PS : Untuk siapapun yang sedang begadang, semoga kisah ini bisa menemani minggu pagimu yang pasti indah :)
Jason berdiri disana dengan senyum lebarnya dan
tatapan mata tidak berdosanya, sama sekali tidak menyadari kalau Irvan hampir
saja melotot melihat penampilannya.
Tentu saja, Kiara yang dikenal oleh Irvan pastilah
tidak mungkin dekat dengan pria-pria berpenampilan elegan semacam ini. Kiara
yang dikenal irvan sangat sederhana lugu dan pemalu, sangat bertolak belakang
dengan lelaki tampan itu, yang dengan santainya melingkarkan lengannya di
pundak Kiara.
Apakah lelaki ini majikan Kiara yang diceritakan
sebagai pemilik apartemen tempat Kiara bekerja? Tetapi seorang majikan mana
mungkin merangkulkan lengannya dengan akrab seperti itu? atau jangan-jangan
lelaki ini pacar baru Kiara? Kalau begitu beruntung sekali Kiara bisa
mendapatkan pacar lelaki yang jelas-jelas berasal dari kalangan atas itu....
tapi kalau begitu kenapa Kiara masih bekerja sebagai pembantu? Kalau memang
pacarnya kaya bukankah Kiara tidak perlu bekerja lagi?
Tiba-tiba pikiran buruk melintas di benak Irvan,
berpikiran jangan-jangan Kiara berbohong padanya, Kiara pasti tinggal di
apartemen itu bukan sebagai pembantu, mungkin dia bekerja sebagai simpanan!
Tiba-tiba Irvan merasa sedih dan tak yakin, merasa
pedih kalau memang benar Kiara sampai jatuh di jurang kehinaan seperti itu...
Yah bagaimanapun juga Irvan tahu hidup Kiara begitu pas-pasan sampai kadang
Irvan merasa kasihan, dan godaan harta pastilah terasa begitu menarik....
***
Sementara itu Jason mengamati ekspresi Irvan yang
berubah-ubah sambil menahan tawa. Ekspresi lelaki itu seperti buku yang
terbuka, pertama-tama terlihat tercengang, lalu curiga, lalu marah dan terakhir
sepertinya sedih. Jason berani bertaruh bahwa di benak lelaki ini pasti sudah
dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang aneh-aneh tentang dirinya dan Kiara.
“Temanmu, Kiara?” dengan sopan Jason mengulurkan
tangannya ke arah Irvan, matanya masih tetap menatap Kiara, menunggu jawaban.
Apakah lelaki ini teman biasa Kiara, ataukah pacarnya? Kalau lelaki ini pacar
Kiara, mau tak mau Jason harus berusaha menjelaskan keadaan sebenarnya kepada
lelaki ini dan mengusir seluruh pikiran buruk di benak lelaki ini. Jason
terbiasa melakukannya, banyak sekali pria yang cemburu kepadanya, yah mau bagaimana
lagi, keadaannya memang seperti ini, bukan salahnya kalau dia bertampang
mempesona bukan?
“Iya ini teman saya.” Kiara bergumam cepat,
tiba-tiba merasa canggung, apalagi melihat keterkejutan yang begitu nyata di mata Irvan karena Jason bersikap
akrab kepada Kiara. Kiara tidak tahu kenapa Jason begitu mudah bersikap akrab,
mungkin memang sudah wataknya begitu meskipun mereka baru bertemu tadi pagi.
‘Jason langsung menyela Kiara, “Sudah kubilang
jangan menyebut ‘saya’ dan ‘anda’.” Gumamnya dalam tawa, lalu mengalihkan
kembali tatapannya ke arah Irvan yang masih ragu menerima uluran tangannya, “aku
Jason.”
Irvan menyambut uluran tangan Jason dengan sopan,
mencoba tersenyum meskipun tatapan curiga masih tampak di sana,
“Saya Irvan, teman Kiara di cafe tempat Kiara dulu
bekerja, cafe di seberang situ.”
Jason tahu cafe itu, dia memang belum pernah
kesana, tetapi setiap dia mengunjungi Joshua dia melewatinya, dan Joshua sering
bilang kalau dia terbiasa menghabiskan paginya di sana.
“Saya teman majikan Kiara, kebetulan saya bosan,
jadi saya menguntit Kiara berbelanja di supermarket.” Lelaki itu tersenyum
sopan kepada Kiara. “Aku akan naik duluan, mungkin kau ingin bercakap-cakap
dengan temanmu itu?”
Jason rupanya berbaik hati, lelaki itu melangkah
menjauh, berpura-pura sangat tertarik pada botol-botol bumbu yang tertata rapi
di rak.
Kiara mengalihkan pandangan ke arah Irvan dan
tersenyum meminta maaf,
“Aku harus naik dan memasak.” Gumamnya lembut, “Mungkin
kita bisa bertemu nanti di sini ya...kalau tidak aku akan ke cafe.”
“Aku akan menunggu.” Irvan menunjukkan
belanjaannya, “Dan aku juga harus cepat-cepat kembali. Kabari aku ya kalau kau
sudah punya ponsel atau sudah bisa dihubungi.”
“Pasti.” Kiara tersenyum, menganggukkan kepalanya,
lalu melambai ketika Irvan menggumamkan ucapan perpisahan dan pergi.
Tiba-tiba saja Jason sudah berdiri di sampingnya lagi,
mengamati sosok Irvan yang menjauh,
“Pacar?” tanyanya lagi, kali ini ada nada menggoda
dalam suaranya.
“Bukan, kami bersahabat di tempat kerja yang dulu.”
Pipi Kiara merah padam. Tentu saja Irvan adalah sahabatnya, Kiara selalu
memandang Irvan sebagai orang yang baik, tidak pernah sedikitpun terlintas di
benak Kiara untuk berpikiran lebih apalagi menyangkut asmara terhadap lelaki
itu.
Jason melangkah menjajari langkah Kiara menuju
kasir, dan kemudian bergumam lembut,
“Hati-hati Kiara, aku laki-laki, dan aku bisa
membaca jika ada seorang laki-laki yang memendam cinta. Kalau kau memang tak
bisa memberi lebih, jangan pernah memberi harapan kepada mereka.” Setelah berkata
begitu, dengan santai Jason melenggang mendahului Kiara melewati kasir dan menunggu
di depan supermarket, membuat Kiara mengernyitkan keningnya.
Apa maksud
Jason berkata seperti itu? dan siapa yang dimaksud Jason dengan lelaki yang
memendam cinta?
***
Apartemen masih tetap sepi ketika mereka pulang,
dan kamar Joshua masih tertutup rapat. Ketika melangkah masuk, Jason dan Kiara
saling melempar pandang, lalu mengangkat bahu. Yah bagaimanapun juga gaya hidup
Joshua yang terbalik dan seperti vampir itu harus dimaklumi. Apalagi dia
bosnya, pemilik apartemen ini, Kiaralah yang harus menyesuaikan diri dengan
gaya hidup Joshua.
Cuma dia tidak mengira akan ada lelaki lain yang
tinggal di sini, dengan gaya hidup yang berbeda pula. Kiara menatap Jason,
“Anda ingin makan siang apa?”
Jason mengangkat bahunya lalu melangkah ke arah
kamarnya, “Apa saja, aku pemakan segalanya. Aku akan berlatih dulu ya, panggil
aku kalau makanan sudah siap.”
Berlatih? Kiara tiba-tiba teringat akan kotak biola
dari bahan kulit keras yang dibawa Jason kemarin. Lelaki itu pasti pemain
biola.
Setelah Jason masuk ke kamarnya, Kiara
bergegas ke dapur dan membongkar
belanjaannya. Uang belanja yang diberikan oleh Joshua banyak sekali, dan dengan
uang itu Kiara bahkan bisa membeli bahan makanan untuk satu minggu. Dia
memenuhi kulkas dengan berbagai macam sayur mayur, buah dan berbagai bumbu.
Untuk persediaan daging, ikan dan telur, Kiara meletakkannya di tempat khusus
di atas.
Setelah selesai mengatur semuanya, Kiara menatap
kulkas yang penuh itu sambil tersenyum puas. Ini benar-benar seperti di
sinetron-sinetron yang pernah dilihatnya, kulkas yang penuh bahan makanan, tak
perlu mencemaskan akan makan apa esok hari.
Sambil bersyukur, Kiara mulai mengambil bahan-bahan
masakannya, dia akan menyiapkan makan siang untuk Jason sekaligus menyiapkan
makan malam untuk Joshua. Untuk makan siang, dia akan membuat yang ringan saja,
karena toh mereka akan makan tanpa Joshua. Kalau makan malam, Kiara akan
membuat menu yang sedikit berat karena mereka semua akan makan malam.
Kiara memasak nasi, kemudian memutuskan untuk
membuat ayam goreng saus inggris. Bumbunya sangat mudah dan tinggal menyiram
ayam yang sudah digoreng renyah dengan saus inggris. Tiba-tiba Kiara merasa
sangat bahagia, dia sangat suka memasak, di panti asuhan dulu, Kiara selalu
kebagian tugas mengurusi dapur, memasak makanan untuk anak-anak panti. Mereka
semua bilang masakan Kiara enak, dan memasak untuk anak-anak panti bukanlah
suatu beban untuk Kiara, dia bahagia melakukannya. Bahkan dulu dia sempat
membuat kliping dari berbagai resep masakan yang diambil di tabloid-tabloid
langganan ibu panti. Dia akan menggunting setiap resep dengan hati-hati, dan
menempelkannya di buku besar yang dia miliki, buku itu hampir penuh, seluruh
isinya adalah resep makanan. Kiara suka membalik-balik kliping buku resep itu,
membacanya dengan harapan dia akan bisa mempraktekkannya suatu saat nanti.
Tetapi ternyata takdir berkata lain, Kiara harus
meninggalkan panti karena hal yang tidak menyenangkan itu, dan dia terpaksa
meninggalkan kliping buku resepnya karena terlalu berat untuk dibawanya.
Ah... kenangan buruk itu. Dengan cepat Kiara
mencoba menghapuskannya. Itu semua masa lalu. Pada akhirnya Tuhan telah begitu
baik kepadanya, membuatnya sampai di titik ini.
Kiara menata ayam goreng yang tampak renyah
keemasan itu di piring saji, dia lalu mengambil saus yang sudah dibuatnya
dengan rempah-rempah dan tentu saja bahan utamanya saus inggris yang harum dan
khas, lalu menuang saus itu ke atas ayam. Ayam itu akan menyerap saus itu
sampai ke dalam, hingga rasanya khas.
Kiara menatap puas ke arah masakannya, lalu dia
menengok nasi nya yang sudah matang.
Kiara lalu teringat kalau Jason minta dipanggil
kalau masakan sudah siap. Dengan tenang, Kiara melangkah keluar kamar, hendak
mengetuk kamar Jason dan memanggilnya.
***
”Bawakan aku oleh-oleh yang banyak.” Jason memasang
wajah cemberut sambil memandang ke arah
layar, Adiknya yang sedang video chat bersamanya kini ada di belahan
bumi yang lain, sedang menghabiskan masa bulan madunya bersama suaminya di
sana. wajah Keyna, adiknya di sana sedang tertawa. Yah setelah menikah dengan
Davin sahabatnya, Keyna makin tampak ceria dan bahagia, Jason sangat beryukur
akan hal itu. Kebahagian adiknya membuatnya tenang, dan juga, adiknya telah
dijaga oleh sahabatnya yang terbaik.
“Pasti kakak, kami baru akan pulang minggu depan.”
Keyna menatap ke background gambar Jason yang sedang bercakap-cakap dengannya, “Itu
bukan kamarmu, kau ada dimana kakak? Benarkah apa yang dikatakan mama kalau kau
sedang pelatihan musik dan harus dikarantina?”
Jason terkekeh, mama yang mereka bicarakan ini
adalah mama angkat mereka, meskipun begitu Jason dan Keyna sangat menghormati
mama angkat yang ini, lebih daripada ibu kandung mereka yang telah membuang
mereka, dan bersikap jahat kepada mereka yang menyebabkan sang ibu kandung
dipenjara sampai sekarang.
“Aku melarikan diri dari mama.” Jason tertawa, “Kau
tahu sendiri kan, sejak kau menikah dia mengejar-ngejarku untuk menyusulmu, dia
bahkan sudah menyiapkan calon isteri untukku, anak dari nyonya Andrew sahabat
mama.”
“Dia cantik.” Keyna tertawa di layar, “kenapa kau
tidak mencobanya kakak?”
“Karena aku tahu pasti kalau hatinya tidak cantik.”
Mata Jason tampak dingin, yah bukankah semua perempuan mau kepadanya karena
wajahnya yang tampan dan kekayaannya?
Keyna menatap ekspresi Jason dan tiba-tiba merasa
sedih menyadari bahwa kakaknya ini belum
lepas dari kebencian dan prasangkanya
terhadap perempuan. Ibu kandung mereka memang jahat, egois dan tega membuang
mereka demi keuntungan pribadinya, tetapi seharunya Jason bisa menyadari bahwa
tidak semua perempuan sejahat ibu mereka. Keyna tidak sabar menunggu saatnya ada
perempuan yang bisa membuat kakanya tersadar.
Tiba-tiba layar di depan Jason tampak bergoyang,
Jason mengerutkan keningnya ketika ada wajah Davin, suami Keyna sekaligus
sahabatnya yang muncul di sana.
“Minggir Davin, aku sedang bicara dengan adikku.” Gumamnya
dengan ketus.
Davin mengangkat alisnya,
“Kau sudah berbicara terlalu lama dengannya. Ini
bulan madu kami jadi maaf aku menginterupsi.” Mata Davin bersinar jahil dan
penuh tawa, “Bye Jason.”
Lalu tiba-tiba saja layar gelap dan Keyna sudah log
out.
Jason menatap layar komputer dengan kesal, tetapi
kemudian merasa geli. Davin memang sangat posesif kepada Keyna... dan Jason
memang sengaja mengganggu bulan madu mereka dengan sengaja mengajak Keyna
mengobrol lama-lama.
Lama kemudian, Jason masih menatap layar komputer
yang kosong itu. Dia lalu mengehela napas panjang dan berdiri, meraih biolanya.
Keyna memintanya mencoba memberi kesempatan kepada
perempuan. Tetapi Jason tumbuh dengan kebenciannya yang luar biasa kepada
perempuan. Dia sangat benci kepada ibu kandungnya, semua perempuan sama saja,
semuanya penipu, jahat, licik dan hanya mengincar harta. Perempuan itu iblis,
yang menggunakan kekuatan pesonanya untuk menjatuhkan lelaki ke dalam jeratnya
sebelum kemudian melemparnya ke penderitaan. Well bukan semuanya mungkin,
adiknya Keyna dan mama angkatnya masuk ke dalam pengecualian.
Jason tidak akan pernah jatuh ke dalam pesona
perempuan manapun. Dia akan lebih dulu menyakiti dan menghancurkan perempuan
sebelum mahluk itu menghancurkannya.
Diraihnya biolanya, dan setelah memejamkan mata dan
menghela napas, dia memainkannya. Nada yang keluar adalah nada yang menyanyat
sekaligus mengancam, ungkapan kebencian Jason kepada mahluk bernama perempuan
di muka bumi ini.
Jason benci
sekali, sangat benci!
***
Kiara mendengarkan musik itu ketika melangkah ke
ruang tengah. Berarti betul dugaannya, Jason sedang berlatih memainkan biola.
Langkah Kiara mendekat ke arah kamar Jason,
tiba-tiba merasa merinding mendengarkan lagu yang dimainkan di sana.
Ini bukanlah jenis musik romantis yang dimainkan
orang direstoran ketika seorang lelaki memutuskan melamar kekasihnya, ini juga
bukan musik yang menyayat hati dan penuh kesedihan..... ini lebih seperti...
kemarahan...
Kiara mengerutkan keningnya dan melangkah ke arah
kamar Jason yang setengah terbuka, musik itu terdengar makin jelas di sana. Dari
pintu yang terbuka, Kiara melihat Jason yang sangat serius memainkan biolanya,
matanya terpejam dan mulutnya merapat. Dan seperti nada musik yang
dimainkannya, ekspresi Jason benar-benar penuh kemarahan, seolah-olah ada bara
kemurkaan yang siap meledak di sana.
Kiara jadi ragu untuk mengetuk pintu dan
memberitahukan keberadaannya... dia hanya berdiri mematung di situ, mengamati
ekspresi Jason dan musiknya yang makin bergolak akan kemarahan... sampai
kemudian mata Jason yang indah membuka dan kemudian langsung menatap Kiara
dengan tajam.
bersambung ke part 7
nggak sabar kelanjutannya mbak shaaan. thanks ya mbak, lagi nggak bisa bobo nih, haha
BalasHapusdini hari iseng" buka blog ka santhy eh... ternyata ada updtan makasih ka, siapakan wanita yg berhasil meluluhkan hati seorang jason nantinya !!! kiara seorang gadis lugu yg pandai memasak calon istri yg baik hehe...
BalasHapuswah dah posting... Thanx mb san
BalasHapusbangun pagi ada jason hmmmm...tks mba santhy
BalasHapuspagi.... mau donk mbak san bonusnya kayak gini trus..he..he...
BalasHapusasiiiiiik bacaaaaaa makasih mbaaa santy
BalasHapusMb Santhy kalau tidur jam berapa toh *jangan malam2 tidurnya mb* hihi
BalasHapusWah ada Davin Keyna juga ..
Itu Kiara kasihan kali ya, ndak punya ponsel kasihlah mb San hihi ... :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWao Mba' shanty 2sekaligus..
BalasHapusMa' nyos dah(mangk makanan) hehehehe.. Mba dan kawan2 semua Tolong Follow Twit aku Yah ImmaKahar1908 Twit lama sandinya lupa. Jadilah buat yg baru lagi. Maaf yaa aku seperti promosi. Hehehe#ditipuk bantal para readeers. Ooppss
keyyynaaa..... Daviiinnn.... Aku kangen mereka :) haaah aku jadi curiga apa ntar kiara am jason ya?
BalasHapustau gak mba san.. semalem aku uda begadang nungguin part 6 ..smpe ktiduran :(.. dan akhirnya penantian ku gak sia"
BalasHapushehhe
Aduh, kiara beruntungnya dirimu... kejebak diantara 2 pria tampan mempesonaa
BalasHapusD part ini Joshua g nongol sama sekali
BalasHapusJason masih ttp sama