PS : maaf buat yang melihat perdana kalau menemukan banyak typo td tidak sengaja terpublish sebelum di dedit T__T ini sudah dikoreksi semoga tidak ada lagi ya
Dua orang tunangan??
Siapa pula yang ingin memiliki dua tunangan di dunia ini? Satu saja Alexa tidak pernah membayangkan, apalagi sampai dua...
Alexa menatap ke wajah-wajah di seluruh ruangan itu, dan merasa bingung. Semua mata menatap ke arahnya, dan Alexa seakan didesak untuk memilih, belum lagi mata abu-abu Daniel menatapnya dengan ancaman yang tersirat.
Daniel pasti mencoba mengingatkan Alexa bahwa dia harus membalas budi kepada Daniel karena Daniel telah memberikan uang yang begitu banyak di rekeningnya....
Tetapi Alexa juga teringat kata-kata Nathan, bahwa dia harus bersikap adil kepada Nathan, bahwa Nathan berhak diberi kesempatan untuk bersaing secara fair....
Wajah Alexa semakin pucat, bingung. Kalau dia memilih, bukankah itu berarti dia memilih untuk masa depannya? Dia harus menikah dengan lelaki pilihannya itu bukan?
Tunggu dulu! Apakah tidak ada kesempatan bagi Alexa untuk menolak pertunangan ini? Dia tidak mungkin mau begitu saja menerima perjodohan ini bukan? Alexa kan berhak menentukan calon suaminya sendiri?
"Apakah... apakah saya tidak bisa menolak pertunangan ini saja?" gumam Alexa akhirnya, merasakan tatapan tajam menusuk punggungnya dari si mata abu-abu.
Albert Simon langsung menggelengkan kepalanya,
"Sayangnya tidak bisa, Alexa, aku benar-benar menganggap serius janjiku kepada Samantha, dan aku bahkan sudah memasukkannya ke dalam surat warisanku secara sah, siapapun yang menikahimu, akan menjadi penerusku, pemimpin utama keluarga Simon." Mata Albert Simon yang ramah, tiba-tiba saja berkilat penuh ancaman, "Dan aku sudah mendapatkan persetujuan ayahmu secara tertulis, di atas kertas bermaterai yang sah oleh hukum."
Alexa ternganga. "Persetujuan dari ayahku?"
Lalu Daniel terkekeh di belakang Alexa, menatap mencemooh kepada semua orang di ruangan itu,
"Jangan remehkan kakekku Alexa, ketika dia punya mau, maka dia akan melakukan segala cara agar semua yang diinginkannya." Daniel bahkan tidak peduli dengan wajah Sang Kakek yang memerah karena malu, Daniel lalu menuang kembali minumannya dan bergumam dingin, "Sekarang lebih baik segera kau tentukan pilihanmu, sehingga kami semua dapat kembali melanjutkan hidup masing-masing."
Suara itu dingin, datar dan menyimpan kebencian yang amat mendalam di sana. Alexa jadi bertanya-tanya kenapa ada kebencian di sana. Apakah Daniel membencinya? karena perjodohan yang dipaksakan ini? Atau benci kepada kakeknya karena memaksakan persaingan dengan saudara tirinya? dan kenapa pula Alexa harus terlibat di dalam masalah keluarga yang sangat pelik seperti ini?
Alexa menelan ludah....
Memilih? dia harus memilih siapa? Memilih Daniel terasa menakutkan karena dari pertemuan pertama merekapun, Daniel selalu bersikap kasar dan jahat kepadanya, memilih Nathan terasa lebih baik karena lelaki itu bersikap baik dan ramah kepadanya. Tetapi memilih Nathan terasa tidak benar karena itu seperti merenggut harga diri Daniel, kalau desas-desus itu benar, Daniel adalah cucu sah dari keluarga Simon bukan? bukankah dia yang berhak menjadi penerus kakeknya?
Alexa menatap Albert Simon dengan bingung, orang macam apakah yang tega membuat kedua cucunya bersaing seperti ini? Apa maksudnya sebenarnya?
Tiba-tiba saja Nathan berdehem, memecah keheningan yang menyesakkan itu.
"Kakek... aku rasa kita tidak bisa memaksa Alexa menjawab sekarang, ini terlalu cepat untuknya dan dia pasti kebingungan....kita harus memberinya waktu." Nathan menatap ke arah kakeknya dengan senyumnya yang tenang, "Lagipula... Alexa belum mengenal kami berdua, kakek harus memberi kesempatan Alexa untuk lebih mengenal kami, sebelum memutuskan memilih yang mana."
Albert Simon termenung, sementara Alexa menarik napas lega dan melemparkan tatapan penuh terimakasih kepada Nathan, yang disambut Nathan dengan anggukan penuh pengertian.
Suasana hening, tampaknya semua menunggu keputusan Albert Simon. Bahkan Daniel di belakangpun tampak menunggu.
Sampai kemudian Albert Simon menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada Nathan,
"Pemikiranmu betul juga Nathan." Albert Simon melirik ke arah Daniel yang memasang ekspresi jijik penuh penghinaan, "Aku tidak mungkin memaksa Alexa memilih begitu saja, Alexa harus mengenal dulu kalian berdua dengan lebih baik sebelum memilih calon suaminya." Senyum Albert Simon melebar, "Sudah kuputuskan., kalian bertiga akan tinggal di mansion ini bersamaku, aku akan memberi waktu tiga bulan sampai kau bisa memutuskan, Alexa."
Alexa ternganga... Apa?? DIa mencoba menelaah kembali kata-kata Albert Simon, memastikan bahwa lelaki tua itu tidak sedang bercanda, "Tinggal bersama?"
Albert Simon menganggukkan kepalanya lagi. "Ya Alexa. supirku akan mengantarmu kembali ke rumah, kemasi barang-barangmu, mulai hari ini sampai tiga bulan ke depan, kau tinggal di rumah ini bersama Nathan dan Daniel." Albert Simon melirik ke arah Daniel dan tersenyum lebar, tidak mempedulikan tatapan membunuh yang dilemparkan cucunya kepadanya, "Pasti kau bersedia pindah kemari kan Daniel? Apakah kau ingin supir yang mengambil barang-barangmu?"
"Tidak usah repot-repot." Suara Daniel setajam silet, "Aku bisa mengambil barang-barangku sendiri." bahkan Alexa merinding mendengar nada penuh kebencian di dalam suara Daniel.
Tetapi kemudia Alexa teringat ayahnya, dia tidak mungkin meninggalkan ayahnya bukan? lagipula, ide untuk tinggal di mansion keluarga Simon adalah konyol, Alexa tidak mungkin melakukannya.
"Saya tidak mungkin melakukannya, ayah saya di rumah dan saya harus mengurusnya, lagipula ... rasanya tidak benar kalau saya tinggal di rumah ini...."
"Aku akan mengurus ayahmu, aku tahu kondisinya Alexa, dia semakin hancur sejak kematian ibumu, tenggelam dalam mabuk dan judi...kau tidak bisa menolongnya, jadi biarlah kulakukan itu untukmu, aku akan membiayai ayahmu masuk ke asrama rehabilitasi paling bagus di negara ini, di sana ayahmu akan diterapi dan direhabilitasi sehingga kecanduannya pada alkohol sembuh.... perlu waktu minimal tiga bulan untuk sembuh, bahkan lebih jika kondisi ayahmu lebih parah." Mata Albert Simon menatap Alexa tajam, "Dan sebagai ganti kesembuhan ayahmu, kau tinggal di sini, hanya tiga bulan yang kuminta Alexa, kau bisa menggunakannya untuk mengenal kedua cucuku sebelum menentukan pilihanmu nanti."
Alexa masih ragu, "Bukankah untuk mengenal tidak harus tinggal bersama?" Alexa melirik ke arah Nathan dan Daniel yang lebih memilih diam dan membiarkan Albert Simon yang terus berbicara.
Tetapi Albert Simon langsung menggelengkan kepalanya, "Cucu-cucuku adalah orang yang sibuk, mereka memegang dan mengendalikan banyak cabang perusahaan di tangannya, kadang-kadang kesempatan untuk bertemu dan mengenal mereka hanyalah di pagi hari sebelum bekerja dan larut malam ketika mereka pulang. Kau harus tinggal di rumah ini." Mata Albert Simon tiba-tiba tampak sedih, "Lagipula aku ingin mengurus cucu Samantha, cucu Samantha adalah cucuku juga."
Dan selesailah sudah, dengan kalimat penutup itu, kemauan Albert Simon sudah tidak terbantahkan lagi.
***
Alexa diantarkan pulang dan memasuki pintu rumahnya yang hening. Dia berhasil meminta waktu kepada Albert Simon sampai dengan besok pagi sebelum menyetujui untuk pindah ke mansion, dia harus berbicara kepada ayajnya dulu.
Suara dengkuran ayahnya terdengar sampai di ruang tamu, Alexa melangkah hati-hati ke ruang tengah dan berdiri di sofa tempat ayahnya tertidur pulas, kaleng-kaleng bir berserakan di meja, ayahnya minum-minum lagi rupanya.
Dengan diliputi perasaan sedih, Alexa mengguncangkan bahu ayahnya mencoba membangunkannya,
"Ayah... bangunlah.. aku ingin bicara..." dengan lembut Alexa mengguncangkan bahu ayahnya lagi. Lama dia mencoba sampai kemudian ayahnya membuka matanya. Dia ingin membicarakan tentang persetujuan ayahnya seperti yang dikatakan oleh Albert Simon tadi, benarkah ayahnya sudah membuat perjanjian sah secara hukum untuk mengatur pertunangan Alexa dengan cucu dari Albert Simon?
Ayahnya tampak tidak fokus, menatapnya dengan tatapan nyalang,
"Sandra...." suara ayahnya terdengar serak, dan yang dipanggil oleh ayahnya adalah nama ibunya. Rupanya ayahnya benar-benar mabuk, lelaki itu menatap Alexa dengan sedih, "Sandra... kau kemana saja... aku merindukanmu."
Jantung Alexa terasa berdenyut oleh rasa sakit menyadari betapa ayahnya masih mencintai ibunya, "Ini Alexa, ayah... bukan ibu..." gumamnya, mencoba menyadarkan ayahnya.
Tetapi rupanya sang ayah tidak mendengar, dia tiba-tiba duduk dan meraih pundak Alexa, "Sandra.. Sandra sayang, aku mencintaimu..." Tiba-tiba sang ayah berusaha menciumnya, membuat Alexa memekik kaget, dengan refleks dia mendorong ayahnya sekuat tenaga, membuat ayahnya yang masih mabuk itu terdorong ke belakang, sempoyongan menabrak bantalan sofa.
Lalu secepat kilat, Alexa berlari, menuju ke kamarnya dan kemudian menguncinya rapat-rapat, masih terdengar di luar sana ayahnya yang mabuk memanggil nama 'Sandra' dengan nada suara pilu.
Alexa menyandarkan tubuhnya di pintu, napasnya terengah dan setetes air mata mengalir dari sudut matanya.
Dia tidak bisa membiarkan ayahnya semakin parah dalam kesedihan. Ayahnya harus masuk ke pusat rehabilitasi yang ditawarkan oleh Albert Simon untuk menyembuhkan diri, dan sebagai gantinya, Alexa akan masuk ke mansion keluarga Simon selama tiga bulan, sesuai keinginan lelaki tua itu.
***
"Kau senang bukan, bisa mengulur waktu? Seharusnya Alexa langsung memilihku." Daniel bergumam garang kepada Nathan yang berdiri di depannya dengan senyum tenang. Kakek mereka telah masuk ke kamar untuk beristirahat, meninggalkan Daniel dan Nathan hanya berdua di ruangan itu.
Nathan mengangkat alisnya, menatap Daniel mengejek, "Alexa tidak bisa memilih, dia kebingungan tadi. Dan perilakumu menyogok dan mengancamnya dengan uang sehingga memilihmu sangat memalukan. Menurutku Alexa berhak memilih kita secara adil, dan keputusan kakek untuk memberinya kesempatan Alexa supaya mengenal kita cukup baik."
"Menurutku kau lebih baik ke neraka." Daniel mendesis marah,, melemparkan tatapan mengancam kepada Nathan, "Alexa adalah tunanganku. Sedari awal dia memang diperuntukkan untuk menikah denganku, bukan dengan anak haram macam kau. Dia adalah tunanganku!"
"Tunangan yang kau tolak mentah-mentah sebelumnya, bukan Daniel?" Nathan melemparkan senyuman mengejek, "Kenapa sekarang kau jadi bersemangat mengejar Alexa? Apakah kau takut kehilangan posisimu sebagai putera mahkota di keluarga ini?"
Daniel tertegun, tetapi kemudian matanya membara ketika menatap Nathan,
"Aku mempertahankan Alexa, karena aku ingin menyelamatkan keluargaku dari manusia pendendam sepertimu. Kakek mungkin tertipu dengan sikap baikmu, tetapi aku tidak. Aku bisa melihat seorang yang penuh dendam, yang mencoba masuk untuk menghancurkan keluarga ini. Kau licik Nathan, tetapi kau tidak bisa mengalahkanku, sekarang ataupun tiga bulan lagi tidak akan ada bedanya, Alexa akan memilihku."
Nathan menatap Daniel dengan angkuh, "Kita lihat saja nanti, kau punya waktu tiga bulan untuk membuktikan kata-katamu."
Dan bendera perangpun telah dikibarkan. Bukankah semua sah dalam perang dan cinta?
Bersambung ke Part 6
mau jd yg pertama....tancaaaappp hahahahaha
BalasHapusmksh mba san ;)
mba san, gantengan nathan #menatap fto nathan smbil melengo hahaha
BalasHapusPersaingan benar2 dimulai..
BalasHapusAyo Alexa, pilih Daniel atau Nathan??
Thx ya mbak Shanty, mkin bki penasaran ini.
Dtnggu klanjutannya ya :)
huwahaha...suka bener sama kalimat penutupnya: Semua sah dalam cinta dan perang,hihi...makash mbk shan...^0^
BalasHapusmbak shan...hari ini ada etc ga?? *menatap penuh harap*
Heee ETC mungkin besok sayang soalnya hari ini uda dua hehehe
HapusIyaaa itu kutipan terkenal dari william shakespeare deaar :D
jadi ga sabar liat persaingan saudara tiri ini
BalasHapusaku selalu mendukung daniel buat jadi tunangannya alexa
ah itu ayahnya bikin jantungan aja deh
takut aja tdi kl alexa diapa-apain gitu
"Menurutku kau lebih baik ke neraka"
BalasHapusHyah, Daniel ganteng bgt! Ayo Daniel, semangat. Pokoknya Alexa pilih Daniel yah, :)
nathan baik tapi misterius
BalasHapusHufff.... muncul pradugaaaa
BalasHapusI'll choose Daniel! Xixixixi
BalasHapusI'll choose Daniel! Xixixixi
BalasHapusDaniel dunk!!! Kalo emang alexa ga mau yah buat aku ajaaa...
BalasHapusMbak san, post lg dunk kelanjutannya.. etc juga nehhh..
Kyaaaaaaaa aku Daniel Lovers pokoknya!!!!GO DANIEL!GO DANIEL!!!!!YEEEEEEYEERRRSSS!!!!
BalasHapusMau dong di rebutin Daniel sama Nathan.. *plakk
BalasHapusMakasih mba san.. D tunggu kelanjutannya ya.. Selalu..
kemaren pingin alexa milih nathan tp skrg pingin alexa sama daniel aja deh :D
BalasHapusDaniel.mksh mbak santhy
BalasHapusUdahh....Alexa pilih daniel aja!!!
BalasHapusNathan udah dipesan sama aku...
Iya kan mba san?? ;D
kutipan di akhir itu juga dipake di film 3idiots hehe ..
BalasHapuseverything is fair on love and war :D
Yap itu kutipan terkenal dari William Shakespeare :D
Hapuskang daniel...aku padamu pokonyah
BalasHapusOke kita tunggu 3 bulan lagi!
BalasHapusmenurut q ni kakek egois banget seh... menjengkelkan... nathan sok baek tp pux maksud tersembunyi... but daniel masih tetap konsisten sm arogansix n always open minded....
BalasHapuslove u daniel..... tetap milih daniel... g berubah pikiran.....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalam kenal mb' Santy....
BalasHapusSelalu menunggu2 karya2 mb'...
Duuuhhhh...... aku sungguh bingung mo milih yg mana.....
BalasHapusBeneran deh Mba San..... (@0@)......2-2na sama ganteng seh ^_^♡
Penasaran aku, siapa yg dipilih Alexa ya??????
Hmmm....... ku tunggu kisah selanjutna.....
Makasih banyak Mba Santhy *peluk erat*
duh saking semangatx sampe lupa blg mksh sm mbak santhy...... #timpuk kepala pake sendal...
BalasHapuslove u mbak shanty.... n big huh deh... :-)
makasih mba san :D
BalasHapusdanielnya huwaaaa *melting banget liatnya*
foto nathannya *pingsan*
tadi diatas ada satu kata yang typo mba hhe tapi aku ngerti kok, :D
alexa hayooo mau milih siapa hayooo , penasaran mba :(
Aku tetep dukung Daniel! hihi setidaknya Daniel kan gak munafik kayak Nathan yg pura2 baik.. hhihi ayo Alexa pilih Daniel aja :D
BalasHapusAku milih Nathan deh mbak mwhwhee :3
BalasHapusGanteng, Sopan, Pembawaannya oke, wajahnya Aku suka, apalagi matanya hoho *_*
jangan2 ini seperti SWTD yg berbagi suami nantinya *eh hahaa -_-
ditunggu lanjutannya mbak santhy :)
Daniel...mba san,aku mau daniel yang dipilih sama Alexa. Aku Pengen kepo nii mba san, kenapa Daniel punya tatapan kebencian kalo ngeliat Alexa??
BalasHapuswaaa..can't wait for next part
Jeng jreng jrenjrenggggggggg....Dan pgang pun dimulai .....:-):-):-):-):-)
BalasHapusMakasih mbaa sannthh....
Enaknya jd Alexa, bagi satu dong hahaha, thx mba Santhy :*
BalasHapussumpah aq jijay bajaj ma nathan........gak kebayang deh,pasti skt ati bgt kalo ada d posiai daniel........
BalasHapustetep maunya sama Daniel..
BalasHapusAlexa seneng bgt lgsg dapat duaaa.. :D
Aaaa makin penasaran euy
BalasHapusGo daniel go daniel gooo
*pedukung daniel garis keras*
Ayo alexa pilih daniel
Hihihi
Makasih mb san :))
Daniel kereennn....
BalasHapusmbk san makasih ya *bighug
aihhh . daniel tambah sadiis
BalasHapusWuihhhh Alexa bakalan tinggal dengan dua cowok kece hihi ..
BalasHapusHayuuu Alexa pilih Nathan aja #ehh
aku bingung pilih yang mana...... suka dua2nya
BalasHapusWow daniel rahangnya seksi sekalee.
BalasHapustiga bulan se-atap sama cowo2 kece. mauuu...
Alexa nya cantik, aku suka ♥(>̯┌┐<)•
BalasHapusDanieeeeeelll,, berjuaaang!! Semoga nanti Alexa pilih Daniel, hohohoho
BalasHapusApa benar Nathan itu mau balas dendam?? ckckckckc.
.
Lanjuut terus Kak Santhy, di tunggu. hehehe
.
.
Terima kasih ceritanya Kak'
Semangat ^_^)9
tatapan Daniel itu emang menakutkan wajar aja kalau alexa ketakutan Daniel mulai sekrng & 3 bulan ke depan seterusnya tatapannya di lembutin ya biar alexa G ketakutakn siapa tau kamu yg beruntung ^^
BalasHapusBingung mau suka Daniel ato nathan >_<
BalasHapusjrengggggggg, Daniel kok cool banget yaaaa, kalo Nathan imut-imut gimana gitu:3 ah pasti Alex bingung deh, yaudah Alex sm Daniel kalo aku sm Nathan aja gapapa kok;;)
BalasHapus