Kiara melirik ke arah Joshua
dengan takut-takut, mendadak merasa tidak nyaman berada di dalam mobil itu,
apalagi ekspresi Joshua tampak sangat marah, sedikit menakutkan.
Lelaki itu mencengkeram kemudi
kuat-kuat dan kemudian sedikit mengebut, untunglah mereka ada di jalan tol yang
lengang, sehingga mereka sedikit aman. Tetapi walaupun begitu, jantung Kiara
serasa berpacu ketika Joshua semakin dalam menginjak gas mobilnya, membuatnya
berpegangan pada sabuk pengamannya dan berdoa dalam hati karena ketakutan.
Kalau gaya Joshua menyetir
seperti ini, dia tidak akan mau pergi semobil berdua dengan laki-laki itu lagi.
Kiara berjanji dalam hati, melirik
ekspresi lelaki itu yang sangat gusar.
Kenapa Joshua tampak begitu
marah? Telepon siapa itu tadi?
***
Mereka sampai di apartement
Joshua dan lelaki itu masih membisu, membuat suasana tidak enak, lelaki itu
lalu membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan Kiara masuk,
“Silahkan, anggap seperti rumah
sendiri.” Joshua bergumam memecah keheningan, dia lalu masuk di belakang Kiara
dan membanting tubuhnya di sofa, menyalakan televisi.
Lama kemudian suasana tetap
hening sehingga Joshua menoleh ke belakang dan mengangkat alisnya ketika
melihat Kiara masih berdiri di sana dengan gugup di dekat pintu sambil
meremas-remas jemarinya.
“Kenapa kau masih berdiri di
situ?” Joshua tampak terkejut menatap Kiara.
Pipi Kiara merah padam, dia
tampak malu, “Eh... aku... aku tidak tahu harus kemana...”
Joshua menghela napas panjang
menghadapi kepolosan Kiara, perempuan ini luar biasa polosnya hingga Joshua merasa
menjadi serigala yang sedang berusaha menerkam gadis kecil bertudung merah yang
tidak tahu apa-apa.
Dengan sedikit gusar Joshua
berdiri, merasa agak menyesal karena suasana hatinya yang buruk membuat Kiara
terkena imbasnya. Ya. Telepon pengacaranya tadi benar-benar merusak moodnya.
Joshua langsung menutup telepon setelah mengucapkan penolakan yang kasar, tidak
memberi kesempatan pengacara ayahnya untuk berbicara.
Dasar lelaki tua yang kurang
ajar. Meskipun tahu itu salah, Joshua terus menerus mengutuki ayahnya.
Seenaknya saja dia berusaha kembali mengatur kehidupan Joshua setelah dulu dia
meninggalkan Joshua dan ibunya, apakah dia pikir Joshua adalah manusia yang
tertarik dengan gelar dan harta? Tidak! Lelaki tua itu seharusnya tahu betapa
puasnya Joshua karena menolak permintaannya, Joshua bahkan akan sangat senang
kalau lelaki itu memohon dan menyembah-nyembahnya dan dia akan tetap menolak
permintaan lelaki tua itu dengan puas.
Setelah menghela napas panjang,
Joshua menatap Kiara yang tampak kebingungan dengan ekspresinya yang
berubah-ubah. Kasihan juga gadis ini. Harinya sudah buruk dan Joshua yakin
demamnya masih belum begitu reda, sekarang harus menghadapi emosinya pula.
“Sini, kutunjukkan kamarmu.
Sebenarnya ini kamar yang sama yang kau tempati ketika sakit tadi.” Walaupun
begitu Joshua tidak bisa menahan suaranya yang terdengar ketus, “Lain kali
jangan bersikap canggung di sini, kita hanya berdua dan sikap canggungmu
membuat suasana tidak enak. Lakukan apa yang kau suka, anggap saja rumah
sendiri, kalau kau ingin menonton televisi silahkan, kalau kau ingin membuat
makanan silahkan, lakukan apa saja yang kau suka, nanti kita akan membahas
beberapa aturan, apa yang boleh dan tidak boleh di rumah ini, tapi sekarang kau
boleh beristirahat dulu. Aku juga lelah, mau tidur siang.” Sambil terus
berbicara, Joshua mendahului Kiara yang terbirit-birit mengikutinya melangkah
ke kamar kedua di apartemen yang cukup luas itu, Joshua membuka pintu kamar itu
dan melirik ke arah Kiara, “Masuklah dan istirahatlah dulu, nanti sore kita
bicara.”
Setelah itu, tanpa melirik
sedikitpun pada Kiara, Joshua berlalu.
“Te...terimakasih...” Kiara
berseru gugup, entah Joshua mendengarnya atau tidak karena lelaki itu sudah
melenggang kembali ke ruang tengah.
***
Kiara memasuki kamar itu, kamar
yang sama tempatnya di rawat ketika demam. Dia terperangah ketika melihat
luasnya kamar itu. Semuanya lengkap, dari ranjang busa yang besar di tengah,
lemari berwarna krem yang elegan dan meja rias yang dilengkapi dengan kaca
minimalis yang begitu bening. Ada sebuah televisi besar di dinding, televisi
layar datar yang hanya pernah Kiara lihat di televisi.... dan juga AC.....tentu
saja kamar ini ada ACnya, Kiara tersenyum merasa malu karena sadar dia
benar-benar kampungan.
Di kamar kontrakannya tidak ada
AC, bahkan kipas anginpun tidak ada karena Kiara tidak mampu membelinya. Pernah
dia membawa tabungannya yang berhasil disisihkan dari uang makannya, sejumlah
tujuh puluh lima ribu rupiah ke sebuah supermarket yang di dalamnya juga
menjual barang-barang elektronik. Pada akhirnya Kiara keluar dengan tangan
kosong, menggenggam uang tabungannya itu di tangannya. Ketika sudah
melihat-lihat berbagai merek kipas angin, dia mendapati bahwa yang termurah,
dengan ukuran paling kecil dan merk menengah adalah seharga sembilan puluh ribu
rupiah. Ada beberapa dengan merk tidak terkenal masih mematok harga tujuh puluh
ribuan. Tetapi bukan hanya harga yang membuat Kiara batal membeli, benaknya
tiba-tiba memutuskan bahwa dia bisa bertahan tanpa memakai kipas angin, bahwa
uang itu sebaiknya disimpan untuk keperluan lain yang lebih penting, seperti
membeli sabun mandi atau shampo dan berbagai keperluan rumahan lainnya. Alhasil
Kiara harus melalui lagi malam-malam di panasnya Jakarta dengan udara lembab
dan lengket, dengan nyamuk yang tak kalah galaknya. Tetapi setidaknya hatinya
tenang karena dia masih memegang uang simpanannya sebagai pegangan di kala
perlu.
Dan sekarang, melihat AC itu
kiara tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya, dia mengucapkan selamat
tinggal kepada malam-malamnya yang panas dan penuh keringat. Dengan ingin tahu,
Kiara menyalakan AC itu, memejet tombol ON. Kiara tahu cara menyalakan AC karena
dia sering menyalakan dan mengatur suhu AC di cafe tempatnya bekerja dulu. Dan
kemudian, ketika AC itu menyala, udara sejuk langsung menghembusnya. Membuat
senyumnya makin lebar.
Setelah yakin pintu kamarnya
tertutup dan Joshua tidak bisa melihatnya, Kiara duduk di ranjang itu,
menepuk-nepuknya dan sekali lagi tersenyum senang, ranjangnya empuk. Tidak seperti
ranjang lembek dan keras entah dengan usia berapa lama di kamar kontrakannya
yang penuh dengan serangga tak terlihat, kadang terasa menggigit kulitnya dan
menimbulkan ruam-ruam di kulitnya. Ranjang yang ini pasti tak ada
serangganya... pikir Kiara sambil menepuk-nepuknya lagi, dan ranjang ini
empuknya luar biasa.
Puas menikmati empuknya ranjang
itu, Kiara meraih tas-nya dan mulai berbenah. Di bukanya lemari empat tingkat
berwarna krem itu dan mulai memindahkan pakaiannya ke dalam lemari, ketika
selesai dia tersenyum masam dan merasa malu, keseluruhan pakaiannya bahkan
tidak bisa memenuhi satu tingkat yang paling atas di lemari itu, lemari itu
jadi tampak kosong dan menyedihkan. Tetapi tidak apa-apa, Kiara tidak malu dia
hanya punya sedikit pakaian, setidaknya dia masih bisa berganti pakaian setiap
hari dan bersih serta wangi, biarpun pakaiannya sedikit, Kiara tidak pernah
memakai pakaian yang sama selama beberapa hari, setiap dia memakai baju, ketika
mandi, dia selalu mencuci pakaiannya sehingga ketika keesokan harinya pakaiannya
sudah kering dan wangi lagi. Untuk menyeterika dia bisa meminjam seterika ibu
kontrakannya, dan membayar biaya listriknya dengan sekalian menyeterika cucian
ibu kontrakannya yang setumpuk banyaknya, karena ibu kontrakan selain memiliki
suami yang berbadan besar, juga memiliki empat anak yang masih kecil-kecil.
Bisa dibayangkan Kiara membutuhkan waktu seharian penuh di hari liburnya untuk
menyeterika semuanya.
Kiara lalu mengatur kosmetiknya
dimeja rias yang besar dan lagi-lagi meja itu tampak kosong dan menyedihkan
karena Kiara hanya punya satu bedak tabur, satu lipstick, deodoran dan satu
splash cologne murahan yang dibelinya di minimarket, serta satu sisir kecil,
Kiara menambahkan sambil tersenyum, kosongnya meja rias itu tidak
mengganggunya, malahan membuatnya terkikik geli, menertawakan dirinya sendiri.
Ya ampun. Kamar ini begitu bagusnya, terlalu bagus dan sempurna untuk dirinya!
Setelah puas memandang suasana
kamarnya yang sejuk, Kiara melongok ke arah kamar mandi. Ada kamar mandi pribadi
di dalam kamar ini! Lagi-lagi Kiara membayangkan ketika tinggal di kamar
kontrakan dimana dia harus berbagi kamar mandi dengan ibu kontrakan dan
keluarganya, serta empat orang penyewa kamar kontrakan lainnya.
Kiara melihat sabun, shampoo yang
telah tersedia dalam wadah khusus di dinding, dia menambahkan sikat giginya dan
tersenyum bahagia.
Sambil bersenandung, Kiara
membanting tubuhnya di ranjang matanya tersenyum menatap langit-langit kamar
itu.... bahkan langit-langit kamarnyapun indah.... hatinya dipenuhi rasa
syukur. Alangkah baik hatinya Joshua memberkan tempat tinggal untuknya, tempat
seindah ini yang sama sekali tidak dibayangkannya. Kiara berjanji dia akan
menjadi pelayan yang terbaik untuk Joshua.
***
Ketika terbangun, mata Kiara
langsung terarah ke arah jam besar di dinding, dia sedikit terperanjat dan
langsung duduk. Rupanya dia ketiduran akibat suasana kamar yang begitu nyaman. Dan
sekarang sudah jam lima sore. Astaga... betapa malunya Kiara, dia telah
berjanji dalam hati akan menjadi pelayan yang baik, tapi yang dilakukannya
malahan tidur begitu lama.
Setengah melompat, Kiara masuk ke
kamar mandi, dan mandi. Merasa takjub bahwa air di kamar mandi itu bisa disetel
panas ataupun dingin. Setelah selesai, Kiara memakai pakaiannya dan membuka
pintu kamar dengan hati-hati.
Suasana tampak lengang, ruangan
apartemen remang-remang, dan hanya terdengar suara TV yang sayup-sayup, Kiara
melangkah ke ruang tengah dan mendapati Joshua sedang tidur tengkurap di sofa,
lelaki itu telanjang dada, hanya mengenakan celana panjang santai dan tampak
sangat lelap. Pipi Kiara memerah ketika mengamati punggung telanjang Joshua
yang berotot, dia melangkah dengan sangat hati-hati melewati Joshua dan
kemudian melangkah menyeberangi ruang tengah menuju dapur.
Kiara akan memasak makan malam
dan membuat teh hangat, setidaknya ketika Joshua bangun, makanan sudah
tersedia.
Di dapur, Kiara melihat sebuah
kulkas besar berwarna hitam, dengan hati-hati Kiara membuka kulkas itu dan
sedikit merenung melihat isinya. Joshua rupanya tidak suka memasak, yah dia kan
lelaki bujangan yang tinggal sendirian, buat apa repot-repot memasak kalau bisa
membeli atau pesan antar makanan? Kiara melihat bahan makanan yang seadanya di
sana. Ada sosis di freezer, dan di kotak sayuran di bagian bawah ada wortel dan
brokoli. Kiara memutuskan membuat sup sederhana.
Karena tidak ada kaldu, Kiara
merebus sebagian sosis dengan potongan besar hingga airnya berminyak, lalu
memasukkan bawang yang sudah ditumisnya dengan mentega ke sana – untunglah Joshua
mempunyai beberapa siung bawang putih yang sudah setengah mengering di
kulkasnya – Aroma harum langsung tercium ke seluruh penjuru dapur. Kiara lalu
memasukkan wortel yang sudah di potong-potongnya, sementara brokolinya akan
dimasukkan belakangan setelah air mendidih. Setelah itu, Kiara membumbui supnya
dan mencicipinya. Rasanya lumayan, meskipun dengan bumbu dan bahan yang lebih
lengkap, sup ini akan terasa lebih enak.
Tidak ada nasi, tetapi ada
kentang di kulkas, Kiara memutuskan membuat kentang tumbuk. Beberapa kentang
yang sudah dikupas, di kukus sampai empuk, lalu dihancurkan dengan dicampur
sedikit garam, krim kental dan susu tawar kental. Selain itu Kiara membuat scramble eggs sebagai lauknya. Dan
jadilah masakannya itu.
Ketika Air mendidih dan Kiara
menyeduh teh, tiba-tiba sosok Joshua sudah berdiri bersandar di ambang pintu
dapur.
“Baunya enak.”
Kiara memekik, hampir menjatuhkan
teko teh-nya. Untunglah dia sigap menahannya, kalau tidak Kiara mungkin harus
masuk rumah sakit karena tersiram air panas yang baru mendidih. Dengan gugup
Kiara menatap Joshua dan tersenyum,
“Aku memasak dengan bahan
seadanya di kulkas, kuharap kau tidak marah karena aku lancang.”
Joshua mengangkat bahunya, masih
bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana santainya yang sedikit melorot di
pinggang, dia tampaknya tidak terganggu dengan pipi Kiara yang memerah karena
penampilannya, lelaki itu duduk di kursi tinggi di meja dapur, dan bertopang
dagu,
“Sini ambilkan aku makanan, aku
lapar.”
Kiara langsung mengambil mangkuk
dan menyendokkan sup yang masih panas di sana, dia juga mengambil kentang
tumbuk di piring bersebelahan dengan scramble
eggs yang dia buat.
Dengan was-was Kiara mengamati
Joshua makan, takut kalau lelaki itu memuntahkan makanannya karena tidak
menyukai rasanya. Tetapi yang ditakutkan Kiara tidak terjadi, lelaki itu makan
dengan lahap dan cepat, dan ketika di tengah makan, Joshua mengangkat kepalanya
dan mengernyit,
“Kenapa kau tidak ikut makan?”
Tanyanya.
Kiara meremas-remas kedua
tangannya, kebiasaannya jika merasa gugup dan bingung,
“Aku... eh... bukankah pelayan
tidak makan bersama majikan? Biasanya seperti di sinetron-sinetron, pelayan
makan di dapur setelah majikannya makan.”
Joshua terkekeh, tawa yang
mencairkan wajah dinginnya yang tampan,
“Memangnya kau hidup di jaman
feodal apa? Lain kali kurangilah nonton sinetron yang penuh intrik palsu itu
Kiara, ayo makanlah!”
Karena perintah Joshua terdengar
begitu tegas, Kiara akhirnya menyerah dan memutuskan makan bersama Joshua, dia
lalu mengambil makanannya, tak henti-hentinya berucap syukur atas makanan yang
tersedia begitu mudah untuknya tanpa perlu mencemaskan hari esok lagi. Dan
kemudian melahap makanannya dengan senang, ternyata dia lapar.
Joshua hanya tersenyum menatap
Kiara, mereka lalu menyelesaikan makannya dan Joshua melompat berdiri, melirik
ke arah teko teh yang sudah disiapkan Kiara. Teh melati yang harum mengepul
dengan aroma yang menggoda selera. Joshua sebenarnya lebih memilih kopi. Tetapi
sepertinya Kiara harus diajari untuk menggunakan mesin kopi, menggiling bijinya
dan menciptakan takaran kopi hitam sesuai seleranya, perempuan itu pasti hanya
bisa membuat kopi instan.
“Bawa teh-nya ke ruang tengah,
ayo kita bicara sambil minum teh.” Gumamnya sambil berlalu.
Dengan segera, Kiara mengambil
nampan dan meletakkan teko teh beserta beberapa cangkir di sana, lalu mengikuti
Joshua ke ruang tengah.
Joshua sudah duduk di sofa,
matanya mengarah ke televisi besar yang sedang menayangkan pertandingan basket,
dia lalu menatap Kiara yang meletakkan nampan itu di meja, dan berdiri
ragu-ragu di sana,
“Duduklah, kau tidak akan duduk
di lantai seperti pelayan-pelayan di jaman feodal bukan?” gumam Joshua ketika
lama Kira tidak juga duduk, dalam hati dia menggeleng-gelengkan kepala. Pantas
saja gadis ini ditindas oleh atasannya yang jahat itu, dia benar-benar lemah
dan polos.
Kiara duduk di ujung sofa dengan
ragu, menatap Joshua yang bersila dengan santai sambil sesekali mengarahkan
pandangannya ke televisi,
“Kau mungkin perlu berbelanja, di
lantai basement apartement ini ada supermarket yang menjual sayuran dan bahan
makanan, kau bisa memenuhi kulkas dengan berbelanja di sana, belilah apapun
yang kau perlukan untuk memasak, aku akan memberimu uang belanja.”
Kiara menganggukkan kepalanya,
menyimpan rasa kagumnya pada apartemen ini yang bahkan mempunyai fasilitas
supermarket di lantai bawahnya. Orang kaya memang selalu dimudahkan dalam
segala hal... batinnya.
“Dan kita akan tinggal bersama di
sini, aku sebenarnya tidak punya aturan ketat, hanya ada beberapa yang harus
dihormati. Pertama, aku tidak begitu suka suara bising, jadi kalau kau mau
menyalakan televisi atau apa, atur suaranya supaya tidak berisik. Kedua, aku
tidak suka susu putih, kecuali di campur dengan kopi, jadi jangan memberikanku
itu... Ketiga aku biasanya bekerja di malam hari, mulai jam sembilan malam, dan
karena itu aku membutuhkan tidur yang lama di pagi harinya, biasanya aku
bekerja jam sembilan malam sampai jam lima pagi lalu aku akan sarapan dan tidur
jam sembilan pagi sampai sore dan aku tidak suka diganggu....”
Sampai di situ Kiara mengernyit,
berusaha memahami gaya hidup Joshua tetapi tetap saja tidak paham. Lelaki ini
seperti vampir, bekerja di malam hari dan tidur ketika ada matahari.
“Kau mendengarkan?” Joshua
menegurnya, membuat Kiara tergeragap.
Ketika sudah mendapatkan perhatian
Kiara, Joshua melanjutkan, “Sampai di mana tadi? Hmm Oh ya.. keempat....”
Tiba-tiba terdengar suara bel di
pintu, membuat Joshua mengernyit karena merasa terganggu.
“Siapa yang bertamu tanpa
pemberitahuan itu?” gerutunya, melangkah ke arah pintu dan mengintip. Ketika
tahu siapa yang berdiri di depan pintunya, Joshua mendesah kesal, tetapi tetap
membuka pintunya itu,
“Apa yang kau lakukan di sini,
Jason?”
Seorang lelaki yang amat sangat
tampan melangkah dengan senyum lebar, memasuki ruangan. Kiara terpesona, karena
lelaki itu... sungguh terlalu tampan sampai bisa dikatakan cantik. Ada sesuatu
di tangannya, lelaki itu memegang wadah biola dari bahan kulit kaku berwarna
cokelat gelap. Lelaki itu pemain biola?
Dan kemudian, Jason masuk menatap
Joshua masih dengan senyumannya, tidak mempedulikan tatapan kesal Joshua,
“Aku butuh bantuanmu teman. Ada
seorang perempuan yang dijodohkan ibuku untukku dan dia terus memaksa meskipun
aku menolaknya mentah-mentah. Ibuku mengatakan karena adikku Keyna sudah
menikah dengan si brengsek Davin yang beruntung itu, aku tidak boleh terlalu
lama menunda pernikahan. Parahnya... perempuan yang dijodohkan oleh ibuku itu
mengejar-ngejarku sampai nyaris menakutkan.” Jason mengangkat bahunya, “Jadi
aku melarikan diri dari rumah, mengatakan harus menjalani pelatihan intensif
yang tidak bisa diganggu, dan sepertinya aku harus merepotkanmu, aku tahu kau
punya apartemen tiga kamar dengan dua kamar yang masih kosong, jadi izinkanlah
aku menumpang sementara di sini.”
Bersambung ke Part 5
malam mba santhy..
BalasHapusboleh ikutan nimbrung ya..
knalin aku tya...salah seorang pengagum rahasiamu *ciiiiiihaaa*
keren bgt loh mba cerita ny..
cepetan posting sambungannya..
*klw g sakau nih..hehehe*
trims sblmnya... mmmuuuaaaccchh
Yes, ga sia sia akuh melek. Laptopnya udah keluar dari UGD ya Mba San? Thankyou postingan CrushInRush :D. Ditunggu novel DatingWithTheDark nyampe rumah loh.
BalasHapusasyiikkk.....yg pertamakah???
BalasHapusgak sbarr nggu lnjutannya,,smangatt mb Shan!!!
akhirnya penantian aii berujung juga dan seperti biasa kentang :p mau beli novel aslinya tapi ga ada duit alhasil nunggu kak santy posting kan ^^ makasih buanyakk kakakkkkk curcol sejenak lol
BalasHapuswow wow itu siapa itu Jason? pria ganteng kedua.second lead male bakal rebutan perhatian kiara nihh aduhh pas kiara liat2 kamarnya aii jadi ikut kebawa seneng.lagi dong kak ^^
@aii : Jason itu kakaknya Keyna di seri colorful of love "Grey Morning, Sweet Enemy" :)
HapusAda cerita tambahan buat jason ya? Kyyyaaa tambah seru ni cerita, fighting mba! Dari kmrn buka blog ini belum ada terus u,u
BalasHapusBtw, Dating with the darkness nya kereeerrn mbaaa ^o^
Ada cerita tambahan buat jason ya? Kyyyaaa tambah seru ni cerita, fighting mba! Dari kmrn buka blog ini belum ada terus u,u
BalasHapusBtw, Dating with the darkness nya kereeerrn mbaaa ^o^
Ada cerita tambahan buat jason ya? Kyyyaaa tambah seru ni cerita, fighting mba! Dari kmrn buka blog ini belum ada terus u,u
BalasHapusBtw, Dating with the darkness nya kereeerrn mbaaa ^o^
kyaaaa! Ada gambarx joshua naked, nyelip! Hehehe.
BalasHapusThank u mbak santhy, apa nanti mbak santhy juga mw membuat cerita sndri tentang jason? Request, xixixi *lope*
jason kluar lagi?? Wow seru nih...
BalasHapusow ow jason is back.....
BalasHapussyukur deh lappynya udah sehat jadi bisa posting lagi...
tks mba shanty....
wah ini lanjutannya colorful of love??
BalasHapusmudah2an endingnya gak kecepetan ya mba san.. inget emailku tentang YGMFH yg endingnya terlalu cepet.. krn celia nyerah gt aja keke itu aku mba san... aku pake nama yinyang.. nama asliku yani hehe *gak penting*
dan mulai sekarang aku bakal komen mulu di blog ini.. krn aku udh ngerti cr komennya *wong ndeso*
terus mba san, menghitung hujan termasuk series yg mana?? apa dia berdiri sendiri?? gak ada temennya?? hehe
oya aku mw nanya tentang From The Darkest Side sepertinya tokoh darren/lucas, sherin gak temenan ama damian, mikail, rafael maupun istri2 mereka.. sampe sekarang aku msh bertanya2...
ada abang jason :) hmm kiara bakal suka am jason ngk ya?
BalasHapusmakasih ka updatenya, sungguh sedih bayangin kehidupan kiara dlu ikut senang akhirnya ada joshua ,woah...ada jason kangen dehhh sama dia ^^
BalasHapusYeee, ada si ganteng jason lagi. Huwa berita baru keyna udah nikah sama davin. Selamat ya.
BalasHapusKekekekeke, lucu ya polosnya keira. Tingkahnya seolah jadi pembantu jaman dulu kala. Pengaruh sinetron asal jadi nih.
Peluk mbak santhy, makasih, mbak.
@Joe : hehehe.. bagi yang mau tw endingny sweet enemy, hrus bli versi novelny.. krn bda sma versi yg d blog..*promosi* skalian bli book setny jga.. d jamin ga rugi.. krn ad bnang merah khusus yg mnghubungkn keempat tokoh utama..:D
Hapusudh psti jalan critany ad bdany sma yg d blog..:P
suka deh sama karya2 mba santhy, pasti ada hubungannya dg yg lain, jadinya klo kangen sama salah satu tokoh pasti ketemu lagi, skrg nih Jason yg muncul, ntar Kiara bisa berteman dg Keyna dooooong .........makasiih mba *peluk erat* mba..moga laptop-nya gak ngadat lagi....
BalasHapusYa Ampun Kiara...kasihan betul hidupmu nak! Ampe beli kipas angin za mikir sabun dkk dulu.
BalasHapushuwekekek...si Jason muncul!! Jadi kangen ma keyna dan Davin!!
Ehh~~ ada si Jason :DD kangen sama do'i nie XD
BalasHapusakhirnya dposting juga
mudah2an lappienya mbak San gak error lagi biar bisa rajin posting
hehehehhee
tenkyu mbak San~~ :*
waaaaa
BalasHapusgambarnya joshua .....#mupeng deh
eh ternyata joshua temennya jason,, ckakakka kumpulan org2 ganteng
Akhir Πγª Ɣªήğ dkangenin dposting jga.. Jgn2 nti Jason jga suka sma Kiara .. Mba Shanty Laptop Πγª Ʊϑɑ̤̈̊ħ sehat wal afiat ya..
BalasHapusAww Aww Aww Joshua lope lope deh hihi ..
BalasHapusada reuni Jason ya hihi ..
cerita mb Santhy selalu berhubungan ya, jadi makin cinta deh wkwk
Waaaahh
BalasHapusada Jason nyempil:D
Ak lg nunggu novelnya Kak
Wuuaaaaaa makasih ya mba shan, akhirnya diposting juga...
BalasHapussenengnya pagi2 gini udah ada postingan terbaru dari mba shanty, bikin semangat kerja,,,hihihi
peluk erat buat mba shanty...;D
whaaa... ada jason... ^^
BalasHapusjadi cinta segitiga kayaknya... hohoho....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnext nya saya tunggu secepatnya ya mbg....
BalasHapus#maksa banget :D
aaaaaa akhirnya dipost juga mbak san :)) makasih mbak san, terus menunggu sampe ending nih hehe. laptopnya udah sembuh nih ye? hehe
BalasHapusSuka ama joshua.. ternyata cool juga ya.. dpt bonus fotonya lg ama mba san.. hahaaaa... makasih mba san.. selalu setia nunggu lanjutannya.. ttp semangat ya mba san.. ^^
BalasHapusini lanjutannya keyna ya mbak, hebat nih mbak shanty bisa nyambung2in ...
BalasHapussemangat ya tapi masih teteop penasaran sama christoper agnelli qiqiqiqi
mbk san,,tanggunggg nihhh... kpn posting lagiiiii. aduuu mbk sann bikinnn gemessss nihhhhh jadiii penasarann bangettt. ceritaa yang ini lanjutinyaa mbk san heeee. makasiii mbk san cantik love u ....
BalasHapusmbak san, saran dikit yah. Joshua kayaknya terlalu banyak ngomong, dia jadi kerasa kayak cewek :D
BalasHapusWohoooo
BalasHapusKeren mb saaaan
Ga sabar nunggu kelanjutannya
Hihihihi
Makasih mb saan :))
Akhrny diposting juga ni crta..
BalasHapusMksh mb san.. ditunggu klnjutanya.. klu bisa ntar mlm.. ╬╬ϱϱ˚°˚╬╬ϱϱ˚°˚╬╬ϱϱ˚°˚╬╬ϱϱ
Syukurlah laptopna sdh sehat kembali... Senangna...
BalasHapusYg ku tunggu akhirna muncul juga.....
Kyaaa... Ada fotona Joshua lg tertidur di sofa ;)
Ternyata Joshua temanna Davin n Jason toh hohoho..
Makin seru neh... Nanti 'bis cerita Joshua, selanjutna tolong dibikin cerita Jason ya Mba San :)...
Makasih Mba Santhy *kecup n peluk*
mbak san... aku ngunjungin blogmu melebihi minum obat, sehari lebih dari tiga kali...
BalasHapussenengnya udah di post...
tapi kok dikit------> *cakar-cakar tembok*
moga lappinya sehat selalu...n gak pakai acara mondok lagi...
sukses mbak san san...
akhirnyaaaaaaaaaaaa ...tks mbak san ..aku dari kemarin di kantor ..di bb ngecek terus belum ada. hari ini beres rapat udah nongol aja dari kemarin ternyata. Makasih ya mbaaaaaaaaak .... ditunggu bukunya ...*salto
BalasHapusHoreee... Laktopna dach sembuh..
BalasHapusAsyikkk.. Joshua_Jason_Kiara.. O..la..la..
Hmmm...
Gak sabar nunggu lanjutannya...
Thanks ya mbak dach diposting..
Moga mbak santhy n laktopna sehat slalu....,
Mbak santhy.... Dating With Dark sukses full bikin bingung+penasaran+gregetan+kepo = Top Kuadrat..
SEMANGAT...
Sukses mbak santhy cantik..
" makasih mba Shanty... akhirnya posting jg Crush in rush part 4 nya...
BalasHapustmbah sayang deh ma mbak Shanty..." heheheee...
tuh kan ada smbungan sama novel lain, suka deh :)
BalasHapuslove you mba :* heheh
thanks mbak san...ceritanya makin seru.bisa mati penasaran...
BalasHapusdi tunggu kelanjutannya..
touchable bgt bagian kiara compare kamarnya yg baru sm yg dulu
BalasHapuswow ad jason,,
BalasHapusslalu setia menunggu mba santhy
wew sapa nih cewek yg ngejar2 jason sampe kabur gitu hehehe keder juga jason
BalasHapushy jason.. apa kbar*sksd*
BalasHapuskerenn.. thx mb santhy * kiss hug.*:)
Kyaaaaaaaa Davin sama keyna udah menikah????aaaaaaaa co cweeeetttt#plakk
BalasHapusAku suka Cerita mbak Shanty karna Cerita satu dan yang lain selalu berhubungan jadi masih bisa mengingat cerita dulu.......aaaaaaaa JASON jodohkan sama saya saja#kabuuuurrrrr
Kiara polosnya sungguh mengenaskan!!!!Joshua harus super sabar nihhhh!!!!
GO JASON! GO JASON!
ckcckkckcckk ada jason kakaknya keyna, aseeeeeeeeeeeekkkkkkkkkkk, mbak pleaseeeeeeee jangan lama-lama ya uploadnya, thanks
BalasHapushuwaaaa...ada jason lagi...
BalasHapusaduh..jangan2 ntar jadi cinta segitiga lagi :O
O.. my God! endingnya bikin orang melongo.. ckckc
BalasHapuskereeeen!
lhooo, si jason temennya joshua ya mbak, berarti nanti semua ceritanya berhubungan dong sama sweet enemy?
BalasHapuslanjut mbak, ga sabaaaaaaaaaaaar hehe
peluk sayang
oohhh ada jason sweet enemy
BalasHapustapi jason jangan suka sama kiara ya.kiara milik Joshua hehehehe
Jason......
BalasHapusKangen Kenya juga.apa kabar dia ma davin
Berarti ini apartemen yang nantinya dibeli ma Jason waktu Joshua ma Kiara tinggal d Australia
Dulu aku sempet mikir Kiara perna suka ma Jason
Jd ayo kita lihat