William masih ternganga akan kata-kata vulgar
Kiara, sementara Carmila melemparkan pandangan jijik kepada Kiara. Kiara
sendiri tidak peduli, dua orang di depannya itu sudah menganggapnya sebagai
kelas rendahan hanya karena dia bukan bangsawan dan tidak jelas asal usulnya,
jadi biar sama mereka berpikiran semakin buruk kepadanya.
“Kau membuatku tak sabar untuk masuk kamar.”
Joshua berbisik mesra, tangannya semakin memeluk pinggang Kiara dengan posesif,
sengaja memberikan isyarat di sana agar tamu mereka malu.
Tetapi rupanya Carmila bukanlah perempuan yang
mudah menyerah. Tentu saja, dia tidak akan diangkat menjadi CEO perusahaan
multinasional yang sekarang kalau dia menyerah dengan begitu mudahnya.
“Aku ingin kau memberiku kesempatan.” Gumamnya
tegar, membuat Joshua mengerutkan keningnya sambil menatap Carmila.
“Kesempatan untuk apa?”
Carmila tersenyum manis, “Kesempatan untuk
mengenalku. Rasanya tidak adil bagiku kalau aku datang jauh-jauh kemari hanya
untuk diusir dengan kasar, tanpa kau memberi kita kesempatan untuk saling
mengenal.” Carmila lalu melemparkan tantangan kepada Joshua, tahu bahwa ego
seorang lelaki akan tertantang jika dipancing seperti itu, “Aku ingin kau
mencoba mengenalku dengan intens selama seminggu penuh... dan kalau setelah itu
tidak ada ketertarikan yang tumbuh darimu untukku, aku akan pergi dengan kepala
tegak, puas karena sudah mencoba.”
Joshua terdiam, menatap perempuan di depannya. Oh
ya. Joshua tahu persis Carmila bukan perempuan biasa, dia bukanlah perempuan
bangsawan inggris yang lemah dan lembek, bisa diusir dengan mudahnya.
Satu-satunya jalan adalah dengan cara menerima
tantangan Carmila. Setelah itu perempuan itu pasti akan pergi dengan terhormat
dan tidak mengganggu mereka lagi. Itu juga merupakan salah satu cara untuk
membuat ayahnya kalah karena tidak punya senjata lagi untuk mencoba
menguasainya.
“Oke. Satu minggu.” Joshua tersenyum, “Dan
setelah itu, kau bisa mengemasi barang-barangmu, Carmila.”
Carmila mengulurkan tangannya dan Joshua
menjabatnya, lalu perempuan itu terkekeh,
“Jangan yakin dulu Joshua, jangan-jangan kau yang
akan berkemas nanti dan mengikutiku pulang ke London.” Mata Carmila beralih ke
Kiara, “Kau dengar sendiri Kiara? Kekasihmu setuju untuk menjadi milikku selama
seminggu penuh.” Gumamnya dalam bahasa inggris yang sekali lagi
dilambat-lambatkan seolah mengejek kemampuan bahasa inggris Kiara.
***
Sepeninggal kedua orang itu, Joshua menutup pintu
dan kemudian tersenyum kepada Kiara.
“Kalimat yang sangat hebat, aku tidak menyangka
kau bisa menggunakan kosakata ‘mencemari’ dengan begitu baiknya.” Mata Joshua
tampak menggoda, “Membuatku bertanya-tanya darimana kau belajar tentang hal
itu.”
Pipi Kiara merah padam. Mengingat ulang
kata-katanya dan menyadari bahwa kata-katanya begitu vulgar,
“Aku mempelajarinya di sinetron yang aku tonton.”
Jawab Kiara seadanya, dan langsung membuat Joshua mengerutkan keningnya,
“Sudah kubilang Kiara, jangan terlalu suka
melihat sinetron, itu akan menenggelamkanmu dari dunia nyata.” Lelaki itu lalu
terkekeh, “Lagipula apa gunanya aku memasang TV kabel di kamarmu kalau kau
hanya memakainya untuk menonton sinetron?”
Joshua berhasil membuat Kiara merasa malu, tetapi
perempuan itu memilih tidak menanggapinya, dia malahan teringat akan tantangan
Carmila yang diterima oleh Joshua tadi dan seketika merasa cemas,
“Apakah menurutmu bijaksana memberi kesempatan
kepada Carmila selama seminggu? Siapa yang tahu apa yang akan dilakukannya?”
“Dia memintanya dengan begitu baik, dengan
tantangan yang membuatku mau tak mau harus menerimanya, Kiara. Kalau tidak aku
akan tampak seperti pengecut.” Jawab Joshua cepat, “Jangan kuatir, aku tidak
akan dikalahkan olehnya.”
Tetapi walaupun Joshua bicara begitu, tetap saja
Kiara merasa luar biasa cemas. Ada perasan takut dibenaknya, takut kalau
perempuan itu akan mengambil Joshua....
Ah, Kiara menggelengkan kepalanya berusaha
mengusir pikiran itu dari benaknya. Dia tidak boleh berpikiran seperti itu,
mungkin dia hanya terlalu terbawa peran yang dimainkannya....
***
“Seharusnya kau tidak menerima tantangannya.”
Jason bersandar santai di sofa, dia tentu saja mendengar semua adegan itu dari
kamarnya dan mengintip sekilas penampilan Carmila, “Perempuan itu penggilas
perempuan, dia terbiasa membuat laki-laki berlutut di bawah kakinya, dan dia
sangat licik. Dia akan menggunakan segala cara Joshua, dan alih-alih
mengusirnya, kau malahan memberi kesempatan kepadanya untuk menguasaimu.”
Joshua menyesap kopinya dan mengernyit karena
rasa pahit yang kental di sana. Jenis kopi kesukaannya, tanpa gula, tanpa
campuran apapun.
“Apakah kau tidak percaya pada kemampuanku,
Jason?” gumamnya setengah terhina.
Jason tertawa, “Tentu saja aku percaya, kau telah
menaklukkan berpuluh-puluh perempuan, tetapi mereka semua tipe yang sama
Joshua, kau harus ingat itu, semua perempuan yang kau pacari, mereka semua
tergila-gila kepadamu, bersedia melakukan apa saja supaya bisa mencium kakimu.”
Jason menatap Joshua dengan serius, “Perempuan yang ini beda, dia memang
tergila-gila padamu, tetapi dia akan melakukan apa saja, supaya kau mencium
kakinya. Hati-hati Joshua.”
***
Kiara menatap Joshua yang sudah berpakaian rapi
di ruang tengah, dia tidak mengeluarkan pertanyaan, tetapi matanya sudah cukup
mewakilinya, hingga Joshua tersenyum masam dan berkata,
“Aku akan pergi makan siang dengan Carmila. Kau
ingat kan kesepakatan kemarin?”
Kiara menganggukkan kepalanya, tidak berkata apa-apa.
“Aku harus pergi dengannya.” Joshua bergumam
lagi, mencoba menjelaskan, “Dia menantangku, Kiara dan aku harus menunjukkan
siapa yang akan kalah di antara kami.”
Sekali lagi Kiara menganggukkan kepalanya. Toh
dia harus bilang apa? Hak Joshua untuk pergi dengan perempuan manapun, dia kan
hanya berakting menjadi kekasih Joshua kalau ada William dan Carmila. Selain
itu dia kembali ke pangkat aslinya, pelayan Joshua.
“Kenapa kau hanya menganggukkan kepalamu?” Joshua
tampak gusar, “Kenapa kau tidak mengatakan sesuatu?”
Kiara mengerutkan kening, bingung dengan sikap
Joshua, kenapa lelaki itu mendadak merasa terganggu dengan sikapnya? Salah
apakah dia?
“Kau ingin aku mengatakan apa?” tanya Kiara
akhirnya, menatap Joshua dengan mata besarnya yang polos.
Seketika itu juga Joshua tertegun, ekspresinya
tampak marah, “Ah sudah, lupakanlah.” Dengan langkah-langkah marah, dia meraih
kunci mobilnya dan melangkah pergi.
***
Di jalan Joshua masih saja berpikir keras,
menahan bingungnya. Bahkan dia sendiri tidak bisa memahami sikapnya tadi.
Kenapa dia merasa perlu menjelaskan segala sesuatunya kepada Kiara, sebelum dia
pergi berkencan dengan perempuan lain?
Kiara bukan kekasihnya kan? Dia tidak wajib
menjelaskan segalanya kepada perempuan itu. Joshua mendesah, tetapi dia tetap
saja menjelaskannya, entah kenapa. Dan kemudian, ketika reaksi Kiara tidak
seperti yang diharapkannya, Joshua marah.
Ya. Dia marah, amat sangat marah ketika Kiara
hanya menganggukkan kepalanya tanpa ekspresi ketika Joshua bilang bahwa dia
akan pergi berkencan dengan lelaki lain.
Seharusnya
perempuan itu...... Joshua langsung tertegun
dengan pikirannya sendiri, astaga....
apakah dia ingin Kiara bersikap berbeda terhadapnya? Apakah dia ingin Kiara
merajuk, cemburu atau bahkan membujuknya supaya tidak pergi?
Entahlah, Joshua bahkan tidak bisa menelaah
perasaannya sendiri. Yang dia tahu, sikap apatis Kara membuatnya amat sangat
kecewa.
***
Carmila sudah menunggu di lobby hotel untuk acara
makan siang mereka. Perempuan itu meminta waktunya di siang sampai malam hari,
menghabiskan waktu bersama-sama untuk saling mengenal,dan Joshua setuju.
Dan rupanya Carmila memang ingin mempesonanya
dengan kekuatan penuh. Perempuan itu berdandan lengkap dengan gaun warna
sampanye yang elegan dan indah, dan juga rambut yang diikat tingi di atas
kepalanya, membuatnya tampak segar dan luar biasa cantik.
Carmila menghampiri Joshua dan tersenyum mesra,
“Terimakasih untuk tidak terlambat menjemputku,
Joshua.” Gumamnya lembut, “Kita akan makan siang di mana?”
“Di tempatku biasanya makan siang.” Joshua
sengaja memilihkan sebuah restoran biasa, bukan restoran kelas atas untuk
Carmila, sambil berusaha melihat reaksi perempuan itu. Bangsawan wanita seperti
Carmila pasti terbiasa makan di restoran kelas atas, dan akan jijik ketika
diajak makan ke tempat biasa.
Tetapi rupanya dugaan Joshua salah, Carmilla sama
sekali tidak protes ketika Joshua mengajaknya masuk ke restoran yang sederhana
itu, perempuan itu malah memesan makanan dengan bersemangat, dan ketika makanan
datang, dia melahapnya sampai habis.
Joshua tidak bisa mengalihkan pandangan dari
Carmila ketika makan, menyadari bahwa perempuan itu adalah perempuan tangguh
yang tidak akan menyerah dengan perlakukan sengaja Joshua.
Carmila mengelap mulutnya dengan tissue
dengan gaya yang elegan, lalu tersenyum
manis menatap Joshua,
“Enak sekali Joshua, tak heran kau sering makan
siang di sini, kalau aku tinggal di Indonesia aku juga pasti akan sering kemari
untuk makan siang.” Gumamnya puas.
Dan Joshuapun tertegun, mengetahui bahwa rencanaya
untuk mempermalukan dan membuat Carmila tak nyaman gagal total.
***
Kiara merenung sendirian di ruang tamu. Alunan
biola terdengar dari kamar Jason, kali ini bukanlah alunan penuh kemarahan,
melainkan sebuah lagu romantis nan syahdu. Yah. Mungkin Jason sedang
melankolis. Batin Kiara dalam hati, sambil mengaduk-aduk teh di tangannya.
Lalu dia membayangkan Joshua. Jam di dinding
sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan Joshua belum pulang. Mungkinkah dia
sedang bersenang-senang dengan perempuan itu? Mungkinkah Joshua pada akhirnya
menyadari pesona Carmila selain kecantikannya yang luar biasa dan memutuskan
bahwa ayahnya benar? Bahwa Joshua harusnya menikahi perempuan sesempurna
Carmila?
Kiara merasakan dadanya berdenyut sakit. Sekali
lagi dia menghela napas, berusaha menenangkan pikirannya. Gawat. Sepertinya
Kiara benar-benar terbawa oleh perannya.
***
Pukul sebelas malam, Joshua membuka pintu
apartemen dengan hati-hati. Carmila memintanya mengantarkannya ke sebuah club
malam yang terkenal di Jakarta. Dan Joshua tidak menolaknya, dia butuh sedikit
minum malam ini.
Tetapi kemudian Joshua sadar bahwa ini sudah
terlalu larut, pada akhirnya dia bisa memaksa Carmila mengikutinya meninggalkan
club dan mengantarkannya kembali ke hotel
Yah, diakuinya, perempuan itu memang tidak
sedangkal yang dia duga. Carmila ternyata adalah wanita karier dengan posisi
tinggi di perusahaannya, meraih nilai sempurna di dua jenjang pendidikannya dan
merupakan salah satu figur wanita sukses modern yang tidak terikat oleh
tradisi. Percakapan mereka sangat cocok, mereka bisa membahas apa saja,
seolah-olah kotak pengetahuan mereka tak pernah habis. Carmila memang teman
yang menyenangkan untuk menghabiskan hari.
Joshua mengerjapkan mata, berusaha menyesuaikan
diri dengan ruangan apartemen yang gelap. Matanya menelusuri seluruh penjuru
ruangan yang sepi. Semuanya pasti sudah tidur.
Joshua melangkah melewati ruang tengah, hendak
masuk ke kamarnya, tetapi kemudian di tertegun mendapati sesosok tubuh di atas
sofa, berbaring meringkuk dengan posisi seperti janjin yang baru lahir...
Joshua mendekat, dan menyadari bahwa Kiara ada di
sana, tertidur meringkuk di atas sofa. Segelas teh yang masih setengah nampak
di meja. Membuat Joshua menyadari bahwa Kiara ketiduran di sini.
Apakah perempuan itu menunggunya? Apakah ketidak
pedulian yang ditampilkannya tadi sebenarnya palsu? Apakah Kiara mencemaskannya
yang pergi seharian bersama Carmila?
Perasaan itu tiba-tiba saja membuat dada Joshua
terasa hangat, dia lalu membungkukkan tubuhnya, melingkarkan tangannya di
punggung dan belakang lutut Kiara, lalu mengangkat tubuh mungil Kiara ke dalam
gendongannya.
Kiara menggeliat, sedikit terganggu dari tidur
pulasnya, membuat Joshua tersenyum sedikit,
“Bangun tukang tidur.” Bisiknya lembut. Tetapi
kemudian yang dilakukan Kiara adalah menenggelamkan kepalanya dengan nyaman di
dadanya. Membuat jantung Joshua tiba-tiba bergetar, dipenuhi oleh perasaan
hangat.
Dengan langkah hati-hati dia menuju kamar Kiara,
dan membuka pintunya, kemudian dia melangkah menuju ranjang, dan membaringkan
tubuh Kiara dengan lembut di atas tempat tidur. Kiara langsung bergelung dengan
nyaman ke arah Joshua.
Joshua sendiri duduk di pinggir ranjang,
mengamati wajah damai Kiara yang tertidur pulas, jemarinya bergerak lembut,
membelai dahi Kiara yang tertutup rambutnya. Dan kemudian didorong oleh
perasaan yang tidak dimengertinya, Joshua menundukkan kepalanya dan mengecup
dahi Kiara dengan lembut.
Setelah itu. Joshua melangkah keluar, menutup
pintu kamar Kiara pelan-pelan.
bersambung ke part 13
pertamaaaaaxxxx
BalasHapusmaacih mbak santhy ku!
nambah boleh? *serasa di rm. padang
lagiii donk mbak, penasaran :(
BalasHapusMakasi mba..
BalasHapusSuka banget sama story nya..
:)
kalo hari ini nambahb3 bab lagi,
BalasHapusaku aian lebih mencintaimu mbak shan :****
hahaha
waaahhhh joshuaaa... jangan sama kiara.. sama aku aja XD
BalasHapus*dilempar sendal sama mba san XD
aaaaaaaahh,,pendek amat mbak,,
BalasHapuskapan mreka menyadari klo mereka saling jatuh cinta mbak,??
mauuuu lagiiimbk shanty,, heeeee 2 lagiii dongg heeeeee sakauu nihhhh heeeheee
BalasHapusEmg ing eng.... Ikut deg degan....
BalasHapusSlah tu mbak.. Prgi brkencan dgn wanita lain mbak..:D
BalasHapusMsa Joshua kencan sma cwok? Xixixi
Itu yg bner prempuan pnggilas prempuan ap prempuan pnggias laki2?:s
Sma tdi typo..:D
Kiara jdi Kara *nma santan kn itu*
Xixixi
senengnya tiap kali buka blog, ada postingan baru..hihihi
BalasHapusdtunggu lanjutannya mbak cantik ^_^
dan makasih bnyak, christopher agnelli-nya dposting 2 part skaligus....*ketjup*
lagi mb santhy.,
BalasHapusAhhhhhh mbak ini sampe part berapa???
BalasHapusjiaahhh... joshua mulai suka dengan kiara dan sebalikny kiara juga.. hajarrr..:D
BalasHapusHalahhh itu kenapa Kiara nd Joshua tidak mengakui ya kalo saling cinta *colak colek lengan JoshuaKiara* hihi
BalasHapusThanks mb Santhy ... :D
q mau novel ni mb santhy.,
BalasHapusAhhhh so sweet,,,,
BalasHapusWhat a great sunday!! Breakfast nya DWTD di pornov. Lunch menu CIR di sini. Mba San.. dinner nya jangan lupa ya ^^ Thanks lhoo.. ceritanya bikin kentang mulu
BalasHapusakhirnya udah muncul perasaan2 juga mereka ini...bikin gemes bacanya mba san..
BalasHapusjangan sampai joshua jatuh ke tangan carmila ya ^ ^ rada ngeri juga
BalasHapusKiara sama Jason aja lah biar Joshua cemburu #dilemparJoshua
BalasHapusJoshua aka menjadikan Carmila pelampiasan nih kalo Kiara adem ayem aja. Tapi Kiara kan cuma pembantu, ga bisa jg mencegah Joshua pergi sama Carmila. Kasian Kiara, dilema #peluk
Aduuuuh gemes. Cie joshua minta dicemburuin.
BalasHapusBagus kiara. Cuekin joshua dikit biar dia agak bingung. Galau. Kikikikikikikiki
BalasHapusakkhh, carmilla keren, bener-bener tipe cewek modern yang pantang menyerah.
Nah, jason ngapain mainin lagu romantis.. Ciyeee, ketahuan kan lagu falling in love sama aku.. #plak
#peluk mbak santhy
ini sampe bab brapa mbak san?
BalasHapusAhh mba santhy joshuanya buat saya aja #plakk
BalasHapusDan cinta mulai bersemi .....:-):-):-):-):-)
BalasHapusLove it.. ^,^ still waiting mana tau ntar sore dpt bonus dr mba san.. #harap.com
BalasHapusBanyak yang typo tuh mba, pokoknya joshua jangan deket-deket sama camilla lagi ya
BalasHapuswaduh camilla koq nyambung sih ma joshua??
BalasHapusjgn donk bahaya ntar
tp mba santhy keren bgt emang..:D
publish lg ya mba^^
waduh camilla bahaya nih siaga satu hoho tapi tetep kiara is winner :) kiara + joshua = jatuh cinta
BalasHapusthx so much mba san #bighug
brniat hx mmalingkn sjenak kfokusan ku pda krjaan & iseng2 buka blogx mba Santhy & trxta CIR part 12 dh dposting sktika krjaan bnr2 trlupakn..hhehhe
BalasHapuswah part yg sweet bnget... like like like
♥♥♥ mba Santhy :)
wow bahaya tu carmila
BalasHapustpi kayaknya gak ngaruh sama joshua deh
kayaknya joshua uda jtuh cinta sama kiara
wow so sweet bgt terakhirnya
ikut"an dag dig dug deh
makasih mbak san
jadi gak sabar nunggu kelanjutannya
Mbaaaaakk nambah lagiiiii~ penasaran akuuuut astaga-_-
BalasHapushwaaaa... mbak tambah penasaran nih T.T
BalasHapusjoshua mulai menyadari perasaannya nih asyik :)
mba shanty yg ca'em... post lg dunk... plizzzzz
BalasHapuswahhh, tiap hari mbak nya posting
BalasHapus:)
kiara trus aja gitu, smbunyiin prasaanmu biar joshua duluan yg nyerah
tengkiyu mbak :)
So sweeeeeetttt!!!!!aaaaaaaaaaa konflik sudah muncul........
BalasHapusGak bisa komen apa apa.. Emang cerbung punya mbk San top begete deh :'D
BalasHapusMbak ada yang kelupaan itu masih ada typo Kiara jadi Kara trus Janin jadi Janjin..... -_-"
BalasHapussaya suka sekali sama tulisan mba santhy :)
BalasHapustapi mau koreksi sedikit nih mba..kalimat "Kiara dan aku harus menunjukkan siapa yang akan kalah di antara kami.” itu maksudnya carmila mungkin ya mba ? hehe
di tunggu karya-karya mba santhy selanjutnya :D
Kepo
BalasHapuskepo
kepo
g sbr nungu bab" selanjut'y.
Please 1 bab lg dunk Mba San...... penasaran tingkat tinggi.........
BalasHapusberat neh klo saingan ceweknya tegas begitu pinter lagi.wew bisa2 kiara kalah tidakkkkk x_X
BalasHapusAaaaaaa... Cepetan dong adegan bercintanyaaaa... Pasti cochik deh... :D *omes mode on. Wkwkwkwk
BalasHapushi. Mbk san.
BalasHapusCrta'y bgus bgt mbk..bikin ngilu hati, sedih, kecawa, sakit liat jhosua sma carmila,..
Sakitt bgt,, klo jatuh k hati carmila gmna nasib kiara. Huwaaa ak g kuat mmbayangkannya mbk san.. Crta'y miriss
Slam knal mba... Aq org bru d blog ini ^,^"
BalasHapussuka bgt sma krya2mu.... T.O.P dah...
Maaf bru komen di part ini...
aduuhh!!!(* tepak jidat!) Sinetron maneh -.-
BalasHapusSweet moment
BalasHapus