Pagi harinya Alexa keluar kamar, masih takut-takut. Suasana rumahnya sepi seperti biasa. Dia lalu melangkah keluar dan melihat ayahnya masih tidur di sofa, mendengkur dengan kerasnya.
Alexa menghela napas panjang, kemudian segera menuju dapur dan menyiapkan sarapan, masih jam setengah enam pagi. Alexa menengok tempat nasi dan menemukan nasi semalam masih banyak, ayahnya mungkin memutuskan memakan mie instant sehingga nasinya tidak tersentuh. Kebetulan. Alexa bisa membuat nasi goreng untuk sarapan. Hari ini hari minggu, jadi Alexa tidak perlu buru-buru mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor.
Beberapa menit kemudian, aroma nasi goreng yang harum memenuhi rumah mungil itu, membuat ayahnya terbangun. Lelaki setengah baya itu melangkah, masih setengah mengantuk menuju dapur.
"Kau bangun pagi sekali." ayahnya menyapa serak, tersenyum sambil duduk di meja dapur.
Alexa mengamati ayahnya dan bersyukur karena sepertinya pengaruh alkohol sudah hilang dari tubuhnya. Dan juga, ayahnya tampaknya tidak ingat bahwa semalam dia hampir-hampir memeluk Alexa karena menganggapnya sebagai ibunya. Untunglah ayahnya tidak ingat, kalau tidak mereka berdua pasti berada dalam suasana canggung hari ini.
Alexa menyodorkan kopi kental hitam yang panas dan menguarkan aroma harum di meja depan ayahnya, kemudian dia mengambilkan sepiring nasi goreng untuk ayahnya, dia sendiri mengambil sepiring.
Mereka duduk berhadapan di meja dapur itu, menikmati sarapan mereka. Diam-diam Alexa mengamati ayahnya yang mengernyit sambil menyesap kopi panasnya. Yah... mungkin alkohol yang diminumnya semalam membuat kepalanya pening di pagi hari, semoga saja kopi kental itu bisa sedikit membantunya.
Setelah yakin ayahnya cukup sadar, Alexe memulai pembicaraan.
"Ayah bertemu dengan seorang kakek bernama Albert Simon?"
Sang ayah mengerutkan keningnya kembali, menatap Alexa, lalu mengangkat bahunya, "Dia sudah menemuimu ya?"
"Jadi ayah mengenalnya?"
Sang Ayah menganggukkan kepalanya, "Dia pernah datang dulu ketika nenekmu meninggal dan menawarkan bantuan. Aku tidak tahu detailnya, ibumu yang tahu. Kata ibumu, dia terikat perjanjian dengan nenekmu menyangkut dirimu." Mata sang ayah menerawang, "Aku tidak pernah menduga bahwa itu adalah perjanjian pernikahan, Albert Simon menemuiku beberapa hari yang lalu, dan mengatakan bahwa kau harus menikah dengan salah seorang cucunya. Semula aku bingung, tetapi Albert Simon menjelaskan bahwa dirinya sangat kaya dan berkuasa, bahwa dirinya bisa menjamin dan mencukupimu, serta menawarkan rehabilitasi untukku... aku pikir itu baik untuk kita semua, jadi ketika dia menyodorkan surat persetujuan untuk kutandatangani, aku menandatanganinya."
Mata Alexa menyipit ketika menatap ayahnya, "Apakah ketika Albert Simon menemui ayah, ayah sedang dalam keadaan mabuk?"
Pipi sang ayah merona merah, "Aku.. eh minum sedikit waktu itu, tapi aku masih sadar kok."
Alexa menghela napas panjang. Yah, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Seperti kata ayahnya, semua ini mungkin yang terbaik untuknya. Alexa tidak peduli dengan dirinya sendiri, dia mempedulikan ayahnya. Rehabilitasi itu akan sangat berarti bagi ayahnya.
Ayahnya bisa dibilang kecanduan mabuk dan berjudi. Kalau tidak segera diselamatkan nyawanya akan terancam, entah dari minuman keras itu, atau dari penjahat-penjahat tempat dia berhutang judi.
Akhirnya Alexa memantapkan dirinya, "Albert Simon sudah menemuiku ayah, dan aku setuju. Mungkin hari ini ayah akan masuk ke rehabilitasi. Dan aku akan tinggal sementara bersama Albert Simon sampai aku menentukan pilihan."
"Menentukan pilihan?" Ayahnya berhenti menyuap nasi goreng dan menatap Alexa sambil mengerutkan keningnya
"Ya." pipi Alexa memerah. Ternyata Albert Simon memiliki dua orang cucu laki-laki, dan tidak bisa memutuskan mana yang akan bertunangan denganku. Jasi beliau memberiku kesempatan selama tiga bulan untuk mengenali mereka dan memilih."
Senyum ayahnya melebar, "Enak sekali kau Alexa, semua perempuan pasti ingin berada di posisimu."
Tidak. Alexa tidak ingin berada di posisi ini. Kalau bisa memilih, dia akan memilih jalan hidupnya lurus-lurus saja, bukannya rumit seperti ini.
***
"Kau akan pergi, Daniel?"
Mamanya muncul di balik pintu, mengerutkan kening ketika melihat Daniel sudah mengemasi pakaiannya di beberapa koper besar.
Daniel menatap mamanya dengan sayang. Irene, mamanya, tampak lebih kurus akhir-akhir ini. Dia berusaha menyembunyikannya dalam riasan yang sempurna. Tetapi Daniel tahu bahwa hati mamanya berdarah-darah dan terluka.
Selama ini perkawinan kedua orang tuanya baik-baik saja. Mamanya bahkan sangat memuja papanya dan mencintainya, meskipun sang papa sedemikian sibuknya hingga jarang sekali berada di rumah. Tetapi kemudian kedatangan Nathan masuk ke dalam keluarga ini benar-benar menghancurkan hati mamanya, seolah-olah dia ditampar dan dipermalukan secara terang-terangan.
Bayangkan, anak haram suaminya,dari perselingkuhan yang tidak pernah diduganya, tiba-tiba saja datang, masuk ke dalam keluarga besar mereka dan mengklaim diri, bahkan diakui oleh Albert Simon yang notabene adalah pemimpin klan Simon.
Mamanya dan Daniel benar-benar menjadi bahan gunjingan di keluarga besar mereka, ditambah lagi sang papa yang malahan menghindari tanggung jawab dan menerima tugas keluar negeri oleh Albert Simon, membuat Daniel dan mamanya harus menghadapi semua ini sendiri.
"Mama tahu aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah keinginan kakek." Daniel melipat pakaian terakhirnya dan memasukkannya ke dalam koper, "Dia ingin aku tinggal di mansion agar perempuan itu bisa mengenali kami berdua dan memilih."
Sang mama memasuki kamar dengan lunglai, lalu duduk di tepi ranjang Daniel, menghela napas panjang, tampak begitu rapuh.
"Apapun yang dikatakan oleh Kakekmu harus dilakukan... bukankah begitu?" Mata mamanya menerawang, "Kalau tidak mungkin kita akan kalah dan terpinggirkan, menjadi bahan cemoohan keluarga kita dan membiarkan anak haram itu berkuasa." ditatapnya anak lelaki satu-satunya itu dengan sayang, "Maafkan mama sayang, membuatmu berjuang untuk keluarga kita... papamu sendiri.. mama tidak bisa mengharapkannya."
Daniel mengerutkan bibirnya sinis, "Kita memang tidak bisa mengharapkan papa. Padahal dialah penyebab semua masalah ini terjadi."
Mamanya hanya menganggukkan kepalanya, dan matanya berkaca-kaca, sekejap Daniel berpikir mamanya akan menangis, tetapi sang mama kemudian malahan bertanya,
"Apakah dia cantik?"
"Siapa?" Daniel mengerutkan keningnya.
"Alexa. Perempuan yang dijodohkan dengan kalian berdua?."
Daniel langsung membayangkan wajah Alexa yang mungil dengan rambut panjangnya yang indah, bibrinya ranum dan sepertinya menggoda untuk dicium....
Ah. Tidak! Daniel tidak boleh teralihkan, dia harus benar-benar fokus kalau ingin memenangkan persaingan dengan Nathan.
"Aku tidak peduli apakah dia cantik atau jelek, mama. Tidak ada bedanya bagiku. Yang pasti, apapun yang terjadi, bagaimanapun caranya, aku akan membuatnya memilihku, dan segera setelah itu aku akan menyingkirkan Nathan dari keluarga kita."
Mamanya menghela napas panjang, tiba-tiba terdengar tercekat, matanya semakin berkaca-kaca, "Bertahun-tahun mama hidup mengabdi kepada papamu... meskip kadang papamu kurang perhatian kepada kita, tetapi mama terima, karena cinta mama yang begitu besar kepada papamu, bagi mama tidak apa-apa asalkan papamu tetap pulang ke rumah kita, asalkan keluarga kita tetap utuh..." Air mata merembes di mata mamanya, mengalir ke pipinya. "Tetapi mama sungguh-sungguh tidak menyangka kalau papapu berbuat itu, sampai memiliki anak haram dengan perempuan lain, mengkhianati mama... mama sungguh-sungguh tidak menyangka..." Air mata Irene mengalir deras, suaranya tertelan oleh isak tangisnya yang semakin kencang.
Daniel menghela napas panjang, hatinya serasa direnggut paksa melihat mamanya menangis terisak-isak seperti itu. Dia lalu melangkah dan memeluk mamanya.
Matanya menerawang dan menggertakkan giginya. Dia tidak akan memaafkan orang-orang yang telah melukai hatinya dan mamanya. Papanya yang tidak bertanggung jawab, Albert Simon yang tidak punya hati karena begitu saja memasukkan Nathan ke dalam keluarga mereka tanpa mempedulikan perasaan mamanya, dan juga terutama Nathan. Lelaki itu punya niat jahat, Daniel yakin itu.
Dan melihat kondisi mamanya sekarang, kalau memang benar Nathan ingin menghancurkan keluarganya, tampaknya dia sudah hampir setengah jalan menuju keberhasilannya...
***
Nathan menatap lapangan rumput di halaman belakang mansion keluarga Simon yang sangat indah, di beberapa sudut ada taman-taman dan kolam ikan yang dinaungi pohon-pohon rindang dan besar menambah kesejukan. Beberapa pegawai tengah menyapu daun-daun yang berguguran, dan suasana sejuk bahkan terasa sampai ke dalam kamarnya.
Dingin. Itulah yang dirasakan Nathan di hatinya. Dingin dan penuh dendam.
Kedatangannya ke keluarga ini bukannya tanpa maksud. Orang tidak mungkin mengatakan bahwa dia masuk ke keluarga ini hanya demi harta dan kekuasaan. Tidak. Nathan tidak butuh harta dan kekuasaan, dia sudah bisa mengusahakannya sendiri, karena dia amat sangat kaya dan berkuasa, hasil dari usahanya sendiri.
Meskipun dia berhasil meyakinkan Albert Simon bahwa dia masuk ke keluarga ini demi pengakuan oleh ayahnya dan demi mencari keluarga kandungnya, sebenarnya bukan itu yang menjadi alasannya.
Nathan masuk ke keluarga ini untuk membalas dendam. Untuk menghancurkan ayah kandungnya dan keluarganya, menghancurkan mereka semua yang telah merenggut ayahnya, dari ibunya.
Disesapnya kopi dari cangkir di tangannya, mengernyit sedikit karena panasnya, dan tanpa bisa ditahan, ingatannya melayang ke masa kecilnya....
=======================================================================
Nathan Usia 10 tahun
"Mereka bilang aku tidak punya ayah." Nathan menangis sesenggukan dalam pelukan ibunya yang kurus. Dia baru pulang dari sekolah, masih memakai seragam, tetapi seragamnya basah kuyup karena dia habis tercebur ke selokan, bukan atas kemauannya sendiri tetapi karena didorong oleh anak-anak nakal di kelasnya.
Anak-anak nakal itu selalu mengganggunya, apalagi karena tubuhnya kurus kering dan lemah, kurang gizi. Mereka selalu mengatainya anak haram yang tidak punya ayah. Gosip cepat tersebar di kota kecil ini, dan penduduknya yang tidak pernah berganti membuat ingatan mereka masih terang akan sepuluh tahun lalu ketika ibu Nathan menciptakan skandal di kampung mereka, hamil tanpa suami, tanpa ada yang mengakui.
Skandal itu membuat ibu Nathan diusir dari keluarganya dan kemudian harus menghidupi dirinya sendiri sebagai buruh, beruntung ada salah seorang keluarga jauh yang mau menampungnya, Nathan memanggilnya nenek, mereka kemudian tinggal bertiga, saling mengurus di bawah garis kemiskinan.
Tetapi kemudian, postur Nathan yang lebih mirip seperti orang asing, tubuhnya tinggi meskipun kurus, rambutnya kecokelatan dan matanya berwarna cokelat bening dengan struktur wajah campuran terpatri jelas di sana. Sebutan anak haram mulai didengung-dengungkan kepadanya, dan dia sering diganggu oleh anak-anak lain.
Seperti sore ini ketika dia pulang dan basah kuyup, bau comberan dan menangis keras-keras kepada ibunya yang hanya bisa memeluknya tanpa daya.
"Siapa sebenarnya ayahku, ibu? Kenapa dia tidak ada? Kenapa dia membuatku diperlakukan seperti itu?"
Air mata bergulir di pipi ibunya, jemarinya yang lembut mengelus pipi Nathan, suaranya terdengar serak dan pedih.
'"Jangan pernah bertanya tentang ayahmu, Nathan. Kau sudah berjanji kepada ibu bukan? Sekarang kau memiliki ibu dan juga nenek, kami akan menjagamu."
"Tetapi aku tidak punya ayah!" Nathan berteriak, teriakan anak kecil yang marah dan masih belum mengerti kenapa dunia memperlakukannya dengan kejam. "Aku anak haram! Dan ini semua karena ibu! Aku benci ibu karena menjadikanku anak haram! Aku juga benci ayah karena dia tidak pernah ada! Aku benci semuanya!!" Nathan berteriak keras, tidak mempedulikan panggilan ibunya yang berusaha menenangkannya, kemudian dia masuk ke kamarnya, membanting dan mengunci pintunya.
Panggilan ibunya untuk makan malam sama sekali tidak didengarkannya. Dia benar-benar marah.
Lalu paginya dia tidak mau berangkat ke sekolah. Dia muak dengan semua orang dan ingin menghilang saja dari dunia ini. Tidak dipedulikannya ibunya yang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, ingin mengajaknya bicara. Hatinya masih terlalu keras dan dipenuhi kemarahan kepada dunia.
Sampai kemudian tragedi itu terjadilah, neneknya mengetuk pintunya dan mengabarkan berita buruk itu... ibunya mengalami kecelakaan dalam perjalanannya bekerja sebagai buruh di pasar dan meninggal dunia....
========================================================================
Ingatan Nathan kembali ke masa sekarang, dan dadanya terasa sesak. Hari itu dia mengalami penyesalan terburuk seumur hidupnya. Ibunya meninggal tanpa Nathan sempat meminta maaf, tanpa Nathan sempat mengaku bahwa dia sebenarnya menyayangi ibunya, bahwa dia tidak membenci ibunya... bahwa teriakannya malam itu hanya karena emosinya.
Sayangnya kadang tidak pernah ada kesempatan kedua untuk seseorang, seperti halnya pada Nathan. Ibunya meninggal, dengan kalimat terakhir Nathan yang diteriakkan kepadanya, bahwa Nathan membenci ibunya.
Setelah kematian ibunya, Nathan benar-benar terbangkitkan. Dia berusaha mencari ayah kandungnya, bukan untuk meminta diakui, tetapi lebih untuk membalas dendam. Dia belajar dengan giat sehingga nilai-nilainya selalu cemerlang. Beasiswa demi beasiswa diraihnya sehingga dia memperoleh gelar pendidikan yang makin tinggi.
Pun ketika neneknya akhirnya meninggal karena usia tua, Nathan sudah mampu hidup mandiri, Ketika kuliah dengan beasiswa. Nathan sambil bekerja keras untuk mencukupi dirinya. Ketika lulus, Nathan bekerja lebih keras lagi, mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dia memaksa dirinya sampai di batas kemampuannya, mendorong dirinya menjadi yang terhebat dan mengantarkan dirinya menjadi CEO paling muda sekaligus yang paling brilian di dunia bisnis. Nathan sukses membangun perusahannya sendiri yang kemudian menggurita dan membuatnya memiliki kekuasaan dan kekayaan yang cukup banyak, tidak bisa menandingi kekayaan keluarga Simon tentu saja, tetapi tetap saja patut diperhitungkan,
Lalu seperti rencananya, dia masuk ke dalam keluarga Simon. Keluarga lelaki yang ternyata adalah ayah kandungnya.Semua rencana sudah tersusun matang-matang di benaknya.
Saatnya sudah tiba. Untuk sampai disinilah Nathan berusaha sedemikian kerasnya. Segalanya akan terbayar pada akhirnya. Dia akan membalaskan dendamnya...
***
Pintu rumahnya diketuk dan Alexa langsung tahu siapa yang datang. Dibukanya pintu dan ada dua mobil yang parkir di depan rumahnya dan dua supir yang berdiri di sana, salah satunya adalah yang menjemputnya kemarin.
"Kami datang untuk menjemput kalian. Saya akan mengantarkan anda ke mansion keluarga Simon, dan rekan saya akan mengantar ayah anda ke pusat rehabiltasi."
Alexa menganggukkan kepala, tahu bahwa saat ini akan datang. Dia lalu meminta izin untuk membereskan beberapa barangnya dulu dan kemudian masuk ke dalam.
Ayahnya sudah menunggu di sana, tampak gugup meskipun sudah berpakaian rapi, . Ayahnya berhasil menahan diri dan tidak minum-minum sampai dengan sore ini, sehingga Alexa merasa bangga kepadanya.
"Ini pakaian ayah, Alexa sudah menyiapkan." Alexa tersenyum lembut, menyerahkan tas besar berisi pakaian itu kepada ayahnya. "Hati-hati di sana ya ayah, semoga ayah selalu sehat, semoga rehabilitasi itu baik untuk ayah."
"Pasti Alexa." Tiba-tiba sang ayah memeluk Alexa lembut, Sejak mama Alexa meninggal dunia, baru kali ini dia tampak berlaku seperti seorang ayah kepada anaknya, biasanya sikapnya lebih mengarah kepada ketidak pedulian. "Terimakasih Alexa, semoga kau baik-baik saja ya. Maafkan ayah selama ini merepotkanmu."
Mata Alexa berkaca-kaca dan terasa panas, menahan tangisnya, perasaan sayang menyeruak di dadanya, dia memeluk ayahnya sejenak, lalu mendampingi ayahnya ke luar.
Sopir itu langsung membawakan tas pakaian ayahnya. Dan setelah melambaikan tangan sekali lagi kepada Alexa, ayahnya masuk ke mobil yang kemudian melaju pergi.
Sejenak Alexa tertegun, lalu dia menyadari bahwa supir yang satunya masih di sini dan menungguinya, dia lalu masuk ke dalam rumah lagi dan mengambik kopernya yang telah disiapkan sejak siang tadi. Ketika melangkah ke ruang tamu, dia melihat foto ibunya yang cantik, dan dengan impulsif Alexa memasukkan foto itu ke dalam kopernya.
"Aku siap." gumamnya kepada sopir itu yang membantu membawakan kopernya ke mobil. Pintu mobil terbuka untuk Alexa dan Alexa melangkah masuk ke dalam.
Mobil itupun melaju, membawa Alexa ke mansion Albert Simon, tempat dia akan tinggal selama tiga bulan, bersama dua orang tunangannya.
Bersambung ke Part 7
Tim Daniel. GOGOGO
BalasHapusTim Nathan. GOGOGO
Papa Daniel n Nathan yg salah, bukan Daniel n mamanya atau Nathan.
Antis Papa Daniel n Nathan! GOGOGO
Huaaaa kenapa seperti ini mb Santhy *nagis sesegukan*
BalasHapusKasihan Nathan kasihan Daniel *nahhh dukung siapa donk aku*
Thanks mb postingannya ..
Selamat ya mb selalu membuat saya selalu selalu selalu selalu selalu
selalu selalu selalu selalu selalu selalu selalu selalu penasaaraaaaaannnnnnn hihi :)
makasih mbak santhy... Ini seperti kado utk ultahku hari ini *lope*
BalasHapusdaniel dan nathan sama-sama tersiksa karna ayahnya yang pengecut&tak bertanggung jawab itu!!semua gara-gara ayahnya, teganyaaa engkauuuuuuuuuuuuuuu!felling aku alexa kayaknya sama daniel sih xp*asaltebak. mbak santhy ditunggu ya karyanya yang lain , big hug for u :*
BalasHapuswaduh fifty fifty nih pilih sapa ya daniel or nathan#bingungbingung#
BalasHapusSedih ya, dendam gara-gara satu orang. Semoga Danathan menang hahhaha...
BalasHapusmalem minggu ku tak kelabu berkat mba santhy,thx mba san
BalasHapussmga z pilihan'y tepat..
BalasHapusnathan sma daniel kedua'y punya hal2 yg kelam.. Duh bingung..
Tpi ak pilih mz daniel z deh *kedip2 mata hehehe
Muacih mbk san-san
smga z pilihan'y tepat..
BalasHapusnathan sma daniel kedua'y punya hal2 yg kelam.. Duh bingung..
Tpi ak pilih mz daniel z deh *kedip2 mata hehehe
Muacih mbk san-san
MBAK SHAAAN. ADUH KENAPA JADI GINI. TAPI AKU TETEP PILIH DANIEL HAHAHA. DIA UDAH.NYANGKUT DIHATI AKU HIHI.
BalasHapusMbak, itu aduh Nathan pasti nyesek abis asli. Aduh Nathan pukpuk ya ~~ Dan kamu Daniel semangat ya karena kamu disini ada niat baiknya dan tidak terlalu jahat dan kamu juga mau bilang Alexa cantik tapi gengsi aku dukung kamu dan sejak awal selalh dukung kamh hahaha.
Mbak alexanya cantik banget itu hihi. Oke ditunggu selanjutnya ya mbaaa~~~
ya ampun Nathan kecil kasian sekalii...
BalasHapusHmm bisa ngerti sih penderitaan yg dialamin Nathan, secara gak langsung kan dia pasti mikir ibunya meninggal gara2 ayahnya. Tapi balas dendamnya tetep gk bisa dibenarkan.
BalasHapusAku tetap dukung Daniel! :D
Makasih mba Santhy :D
sama2 tersakiti yaa...tp aku lebih pro ke Daniel. semangat Daniel!!! (ง •̀_•́)ง
BalasHapus(*๓´╰╯`๓)Ťhαnk ã„šou...mbak santhy, dtunggu ETCnya ehh~~ >////<
Tetap g' suka sama Nathan, karena dia membalas dendam kepada orang yang tidak tahu apa-apa. Yang salah bapaknya kenapa jadi laki-laki g' setia, bukan Daniel dan ibunya. Mb' San....ku mohon dengan Sangat Alexa milih Daniel,tapi di akhir episode ternyata Alexa punya saudari kembar yang terpisah dari kecil, nach...saudarinya ini yang jadian ma Nathan....trus, warisannya bagi 2 aza biar adil.... (Kayak sinetron) Pliiiiissss.....!!!!!
BalasHapusPelukkkkkkk Nathan......!!!!!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustak bsa mmlih yg stu,ataupun mnolak yg lain.
BalasHapusDri awal aku pro nathan mbak san,tp prihatin jg ma daniel dan mamanya.
#budayakan akhr bhgia ia mbak santhy yg baik dan bjak.
Ganbatte n luph u .
tak bsa mmlih yg stu,ataupun mnolak yg lain.
BalasHapusDri awal aku pro nathan mbak san,tp prihatin jg ma daniel dan mamanya.
#budayakan akhr bhgia ia mbak santhy yg baik dan bjak.
Ganbatte n luph u .
Tetepppp dukung daniel! Go Daniel!!
BalasHapuskayak apa lanjutan nya yah ? penasaran siapa yang an dipilih alexa ? nathan kah atau danniel ? lanjut mba sant:) makasih yah sudah di post .
BalasHapusSama sp nti yaahhh... hua coba si alexa punya saudara kmbr yg sipatx beda jwh sipatx yg manupulasi tingkat tinggi.. hhuuuff biar si kake tua itu tw rs... iiyyy geregetan sm bapax nathan itu minta di lempar batakooo
BalasHapuskayak apa lanjutan nya yah ? penasaran siapa yang an dipilih alexa ? nathan kah atau danniel ? lanjut mba sant:) makasih yah sudah di post .
BalasHapusmbak..ama daniel aja ending nya.. *vote*
BalasHapusini semua salah papanya daniel dan nathan
BalasHapussebenernya semua kasian sih
nathan kasian karna masa kecil yg ga bahagia tp daniel dan mamanya juga kasian karna hrs nanggung malu pdhl mamanya setia bgt
tapj nathan salah juga karna mau balas dendam
aku ttp dikubu daniel ya
ayo semangat mengejae cinta alexa(?)
Benarrr.... yang salah papanya daniel dan nathan.
BalasHapusGara2 dia, keluarganya menderita. Udah ngg tanggung jawab, pilih
enaknya aja, memilih lari ke luar negeri...
Nathan dan Daniel sama2 kasian, tapi tetep pilih Daniel... hehehe
Alexa sama Daniel aja. Nathan ntar dicariin cewe lain aja.
Klo warisan dibagi dua aja biar adil. Papa mereka ngga usah dikasih warisan aja.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPokoknya saya tetap mendukung Daniel apapun yang terjadi!!!Go Daniel Go Daniel Go!!
BalasHapusTEAM DANIEL HAHAHA POKOK NYA SEBEL BANGET SAMA NATHAN IIIH JAHAT DEH PUNYA NIAT BUAT BALAS DENDAM GITU -________- KASIAN MAMA DANIEL! DUH ALEXA DARI SEGI APAPUN FEEL NYA DAPET DANIEL ;P
BalasHapusKedua anak itu d penuhi rasa dendam satu sama lain gegara ayahnya.. Dan alexa ada d antara mereka.. Makasih mba san^^
BalasHapussalam kenal mba.. apapun yang terjadi aku tetap mendukung daniel... hehehe
BalasHapusTim daniel gogogogogo
BalasHapusaw, Daniel tertarik sama Alexa nih..
BalasHapusKasihan Nathan..
.
penasaran sama lanjutannya Kak'
.
Semangat nulisnya ^_^)9
Ayo rame2 gebukin ayahnya Daniel and Nathan *bawa panci, wajan, sapu*!!!
BalasHapusEmang yang salah tuw ayahnya Daniel n Nathan kok. Uda selingkuh, kabur lagi...pengecut banget!!! Kasihan kan ibunya Daniel n Nathan....
btw mbk, etc,tvt,another 5%, itu ada berapa part??
makasih mbak santy...^0^
ayoo.. (^○^)
Hapustetep Daniel!!!!! *lirik nathan dikit boleh kalii ya*
BalasHapusGO DANIEL GO DANIEL GO !!!!
BalasHapusAku bisa ngerti sih perasaan Nathan yang merasa ditelantarkan dari kecil..
Tapi aku gak suka sikap nya..!!
Aku tau dia marah dan kecewa sama papanya, tapi kan disini memang papanya yang salah.. Gak setia dan gak bertanggung jawab..
KENAPA DIA MAU BALAS DENDAM JUGA KE DANIEL DAN MAMANYA YANG GAK TAU APA-APA.. BAHKAN JUGA KORBAN DISINI..???? *emosi saya*
Ya karena aku udah pro Daniel dari awal, dan gak akan berubah sampai akhir, Alexa ama Daniel ya endingnya Mbak.. *vote*
Jujur, feeling aku selama ini belum pernah salah untuk nebak ending cerita..
Tapi memang feel Alexa-Daniel lebih dapet Mbak..
Ama Nathan kae gak ada apa-apa.. *eh?*
Pokoknya aku ada di pihak Daniel..
*kedip-kedip mata*
Makasih Mbak San..
Ditunggu next partnya.. ^^
ETC dong Mbak.. Penasaran ama nasib Jasonku (?)..
iya mbak...etc dunk!!!
Hapustapi q lebih kawatir ma nasibnya Rachel setelah ia menawarkan "apapun"nya pada Jason,hihi...
mba sannn terharu nih baca masa kecil nathan sampai ngabisin tisue satu karung *lebay hehe
BalasHapustapi aku kasihan sama daniel yang ga taw apa-apa tapi jadi korban balas dendam *hiks
mba san please bikin akhir yang bahagia ya pleaseee
tapi aku mau nya alexa sama daniell soalnya chemistry nya dapet bangett, biar nathan di cariin cewe lain kalo ngga ada kasih sama aku aja, aku maw kok *lempar palu sama mba santy --"
Apapun yg terjadi, saia tetap dukung Daniel! \:D/
BalasHapusAku mihak ke Nathan mbak... ._.
BalasHapusAku #teamNathan yaaa :D
Tapi kok naluriku berkata(?), Alexa-Daniel akan jadi satu(?) yaa huhuu kasian Nathan..
Tapi gpp deh mbak, Nathannya buat aku aja deh yaa *_*
aku tetap vote DANIEL
BalasHapusnathan kecil kasian seh.... tapi balas dendamx salah sasaran... daniel ma mamax kan gak tau apa2.... jangan salahkan daniel sm mamax dong... yg salah ayah km.... #sambil nunjuk2 nathan
mbak santhy pokokx daniel aja... gak suka sm org licik kayak nathan.... feel alexa-daniel lebih dapat....
btw makasih mbak santhy.....
setuju. GO DANIEL GO.
BalasHapusmba aku kok ngebayangin nya jadi kaya The Darkest Side ya,jadi dua dua nya dapet abis nya kasihan :(
BalasHapusGO DANIEL GOOOO
BalasHapusHahahahaa, aku dukung Daniel...
Sejak awal Daniel sudah ada di hati..
Alexa pilih siapa nih?
BalasHapusDaniel dan Nathan sama-sama kasihan
tapi pilihanku tetep ke Daniel mbak, sbg anak dr istri pertama :) bukan dr selingkuhan. Meski Nathan nggak salah sih... Nathan cuma korban dr kesalahan orang tuanya :(
Go Daniel!!!
DANIEL.....................!!!!!!!!!!!!!
BalasHapusWE LOVE YOU....
ALEXA............... hatimu dah nyangkut ke DANIEL.. kan ?
Jangan kau terlena dg ketampanan Nathan
NATHAN...... MOGA2 KAU TAK JATUH CINTA DG ALEXA
Mba Santhy....
Jangan biarkan Nathan jatuh cinta dg Alexa
maaciw mba san :* #bigkiss!! lanjutkan
BalasHapuskasihan Nathan..
BalasHapustp kasihan juga Daniel..
dan lbh kasihan lagi Alexa..
aduh, cinta segitiga yg rumit...
Woah poor Nathan. .
BalasHapusUdah part 6 tp belum ketebak ending nya. Jempol buat mba Sant :*
kasian nathan... :( kehidupan masa lalu yg kejam buat dy memiliki dendam sama mreka.. smg alexa bs mengubah sikap nathan..
BalasHapusaq gak bs nebak ini endingny bakal gmn... alexa bakal sama daniel ato nathan...??
good jobs mba san b^.^d
Klo feeling ku Lexa jd sama Daniel :* Semoga bener krn aku sreg sama mereka :3 Klo Nathan lbh cocok jg brother buat Lexa :)
BalasHapusudh jtuh cnta ma sosok daniel..
BalasHapuskasihan nathan.... Hidupnya seperti itu, alasan membalas dendampun muncul...
BalasHapusTak ada yg salah...
Oh mbk santy... Jadi pengen cpet update... #ketagian
Nathan ternyata cuma mau balas dendam yaaaaaaaaaa ... huh . kalo gitu gogogogogog Danieelll
BalasHapusNathan ternyata cuma mau balas dendam yaaaaaaaaaa ... huh . kalo gitu gogogogogog Danieelll
BalasHapusidihhh nathan jahat!!! aku dukung daniel sepenuhnya!! mba shantyyy buat alexa milih daniell donggg haha karena hanya mba shanty yang bisa mewujudkannya :D
BalasHapusmba...lanjutan ceritanya kapan nih,,,,,,,ditunggu yaaa
BalasHapus