Jumat, 14 Juni 2013

The Vague Temptation Part 1


Alexa sampai di rumah pukul tiga pagi, untunglah pemilik bar cukup berbaik hati menyediakan mobil jemput dan antar untuk gadis-gadis pramutamanya, kalau tidak Alexa mungkin harus menunggu matahari terbit sampai bisa menemukan kendaraan umum pulang ke rumahnya. 

Lagipula, dia harus segera tidur. Pukul enam pagi dia harus bangun, mempersiapkan sarapan dan makan siang untuk ayahnya, kemudian berangkat kerja. Ayahnya yang pengangguran itu pasti masih tidur pulas ketika Alexa berangkat bekerja, tetapi setidaknya Alexa sudah meninggalkan makanan untuknya.

Dia begitu lelah, dan kurang tidur. Benak Alexa terasa berat memikirkan hari esok, seharian di kantor, pulang jam lima sore, lalu segera berdandan untuk berangkat kerja lagi menjadi pramutama bar. Sungguh, hari-harinya terasa begitu berat.

Tetapi dia harus kuat. Ayahnya bahkan tidak mampu menopang dirinya sendiri, jadi Alexa benar-benar sendirian di dunia ini dan harus berjuang sendirian.

Mata Alexa tiba-tiba melirik ke arah tas tangannya, sambil duduk di tepi ranjang, dia membuka tas itu, mengeluarkan segepok uang yang dilemparkan lelaki dingin dan misterius itu ke pangkuannya.

Itu uang merah seratus ribuan yang tersusun rapi segepok, jumlahnya sepuluh juta rupiah....

Manusia mana yang dengan ringannya melemparkan segepok uang tanpa beban apapun? apakah lelaki bermata abu-abu itu adalah lelaki yang sangat kaya? Ya. pasti seperti itu, uang sepuluh juta rupiah mungkin tidak berarti apapun bagi lelaki itu, tetapi bagi Alexa uang itu sangat berarti....

Mereka harus bisa membayar cicilan hutang judi ayahnya di akhir minggu ini, kalau tidak rumah mereka akan disita oleh preman-preman kiriman itu.... uang yang ada di genggaman tangannya ini akan sangat membantu Alexa.

Alexa menatap uang itu di tangannya, menimang-nimangnya, lalu memasukkan kembali uang itu ke dalam tasnya setelah menghela napas panjang.

Entah apa yang akan dia lakukan kepada uang itu nantinya... apakah dia akan mengembalikannya? tetapi bagaimana caranya? mungkinkah lelaki bermata abu-abu itu akan kembali lagi nantinya?

***

"Apakah kau sudah pernah melihat wajah presiden direktur kita?" Rosa mencolek punggung Alexa dari belakang sambil tersenyum lebar, membuat Alexa yang sibuk menekuri data administrasi di komputernya menoleh kaget.

Ya, sekarang dia sedang berada di tempat kerjanya. Memainkan peran kehidupannya yang biasa, sebagai seorang pekerja kantoran, Alexa selalu berusaha memisahkan kedua perannya. Tidak boleh ada yang mengetahui bahwa setiap malam dia bekerja di sisi yang bertolak belakang, sebagai seorang pramutama bar, kalau sampai ada yang tahu, teman-temannya mungkin akan memandangnya sebelah mata, atau bahkan menghinanya sebagai perempuan murahan.

Seperti yang dilakukan oleh lelaki bermata abu-abu semalam....

Tanpa sadar Alexa mengernyit, biasanya dia selalu mudah melupakan semua kejadian buruk yang terjadi di tempat kerjanya di bar. Gina yang mengajarkan itu kepadanya, pekerjaan ini memang beresiko, kadangkala beberapa lelaki tidak bisa menahan diri untuk melecehkan mereka. Tetapi mereka harus segera melupakan kejadian itu keesokan harinya, dan melanjutkan hidup, masuk bekerja lagi dengan tersenyum. Kata Gina tidak ada gunanya memikirkan kesakitan terhadap harga diri mereka, karena pekerjaan mereka memang membuang harga diri.

Tetapi entah kenapa hinaan lelaki bermata abu-abu kemarin terasa menyengat Alexa lebih dalam daripada yang dia kira. Mungkin karena hinaan itu diucapkan dengan rasa jijik dan muak sepenuh hati.

Lagipula Alexa masih bertanya-tanya... lelaki itu jelas-jelas meminta untuk ditemaninya secara spesifik, berarti adakah kemungkinan lelaki itu mengenalnya?

"Alexa?" Rosa kali ini menepuk bahunya, "Kau tidak apa-apa?"

Alexa membetulkan letak kacamatanya dan memutar kursinya, lalu tersenyum kepada Rosa,

"Aku tidak apa-apa Rosa, mungkin sedikit kurang tidur."

Rosa menatap wajah Alexa, lalu mengerutkan keningnya, "Kau memang tampak sedikit pucat." Lalu dalam sekejap dia melupakan pembahasan tentang kondisi Alexa dan membungkukkan badannya, siap bergosip, "Kau tahu tidak tentang gosip yang beredar akhir-akhir ini?'

"Gosip?" Alexa membelalakkan matanya, menatap bingung, "Tentang apa?"

Rosa mengerucutkan bibirnya, "Yah, berarti dari tadi aku berbicara panjang lebar kau tidak mendengarkan ya..." perempuan itu mengangkat bahunya, "Katanya kita punya presiden direktur baru. Presiden Direktur sebelumnya mengundurkan diri karena alasan kesehatan." suaranya merendah, "Yang perlu kau tahu, sepertinya keluarga owner perusahaan kita ini sedang heboh, karena yang ditunjuk untuk menjadi presiden direktur berikutnya adalah anak haram dari sang presiden direktur, alias cucu haram owner perusahaan."

"Cucu haram?" Alexa terkejut, tetapi lebih kepada pengetahuan Rosa akan gosip terbaru seputar pemilik perusahaan mereka. Rosa memang selalu menghabiskan waktu luangnya untuk mengorek informasi, lalu bergosip kesana kemari, karena itulah Alexa sebetulnya berusaha menjaga jarak terhadap Rosa, karena akan sangat menakutkan kalau Rosa mengetahui pekerjaan malamnya di bar. Bisa-bisa kabar itu tersebar sekaligus dilebih-lebihkan sampai ke seluruh penjuru kantor. Sayangnya, pada saat-saat tertentu Alexa memang tidak bisa menghindari Rosa karena mereka sama-sama staff administrasi dan berada di ruangan yang sama.

"Yap cucu haram. Presiden Direktur kita ternyata tidak sesuci yang ditampilkannya, dari gosip yang kudengar, dia mempunyai anak haram dari kekasih gelapnya, ketika kekasih gelapnya meninggal, dia membawa anak lelaki haramnya itu ke keluarganya, menimbulkan kehebohan... apalagi pak Presiden Direktur kita mempunyai anak lelaki dari isteri resminya yang sebaya. Bisa kau bayangkan bukan persaingan di antara mereka?"

Alexa mengangkat bahunya, "Kalau begitu si cucu haram sudah memenangkan persaingan, bukankah dia berhasil diangkat menjadi Presiden Direktur menggantikan ayahnya?"

"Belum tentu." Rosa tampak bersemangat, yah gosip memang selalu membuat perempuan itu bersemangat, "Sepertinya masih terjadi protes besar-besaran dari pihak keluarga mengenai keputusan itu, kita lihat saja nanti... cuma yang pasti, presiden direktur kita yang baru akan datang besok pagi, dan semua orang bertanya-tanya seperti apa wajah si anak haram yang tiba-tiba menjadi putera mahkota itu."

Alexa merendahkan suaranya, 'Hati-hati Rosa, kita bisa dipecat kalau menyebut bos kita sebagai anak haram."

Peringatannya itu bukannya membuat Rosa takut malahan membuatnya terkikik geli, dia merendahkan suaranya dan setengah tertawa, "Tentu saja aku tidak akan berani memanggilnya seperti itu di depannya, tetapi mumpung dia belum datang, akan kupuaskan diriku menyebarkan gosip ini ke semua orang."

Dan kemudian sambil bersenandung, Rosa meninggalkan Alexa. Alexa menatap kepergian Rosa dan menghela napas panjang. Percakapannya tadi benar-benar membuatnya semakin yakin, bahwa Rosa adalah penyebar gosip yang menakutkan dan Alexa harus berhati-hati kepada rekan kerjanya itu.

*** 

Tepat pukul enam sore Alexa tiba di rumahnya, dia membuka pintu rumahnya dan mengerutkan kening, 

Kenapa rumahnya gelap?

Biasanya ayahnya sedang duduk menonton TV dan memakan makanan yang ditinggalkan Alexa ketika dia pulang, tetapi kali ini suasana rumah gelap dan sunyi.

Dengan hati-hati Alexa melangkah masuk ke dalam rumah,

"Ayah?" dipanggilnya sang ayah, tetapi tidak ada sahutan sama sekali. Dengan was-was, Alexa menyalakan lampu rumahnya satu per satu, setelah rumah terang dan sedikit menenangkan, Alexa melongok ke kamar ayahnya.

Ternyata ayahnya sedang tidur pulas di kamar, Alexa menghela napas panjang dan menutup kembali pintu kamar ayahnya, lalu termenung sedih sambil menyandarkan tubuhnya di pintu.

Dulu ayahnya tidak seperti ini, tetapi setelah kematian ibunya yang tragis, ayahnya larut dalam mabuk-mabukan dan berjudi, terjatuh dalam kubangan kepedihan yang pada akhirnya menggerogoti dirinya sendiri hingga tidak ada siapapun yang bisa menolongnya.

Hati Alexa selalu tersayat melihat kondisi ayahnya, merasa pedih yang luar biasa, tetapi apalah dayanya? dia tidak bisa melakukan apa-apa, ayahnya sendirilah yang menghancurkan dirinya sendiri dan apapun yang sudah Alexa lakukan, sang ayah sepertinya sudah tidak mau ditolong olehnya.

Dengan jemari gemetar, Alexa mengusap setetes bening yang mengalir tanpa sadar di sudut matanya. 

Dia tidak boleh menangis. Dia harus tegar.

Diliriknya jam di dinding, mobil jemputan yang akan mengantarkan dirinya dan pramutama bar yang lain akan datang setengah jam lagi, Alexa harus bergegas, berdandan dan juga meninggalkan makan malam untuk ayahnya.

Tidak ada waktu untuk bersedih bagi Alexa.

*** 

Setelah menuangkan sup panas ke mangkuk dan meletakkan ayam goreng di piring, Alexa menutup tudung saji ke atas makanan yang diletakkan dengan rapi di meja dapurnya itu.

Aroma harum memenuhi ruangan dapur, dan untunglah Alexa sempat makan semangkuk nasi berikut sup hangat yang cukup menyegarkannya.

Dia sempat batuk-batuk tadi, dan badannya terasa tidak enak, mungkin dia memang kelelahan dan juga paru-parunya protes karena tiap malam selalu disesaki oleh udara bar yang penuh dengan asap rokok.

Alexa menatap makanan yang disiapkannya di meja itu untuk ayahnya dan tersenyum puas, setidaknya setelah ayahnya bangun dari tidur, sudah ada makanan hangat yang menantinya...

Dengan hati-hati Alexa melangkah menuju ke kamarnya, dia harus bersiap-siap cepat sebelum mobil jemputan itu datang. Dengan gerakan gemulai, Alexa melepaskan ikatan rambut dan kacamatanya, lalu memasang contact lens di matanya. Tentu saja dia tidak bisa menggunakan kacamata ketika bekerja di bar, jadi sebagai gantinya Alexa memasang contact lens untuk membantu pengelihatannya, karena pandangannya cenderung kabur kalau tidak memakai kacamata.

Dioleskannya lipstick merah di bibirnya, diriasnya wajahnya dengan riasan yang sedikit tebal, setelah itu Alexa menatap wajahnya di cermin dan mengernyitkan keningnya.

Tidak ada lagi Alexa yang polos dan perempuan baik-baik yang bekerja sebagai staff administrasi di kantornya. Yang ada sekarang hanyalah Lexa, perempuan penuang bir yang akan menemani laki-laki minum di dalam bar.

Alexa menghela napas panjang, kemudian dia meraih tasnya, sedetik dia tertegun menyadari uang sepuluh juta itu masih ada di sana.

Akankah dia membawanya? Ataukah dia meninggalkannya? Tetapi ada kemungkinan lelaki bermata abu-abu itu akan kembali bukan?

Sejenak Alexa meragu, tetapi kemudian dia memutuskan untuk membawa uang itu. Dia bisa menyimpan tasnya di locker khusus karyawan yang aman. Setidaknya kalau lelaki bermata abu-abu itu kembali, Alexa bisa mengembalikan harga dirinya dengan melemparkan uang itu kembali ke muka lelaki itu.

Alexa memang butuh uang, sangat butuh. Tetapi dia tidak bersedia direndahkan hanya demi segepok uang.

*** 

Seperti biasa bar itu tidak pernah sepi, padahal bukan di akhir minggu. Pengunjung bar kebanyakan lelaki ataupun pekerja yang mencari waktu untuk bersantai dan melepas kepenatan.

Alexa berdiri di dekat bar, mengamati seluruh pengunjung berusaha mencari lelaki bermata abu-abu itu, tetapi dia tidak menemukannya.

"Kulihat pelayananmu kepada tamu yang memintamu khusus kemarin tidak berakhir baik." Denis, sang bartender tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelahnya, ikut mengamati ke sekeliling bar, "Aku melihatnya pergi dengan wajah marah meninggalkanmu."

Alexa tersenyum dan menatap Denis. Lelaki itu cukup baik kepadanya dan pramutama bar, dia bersikap sopan dan tidak pernah melakukan hal-hal yang lebih. Sepertinya Denis menyadari bahwa semua gadis pramutama melakukan pekerjaan itu didorong oleh alasan ekonomi, sehingga dia tetap menghormati mereka. Karena itulah Alexa cukup nyaman bercakap-cakap dengan Denis, dia bahkan sudah menganggap Denis seperti kakaknya sendiri.

"Dia menciumku dengan paksa, memanggilku pelacur, melemparkan uang kepadaku dan pergi begitu saja." Alexa menghela napas panjang, "Dan seperti yang kau bilang, pelayananku tidak berhasil."

Mata Denis menyala, "Dia melecehkanmu? kalau begitu kenapa kau tidak memanggil bodyguard untuk membereskannya?"

Alexa mengangkat bahunya, "Kejadiannya begitu cepat, Denis, ketika aku menyadari bahwa aku dilecehkan, dia sudah menghilang dari pandangan."

"Lain kali hati-hati Alexa, aku melihat lelaki itu berpakaian seperti orang kelas atas, tetapi kita memang tidak bisa menilai orang dari penampilannya, kadangkala penampilan bisa menipu."

Alexa menganggukkan kepalanya. Dan kemudian matanya masih menatap ke arah kerumunan orang-orang yang memenuhi bar.

Lelaki itu tidak ada...

*** 

Malam beranjak semakin larut, dan Alexa pada akhirnya berhasil membebaskan diri dari lelaki mabuk yang ditemaninya tadi.

Lelaki itu sepertinya terlalu banyak minum dan mulai meraba-raba pahanya, dan Alexa langsung berdiri, berpamitan hendak ke toilet sebelum lelaki itu bertindak lebih jauh dan membuat keributan di dalam bar.

Dengan langkah tergesa, menahankan muak di dadanya ketika mengingat rabaan tangan kasar itu di pahanya, Alexa menembus kerumunan orang, menuju lorong samping ke area toilet.

Baru beberapa langkah dia berjalan di area yang sepi itu ketika sebuah jemari mencekal lengannnya, membuatnya memekik dan menoleh ketakutan terhadap siapapun yang bertindak kasar kepadanya. 

Mata Alexa membelalak, dia ternganga karena berhadapan kembali dengan lelaki bermata abu-abu itu. Tatapan lelaki itu masih sama, penuh kemarahan dan kebencian yang kental, serta rasa muak ketika menatap penampilan dan dandanan Alexa yang menor.

"Dasar pelacur kecil! Aku memberimu uang itu supaya kau berhenti merendahkan dirimu, tetapi ternyata kau tetap kembali lagi kemari." suaranya mendesis, sepertinya menahan marah, lalu tiba-tiba dia menarik Alexa setengah menyeretnya, "Ayo! Kau sudah tidak boleh lagi bekerja di tempat seperti ini!"


Bersambung ke part 2

53 komentar:

  1. Laki2 misterius itu apa mungkin bosnya tempat dia bekerja dikantor......



    BalasHapus
  2. Yaampun itu visualisasi alexanya sama persis kayak yg aku bayangin mba!!!

    BalasHapus
  3. Spa tu cwok??? Baik bgttt..<3<3
    Love at first impression..<3=D
    Lnjut bsok mbak?
    Krg pnjang nih..T--T
    Btw, mkasih yah mbak krn udh nyempetin bwt post..:D

    BalasHapus
  4. Eh baru mau komentar ternyata udah di duluin nih sama Puji Yati... Tebakanku sama kaya Puji Yati...

    Laki2 itu ƍäª mengerti kan kenapa Alexa kaya gitu?? Kshn Alexa hrs menanggung semua'a sendiri ƪ‎​​‎​(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)ʃ Alexa sing sabar ya nduk...
    Laki2 bermata abu (⌣˛⌣")ƪ(˘-˘) thuk!!!


    Mba santhy °·♡·♥τнänkчöü♥·♡·° ya cerita'a, aku ampe nangis...

    BalasHapus
  5. Adduuuhhh Siapa sih dirimu wahai laki2 bermata abu2?????
    Aahhh Mba sannthh bkin penasran aje .......
    Makasih postingannya ya mbaa.....:-)
    *peluk peluk lagi...Hehe

    BalasHapus
  6. Itu foto alexa ya mb ??
    lelaki bermata abu-abu itu siapa sih mb ????

    mb cek email ya hihi

    BalasHapus
  7. wah, pria bermata abu",dipanggil Mr. Grey loh..eh
    btw,mkasii Mba san postingannya ^_^

    BalasHapus
  8. kerennn kerennn
    bikin penasaran aja kak......
    cakeepppp bgts dehhhhh

    BalasHapus
  9. ishh penasarannn...lagi donk mbaaakkk..hheheh:p

    BalasHapus
  10. wow istimewa mbak... tolong post lanjutannya jangan lama2 ya.. :D nanti kebawa mimpi penasarannya,, hehehe lup u mbk..

    BalasHapus
  11. ishh penasarannn...lagi donk mbaaakkk..hheheh:p

    BalasHapus
  12. Wow Mr. Grey (aku pinjem istilahnya yaa). Tatapan matanya itu loooh. Ga nahaaan. Stab on my heart. Exactly ♥

    Thank you kaaak for sweet couple visualisation and great story (again). Cant wait for next chapter :)))

    BalasHapus
  13. mau diapain ituu.. hihi makin penasaran aja.. makasih mbak sam *pelukcium*

    BalasHapus
  14. Iiihhh tuh cwok nyebelin bgt,,pasti si cucu haram nihhhh,,,

    BalasHapus
  15. penasaran akut._. Btw, thx udah posting cerita baru mbak Shan :) Hug!

    BalasHapus
  16. cow sapa sih namanya? Kenalan dong :D ganteng bgt visualisasinya.

    President direktur? Sam dgn cow dibar? *kak santhy dijawab ya

    BalasHapus
  17. kayanya yg jadi bosnya alexa si pria bermata abu2 deh
    trnyata si pria bermata abu2 tu niatnya baik tp agak salah juga sih caranya ._.
    sebenernya dia kenal alexa atau gak sih kenapa baik bgt mau ngelepasin alexa dr pekerjaan itu?
    waaaaa trnyata alexa jdi semacam 2 kepribadian gt ya kl pagi jdi cupu kl malem jd cwe seksi
    cantik bgt visualisasi alexanya

    BalasHapus
  18. huaaaaaa..... ada apa ini??? Knp tanda tx nya gede bangeettt..... knp nie cwo dtg 2 .... dsr sarrrraappp.... v seru jg yg narik awo wo ky atep...

    BalasHapus
  19. Cowo bermata abu-abu apa sama orangnya dengan presdir yang baru?

    BalasHapus
  20. emaaaaaakkkkk mba santhy itu bener2 deh best author bangeeeeettttt :D

    itu pemeran nya barbara palvin uwaaaaaaa *,* makin seneng baca nya *kedip2* .__.

    BalasHapus
  21. makasih ya mba san :D


    siapakah laki" itu, setuju sama komen yang lain jangan" lelaki itu bosnya, itu cowo yang di visualkan matanya ya ampun bikin meleleh :D

    alexa keren iih, walau ayahnya gitu dia masih berbakti sama orang tuanya. iya bner hati" sama rosa yaa hhe

    BalasHapus
  22. siapakah nama sosok bermata abu abu ini ? dan kenapa dia begitu peduli dengan alexa? pasti dia udah kenal alexa sebelumnya ^^ sabar menanti ke next bab nya makasah la santhy

    BalasHapus
  23. Ikut tebak"an ah.. Pria bermata abu" itu si cucu haram ya mba.. Apa jangan" nanti bakal ada rebutan lexa antara cucu haram sama cucu gk haram'a presdir pensiunan itu?? #plakk *sokTauAkut..
    Penasaran seperti biasa.. Makasih mba san.. D tunggu kelanjutannya..

    BalasHapus
  24. siapa ya itu? jangan jangan bosnya ya? hahaha,,,

    ditunggu next partnya ya mba :)

    BalasHapus
  25. ishhh lelaki misteriuss itu possesive bget ya ... sosweet dehh.. sepertinya lelaki tu udah sering mantau lexa dehh ... aduhhh tu pemerannya cocok bgett mba, lexa nya pas jadi staff adm gk kliyatan klo dy cntik pas berubah aigoo cantikk bgettt .. jd gk sbr ngu klanjutannya ..
    gomawo^^

    BalasHapus
  26. Gk tidur2 y alexa nya mb?
    Mlm krja di bar, siang smpe sore kerja dikantor...

    BalasHapus
  27. smuanya msh gelap,msh blum bsa mnebak2.
    Lgian msh part 1,
    mbak santhy itu pnulis yg produktif bnget ia,idenya mngalir truz kya air trjun niagara.
    Tamat stu,tmbuh seribu.
    Cnta bnget ma smua krya2mu mbak,
    smangat trus,ganbatte.
    Mnanti dgn sbar next partnya,

    BalasHapus
  28. Aku yakin bgt pasti si cowok mata abu2 ini adalah cucu presdir perusahaan tempat Lexa kerja. Cumaaaa... yg bikin aku penasaran kenapa dia care bgt sama Lexa? Ngasih uang demi Lexa supaya Lexa berhenti kerja di bar itu. Makin penasaran deh.

    BalasHapus
  29. Kyaaaaaaaaaa siapa lelaki itu???Keenan bukan?#salahsasaran
    Sumpah visualisasinya Alexa pas banget!!!
    Cowoknya kurang kece mbakk!!!!#protesmulu
    Aaaaaaaaaaaaaa penasaran!!!!

    BalasHapus
  30. cakep banget cowoknya !!! suka suka

    BalasHapus
  31. itu cowonya siapa mbaaaaa? ahh..penasaran :(

    BalasHapus
  32. Seruuu ni kayanya, moga2 bsok d posting lg,xxixixi
    º°˚˚°º♏:)Ą:)K:)Ä:)§:)Ǐ:)♓º°˚˚°ºea mba san

    BalasHapus
  33. Kyaaaaa......bener2 penasaran dengan lelaki bermata abu2 dingin itu ⊙0⊙.......
    Kenapa dia bisa tau kesusahan Alexa? Apa tujuanna membantu Alexa?
    Apakah ada pamrihna?.......
    Please 1 bab lagi dunk Mba San.... (^/\^).......
    Makasih Mba Santhy ^_^

    BalasHapus
  34. Aaaaak yaampun kentang bangeeet
    Mau lagi mb san
    Ihihihihi
    Makasih ya mb santhy :))

    BalasHapus
  35. Alexanya cantik mba,, pas sama visuAlisasinya

    BalasHapus
  36. Pasti lelaki bermata abu itu bos alexa di kantor, wkkk.. bagusssss critanya, bkin penasaran.. kurang panjang mbak, wkkkk

    BalasHapus
  37. ceritanya kereeeeeeen.
    makasih postingannya mbak santhy....

    BalasHapus
  38. Mereka berdua aku yakin psti bakal menikah
    Trus laki2 itu psti bosnya yg baru
    Pertama kali laki2 itu kesana, mau ngecek #halah calon istrinya yg dijodohin atau apalah karena kakeknya hanya mau nerima cucu haramnya itu jadi direktur kalau dia udah nikah, lebih spesifiknya nikah sama lexa, mgkin karena kakeknya punya hutang sama ibu atau ayahnya lexa
    Dia nyuruh alexa biar brhenti dr pekerjaannya di bar biar nggak malu krn calon istrinya adalah pramutama

    hhahaha, maaf ya mbak san~
    Aku suka main detektif2an, sampe bikin cerita sendiri, hehe
    Tapi yang paling aku suka tetep ceritanya mbak san, kok!! Beneran, deh
    *peluk kangen buat mbak san!
    Jangan capek2, ya mbak. Makasih :))

    BalasHapus
  39. whoaa...
    Siapa tuh mbak San si cowok misterius...?

    BalasHapus
  40. wowwwwwwwww...
    langsung jatu hati sma pria misterius itu....

    BalasHapus
  41. haduhhh... baik banget sih mas *.*

    BalasHapus
  42. mbak san ...kentang goreng
    lelaki misterius bermata grey itu CEO dr perusahaan lexa kerja ???
    jadi si mata grey kenal donk sama lexa
    teman semasa kecil lexa ??????
    penasaran tingkat nirwana

    kamsahamnida mbak san

    BalasHapus
  43. ihhh kayaknya itu cowo atasan barunya alexa... tapi penasaran gimana si boss bisa kenal alexa

    BalasHapus
  44. huwaaa...penasaran sama laki2 misterius itu... >.<
    mba san selalu bsa bkin org penasaran tingkt dewa.. :D

    BalasHapus
  45. penasaran abiz...siapakah lelaki misterius itu?
    mba shanty...ini termasuk golongan passionate/colorful?

    BalasHapus
  46. Tu cwo siapa siiyyy..bkn pnsrn aj

    BalasHapus
  47. wew bikin penasaran.thx mba san :)

    BalasHapus
  48. ini keren mba....serasa joshua pas nolong kiara ah lope lope di tunggu mba...makasih ya mba santhy :)

    BalasHapus
  49. Aakkkkkk,,,sukaaa... Sukaaaa sm yg ni.... Bener2 bs bwt gntiiinn Crush In Rush,,xixixixi
    Psti si cwo mta abu2 ntuh udh tw si Alexa sblm Alexa krja di Bar...
    Asyiiikkkkkkk,,asyiiikkkkk adaaaa bcaan baruuuuuuu
    Mksh Mba Santhyyyyy....
    *peluk2*

    BalasHapus