariku Kiara,
aku tahu kemarin seharian kau menghindariku seperti wabah. Sandiwara kita ini
belum selesai, aku tahu ayah kandungku tidak akan menyerah begitu saja, jadi
untuk mempersiapkannya kau harus membiasakan diri ada di dekatku.”
Kiara hanya bisa menganggukkan kepalanya, mencoba
menghindari kontak mata dengan Joshua. Lelaki itu tampaknya kesal dengan sikap
Kiara tetapi memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa, setelah mendesah,
Joshua menghentakkan kakinya pergi, membuat Kiara langsung menghela napas
panjang dan merasa lega luar biasa.
***
Kali ini Kiara harus menghadapi Jason yang usil.
Lelaki berwajah tampan itu menatap Kiara dengan tatapan menyelidik, seolah-olah
berusaha menelanjangi hati Kiara.
“Jadi bagaimana?” Jason bertanya sambil melahap
roti bakarnya, dia akhirnya mengeluarkan suara setelah lama mengamati Kiara
yang berpura-pura tidak menyadari bahwa dia sedang diamati dengan begitu
intens.
“Bagaimana apa?”
“Ciuman itu.” Jason tersenyum lambat-lambat, “Aku
yakin itu adalah ciuman pertamamu.”
Pipi Kiara langsung merah padam. “Kau tidak bisa
yakin.” Jawabnya setengah ketus, meletakkan secangkir kopi panas di depan Jason.
“Aku yakin.” Kali ini Jason terkekeh, “Aku sangat
ahli mengenai perempuan, Kiara. Dan dengan melihatmu sekali saja aku tahu bahwa
kau tidak berpengalaman, ciuman kemarin pasti sangat mengejutkanmu.”
Memang. Begitu mengejutkan hingga Kiara merasakan
jantungnya hampir lepas. Kiara menghela napas panjang, menatap Jason memohon
“Bisakah kita tidak membahas itu, please?”
Jason mengangkat alisnya, “Terserah padamu Kiara,
tetapi perlu kau ingat, aku akan selalu ada kalau kau ingin bertanya...”
senyumnya mengembang, “Atau kalau kau ingin praktek, aku akan siap sedia. Aku
yakin ciumanku akan lebih nikmat daripada yang bisa diberikan oleh Joshua.”
Kiara melempar lap yang sedang dipegangnya ke
arah Jason dengan marah, kesal karena Jason keterlaluan menggodanya, lelaki
itu bukannya tersinggung dilempar lap, malahan tertawa. Lama-lama Kiara ikut
tersenyum juga dengan malu, yah bagaimanapun juga, sikap Jason yang penuh canda
ini sedikit menghibur Kiara.
“Jangan marah padaku.” Jason bergumam lembut
kemudian, “Aku cuma menggodamu kok, tentu saja gadis lugu dan polos sepertimu
tidak akan pernah masuk kriteriaku.” Jason mengedipkan sebelah matanya,
“Sebagai orang yang berpengalaman, aku hanya bisa memintamu untuk berhati-hati,
Kiara. Hati-hatilah dengan hatimu. Kadangkala perasaan itu sudah ada bahkan
sebelum kau menyadarinya.” Sambil mengucapkan kalimat misterius itu, Jason
berjalan pergi, membawa cangkir kopi di sebelah tangannya dan melangkah keluar
dari dapur.
***
Ketika bel berbunyi lagi, Joshua, Kiara dan Jason
sedang duduk di sofa dan menonton televisi dalam keheningan, mereka kemudian
saling melempar pandang, dan tanpa mengintip-pun, mereka tahu siapa yang
datang.
“Kau masuk ke kamar, Jason. Dan Kiara....
gantilah bajumu dengan gaun yang sedikit seksi.”
Kiara dan Jason sama-sama melangkah ke arah kamar
masing-masing, dengan Jason yang terkekeh menggoda Kiara yang merah padam
karena disuruh memakai baju seksi oleh Joshua.
Kiara masuk ke kamar, dan berdiri di depan lemari
pakaiannya, bingung akan memilih gaun yang mana. Deliah selalu bilang jika
ingin tampil seksi, pakailah warna hitam. Mata Kiara menelusuri gaun-gaun yang
tergantung di lemari pakaiannya, lalu tangannya menyentuh gaun sutera warna
hitam itu, dengan korset yang ketat di dadanya, kemudian bagian bawahnya
mengembang sempurna sampai di bawah lutut. Gaun ini tampak cukup seksi
sekaligus pantas dikenakan di rumah pada malam hari, putusnya.
Kiara memilih memakai gaun itu, dia menatap ke
arah cermin, mengagumi betapa gaun itu begitu pas ditubuhnya dan begitu cocok
dengan rambut hitamnya yang berkilauan. Setelah menghela napas berkali-kali,
Kiara melangkah ke arah ruang tengah itu.
Dan kemudian tertegun bingung mendapati selain William,
ada tamu lain di sana, tamu lain yang sangat cantik bagaikan bidadari, duduk di
sofa dengan tatapan penuh godaan kepada Joshua.
***
“Dan itu pasti Kiara.” Perempuan cantik itulah
yang pertama kali menyadari kehadiran Kiara, dia tersenyum ramah dan tampaknya
sama sekali tidak merasa terintimidasi dengan penampilan Kiara. Tentu saja,
dengan kecantikan seperti dewi begitu, Kiara pasti tidak akan dianggapnya
sebagai sesuatu yang penting.
“Kemarilah Kiara.” Joshua tersenyum, senyum
pura-pura penuh cinta yang meyakinkan, “Biar kukenalkan pada teman William.”
Joshua mengamit tangan Kiara dan kemudian
menariknya mendekat dengan posesif,
“Kenalkan Kiara, ini Carmila Stuart yang
jauh-jauh datang ke mari untuk William.” Joshua menatap William dengan puas,
“Kau sungguh tega membawa wanita secantik ini kemari hanya untuk pulang dengan
sia-sia.”
Kata-kata Joshua itu benar-benar membuat Carmila
terkejut, dia datang ke mari dengan keyakinan penuh, bahwa Joshua akan langsung
bertekuk lutut di kakinya ketika melihat penampilannya. Bahwa lelaki itu akan
langsung tergila-gila kepadanya. Tetapi rupanya pengaruh pelacur berbadan
mungil di sebelahnya itu sangat besar. Carmila merengut marah ke arah Kiara.
Apa yang bisa diberikan oleh pelacur itu yang tak bisa diberikannya?
William bahkan mengatakan bahwa asal usul
perempuan itu tidak jelas. Carmila begidik ketika berpikir bahwa mungkin saja
Kiara anak pembunuh atau mungkin malah pelacur – yang menunjukkan kenapa Kiara
bertingkah seperti pelacur sekarang – Dan Joshua akan mencemari darah
bangsawannya kalau sampai memberikan benihnya ke perempuan ini.
Dengan cepat Carmila memasang wajah penuh godaan,
menutupi keterkejutannya, dia memandang Kiara dengan mencemooh, menelusuri
gaunnya dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya.
“Hmmmm.... gaun yang sangat..... elegan.” Dengan lembut
dia berucap dalam bahasa inggris, yang dilambat-lambatkan seperti ketika
berbicara dengan anak kecil. Matanya menatap Kiara penuh ejekan, membuat
seketika itu juga Kiara merasa ingin bersembunyi karena malu.
Tetapi pegangan Joshua di pinggangnya, sekali
lagi menyelamatkan dan menopangnya, lelaki itu menunduk dengan sayang, dan
menghadiahi Kiara kecupan lembut di pelipisnya,
“Tentu saja gaun yang sangat elegan dan seksi....
membuatku tak sabar menanti kami bisa berduaan sendirian di sini.” Matanya
menatap penuh sindiran ke arah William, “Ada hal lain yang ingin kau katakan
padaku, William? Kalau tidak mungkin kau bisa segera berkemas dan pulang, serta
bawalah seluruh harapanmu itu karena aku tidak akan pernah mau menyandang
namamu.”
Wajah William pucat pasi mendengar kata-kata
langsung Joshua itu. Bahkan Carmila yang semula duduk tenang di sebelahnyapun
tampak kaget.
“Aku kemari membawa calon isterimu, Joshua.
Carmila adalah perempuan yang sederajat denganmu, isteri yang paling cocok.
Darah bangsawannya akan melengkapi keningratanmu dan mencegahmu tercemar oleh
darah yang tidak diketahui asal-usulnya.” Matanya sengaja melirik menghina ke
arah Kiara, dan tiba-tiba saja Kiara merasa dadanya panas, sejak tadi lelaki
tua di depannya ini menatapnya dengan mencemooh, juga perempuan yang secantik
dewi itu. Dan semua itu karena apa? Semua itu hanya karena Kiara anak yatim
piatu yang tidak jelas asal usulnya. Apakah kalau dia yatim piatu maka sudah
pasti dia berdarah kotor? Kelas rendahan?
Harga diri Kiara menyeruak, memberikan dorongan
semangat untuk memberi pelajaran kepada manusia-manusia sombong di depannya
itu.
“Siapa yang mencemari siapa Joshua?” Kiara
tersenyum genit kepada Joshua, membuat lelaki itu agak kaget karena tidak
menyangka Kiara bisa berakting sebagus itu, untunglah dia bisa menutupinya
dengan tatapan mata bergairah kepada Kiara, “Aku rasa William tidak perlu
mencemaskan itu, toh kau sudah mencemariku sejak lama.”
Bravo. Joshua bersorak dalam hati, kalau tidak ada
William dan Carmila di depannya, Joshua pasti sudah bertepuk tangan memuji dan
sangat puas akan kata-kata Kiara itu, kata-kata Kiara yang seolah bagaikan
cambuk yang dilecutkan, tepat di muka ayahnya.
Bersambung ke Part 12
yeayyyyy mba saan... makasiiii...
BalasHapus*lanjuuuuut*
hehehe sama2 sayaang :))
HapusLAGIIIII AKU MAU LAGIIIIIII T_____T
BalasHapushueee jangan nangis sayaang *usep2 biar ga nangis*
Hapusmencoba buka keberuntungan bukq blog ini eh...ternyata di update maksih ka ^_^
BalasHapuswow....juga dengan ciuman joshua itu replek karna senang atau apa rohh joshua?? dongkol juga aku sama ayahnya yg G tahu malu banget, Bravo kiara harus berani membela diri jangan mau di jejah orang" seperti william , lagi donk ka
hehehehe iyaaaa saaaang :)
Hapusiyaaaa joshua seenaknya aja yah ambil ciuman pertama Kiara hihihihi
mencoba buka keberuntungan bukq blog ini eh...ternyata di update maksih ka ^_^
BalasHapuswow....juga dengan ciuman joshua itu replek karna senang atau apa rohh joshua?? dongkol juga aku sama ayahnya yg G tahu malu banget, Bravo kiara harus berani membela diri jangan mau di jejah orang" seperti william , lagi donk ka
Mbak shan...................i love u....cpt lnjutin ya mbak....penasaran tingkat dewa ni....
BalasHapusi love youu sayaaang :)) hehehe
Hapuswhaaa..... lagi.... kak..
BalasHapus*sambil berharap bukunya selesai cetak dan dikirim kerumah.,
hahaha....
kak.. banyak yg typo yaa... nama jason sering ketukar sama joshua...
"yang dilempar lap itu jason bukan?? hehehe....
waaa makasih sayang koreksiannya aku langsung koreksi yaah makasih yaah :))
Hapusrasanya tak sabar klo harus menunggu setiap hari,,, rsanya selalu dek2an dan teruss berharap mbk santi postingnyaaa lebihh dari 1 per hari heeeeeee. tambahh lagiii dong mbk ^_^
BalasHapushihihihi itu kenikmatannya yaah menunggu setiap hari, InsyaAllah dipostingkan tiap hari sayaang ;))
HapusJason mau praktek ciuman ya *mau donk* *ehhhh ngacoooo
BalasHapusEh ternyata posting dua ya mb, pi part yang sama hehe ...
satunya di seimpen dulu aja mb biar penasaran* haha
hehehehe iyaa dopost baru sadaar :D hueee langsung dikoreksi hehehe :D
Hapusmba san masih typo antara dua JJ ini..haha..
BalasHapusmba san nanti cariin jason jodohnya ya.kalo ga ada aku mw ngajuin diri koq..
kasian dri kemaren jd orang ketiga..hahha
uwaa,,,si joshua maen nyosor aja..hihi
xixixxi Jason nanti ada kisahnya sendiri sayaang :)) semoga lebih lucu yah kisahnya, kan Jason sikapnya agak ga serius gitu hihihihi
Hapusbeneran mba??peluk jason!!kyaa,,ditunggu ya..
Hapusakhirnya jason ga jadi pengganggu n usil ma sahabat2 n adiknya..hehe
mbaaak saanthyyyyy bole mnta nambah lagi??? *menatap dg tatapan merayu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmbk san lagi...
BalasHapusPas lg seru seru ny nih..
Mbak saaaan ini mulai seruuu, nambah 3 bab lagi yaa pleaseeee penasaran akuuuut hoho, makasih loh sebelumnya ;)
BalasHapusMantap..
BalasHapusTapi kok dikit ya mbak..
Bravo juga dech bwat mbak san2..
Jason... I luv U..
Kehabisan kata bwat muji mbak san2..
SeMangattttttttttttttt...
wao wao kiara keren bgt *tepuk tangan bareng joshua :)
BalasHapusitulah sisi lain dari seorang sakit egonya, semangat buat kiara lanjutkan perjuanganmu dan dapatkan cinta joshua *plak
*abaikan kak santhy
mbak saaaaaaaaaaaaan ayo update lagi update lagi!!
BalasHapustepuk tangan untuk Kiara!! *prok prok prok* hehe
tanggung mba san,,,,mau lagi,,mau lagi,,
BalasHapusMakin seru aje.. lagii .. lagi.. lagi... donk mba san.. hehhe... makasih byk ya.. ^^
BalasHapussprtix dh sprt rutinitas ttp bca tulisn mba Santhy sblum tdur mlam..tp kl critax nanggung gni d tiap partx bs2 rsa pnsaran sya kbwa dlm mimpi wkwk
BalasHapushohho kykx ayahx Josh prlu dbasmi dg semprot obat nyamuk kli y?? ckckck
good luck tuk mba Santhy + trus smgat dlm brkrya ♥♥♥
Mbak santy, gak nambah bab lanjutannya???? Udah ngiler nih...
BalasHapusBener2 ya mba santhy, ini nanggung banget sumpaaaah. Ya ampuuun, lagi geregetan-geregetannya, tiba2 merasa dijatuhkan ke kehampaan.
BalasHapusPart 12, kamu dimana sayang? Came to mama please....
Wooooowwww,,woooooooowwwwww Kiaraaaa keyeeeennnnnn..Kiaraaaa keyeeeennnnnnn... Hsil didikan Delilah emg keyen,,g sia2.. Xixixixi
BalasHapusLanjutkan Kiaraaa!! Bwt mrk plg kmpung scptny n bwt ksahmu sndri!!! (Tllu trbwa emosi) *nunduk*
Mksh Mba Saaaanthyyyyyyyy....
*mata lope2*
bravo..bravo kiara.setuju dehh sama joshua
BalasHapus..
Uwooww..... Asiiiikkk, BRAVO KIARA! ^^9 *ikuta2anJoshua* xD
BalasHapusJoshua aq aja yang jadi Kiara hahhahhahaha ^^ Yeahhh mbak San sekarang update tiap hari #hug
BalasHapuswooowww.....kiara..gue suka gaya loe..#lebehh
BalasHapusehem..mba,jason ga da yg pny kan
buat aq aja ya..ya..ya..ya..
keren bgt aktingnya kiara.....hahahahha gag selamanya org mau d jajah.....
BalasHapusWah mba Shanty hebat, selalu bisa bikin cerita keren. aku jadi tambah ngefans deh.
BalasHapusYes yes yes.....!!!!!
BalasHapusMbaa San lagi dong ......:-(
Mba Santh....please 1 bab lagi dunk....
BalasHapusPenasaran berraatttt neh dgn cdrita selanjutna.........
Makasih Mba San *kecup n peluk*
ga sabar nunggu part 12'na niy, mba saan...
BalasHapusaseeekkk...aseeekkk...
BalasHapusB'arti part brikutnya adegan jebol gawang dondd mbak Santh?? *mesumers* lol
Post hari nie ya mbak Santh...
*peluk erat utkmu...mmuuaaahhhh
POST LAGI MBAAAAAKKKK!!!!!ASTAGAH SAYA KEPO SETENGAH MATI SAMPAI-SAMPAI CAPSLOG JEBOOOLLLL
BalasHapusakhirnya bisa cuap" lagi he
BalasHapusmakasih mbak san
critanya selalu bikin aku penasaran
gak sabar nunggu lagi kapan kelanjutannya
he jangan lama" ya mbak kelanjutannya
Tambah penasaran nih, tambah lagi dong babx....
BalasHapuswooooww,,ciumannya euy,,lgsg ga bisa napas,,
BalasHapusselalu sabar nunggu part selanjutnya,,
JASON sama saya aja mbak.....hahahahahaha
BalasHapusmantap, upadate cepetan mbak....
BalasHapuswuooohhhh... bravooo!!! aku suka main acting2 an gini..
BalasHapusWooooh
BalasHapusTepat sasaran
Next